Anda di halaman 1dari 4

muh.

ridlo
ashari_07660002

Pertanyaan UTS Studi Fiqh


1. Sebutkan pengertian fiqh secara bahasa dan istilah dan
terangkan perbedaannya dengan ushul fiqh dan syariah?

2. Hukum Islam atau fiqh pada masa Rosululloh terdiri dari 2 fase,
terangkan kedua fase itu dan apa perbedaan mendasar dari kedua fase
tersebut?

3. Apa pengertian ijtihad, apakah Rosululloh SAW seorang mujtahid,


apa alasannya?

4. Apakah para sahabat pernah melakukan ijtihad, sebutkan


contoh-contoh ijtihad sahabat?
Jawaban UTS Studi Fiqh
1. Pengertian fiqh, perbedaan ushul fiqh dan syari’ah
yaitu:

Menurut bahasa, fiqh berarti pengetahuan dan pemahaman


terhadap sesuatu. Sedangkan menurut istilah, fiqh adalah ilmu
tentang hukum-hukum syara‘ yang bersifat amaliah yang digali
dan ditemukan dari dalil-dalil yang tafsili melalui penalaran.
Perbedaan ushul fiqh dan syari’ah
Ushul fiqih adalah ilmu yang membahas tentang sumber-
sumber pokok dan metode-metode pengambilan kesimpulan
atau istimbat hukum Islam.
Sedangkan syariah adalah penerapan seluruh aspek kehidupan
sesuai ajaran Islam, yang menyangkut masalah ibadah
maupun mu’amalah, murni dinisbahkan pada al-Qur’an dan al
Sunnah Rosululloh SAW.

2. Hukum Islam pada masa Rosululloh terdiri 2 fase


yaitu:

1. Fase Rasul berada di Mekah.

Pada fase ini kaum muslimin baru beberapa orang saja


jumlahnya sedikit dan masih lemah, belum merupakan suatu
umat dan belum mempunyai pemerintahan. Perhatian rasul
pada fase ini diarahkan kepada penyebaran dakwah ketauhidan
(meng-Esakan Allah) dan berusaha memalingkan umat manusia
dari menyembah berhala dan patung, menjaga diri dari
gangguan orang-orang yang sengaja menghalangi dakwah
beliau, orang-orang yang memperdayakan orang-orang yang
beriman kepada ajarannya. Juga Nabi mengajarkan larangan
memakan daging hewan yang disembelih atas nama berhala,
melihat undian nasib dengan anak panah, zina dan lain
sebagainya. Justru itu ayat-ayat yang turun di mekkah khusus
menyangkut bidang aqidah, akhlak, dan ibadah (suri tauladan)
dari sejarah umat yang dahulu.

2. Fase Rasul berada di Madinah.

Pada fase ini, menceritakan tentang perjalanan beliau dari


waktu hijrah sampai wafatnya. Selama beliau berada di
Madinah, dakwahnya lebih lancar dibandingkan dengan di
Mekkah yang ditandai dengan banyaknya orang-orang
yang beriman. Oleh karena itu, ayat-ayat Al-Quran yang
turun banyak mengandung hukum ‘amaliyah, baik yang
berkenaan dengan hidup individual maupun masyarakat
yang dapat dipastikan sangat memerlukan ketentuan
hukum lembaga pengadilan. Keadaan mendesak adanya
tasyri’ dan undang-undang mengatur hubungan antar
individu satu dengan yang lainnya, selaku umat yang
berkembang serta mengatur hubungan-hubungan mereka
dengan yang lain, baik di masa damai maupun perang.
Untuk ini maka disyari’atkanlah di Madinah hukum-hukum
perkawinan, perceraian, pewarisan, perjanjian hutang
piutang, kepidanaan dan lain-lain. Setelah Nabi wafat,
dimulailah era Khulafa’ al-Rasyidin. Tidak dapat dipungkiri,
di Madinah inilah awal sebuah peradaban yang dibangun
oleh umat Islam mulai tercipta.

Perbedaan mendasar dari kedua fase adalah pada periode


Makkah, risalah Nabi SAW lebih banyak tertuju pada masalah
aqidah. Ayat hukum yang turun pada periode ini tidak banyak
jumlahnya, dan itu pun masih dalam rangkaian mewujudkan
revolusi aqidah untuk mengubah sistem kepercayaan
masyarakat jahiliyah menuju penghambaan kepada Allah SWT
semata. Pada periode Madinah, ayat-ayat tentang hukum turun
secara bertahap. Pada masa ini seluruh persoalan hukum
diturunkan Allah SWT, baik yang menyangkut masalah ibadah
maupun muamalah. Oleh karenanya, periode Madinah ini disebut
juga oleh ulama fiqh sebagai periode revolusi sosial dan politik.

3. Pengertian ijtihad

Secara bahasa ijtihad berarti pencurahan segenap kemampuan


untuk mendapatkan sesuatu. Yaitu penggunaan akal sekuat
mungkin untuk menemukan sesuatu keputusan hukum tertentu
yang tidak ditetapkan secara eksplisit dalam al-Quran dan as-
Sunnah.

Apa rosul seorang mujtahid...

Rosululloh SAW bukan mujtahid, karena Rosululloh tidak pernah


berijtihad. Dan Rosululloh SAW tidak patut berijtihat, baik ditinjau
secara syar’i ataupun aqli. Banyak ayat-ayat al Qur’an secara
jelas menunjukkan bahwa semua ucapan, peringatan dan apa
yang beliau lakukan tidak lain hanyalah bersumber dari wahyu.

Dimana mujtahid ialah orang yang berijtihat atau dengan kata


lain sebagai seseorang yang mencurahkan segala kemampuan
dalam mengistinbathkan hukum syara’.

4. Apa para sahabat pernah berijtihad...

Para sahabat pernah berijtihat, yaitu dengan cara mujtahid


dikalangan sahabat. Apabila tidak mendapatkan nash dalan al-
qur’an atau as-sunah tentang hukum sesuatu kejadian yang
diajukan. Mereka berijtihad untuk menemukan hukum dengan
berbagai jalan istinbath.

Contoh-contoh ijtihad yang dilakukan pada masa sahabat, antara


lain:

Memerangi orang yang tidak mau membayar zakat, ahli


waris, hukuman diyat karena pengampunan salah seorang
Wali, dan pernikahan seorang wanita yang sedang dalam
‘iddah.

Anda mungkin juga menyukai