Anda di halaman 1dari 6

Raihlah Impian Anda

Semua orang tua sepertinya pasti pernah menanyakan apa cita-cita atau impian
anaknya. Saat anak tersebut menjawab ingin menjadi orang besar, seperti dokter,
astronot, orang kaya, dan lain lain, orang tua mereka mengelus-ngelus dada, merasa
tenang dan senang anaknya memiliki impian yang baik.

Hampir semua orang tua bertekad untuk membimbing, menjaga, membekali anak-anak
mereka agar menjadi orang yang sukses, tapi berapa banyak dari mereka yang benar-
benar membimbing, membekali putra-putri mereka agar impian mereka tercapai.
Kemungkin besar yang terpikirkan adalah hanya membekali mereka dengan hal-hal
duniawi seperti sejumlah uang, mobil, dan segala sesuatu yang bisa dijadikan modal
untuk mereka.

Penanaman dan pengembangan nilai-nilai baik yang diperlukan untuk mencapai sukses
jauh lebih penting dari kekayaan duniawi. Memang benar diperlukan uang, modal dan
segala kekayaan duniawi untuk mencapai impian. Namun sudah banyak orang yang
mulai dari nol besar hingga menjadi orang besar. Sebut saja Bill Gates, Robert T.
Kiyosaki, dan masih banyak contoh lainnya. Nilai-nilai baik dalam diri merekalah yang
mampu memberikan kekuatan, ketabahan dalam mengejar impian mereka. Hanya
memiliki kekayaan duniawi tanpa memiliki kekayaan nilai-nilai baik dalam diri pada
akhirnya akan berakhir juga dengan kegagalan.

Ada tiga macam hal utama yang perlu ditanamkan untuk mencapai impian. Pertama
pikiran yang membangun, persiapan dan kebiasaan yang membangun, tindakan yang
membangun. Tiga hal ini pada intinya hanya memiliki satu tujuan yaitu mempersiapkan
dan mengembangkan diri Anda untuk mencapai impian.

Pikiran yang Membangun

Pikiran merupakan rahmat terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia. Manusia
dapat menjadi apapun seperti yang mereka pikirkan, pikiran jugalah yang mampu
membuat manusia menjadi co-creator -pendamping Tuhan dalam mencipta sesuatu di
dunia ini. Segala imajinasi, khayalan, impian yang ingin dicapai dan segala sesuatu
yang ada dalam pikiran merupakan awal pembentukan ujud utuh seorang manusia.
Seseorang yang dalam pikirannya hanya ingin menjadi orang biasa, jadilah mereka
orang biasa. Berbeda halnya dengan orang yang memiliki keinginan untuk menjadi
besar dan berhasil, mereka lebih termotivasi dalam hidup untuk mencapai impiannya
dan tak heran mereka siap bekerja keras sampai berhasil menggapainya.

Ada tiga hal yang benar-benar perlu ditanamkan dalam pikiran untuk menggapai suatu
impian:
1. memiliki misi dan visi dalam hidup.
2. memiliki impian yang besar
3. keinginan untuk terus berkembang dan menjadi lebih baik
Misi merupakan keinginan seorang manusia untuk menggapai suatu tujuan dalam
hidupnya sedang visi adalah pandangan hidup seseorang. Misi menyerupai impian yang
ingin dicapai namun cenderung lebih besar dan universal.

Misi, visi dan impian merupakan sumber motivasi seseorang dalam hidup ini. Semakin
besar misi dan impian seseorang, semakin besar motivasi yang ada dalam dirinya.
Motivasi turut andil dalam memberikan energi dalam tubuh sehingga tidak heran mereka
yang senantiasa termotivasi terkesan memiliki energi lebih banyak dari orang-orang
biasanya. Bayangkan saja ada orang yang bisa hidup dengan tidur rata-rata selama tiga
jam saja dalam hidupnya. Motivasi yang besar dalam diri manusia membuat badan dan
pikiran senantiasa dalam keadaan bugar. Mereka tidak merasa lelah walaupun bekerja
dalam waktu yang lama. Setahap demi setahap mereka bekerja sampai impian mereka
sampai tercapai.

Keinginan untuk terus berkembang dan menjadi lebih baik juga memberikan andil dalam
memberikan motivasi dalam mencapai impian. Saat menghadapi kegagalan, mereka
malah termotivasi untuk memperbaiki diri, berkembang dan tidak menyerah pada
keadaan. Mereka percaya adanya harapan untuk menjadi lebih baik. Kepercayaan ini
memberikan energi yang sangat besar dalam hidup untuk mencoba dan mencoba lagi
sampai berhasil. Thomas Alva Edison membutuhkan 5.000 kali percobaan dalam
usahanya menemukan lampu bohlam. Ia tidak berhenti dalam usahanya sampai
berhasil.

Orang-orang yang tidak memiliki misi, visi, dan impian dalam hidup sering bersembunyi
di belakang kata ”nasib”. Kalimat yang sering mereka ucapkan dan yang menurut saya
merupakan kalimat yang paling merusak manusia: ”Kemana nasib mengantar saya, ke
situlah saya akan melangkah”. Mereka benar-benar berpikir mereka pasti akan menjadi
seseorang seperti yang telah ditentukan oleh nasib. Bayangkan betapa merusaknya
kalimat ini. Padahal fakta yang sebenarnya adalah seseorang akan menjadi seperti apa
yang mereka bentuk.

Hal lain yang perlu dihindarkan dalam pikiran adalah sikap kita yang terlalu takut untuk
bermimpi dan menghayal menjadi besar. Rata-rata orang berpikir mereka bukanlah
orang yang terpilih untuk menjadi besar, hanya orang-orang pilihan saja yang dapat
menjadi besar, dan yang jelas itu bukan diri mereka. Akibatnya mereka dihancurkan
oleh pikiran mereka sendiri. Malah mungkin bisa terjadi hal yang terparah yaitu mereka
hanya menjalani hari demi hari dari hidup mereka saja, mereka tidak pernah mengejar
dan berusaha untuk menggapai impian mereka.

Yang seharusnya terjadi pada pikiran orang yang ingin mencapai impian adalah mereka
harus berpikir bahwa mereka adalah orang yang spesial dan terpilih untuk menjadi
orang besar dalam hidup ini. Hal ini akan memberikan motivasi yang besar dalam hidup
ini Mereka tidak melihat apa yang mereka miliki saat ini, tapi mereka melihat apa yang
nantinya akan mereka capai. Mereka percaya bahwa mereka pasti berhasil
menggapainya. Anggaplah memang kita tidak ditakdirkan untuk menjadi seseorang
yang besar, seperti ayam tidak akan pernah menjadi seekor rajawali. Tapi dengan
memiliki motivasi dalam hidup, hidup akan terasa lebih mengasyikan, lebih indah dan
luar-biasa. Hidup lebih berarti. Mana yang Anda pilih?

Persiapan dan Kebiasaan yang Membangun


Untuk mencapai impian kita memerlukan persiapan dan kebiasaan-kebiasaan baik yang
dapat membantu kita, mempercepat tercapainya impian kita. Seperti layaknya ada
Tactical-Project dalam sebuah perusahaan, persiapan dan kebiasaan yang membangun
berfungsi sebagai sarana untuk membantu kita dalam mencapai suatu tujuan. Persiapan
dan kebiasaan yang membangun dapat disebutkan antara lain:
1. menetapkan goal dalam hidup.
2. membuat rencana (Blue-Print)
3. menciptakan keseimbangan hidup yang optimal.

”Goal”
Menetapkan goal dalam hidup sangat penting untuk memberikan arah kita berjalan
selangkah demi selangkah mendekati impian kita. Banyak orang tidak pernah
menetapkan tujuan bahkan lebih banyak lagi yang tidak tahu tujuan mereka. Akibatnya
mereka seperti mereka-reka hidup dan terjadilah orang yang berlindung di balik kata
nasib.

Dengan adanya goal dalam hidup, seseorang memiliki acuan mau ke mana ia akan
berjalan sehingga ia tahu persis apa yang harus ia lakukan.

Survei menunjukkan ada tiga jenis orang berkenaan dengan penetapan tujuan:
1. Golongan orang yang tidak pernah memikirkan goal
2. Oang yang memikirkan goal tapi tidak pernah menuliskannya
3. Orang yang memikirkan goal dan pernah menuliskannya

Golongan pertama terdiri dari orang-orang yang hidupnya tidak sejahtera seperti
gelandangan, penjahat, golongan ekonomi bawah, dan lain-lain. Golongan kedua
merupakan golongan orang yang hidupnya menengah tidak di bawah dan juga tidak di
puncak kehidupan. Golongan ketiga, golongan yang jumlahnya hanya sedikit, orang-
orang yang berada dalam puncak kehidupan, mereka yang berhasil mewujudkan impian
mereka.

Apa yang ingin saya tekankan adalah orang pada umumnya tidak pernah tahu betapa
pentingnya menetapkan tujuan hidup, mereka tidak pernah diajarkan dari kecil untuk
berusaha mencari dan menetapkan tujuan hidup. Orang yang tidak memiliki tujuan hidup
bagai orang berjalan dalam terowongan gelap yang tidak memiliki penerangan, saat ada
lubang dia akan jatuh, saat ada batu di depannya akan ia tabrak juga, ia tidak bisa
menghindari halangan di depannya dan yang terpenting ia tidak tahu akan berjalan ke
mana.
Memang sulit sekali menetapkan tujuan hidup, bahkan ada orang yang sudah 45 tahun
baru menemukan tujuan hidup yang sebenarnya.Tidak masalah berapa kali kita
mengubah tujuan hidup, yang terpenting adalah setiap saat Anda mempunyai tujuan
hidup yang ingin dicapai. Setidaknya Anda tahu ke mana akan berjalan.

Setelah menetapkan goal, kita perlu membuat rencana atau strategi untuk mewujudkan
goal tersebut. Menetapkan goal dan membuat rencana sama seperti menggunakan peta
dalam mencari suatu jalan yang belum diketahui. Walau sudah menggunakan peta,
tidak berarti kita selalu bisa langsung mencapai tempat yang dicari, mungkin kita masih
perlu bertanya untuk mencari jalan yang dicari. Namun keberadaan peta sangat
membantu untuk menetapkan ancang-ancang ke mana kira-kira arah yang tepat yang
mendekati tujuan kita.

Keseimbangan Hidup yang Optimal.

Dalam usaha mencapai impian diperlukan keseimbangan hidup yang optimal sehari-
hari. Kita harus tetap fit setiap saat, baik fisik maupun pikiran. Fisik yang tidak prima
sangat mengganggu dalam menjalankan aktivitas sedangkan pikiran yang kusut tidak
mungkin dapat mendukung kita dalam bekerja secara optimal. Jelas fisik dan pikiran
yang prima benar-benar dibutuhkan.

Hal lain juga merupakan hal yang penting adalah membuat rencana dan berpikir. Arti
keseimbangan di sini adalah keseimbangan antara kerja keras dan istirahat, antara
kehidupan karier atau bisnis dengan kehidupan pribadi, relasi dengan pasangan,
sahabat atau sesama dan kehidupan spiritual yaitu relasi dengan Tuhan.

”Action”
Pikiran yang membangun, kebiasaan yang membangun merupakan persiapan dari
perjalanan menuju sukses. Banyak hal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan dan
sepertinya tidak akan pernah selesai jika disebutkan satu per satu. Namun saya
merumuskan lima langkah yang harus dimiliki semua orang yang ingin mencapai tujuan:
1. Start Now - Don’t Wait
2. Life time improvement & learn from mistakes
3. Dynamic and flexible
4. Evaluate and think
5. Never Give Up

”Start Now – Don’t Wait”


Kesalahan fatal yang benar-benar perlu dihindari adalah menunggu. Sering terjadi
orang terlalu lama memikirkan sesuatu dan kehabisan tenaga tepat saat mereka ingin
memulai. Segera jalankan hal-hal yang menurut Anda perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan. Jangan terlalu banyak menghabiskan tenaga untuk memikirkan bagaimana
menjalankan sesuatu. Semakin dipikirkan, semakin terasa sulit untuk menjalankan suatu
rencana. Lakukan segera. Saat Anda mulai benar-benar melakukannya, Anda sudah
selangkah lagi lebih maju mendekati pintu kesuksesan.
Terapkan cara action and modified, lakukan sekarang, jika ditemukan kesalahan,
lakukan modifikasi cari jalan pemecahannya dan terus lakukan action and modified.

”Life Time Improvement”

Banyak orang anti jika mereka disuruh belajar lagi. Sikap antibelajar ini terutama
disebabkan oleh kebiasaan belajar saat masih dibangku sekolah. Hampir semua murid-
murid belajar karena terpaksa. Akibatnya antipati untuk belajar tertanam sangat dalam di
pikiran mereka. Selesai studi S1, mereka merasa merdeka dari kungkungan keharusan
membaca buku. Ironisnya, mereka merasa bebas dari kungkungan, padahal sebenarnya
pikiran merekalah yang terkungkung, bahwa belajar itu hal yang menyusahkan.

Pernahkah Anda memperhatikan anak kecil yang baru mulai belajar? Semua hal yang
belum pernah dilihat, akan dipegang, digigit, dan terkadang mereka tertawa
sesudahnya. Ia merasa senang walaupun saat itu sebenarnya ia sedang belajar hal
baru. Mengapa dia tidak merasa susah? Rasa ketertarikan dirinya kepada objek itulah,
yang membuat Ia merasa senang walaupun saat belajar. Seharusnya pola inilah yang
menjadi pola pengajaran di sekolah-sekolah. Bangun ketertarikan murid-murid terlebih
dahulu terhadap pelajaran, selanjutnya mereka sendiri yang akan aktif mengejar
pelajaran itu. Bangunlah rasa ketertarikan Anda kepada setiap hal yang berguna, maka
Anda akan dengan senang hati mempelajarinya, tidak perlu lagi Anda memaksakan diri
untuk belajar, passion Anda yang akan menggerakkan diri Anda untuk mempelajari
sesuatu.
Belajar dari kesalahan juga merupakan satu proses lifetime improvement yang sangat
baik. Setiap terjadi kesalahan pikirkan apa yang salah dan apa yang seharusnya
dilakukan. Dengan demikian kita bisa terhindar dari kesalahan yang sama dan yang
terpenting kita dapat lebih cepat menguasai hal baru.
Lifetime Improvement bukan saja terbatas kepada bertambahnya ilmu, pengetahuan
dan kemampuan secara teknikal saja. Intrapersonal dan interpersonal juga sangat perlu
dikembangkan secara kontinu untuk mengembangkan diri secara maksimal.
Kemampuan mengatur diri Anda sendiri dan berhubungan dengan orang lain dapat
membantu usaha Anda dalam mengembangkan diri. Dengan bertambahnya
kemampuan analitis, intrapersonal dan interpersonal tentunya akan lebih memudahkan
kita mencapai impian.

”Dynamic and Flexible”

Setiap pelaksanaan rencana tidak setiap kali akan berjalan sesuai dengan yang kita
inginkan. Untuk itu sangat diperlukan kesiapan untuk berpikir dan bertindak secara
dinamis dan fleksibel terhadap setiap perubahan yang terjadi. Saat badai datang,
pohon-pohon yang memiliki batang besar mungkin akan tumbang karena mereka tidak
bisa menahan beban yang diterima tetapi bambu hutan tidak tumbang karena bambu
memiliki batang yang lentur, fleksibel untuk bergerak ke segala arah. Sama halnya
dengan kita, sifat dinamis dan fleksibel membuat seseorang lebih tahan dalam
menghadapi perubahan dan masalah yang datang.

Sejarah evolusi pun mengatakan hal yang sama, hanya makhluk hidup yang bisa
beradaptasi dengan baik, yang mampu bertahan hidup. Sama halnya dengan usaha kita
mencapai kesuksesan, mungkin ada lebih dari satu cara untuk mewujudkan impian kita.
Untuk itu hendaknya kita siap untuk berpikir secara dinamis dan fleksibel dalam usaha
kita mencapai kesuksesan.

”Evaluate and Think”


Evaluasi setiap rencana yang kita buat perlu dilakukan secara periodik. Kebiasaan kita
untuk mengevaluasi rencana dan pelaksanaan yang dilakukan, memastikan kita berjalan
setahap demi setahap menuju goal. Saat kita merasa apa yang direncanakan tidak
berjalan dengan baik, segera berpikir untuk mencari jalan untuk memecahkan masalah.
Jangan biarkan masalah tidak terpecahkan, segera identifikasi masalah, rumuskan dan
cari jalan keluarnya.

”Never Give Up”

Kesuksesan seseorang merupakan gambaran dari kekuatannya yang tidak kenal lelah
untuk terus mencoba dan mencoba. Tidak ada kesuksesan besar yang tidak luput dari
kegagalan. Justru kesuksesan berawal dari kegagalan, diiringi oleh kegagalan menuju
kesuksesan. Kegagalan membuat seseorang lebih baik dari sebelumnya. Kegagalan
dapat setiap saat menghampiri kita. Mengubah cara pandang bahwa kegagalan sebagai
salah satu komponen yang diperlukan menuju sukses, akan membuat kita lebih tegar
dalam menghadapi kegagalan. Kesiapan diri untuk menghadapi kegagalan merupakan
kekuatan besar dalam perjalanan panjang kita menggapai impian.

Uraian pikiran, kebiasaan, action yang membangun yang telah dijabarkan di atas hanya
akan menjadi teori yang tidak berguna, jika hanya dibaca saja dan tidak pernah
dijalankan sama sekali. Dalam satu kelas semua murid belajar teori yang sama, dan
diajarkan oleh guru yang sama, tapi mengapa ada murid yang mendapat nilai bagus dan
ada yang jelek? Perbedaan mereka terletak pada bagaimana seorang murid untuk
memahami dan mencoba menerapkannya. Sama halnya dengan teori yang telah saya
jabarkan, Anda harus menjalankannya terlebih dahulu baru bisa merasakan
manfaatnya.

Anda mungkin juga menyukai