Anda di halaman 1dari 8

Pendidikan Kewarganegaraan

Bab I
Visi dan Misi Pendidikan Kewarganegaraan
a. Politik
b. Demokrasi
c. HAM
d. Hukum
e. Otonomi Daerah
Bab II
Wawasan Nusantara dalam Prospektif Globalisasi
a. Hukum Pengajaran
b. Politik Pendidikan Moral
c. Ekonomi Pendidikan
Bab III
Ketahanan Nasional dalam kaitannya dengan Cyber Crime (Kejahatan terselubung
yang luar biasa)
Bab IV
Penutup
Pendidikan (Makna)
Menurut Azumardi Azra memberikan pengertian tentang pendidikan
khususnya mengenai rekontruksi demokrasi adalah merupakan proses dimana suatu
bangsa mempersiapkan generasi mudanya agar mampu dan kuat menjalani hidup dan
kehidupannya di era globalisasi yang cukup spektakuler di dalam persaingan antar
bangsa.
Lebih jelas lagi Azumardi Azra mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu
proses dimana suatu Negara atau bangsa melalui pemerintahan negaranya harus
mampu mengembangkan kesadaran diri diantara individu-individu negaranya.
Disamping itu pendidikan adalah suatu hal yang benar ditanamkan dalam arti selain
menempa fisik, mental dan moral individu-individu, diharapkan menjadi manusia
yang berbudaya.

Pengertian Bangsa
Jadi Pendidikan yang dimaksud Azumardi Azra, bagi suatu bansa (universal)
agar bangsa itu menjadi bangsa yang kuat (ekonomi, militer) dan melaksanakan
demokrasi serta memiliki emotional Question (SQ) atau IQ.

Kompetensi
- Suatu tindakan/aktivitas/kegiatan/upaya
- Cerdas (lincah, luwes, lihai)
- Tanggung jawab
- Memberikan wawasan yang bersendikan pada budaya bangsa yaitu : wawasan
nusantara
Manusia itu harus mempunyai ide/cita-cita, dengan adanya cita-cita mempunyai
semangat hidup.
Pendidikan KWN bisa dijadikan sebagai pola pembinaan generasi muda,
bentuknya melakukan temu wicara melalui organisasi setempat. Apabila seseorang
telah lulus dari materi pendidikan KWN maka diharapkan seseorang tersebut telah
mampu melaksanakan probem salving (memecahkan masalah).

Warga Negara Pasif : melaksanakan semua kewajiban-kewajibannya kepada Negara


sesuai dengan UU yang berlaku
Warga Negara Aktif : melaksanakan semua kewajibannya baik diatur dalam hukum
positif (hukum yang sedang berlaku) maupun hukum yang tidak tertulis.
1) Pola Pikir Modern : ini merupakan pola pikir masyarakat masa kini,
khususnya generasi muda.
Ciri-ciri dari masyarakat yang menganut pola pikir modern antara lain :
- Semua sektor kehidupannya dikendalikan oleh tehnologi dan masyarakatnya
sudah terbiasa menggunakan TI (tehnologi Informasi)
- Masyarakatnya kebanyakan bersifat egois, matrealistis, senang memamerkan
hasil tehnologi terbaru yang dimiliki, memiliki sifat toleransi kecil, dan sifat
yang lain senang dipuji atau diagung-agungkan.
- Sistem pergaulan dalam masyarakat yang setara dengan dirinya.
2) Masyarakat yang hidup pada komunitas dengan pola pikir tradisional : yaitu
masyarakat yang hidup tetap mempertahankan pola budaya yang mereka
miliki dari nenek moyang mereka. Contohnya : suku baduwi dalam,Banten,
suku dayak, Kalimantan, suku kubu di Jambi dan masih ada suku-suku lain.
Kemudian masyarakat yang hidup pada pola pikir transisi, artinya : mereka
tidak sepenuhnya meninggalkan ketradisionalannya tapi juga tidak menolak
semua pemikiran-pemikiran yang modern.
Menurut George Bataile : setiap orang menyadari bahwa hidup tidak lebih dari
parodi atau sindiran sesuatu terhadap yang lain karena miskinnya asas intrepetas.
Seperti istilah perunggu yang parodinya dari emas. Antara udara dan air, parodinya
adalah angin.

Ada tiga unsur minimal yang harus dikuasai Indonesia


a) Bertahan dilapangan / bidang politik
Dibidang apapun politik itu perlu. Politik adalah menggunakan akal, mengakui
orang lain, bisa untuk kepentingan sendiri bisa juga untuk kepentingan bersama.
Politik juga bisa diartikan sebagai proses pembentukan dan pembagian kekuasaan
dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya
dalam negara.
Kelebihan Soekarno
- mengadu Negara adikuasa
- dibidang politik Soekarnpo mampu menggerakan dan membangun dunia baru.
- Landasan hukumnya adalah Pembukaan UUD ’45 alenia pertama : “bahwa
kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu penjajahan diatas
dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan”. Soekarno menyampaikan pidatonya tersebut didalam rapat PBB
- Negara luar yang pertama kali mengakui Kemerdekaan Indonesia adalah
Mesir.
b) Bertahan dilapangan / bidang ekonomi
Suatu bangsa / Negara tidak bisa berbuat apapun apabila ekonominya lemah.
“Kalau bangsa kita ini tidak tanggap dan tidak mempersiapkan diri terhadap
kemajuan Negara tetangga dan tehnologi, saya kawatir bangsa ini menjadi bangsa
kuli. Kuli bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi pengemis yaitu mengemis uang ke
Negara-negara lain. Kalau sampai itu terjadi harkat dan martabat bangsa yang besar
ini menjadi tidak bermartabat.” Kata Soekarno di pembukaan Lemhanas (Lembaga
Pertahanan Nasional) tanggal 20 mei 1965.
c) Bertahan dilapangan / bidang militer
Pembukaan UUD ’45 alenia 4, Pemerintahan berkewajiban melindungi segenap
bangsa dan seluruh tanah air Indonesia : melindungi didalam Indonesia dan diluar
Negara Indonesia.
WAWASAN NUSANTARA

Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya,
wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan
untuk mencapai tujuan nasional.[1]

Fungsi

Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara


dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan
kewilayahan.
1. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan
kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan
sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
2. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia
sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan
negara.
3. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam
pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.
Batasan dan tantangan negara Republik Indonesia adalah:

 Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara Republik
Indonesia dari beberapa pendapat para pejuang nasional. Dr. Soepomo
menyatakan Indonesia meliputi batas Hindia Belanda, Muh. Yamin
menyatakan Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Sunda Kecil, Borneo,
Selebes, Maluku-Ambon, Semenanjung Melayu, Timor, Papua, Ir. Soekarno
menyatakan bahwa kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan.
 Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3 mil
laut dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut atau
countour pulau/darat. Ketentuan ini membuat Indonesia bukan sebagai negara
kesatuan, karena pada setiap wilayah laut terdapat laut bebas yang berada di
luar wilayah yurisdiksi nasional.
 Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman pemerintah RI
tentang wilayah perairan negara RI, yang isinya:

1. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut
(low water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line)
yang diukur dari garis yang menghubungkan titik - titik ujung yang terluar dari
pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah RI.
2. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut.
3. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana
batasan nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut
Indonesia. Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Indonesia
menjadi utuh dan tidak terpecah lagi.

Tujuan

Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:

1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa
tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan
keadilan sosial".
2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik
alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa
Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan
kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian
dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.

KETAHANAN NASIONAL

Ketahanan nasional adalah suatu kondisi Dinamis suatu bangsa yang terdiri dari atas
ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman ,tantangan ,hambatan
dan gangguan.

Contoh-contoh bentuk ancaman:

o Ancaman dari dalam negeri


o Ancaman dari luar negeri

Ciri-ciri Ketahanan nasional:

 Merupakan Kondisi sebagai prasyarat utama bagi Negara berkembang


 Didasarkan pada metode astagrata
 Berpedoman pada wawasan nusantara
Sifat-sifat ketahanan nasional :

 Mandiri
 Dinamis
 Manunggal
 Wibawa
 Konsultasi dan kerjasama

Asas-asas ketahanan nasional (Lemhanas,2009:99-11)

 Asas kesejahteraan dan keamanan


 Asas komprehensif atau menyeluruh terpadu
 Asas kekeluargaan

Kedudukan dan fungsi Ketahanan nasional :

 Kedudukan : Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang


diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara
terbaik yang perlu diImplementasikan secara berlanjut dalam rangka membina
kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan.
 Fungsi :Sebagai doktrin dasar perlu dipahami untuk menjamin tetap
terjadinya pola piker,sikap,tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah
bangsa yang bersifat inter-regionalintersektoral maupun multi disiplin.

Anda mungkin juga menyukai