id
2009
Asuhan Keperawatan
Gastritis Erosif
A. Pengertian
Suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan
erosi. Erosif karena perlukaan hanya pada bagian mukosa. bentuk berat dari gastritis
ini adalah gastritis erosive atau gastritis hemoragik. Perdarahan mukosa lambung
dalam berbagai derajad dan terjadi erosi yang berarti hilangnya kontinuitas mukosa
lambung pada beberapa tempat.
B. Etiologi
1). Obat analgetik anti inflamasi, terutama aspirin.
2). Bahan-bahan kimia
3). Merokok
4). Alkohol
5). Stres fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal
pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat.
6). Refluks usus ke lambung.
7). Endotoksin.
C. Patogenesis
Seluruh mekanisme yang menimbulkan gastritis erosif karena keadaan-keadaan
klinis yang berat belum diketahui benar. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
rusaknya mukosa lambung adalah :
a). kerusakan mukosa barrier sehingga difusi balik ion H+ meninggi,
b). perfusi mukosa lambung yang terganggu,
c). jumlah asam lambung.
Faktor ini saling berhubungan, misalnya stres fisik yang dapat menyebabkan perfusi
mukosa lambung terganggu, sehingga timbul daerah-daerah infark kecil. Di
samping itu, sekresi asam lambung juga terpacu. Pada gastritis refluks, gastritis
karena bahan kimia, obat, mukosa barrier rusak, menyebabkan difusi balik ion H+
meninggi. Suasana asam yang terdapat pada lumen lambung akan mempercepat
kerusakan mukosa barrier oleh cairan usus.
D. Manifestasi Klinis
Gambaran klinis gastritis akut erosif sangat bervariasi, mulai dari yang sangat
ringan asimptomatik sampai sangat berat yang dapat membawa kematian.
Manifestasi tersebut adalah:
1. Muntah darah
2. Nyeri epigastrium
3. Neusa dan rasa ingin vomitus
4. Nyeri tekan yang ringan pada epigastrium
Pada pemeriksaan fisik biasanya tidak ditemukan kelainan, kecuali mereka yang
mengalami perdarahan hebat hingga menimbulkan gangguan hemodinamik yang
nyata seperti hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardi sampai gangguan
kesadaran.
E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Endoskopi, khususnya gastroduodenoskopi. Hasil pemeriksaan akan ditemukan
gambaran mukosa sembab, merah, mudah berdarah atau terdapat perdarahan
spontan, erosi mukosa yang bervariasi.
2. Histopatologi.
3. Radiologi dengan kontras ganda, meskipun kadang dilakukan tapi tidak begitu
memberikan hasil yang memuaskan.
F. Pengobatan
B. Intervensi/Implementasi Keperawatan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
anoreksia, rangsangan muntah sendiri, penyalahgunaan laksantif, dan atau
penyimpangan persepsi dengan tubuh.
1). Izinkan klien memilih makanan (makanan rendah kalori tidak
diperbolehkan)
2). Buat struktur waktu makan dengan batasan waktu (misalnya 40 menit)
3). Hilangkan distraksi (misalnya pembicaraan, menonton televisi) selama waktu
makan
4). Sebutkan waktu untuk makan, menghidangkan makanan, dan batas waktu
makan; informasikan pada klien bahwa bila makanan tidak dimakan selama
waktu yang telah disediakan, akan dibuat penggantian metode pemberian
makanan yang lain.
5). Bila makanan tidak dimakan, lakukan pemberian makan melalui selang, NGT
sesuai pesanan dalam keadaan seperti ini jangan berikan penawaran pada
klien.
6). Lakukan metode pemberian makan pengganti setiap kali klien menolak
untuk makan per oral.
7). Jauhkan perhatian selama makan bila klien menolak untuk makan.
8). Jangan biarkan klien "mengemut" makanan.
9). Kurangi perhatian saat makan
Kriteria Evaluasi
Klien mengungkapkan pemahaman tentang kebutuhan nutrisi.
Menerima masukan kalori adekuat untuk mempertahankan berat badan
normal.
Mengikuti kembali pola makan yang normal.
Kriteria Evaluasi
1). Klien menunjukkan hidrasi diperlukan secara adekuat.
2). Keseimbangan antara masukan dan haluaran.
Kriteria Evaluasi
1). Klien mengungkapkan pikiran positif tentang diri sendiri.
2). Mulai menerima diri sebagai orang yang kurus
Kriteria Evaluasi
1). Klien mulai menunjukkan ketrampilan koping positif.
Kriteria Evaluasi
1). Klien mulai mengenal kebutuhan orang lain.
2). Mengidentifikasi area di mana kebutuhan serta harapan tidak terpenuhi.
3). Memberikan respons yang tepat terhadap dukungan yang diberikan.
4). Mencari bantuan bila diperlukan.
Kriteria Evaluasi
1). Klien mengungkapkan pentingnya perubahan gaya hidup untuk
mempertahankan berat badan yang normal.
2). Klien mencari sumber konseling untuk membantu mengadakan perubahan.
3). Klien berusaha mempertahankan berat badan.
Sumber :