BAB I
PENDAHULUAN
Kasus Pencurian yang akan penulis analisa ini, digolongkan pada pemeriksaan biasa.
Hal tersebut dilakukan karena kasus tersebut telah memenuhi unsur –unsur
pemeriksaan biasa yaitu :
1. Perkara kejahatan tidak mudah untuk pemeriksaannya
1
2. Tidak mudah dalam pembuktian dan pelaksanaan hukumnya
3. Ancaman pidana diatas satu tahun
4. Susunan majelas hakim terdiri atas 3 sampai 5 orang
5. Pemeriksaan terbuka untuk umum (Pasal 153 ayat (3) KUHAP)
6. Terdakwa harus hadir di persidangan dan tidak bisa diwakilkan (Pasal 154
KUHAP)
7. Ketua sidang memimpin pemeriksaan (Pasal 217 KUHAP)
8. Pemeriksaan secara langsung dengan lisan (Pasal 153 ayat (2) huruf a
KUHAP)
9. Wajib menjaga pemeriksaan secara bebas (Pasal 153 ayat (2) huruf b dan
Pasal 166 KUHAP)
10. Pemeriksaan terlebih dahulu mendengarkan keterangan saksi (Pasal 160 ayat
(1) b jo Pasal 184 ayat (1) KUHAP).
2
Hukum Acara Pidana
BAB II
PEMBAHASAN
3
No 2 Komplek perumahan Kopo Elok Kota Bandung yang masih terdapat pada arena
Pengadilan Negri Bandung, Terdakwa telah mengambil barang milik orang lain dengan
maksud untuk dimiliki dengan cara melawan hukum dengan memanjat, merusak dengan
memakai anak kunci palsu, perintah palsu, dan jabatan palsu, terdakwa masuk ke mesjid
melalui kubah mesjid dengan menggunakan tangga dengan membawa satu buah alat
pahat dan satu potong alat kayu. Kegiatan terdakwa diantaranya mencongkel pintu,
dengan menggunakan pahat sehingga menyebabkan pintu tersebut rusak. Sehingga pada
akhirnya terdakwa mempunyai dua niat selain mencuri uang mesjid dan mencuri tape
ampli, terdakwa juga ingin mencuri pengeras suara. Akan tetapi, sebelum mencuri
terdakwa diketahui oleh penjaga mesjid yang bernama Abun Benyamin kemudian
ditangkap. Terdakwa dikenakan pasal 363 ayat 1 ke-5 Jo pasal 53 ayat 1 KUH Pidana,
keterangan subsidair sama dengan keterangan primair.
B. Perihal Pemeriksaan
Berdasarkan surat penetapan hakim Pengadilan Negri Bandung tanggal 24 Februari 2004
dan surat acara pelimpahan pekara acara pemeriksaan biasa kepala kejaksaan negri
Bandung No; 211/0. 2. 10/E.P/02/2004 tanggal 17 Februari 2004 terdakwa :
Nama : Iyus Rusyana bin Maman
Tempat tanggal lahir : Cianjur 5 Februari 1980
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Pendidikan : Sekolah Dasar
dihadapkan ke depan persidangan dengan dakwaan sebagai berikut yang meliputi primair
dan subsidair.
Dalam persidangan tersebut dilengkapi pula dengan keterangan saksi dari saudara
Abun Benyamin dan saudara Ee Surahmat yang berada di bawah sumpah menyampaikan
keterangan.
Untuk memenuhi persyaratan pengajuan dakwaan maka diajukan barang bukti ke
4
Hukum Acara Pidana
muka persidangan berupa satu buah pahat, sepatu warna putih setrip merah merek adidas
dan satu potong kayu selanjutnya barang bukti dinyatakan sah oleh hakim ketua sidang.
Barang bukti tersebut telah diperlihatkan kepada terdakwa dan saksi dimana yang
bersangkutan membenarkannya. Dikarenakan dakwaan primair yang diajukan oleh jaksa
penuntut umum melanggar pasal 363 ayat (1) ke-5 tidak terbukti maka selanjutnya akan
dibuktikan unsur-unsur tindak pidana yang disebutkan dalam dakwaan subsidair sesuai
dengan pasal 362, pasal 363 ayat (3) dan (5) KUHAP Jo pasal 53 ayat (1) KUH Pidana
dengan unsur sebagai berikut:
1. Barang siapa;
2. Mengambil sesuatu barang;
3. Seluruhnya atau sebagian milik orang lain;
4. Dengan maksud dimiliki secara melawan hukum;
5. Untuk masuk ke tempat dengan melakukan kejahatan untuk sampai pada
barang yang diambil dilakukan dengan merusak, memotong, memanjat atau
memakai kunci palsu;
6. Jika niat untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan dan tidak
selesainya pelaksanaan itu bukan semata-mata atas kehendaknya sendiri.
Hal-hal yang memberatkan terdakwa:
1. Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat;
2. Dilakukan di tempat ibadah.
3. Merusak dengan paksa peralatan yang ada di tempat ibadah.
Hal-hal yang meringankan terdakwa:
1. Adanya pengakuan dan menyesali perbuatan;
2. Terdakwa berada dalam kesulitan ekonomi;
3. Terdakwa tidak mempersulit jalannya sidang
5
2. Perpanjangan penahanan kepala kejaksaan negri Bandung sejak tanggal 7 Januari
2004 sampai tanggal 15 Februari 2004
3. Sejak saat itu ditahan sampai sekarang
Menuntut :
1. Menyatakan terdakwa Iyus Rusyana melakukan tindak pidana pencurian,
sebagaimana dakwaan jaksa penuntut umum dalam dakwaan subsideir
melanggar pasal 363 ayat (1) ke-5 Jo pasal 53 ayat (1) KUH Pidana;
2. Menjatuhkan pidana dengan penjara selama enam bulan dikurangi masa
tahanan sementara;
3. Menyatakan barang bukti berupa satu buah pahat dan satu potong kayu dan
dirampas untuk dimusnahkan;
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 1000,00.
Demikian tuntutan pidana dibacakan dan diserahkan pada sidang hari Senin pada tanggal
15 Maret 2004.
BAB III
ANALISA KASUS
6
Hukum Acara Pidana
Dalam menganalis kasus ini penulis melihat bahwa penerapan hukum yang terjadi
dalam kasus pencurian ini tergolong cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari pemberian
hukuman yang tidak bertentangan dengan pasal-pasal yang dilanggar oleh terpidana.
Akan tetapi, penulis mengharapkan agar masa hukuman terpidana ditambah. Hal ini
didasarkan pada tempat kejadian perkara yang merupakan tempat ibadah yang notabene
merupakan simbol dari satu agama di Indonesia. Menurut penulis hal tersebut dapat
memberatkan terdakwa karena dengan perbuatan terdakwa telah menimbulkan keresahan
masyarakat khususnya masyarakat Islam yang ada di Indonesia. Dengan demikian
terdakwa telah melanggar salah satu prinsip hukum KUHAP yaitu asas Keseimbangan
yang mengakibatkan tidak tercapainya perlindungan terhadap kepentingan dan ketertiban
masyarakat. Hal diatas menjadi dasar pemikiran penulis untuk memberatkan terdakwa.
Akan tetapi, penulis juga dapat memahami pengambilan keputusan oleh Hakim
yang hanya menjatuhkan hukuman pidana 5 bulan penjara dikurangi masa hukuman lebih
sedikit dari pada tuntutan jaksa penuntut umum. Hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi
keluarga terdakwa yang memprihatinkan, dan juga mengingat terdakwa adalah satu-
satunya pencari nafkah di keluarganya.
Selain itu, masa penahanan yang dijalani terdakwa telah sesuai dengan aturan
yang berlaku dalam prinsip pembatasan penahanan yang termuat dalam Pasal 19 ayat (1)
KUHAP.
Dalam melakukan proses peradilan terhadap kasus ini telah sesuai dengan asas
peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan.
Dengan demikian, menimbang hal-hal tersebut diatas maka penulis menilai bahwa
penerapan hukum pada kasus ini sudah cukup baik.