Anda di halaman 1dari 1

RESENSI

Judul Buku : Kafa dan Barus


Jenis Buku : Fiksi
ISBN : 978-979-1409-735
Pengarang : Adi Cahyono
Penerbit : PT Pustaka Insan Madani, Anggota IKAPI
Cetakan : I-Yogyakarta, 2007
Halaman Buku : vi + 90 halaman
Ukuran buku : 11,5 x 17 cm
Jenis Kertas : Quarto

Cerpen Kafa dan Barus yang disusun dalam bentuk buku ini merupakan
sebuah bacaan teladan yang pas untuk kalangan remaja. Cerpen ini memiliki alur
yang sederhana sehingga sangat mudah dimengerti oleh semua umur. Dengan
tokoh, latar, setting, konflik dan pembawaan suasana oleh sang penulis membuat
tidak sulitnya kita untuk membayangkan isi cerpen tersebut. Selain itu, dengan
ukurannya yang mini, praktis, dan mudah dibawa kemana-mana buku ini dapat
masuk saku pakaian para remaja.
Buku yang menceritakan kisah seorang yatim piatu dalam
memperjuangkan hidupnya ini diawali saat bundanya meninggal akibat demam.
Hal ini membuat Kafa, bocah yang tidak melanjutkan sekolah menengah pertama
selama dua tahun ini, hampir hidup sebatang kara di sebuah rumah di suatu
kampung terpencil tak bernama. Untungnya, Barus yang tak lain pemilik kebun
jeruk berusia 30 tahun berbaik hati mengajak Kafa untuk tinggal di rumahnya.
Usut punya usut, ternyata Barus hanya memanfaatkan tenaga Kafa
mengurus kebunnya. Kelicikannya pun tak hanya itu, Barus yang bersekongkol
dengan Barok, rentenir dari kampung sebelah berhasil merayu Kafa untuk
menjual rumah dan tanah miliknya.
Orang baik selalu bernasib baik, ini adalah ungkapan yang pas untuk
bocah lugu dan rajin seperti Kafa. Sebuah kejadian mempertemukan ia pada
seorang Dokter bernama Marwa, teman ayah-bunda Kafa. Dokter yang baik hati
itupun memberikan tawaran baik bagi Kafa untuk mengangkat Kafa sebagai
anaknya. Kafa pun menerima tawaran itu.
Bagaimana dengan Barus? Tentu saja Barus tidak setuju. Namun, segala
upaya yang ia lakukan untuk mencegah Kafa pergi ternyata sia-sia. Dan semenjak
kepergian Kafa tersebut, usaha kebun jeruk miliknya pun bangkrut.
Setelah membaca buku ini, kita dapati kalau buku yang isinya bertemakan
keteladanan ini lebih pas lagi kalau dikategorikan sebagai bacaan untuk adik-adik
dibandingkan para remaja. Dengan menimbang bahwa isi dari buku tersebut
seperti memberi nasehat melalui sebuah cerita. Dilihat dari covernya pun juga
menampakan kalau cerpen itu lebih ditujukan pada adik-adik.

Anda mungkin juga menyukai