Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ANALISIS GENDER

Kerangka analisis gender memiliki empat bagian dan dilaksanakan dalam dua langkah utama. Pertama,
dilakukan pengumpulan informasi untuk Profil Kegiatan dan Profil Akses dan Pengendalian.
1. PROFIL KEGIATAN
a) Produksi barang dan jasa :
apa kaum perempuan aktif dalam produksi subsitensi dan kegiatan untuk mencari uang?,
Apa saja beban kerja kelompok sasaran pada seluruh tahapan proses pertanian? Pada
musim-musim apa tugas-tugas tersebut?, Apakah tugas-tugas yang ada dibagi untuk
kaum laki-laki, perempuan, dan anak-anak, atau dilaksanakan oleh satu jenis gender saja?
Apakah secara budaya laki-laki atau perempuan tidak bisa dilibatkan dalam tugas-tugas
tertentu yang kemungkinan akan terkena dampak dari proyek yang diusulkan?, Apakah
laki-laki atau perempuan sampai tingkat tertentu (perhatikan pada tingkatan mana) saling
mengambil alih pekerjaan pada masa-masa sulit dan tekanan pekerjaan atau karena
kegiatan tertentu lebih menguntungkan?, seberapa jauh komposisi keluarga mengubah
kegiatan kerja berdasarka gender (migrasi), proyek ini meningkatkan waktu
perempuan/laki ga? Apa teknologi baru yg akan diperkenalkan membantu peran pere dlm
pertanian?
b) Keg.reproduksi dan pemeliharaan sdm : sapa yg ngelakuin tugas – tugas repro dan
merawat anggota keluarga? Seperti perwatan anak, pemeliharaan lansia, produksi
makanan ((termasuk pengolahan tanaman makanan dan hewan ternak peliharaan, belanja,
persiapan makanan dan memasak), pengumpulan bahan bakar dan air, pendidikan,
perawatan kesehatan, cuci dan pembersihan, pemeliharaan rumah (struktural), produksi
kesenian dan kerajinan, dan kinerja kewajiban-kewajiban. Berapa banyak waktu yg
diperlukan u/ kegiatan tsb
c) Pekerjaan masyarakat : sapa yg ngatur dan melaksanakan pekerjaan u/ komunitas local
(perawatan&pemeliharaan fasilitas sos seperti perlengkapaan penyediaan air, tempat
ibadah, n tempar pertemuan ), berapa banyak wktu yg diperlukan u/ melakukan keg. Tsb
n kapan keg tsb dilakukan.
d) Org komunitas dan kegiatannya :apa jenis org komunitas di tempat tsb sprt org social
budaya tradisional, kelompok2 koperasi,; bagaimana profil keanggotaan org tsb, tujun n
strategi, brp bnyk waktu yg digunakan u/ keg tsb.
2. PROFIL AKSES DAN PENGENDALIAN
a) Kegiatan2: apa z yg termasuk tugas2 pertanian n sapa saja anggotanya, seberapa kaku
pembagian kerja berdasarkan gender; bagaimana variasi (kekurangan/kelebihan) tenaga
kerja harian n musiman
b) Sumber daya n kendala : sapa yg punya akses n pengendalian trhadap sd produksi n pasar
; kendala n dampak yg muncul dr kurangnya pengendalian sd produksi; keputusan apa dl
rt pertaniandn dlm masy yg diambil oleh laki n pere; bagaimana perbedaan laki n
perempuan dr segi kendala yg dihadapi, bpengaruh trhadap pkerjaan, produktivitas, serta
akses mreka akan manfaat?
3. ANALISIS FAKTOR STRUKTURAL DAN SOSIAL BUDAYA
Analisis berikut ini mempertimbangkan faktor-faktor struktural dan sosial budaya yang
mempengaruhi pola kegiatan gender, akses, dan pengawasan dalam cakupan proyek:
o Faktor-faktor demografis, termasuk komposisi rumah tangga dan kepala rumah tangga;
o Kondisi ekonomi secara umum, seperti tingkat kemiskinan, rata-rata inflasi, distribusi
pendapatan, perdagangan internal, dan infrastruktur;
o Faktor-faktor agama dan budaya;
o Tingkat pendidikan dan rata-rata partisipasi gender; dan
o Faktor-faktor hukum, kelembagaan, dan politik.
4. ANALISI SIKLUS DAN ISU DESAIN PRODUK
Analisis ini akan mengindikasikan, dalam keadan seperti apa dan di mana tujuan dan metode
yang diusulkan untuk proyek harus dimodifikasi, untuk meningkatkan peluang keberhasilan
proyek dan meminimalkan kemungkinan dirugikannya kaum perempuan oleh proyek.
a) Produksi : apakah keg proyek akan mengalihkan usaha produksi kaum perempuan dr
produksi makanan, apa perubahan varietas dapat akan mempengaruhi pasar tradisional
kaum perempuan, apa teknologi baru akan menggatikan tenaga kerja tradisional kaum
pere, apa hasil proyek akan meningkatkan beban kerja kaum pere, manfaat dr proyek tsb

Anda mungkin juga menyukai