Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pemeriksaan fisik:
Kepala: konjungtiva palpebra pucat (anemia), sklera ikterik (gangguan sistem bilier)
Leher: JVP () cmH2O
Thorax: Cor: HR: , murmur (), gallop ()
Pulmo: ronkhi (), wheezing ()
Abdomen:
Ekstremitas:
Pemeriksaan penunjang:
Lab, EKG, Ro thorax, CT scan, USG, dll.
Kesan
Saran
Pasien puasa (bayi 2-4 jam, anak-anak 4-6 jam, dewasa 6-8 jam).
Persiapan darah.
Koloid
Cairan koloid mengandung ion dengan berat molekul besar seperti protein dan glukosa,
bertahan dalam intravaskuler selama 3-6 jam, dapat menjaga tekanan onkotik plasma, dan
lebih efektif menjaga volume intravaskuler dan curah jantung.
Premedikasi
Pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anestesi untuk memperlancar induksi. Rumatan dan
bangun dari anestesi, seperti:
1. meredakan kecemasan dan ketakutan.
2. memperlancar induksi.
3. mengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus.
4. meminimalkan dosis obat-obat anestesi.
5. mengurangi efek mual muntah pasca bedah.
6. menciptakan amnesia.
7. mengurangi isi cairan lambung.
8. mencegah refleks yang membahayakan.
Obat-obat premedikasi
Opioid (narkotik analgetik)
Morfin 0,1-0,2 mg/kg IM, menurunkan kecemasan dan ketegangan, mengurangi perpanjangan
waktu pemulihan.
Benzodiazepine
Menimbulkan efek sedasi, amnesia, anxiolisis, berikatan dengan reseptor spesifik di daerah
cortex dan memudahkan ikatan dengan reseptor GABA, digunakan pagi hari sebelum operasi.
Diazepam (0,2 mg/kg) midazolam (0,05 – 0,1 mg/kg)
Alat-alat Anestesi
General Anesthesi
Induksi Anesthesi
Induksi: tindakan membuat pasien sadar menjadi tidak sadar sehingga memungkinkan
dimulainya anesthesi dan pembedahan.
Sebelum melakukan induksi, lakukan persiapan alat:
Stetoskop, Tube (ETT), Airway (OPA), Tape (plester), Introducer (mandrin), Connector,
Suction (STATICS)
Induksi Intravena
Tiopental (dosis 3-7 mg/kg), Propofol (2-3 mg/kg), Ketamin (1-2 mg/kg), ketamin sering
menyebabkan halusinasi sehingga sebelumnya dianjurkan menggunakan sodativa seperti
midazolam. Kontraindikasi pada pasien dengan TD tinggi (>160mmHg).
Induksi Intramuskular
Ketamin (3-10 mg/kg)
Induksi Inhalasi
Halotan dan Sevofluran, diberikan pada anak-anak atau dewasa yang takut disuntik.
Managemen Airway
Manuver triple airway
1. Kepala ekstensi pada sendi atlanto-oksipital
2. Mandibula didorong ke depan pada kedua angulus mandibula
3. Mulut dibuka
Face Mask
Bayi baru lahir (03) anak kecil (02,01,1) anak besar (2,3) dewasa (4,5)
Face mask dewasa terdiri dari atas mulut sungkup, pengait, badan sungkup, dan lingkar tepi.
Face mask bayi tidak memiliki pengait.
Bila memegang face mask dengan satu tangan, jari kelingking diletakkan di sudut rahang
untuk melakukan manuver jaw trust ke arah anterior untuk memudahkan ventilasi.
Ukuran LMA
Size Patient size Weight (kg) Cuff Volume (mL)
1 Infant <6.5 2-4
2 Child 6.5-20 Up to 10
21/2 Child 20-30 Up to 15
3 Small adult >30 (30-50) Up to 20
4 Normal adult >70 (50-70) Up to 30
5 Larger adult >70 Up to 30
Ukuran ETT
Age Internal Diameter (mm) Cut Length (cm)
Full-term infant 3.5 12
Child 4+ ¼ age 4+ ¼ age
Female 7.0-7.5 24
7.5-9.0 24
Ukuran panjang pipa: 12 + ½ umur (cm)
Laryngoscope
Digunakan untuk memeriksa laring dan memasukkan ETT dengan baik dan benar. Terdapat 2
jenis blade laryngoscope: lurus (Macintosh) digunakan pada bayi, anak, dewasa, dan bilah
lengkung (Miller) digunakan pada anak besar, dewasa. Perhatikan juga gradasi Mallampati
pada pasien.
Intubasi
Indikasi:
1. menjaga patensi jalan nafas oleh sebab apapun.
2. Mempermudah ventilasi positif dan oksigenasi.
3. Pencegahan terhadap aspirasi dan regurgitasi.
Kesulitan intubasi:
1.leher pendek berotot.
2.mandibula menonjol.
3.maksila/gigi depan menonjol.
4.uvula tidak terlihat (mallapati 3 dan 4)
5.gerak sendi temporo mandibular terbatas.
6.gerak vertabra servikalis terbatas.
Obat-obat anasthesi
Anasthesi Intravena
Tiopental (dosis indukasi 3-7 mg/kg), alkalis (pH 10-11), menyebabkan keadaan sedasi,
hipnotik, anesthesia atau depresi nafas, menurunkan tekanan darah, meningkatkan heart rate,
menurunkan aliran darah otak, tekanan intrakranial, dan tekanan liquor, diduga dapat
melindungi otak akibat kekurangan O2.
Propofol (dosis induksi 2-3 mg/kg, rumatan 4-12 mg/kg), dikemas dalam cairan emulsi
lemak isotonis dengan konsentrasi 1%, hanya boleh diencerkan dengan D5. Propofol
menyebabkan hipotensi, depresi nafasm menurunkan aliran darah otak dan tekanan
intrakranial. Dosis dikurangi pada manula, tidak dianjurkan pada wanita hamil dan anak <3
tahun.
Ketamin (dosis indusi IV 1-2 mg/kg, IM 3-10 mg/kg), menyebabkan takikardi, hipertensi,
bronkodilatasi, meningkatkan konsumsi O2 otak< aliran darah otak dan penggunaan
sebaiknya berikan sedativa seperti midazolam (0,1 mg/kg IV). Kontraindikasi pada pasien
dengan TD tinggi (>160mmHg)
Anethesi Inhalasi
MAC (Minimum Alveolar Concentration) adalah koksentrasi minimum zat anasthesi inhalasi
dalam alveolus pada tekanan 1 atm untuk mencegah gerakan pada 50% pasien yang dilakukan
insisi standar.
N2O bersifat analgetik dan hipnotik lemah,pemberian harus disertai O2 minimal 25%
Cara menghitung jumlah pemberian N2O dan O2:
TV: (7-10 cc/kg) x kgBB = 420 -600 cc (ambil 500 cc)
Volume 1 menit: 500 x 12 (RR normal) = 6000 cc (6 L)
Perbandingan N2O : O2 = 4:2 atau 3:3
Setiap kali bagging dengan volume 2 L tekan kira-kira ¼ bag (500 cc) sesuai TV
Halotan berbau enak dan tidak merangsang jalan nafas. Menyebabkan vasodilatas, serebral
dan meningkatkan aliran darah otak. Kelebihan dosis menyebabkan depresi nafas, vasomotor
dan miokard, menurunkan tonud simpatis, hipotensi, bradikardi, vasodilatasi, perifer.
Enfluran dihindari pada pasien epilepsi, efek depresi nafas, depresi sirkulasi, efek relaksasi
otot lurik lebih kuat dari halotan, dan ebih iritatif dari halotan.
Isofluran menurunkan laju metabolisme otak terhadap O2, meningkatkan aliran darah ota
dan tekanan intrakranial. Efek terhadap depresi jantung dan curah jantung minimal.
Sevofluran bau tidak menyengat dan tidak merangsang jalan nafas atas. Efek terhadap
kardiovaskular stabil, jarang menyebabkan aritmia. Induksi dan pulih dari anasthesi lebih
cepat dari isofluran, tidak toksik hepar.
Muscle Relaxant
Mekanisme kontraksi otot:
Rangsang depolarisasi terminal saraf influx Ca asetilkolin melekat pada reseptor
nikotinik-kolinergik otot depolarisasi Na-K pump terbuka ion Na + Ca masuk dan K
keluar kontraksi otot.
Golongan Depolarisasi
Bekerja dengan asetilkolin tetapi tidak di rusak oleh asetilkolinesterase sehingga lebih ama
terikat pada reseptor asetilkolin, ditandai dengan fasikulasi kemudian reelaksasi otot. Di
dalam vena dimetabolisme oleh kolinesterase dan pseudokolinesterase menjadi suksinil-
monokolin. Contoh obat: suksinilkolin dan dekametonium.
Suksinilkolin (1-2 mg/kg) onset cepat (30-60 s), kerja singkat (kurang dari 10 menit).
Efek samping: nyeri otot, peningkatan tekanan intraokular, intrakranial, intragastrik,
peningkatan kadar kalium plasma, aritmia jantung, salivasi, dan alergi.
Golongan Non-depolarisasi
Berikatan dengan reseptor nikotinik-kolinergik sehingga menghalangi asetilkolin
menempatinya.
Golongan obat non-depolarisasi:
1.bensiliso-kuinolinum: antrakurium, doksakurium, mivakurium.
2.steroid: pankuronium, vekuronium, pipekuronium, rokuronium, ropakuronium.
3.eter-fenolik: gallamun.
4.non-toksiferin: alkuronium.
Atrakurium (0,5-0,6 mg/kg) onset kerja 3-5 menit, masa kerja 20-45 menit.
Pada penggunaan golongan non-depolarisasi perlu digunakan reverse: nonstigmin
(prostigmin) (0,04-0,08 mg/kg), karena bersifat muskarinik maka disertai obat vagolitik
seperti Sulfas Atropin (0,01-0,02 mg/kg).
Inhibitor Cholinesterase
Kolinergik mengacu pada efek neurotransmiter acetylcholine, sebagai lawan dari efek
adrenergik dari noradrenaline (norepinephrine). Acetylcholine adalah neurotransmiter saraf
parasimpatis (ganglion parasimpatis dan sel efektor), sebagian saraf simpatis (ganglion
parasimpatis, medulla adrenal, dan kelenjar keringat, beberapa neuron pada SSP dan saraf
somatic otot skeletal.
Reseptor kolinergik dibagi menjadi menjadi dua kelompok berdasarkan reaksi terhadap
alkaloid mukarinik dan nikotinik. Nikotinik menstimulasi ganglion otonomik dan reseptor
otot skeletal (reseptor nikotinik), smentara muskarinik menaktivasi sel afektor organ pada otot
polos bronkial, kelenjar ludah, dan nodus sinoatrial.
Inhibitor kolinesterase bekerja menghambat asetilkolinesterase dengan berikatan reversibel
pada enzim tersebut. Peningkatan asetilkolin akibat inhibitor kolinesterase tidak
mempengaruhi reseptor nikotinik otot skeletal.
Efek samping muskarinik inhibitor kolinesterase
Organ System Muscarinic Side Effects
Cardiovascular Decreased heart rate, bradyarrhythmias
Pulmonary Bronchopasm, bronchial secretions
Cerebral Diffuse excitation
Gastrointestinal Intensial spasm, increased salivation
Genitourinary Increased bladder tone
Ophthalmological Pupillary consrtiction
Contoh obat: Neostigmin (prostigmin) (0,04-0,08 mg/kg)
Karakteristik farmakologi
Atropine Scopolamine Glycopyrrolate
Tachycardia +++ + ++
Brochodilatation ++ + ++
Sedation + +++ 0
Antisialagogue effect ++ +++ +++
1: pada otot polos tubuh, mata, paru-paru, pembuluh darah, uterus, usus, dan traktus
genitourinari. Menyebabkan midriasis. Bronkokonstriksi, vasokontriksi, uterine contracturre,
dan kontraksi sfingterpada traktus gastrointestinal and genitourinari. Menghambat sekresi
insulin dan lipolisis. Efek stimulasi kardiovaskular adalah vasokonstriksi, yang meningkatkan
resistensi vaskular perifer, left ventricular afterload, dan TD.
2: terutama pada terminal presinaptik saraf. Menyebabkan sedasi dan menurunkan
sympathetic outflow, yang menyebabkan vasodilatasi dan TD rendah.
Petidine (2cc, 50 mg/cc)
Fentanyl (10cc, 50 mg/cc) 1-3 mg/kg V 60-120 mg (1-2 cc)
Ekstubasi
1.ekstubasi dikerjakan setelah anasthesi sudah ringam dengan catatan tidak terjadi spasme
laring.
2.sebelum ekstubasi bersihkan rongga mulut, faring, laring dari sektret dan cairan lain.
3.ekstubasi ditunda setelah pasien sadar bila:
i. intubadi kembali akan menyebabkan kesulitan.
ii. pasca ekstubasi ada resiko regurgitasi.
Slala Bromage
Melipat lutut Melipat jari
Blok tak ada (0) ++ ++
Blok parsial (1) + +
Blok hampir lengkap (2) - +
Blok lengkap (3) - -
Boleh kembali ke bangsal setelah score 0