Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ALAT-ALAT OPTIK

Oleh :

MAHDINI (08.241.126)
MASRURI (08.241.133)
MELY AGUSTIN (08.241.135)
MIRNAWATI (08.241.137)
NINING NURHAYATI (08.241.161)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
( IKIP ) MATARAM
2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Dan Shalawat serta salam
kami junjugkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga-keluarga
beliau, sahabat-sahabatnya dan orang yang setia mengikuti petunjuk beliau hingga
akhir zaman.
Salah satu ciri manusia sebagai makhluk berakal adalah rasa ingin tahu yang
tak pernah habis selama hidupnya. Dengan penuh kerendahan hati, Alhamdulillah
kami dapat membuat makalah tentang alat-alat optik. Kami sadar, sebagai manusia
biasa yang memiliki kekurangan dan tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada
kesalahan dalam makalah yang kami buat. Dengan itu kami sangat mengharapkan
masukan serta sarannya. Terimakasih
Wassalam.

Mataram, 18 Desember 2010

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pembahasan
Alat-alat optik.................................................................................................
1. Lup...................................................................
2. Teropong..........................................................
a. Teropong Bias.....................................
1) Teropong Bintang................
2) Teropong Bumi....................
3) Teropong Panggung.............
4) Teropong Prisma.................
b. Teropong Pantul.................................
3. Kamera............................................................
DAFTAR PUSTAKA
ALAT-ALAT OPTIK

1. Lup (Kaca Pembesar)

Alat optik yang paling sederhana adalah lup. Kaca pembesar atau lup
(magnifying glass) digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak bisa
dilihat dengan mata secara langsung. Lup menggunakan sebuah lensa cembung
atau lensa positif untuk memperbesar objek menjadi bayangan sehingga dapat
dilihat dengan jelas.

Dalam penggunaan lup seseorang harus menempatkan benda yang akan


dilihat pada ruang satu (antara lensa dan fokus lensa) sehingga akan
dihasilkan bayangan yang diperbesar dan maya.

2f f 0 f 2f

Benda yang diamati harus diruang 1 jadi s ≤ f dan jika s < f dikatakan lensa mata
berakomodasi.

Gambar 1: Pembisan cahaya pada lup


Sifat bayangan pada lup adalah sebagai berikut.
- maya,
- tegak,
- diperbesar, dan
- di ruang IV.
Perbesaran yang dihasilkan oleh lup adalah perbesaran anguler atau perbesaran
sudut yang besarnya secara umum di tuliskan dalam persamaan
 1 1 −d 
M = sn  , + + , 
 −s + d f −s + d 

Dengan:
M = perbesaran sudut lup
d = jarak mata ke lup
s’ = jarak bayangan ke lup
f = jarak fokus lup.
Catatan:
1. Untuk Mata berakomodasi maksimum maka - s'+d = PP, bayangan jatuh
pada titik dekat mata (PP)
2. Berakomodasi pada jarak x maka - s'+d = x bayangan jatuh pada titik x
3. Tak berakomodasi maka - s'+d = PR, bayangan jatuh pada titik jauh mata
(PR)
4. Untuk mata menempel pada kaca lup atau d ( jarak mata ke lup) diabaikan
maka rumus perbesaran (M) menjadi :
a. Untuk mata berakomodasi maksimum
25 h,
M= +1 , dimana M = Perbesaran lup dan M =
f h
Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka
bayangan yang dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP).
Benda yang dilihat harus terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu
lensa.
b. Untuk mata tidak berakomodasi
25
M= , dimana f = jarak fokus lup (dalam satuan cm).
f
Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan
di jauh tak berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik
fokus lup. Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat
lelah, sedangkan kelemahannya dari segi perbesaran berkurang. Sifat
bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
2. Teropong (Teleskop)
Teropong merupakan alat optic yang digunakan untuk melihat benda yang
sangat jauh agar kelihatan lebih dekat.
Ada dua jenis utama teropong yaitu:
a. Teropong bias yaitu teropong yang terdiri dari beberapa lensa, dan
b. Teropong pantul adalah teropong yang terdiri dari beberapa cermin dan
lensa.
a. Teropong Bias
Teropong bias terdiri dari beberapa lensa yang berfungsi untuk
membiaskan cahaya. Ada 4 macam teropong bias, yaitu:
1) Teropong bintang
2) Teropong bumi
3) Teropong prisma
4) Teropong panggung.
1) Teropong Bintang

Bintang-bintang di langit yang letaknya sangat jauh tidak


dapat dilihat secara langsung oleh mata. Teropong atau teleskop dapat
digunakan untuk melihat bintang atau objek yang letaknya sangat jauh.
Teropong terdiri atas dua lensa cembung, Teropong bintang
mempergunakan dua lensa cembung / positif yaitu :
a) lensa obyektif
b) lensa okuler
Benda yang diamati terletak jauh tak terhingga, sehingga bayangan
jatuh pada fokus.
Pada teropong jarak fokus lensa objektif lebih besar dari pada
jarak fokus lensa okuler (fob > fok).
• Mata tak berakomodasi
Teropong digunakan dengan mata tidak berakomodasi agar
tidak cepat lelah karena teropong digunakan untuk mengamati
bintang selama berjam-jam. Dengan mata tidak berakomodasi,
bayangan lensa objektif harus terletak di titik fokus lensa okuler.
Bintang, sebagai benda terletak jauh tak terhingga s ob = ~
bayangan dari lensa obyektif di fob. Titik fokus okuler berimpit dengan
fokus obyektif. Bayangan dari obyektif sebagi benda pada lensa
okuler. Jadi s ok = f ob dan s ob = f ob dan s ok = f ok serta s ok = ~
Adapun perbesaran M yang dihasilkan oleh teropong adalah:
f ob
M =
f ok

Dengan demikian, panjang teropong (atau jarak antara kedua lensa)


adalah
d = fob + fok Atau d = s’ob + s ok
Sifat bayangan akhir pada teropong bintang untuk mata
tidak berakomodasi adalah:
- maya,
- terbalik,
- diperbesar,
- di tak terhingga
• Mata berakomodasi
Benda pada jarak jauh sekali s0b= ~ , sehingga
bayangan lensa obyektif terletak pada titik fokus
obyektif sehingga s0b = f0b. Bayangan tersebut sebagai
benda lensa okuler. Jadi benda lensa okuler di ruang I
lensa okuler.

s ok = diruang1. bayanganokulerdiruangIV lensa okuleratau s ' ok = − pp


Adapun perbesaran M yang dihasilkan oleh teropong adalah:
f ob
M =
f ok

panjang teropong (atau jarak antara kedua lensa) adalah


d = fob + fok atau d = s’ob + s ok
Sifat bayangan akhir pada teropong bintang untuk mata
berakomodasi adalah:
- maya,
- terbalik,
- diperbesar,
- di ruang IV okuler.
2) Teropong Bumi

Prinsip dari teropong ini sama dengan teropong bintang,


perbedaannya terletak pada bayangan terakhirnya (yaitu tegak). Untuk
itu harus dipasang lensa pembalik. Oleh karena itu, teropong ini terdiri
dari 3 buah lensa yaitu :
a. lensa obyektif : terdiri dari lensa positif
b. lensa cembung : berfungsi sebagai lensa pembalik (terletak
antara lensa obyektif dan lensa okuler)
c. ensa okuler : terdiri dari lensa positif dan berfungsi sebagai lup
• Untuk mata tidak berakomodasi
Benda terletak di jauh tak terhingga jadi s ob = ~ ,

bayangan dari lensa obyektif s


,
ob = f ob jatuh di titik
fokus lensa obyektif dan berimpit dengan titik pusat
kelengkungan lensa pembalik. Lensa pembalik
berfungsi membalikkan sifat bayangan, menjadi
tegak dengan perbesaran 1, sehingga Mp = 1.
Sifat bayangan akhir pada teropong bumi untuk mata
tidak berakomodasi adalah:
- maya,
- tegak,
- diperbesar,
- di tak terhingga ∼.

Berlaku rumus :
M = M ob × M p × M ok
s ' ob 2 f p s ' ok
= × ×
s ob 2fp s ok
f ob ~
= ×
~ f ok
f ob
M =
f ok

Panjang teropong:
d = s ' ob +s p + s ' p +s ok
= f ob +2 f p + f ok
= f ob +4 f p + f ok

• Untuk mata berakomodasi


Bila s ok < f ok maka pengamatan dinamakan pengamatan mata
berakomodasi Berlaku :
f
M = ob , d = f ob + 4 f p + f ok dengan catatan
s ok
s ' ok = pp = −25 cm
Sifat bayangan akhir pada teropong bumi untuk mata
berakomodasi adalah:
- maya,
- tegak,
- diperbesar,
- di ruang IV lensa okuler.

3) Teropong Panggung

Teropong panggung (Teropong Belanda = Teropong Tonil =


Teropong Galilei) mempunyai lensa cembung/ positif (obyektif) dan lensa
cekung/ negative (okuler), lensa cekung digunakan agar bayangan yang
terbentuk tegak. Teropong panggung dibuat sebagai pembaharuan dari
teropong bumi (karena teropong bumi terlalu panjang).

Gambar 3.1:pembentukan bayangan pada teropong panggung


• Untuk mata tidak berakomodasi
Pengamatan menggunakan teropong selalu dalam
jangka waktu lama sehingga menggunakan mata tak
berakomodasi. Perhatikan diagram pembiasan cahaya
pada teropong panggung sebagai berikut. Rumus-
rumusnya adalah sebagai berikut:
s ob =~
s ok = f ok
f ob
M =
f ok

Jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler, d = f ob + f ok


dengan f ok dimasukkan bertanda – (negatif) karena
lensa cekung.
• Mata berakomodasi
Benda pada jarak jauh sekali s ob =~, sehingga bayangan lensa
obyektif terletak pada focus s ob = f ob . Bayangan tersebut sebagai
benda lensa okuler . Jadi benda lensa okuler diruang I atau s ok = di
ruang I okuler.
Dengan rumus:
s 'ok = − pp
pp s' pp
M = , dengan perbesaran M = ob ×
s ok s ok s ok

4) Teropong Prisma

Untuk membalik bayangan, teropong prisma menggunakan dua


prisma siku-siku sama kaki yang disisipkan diantara lensa objektif dan
okuler. Tiap setengah bagian teropong terdiri atas satu lensa objektif, satu
lensa okuler dan sepasang prisma siku siku sama kaki yang diletakkan satu
sama lain pada sudut siku-sikunya. Sepasang prisma itu digunakan untuk
membalik bayangan dengan pemantulan sempurna. Prisma membalik
bayangan lensa objektif, sehingga bayangan akhir yang dibentuk lensa okuler
terlihat oleh mata tegak terhadap arah benda semula.
Ganbar 4.1 : pembentukan bayangan pada teropong orisma

b. Teropong Pantul

Dinamakan teropong pantul krena jalanya sinar dalam


teropong dengan cara pemantulan. Teropong pantul terdiri
atas satu cermin cekung besar, satu cermin datar yang
diletakkan sedikit didepan titik fokus cermin cekung dan satu
lensacembung untuk mengamati benda.
Cermin cekung besar akan mengumpulkan cahaya
sebanyak mungkin. Sebelum cahaya dikumpulkan di titik
fokus cermin cekung, cahaya dipantulkan terlebih dahulu oleh
cermin datar menuju ke lensa okuler (lensa cembung).
Gambar 4.2: pembentukan bayangan pada teropong pantul
3. Kamera
Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian penting atau kejadian
yang menarik. Banyak jenis dan model kamera dapat kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Kamera yang dipakai wartawan berbeda dengan yang dipakai
fotografer. Kamera video dipakai dalam pengambilan gambar untuk siaran televisi
atau pembuatan film. Kamera elektronik (autofokus) lebih mudah dipakai karena
tanpa pengaturan lensa. Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis) menurut
kegunaan fisis:
• lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang
difoto
• diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat
diatur luasnya
• aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak
cahaya
• shutter pembuka/penutup “dengan cepat” jalan cahaya yang menuju ke
pelat film.
Pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan.Setiap
benda yang di foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak fokus
di depan lensa kamera, sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki
sifat nyata, terbalik dan diperkecil. Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari
benda-benda pada jarak yang berbeda-beda, lensa cembung kamera dapat digeser
ke depan atau ke belakang.
Diagram pembentukan bayangan pada kamera

s' h'
dan Perbesarannya M = =
s h

Kekuatan lensa dirumuskan sebagai berikut :


1
P= , satuannya m −1 atau dioptri.
f
DAFTAR PUSTAKA

WWW.SLIDESHARE.COM
WWW.SCRIBD.COM
E. Hecht (1987). Optics (edisi ke-2nd). Addison Wesley. ISBN 020111609X.
Chapters 5 & 6.

Anda mungkin juga menyukai