ALAT-ALAT OPTIK
Oleh :
MAHDINI (08.241.126)
MASRURI (08.241.133)
MELY AGUSTIN (08.241.135)
MIRNAWATI (08.241.137)
NINING NURHAYATI (08.241.161)
Puji syukur bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Dan Shalawat serta salam
kami junjugkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga-keluarga
beliau, sahabat-sahabatnya dan orang yang setia mengikuti petunjuk beliau hingga
akhir zaman.
Salah satu ciri manusia sebagai makhluk berakal adalah rasa ingin tahu yang
tak pernah habis selama hidupnya. Dengan penuh kerendahan hati, Alhamdulillah
kami dapat membuat makalah tentang alat-alat optik. Kami sadar, sebagai manusia
biasa yang memiliki kekurangan dan tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada
kesalahan dalam makalah yang kami buat. Dengan itu kami sangat mengharapkan
masukan serta sarannya. Terimakasih
Wassalam.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pembahasan
Alat-alat optik.................................................................................................
1. Lup...................................................................
2. Teropong..........................................................
a. Teropong Bias.....................................
1) Teropong Bintang................
2) Teropong Bumi....................
3) Teropong Panggung.............
4) Teropong Prisma.................
b. Teropong Pantul.................................
3. Kamera............................................................
DAFTAR PUSTAKA
ALAT-ALAT OPTIK
Alat optik yang paling sederhana adalah lup. Kaca pembesar atau lup
(magnifying glass) digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak bisa
dilihat dengan mata secara langsung. Lup menggunakan sebuah lensa cembung
atau lensa positif untuk memperbesar objek menjadi bayangan sehingga dapat
dilihat dengan jelas.
2f f 0 f 2f
Benda yang diamati harus diruang 1 jadi s ≤ f dan jika s < f dikatakan lensa mata
berakomodasi.
Dengan:
M = perbesaran sudut lup
d = jarak mata ke lup
s’ = jarak bayangan ke lup
f = jarak fokus lup.
Catatan:
1. Untuk Mata berakomodasi maksimum maka - s'+d = PP, bayangan jatuh
pada titik dekat mata (PP)
2. Berakomodasi pada jarak x maka - s'+d = x bayangan jatuh pada titik x
3. Tak berakomodasi maka - s'+d = PR, bayangan jatuh pada titik jauh mata
(PR)
4. Untuk mata menempel pada kaca lup atau d ( jarak mata ke lup) diabaikan
maka rumus perbesaran (M) menjadi :
a. Untuk mata berakomodasi maksimum
25 h,
M= +1 , dimana M = Perbesaran lup dan M =
f h
Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka
bayangan yang dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP).
Benda yang dilihat harus terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu
lensa.
b. Untuk mata tidak berakomodasi
25
M= , dimana f = jarak fokus lup (dalam satuan cm).
f
Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan
di jauh tak berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik
fokus lup. Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat
lelah, sedangkan kelemahannya dari segi perbesaran berkurang. Sifat
bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
2. Teropong (Teleskop)
Teropong merupakan alat optic yang digunakan untuk melihat benda yang
sangat jauh agar kelihatan lebih dekat.
Ada dua jenis utama teropong yaitu:
a. Teropong bias yaitu teropong yang terdiri dari beberapa lensa, dan
b. Teropong pantul adalah teropong yang terdiri dari beberapa cermin dan
lensa.
a. Teropong Bias
Teropong bias terdiri dari beberapa lensa yang berfungsi untuk
membiaskan cahaya. Ada 4 macam teropong bias, yaitu:
1) Teropong bintang
2) Teropong bumi
3) Teropong prisma
4) Teropong panggung.
1) Teropong Bintang
Berlaku rumus :
M = M ob × M p × M ok
s ' ob 2 f p s ' ok
= × ×
s ob 2fp s ok
f ob ~
= ×
~ f ok
f ob
M =
f ok
Panjang teropong:
d = s ' ob +s p + s ' p +s ok
= f ob +2 f p + f ok
= f ob +4 f p + f ok
3) Teropong Panggung
4) Teropong Prisma
b. Teropong Pantul
s' h'
dan Perbesarannya M = =
s h
WWW.SLIDESHARE.COM
WWW.SCRIBD.COM
E. Hecht (1987). Optics (edisi ke-2nd). Addison Wesley. ISBN 020111609X.
Chapters 5 & 6.