Tinjauan Pisikologi
Abstrak:
Agar dapat memberikan sebuah konseling yang baik dan benar terhadap anak
jalanan usia sekolah kita harus mengerti tentang: (1) Pengertian anak jalanan,
(2) Mengapa Anak Jalanan Enggan Bersekolah, (3) Alasan anak Jalanan
Kehilangan Motivasi Belajar, (4) Tujuan Pendidkan, (5) Pentingnya pendidikan
bagi semua orang, dan (6) Cara yang efektif untuk membangun kesadaran
belajar terhadap anak jalanan usia sekolah. Berkenaan dengan kegiatan
konseling kita sebagai konselor juga ikut andil dalam memajukan pendidikan di
Negara indonesia,baik anak jalanan usia sekolah maupun dalam sekolah.untuk
itu kita juga harus mengerti dan memahami alasan anak jalanan tidak
bersekolah.
A. Pendahuluan
Fenomena anak jalanan usia sekolah di negera Indonesia adalah sesuatu hal yang
luar biasa dan juga di anggap hal yang biasa oleh kita. Akan tetapi kita seharusnya
sadar bahwa fenomena anak jalanan adalah sesuatu yang harus kita perhatikan
dengan sungguh-sungguh, anak jalanan adalah bagian dari negeri ini mereka juga
manusia dan juga sodara kita satu tanah air, akan tetapi kita banyak dari kita yang
tidak sadar dan memperhatikan kondisi mereka. Kondisi anak jalanan sangat lah
memperhatikan baik di Negara kita sendiri ataupun di luar negeri sekalipun.
Mereka yang seharusnya menikmati masa kanak-kanak mereka dengan bermain
dan belajar malah disibukan dengan bekerja mencari uang layaknya orang dewasa.
Ini adalah fenomena yang harus kita perbaiki, anak-anak adalah penerus negeri,
juga pemimpin masa depan kita biarpun dia adalah anak jalanan dia juga punya
kesempatan untuk mengarahkan negeri ini. Jika sekarang negeri ini banyak anak
jalanan maka akan jadi apa negeri ini.
Anak jalanan kurang memiliki motivasi untuk belajar dan bersekolah, yang
mereka pikirkan hanyalah mencari uang, kebanyakan dari mereka beranggapan
bahwa pendidikan adalah hal yang tidak penting, buat apa sekolah banyak orang
yang berpendidikan pun mengangur, kata mereka.
Oleh alasan itu kita sepatutnya menyadarkan mereka bahwa pendidikan bukan
hanya untuk mencari kerja akan tetapi juga untuk memanusiakan mereka sendiri.
Belajar atau bersekolah banyak hal yang kita dapatkan bukan hanya tentang
pelajaran formal saja yang kita ketahui, akan tetapi kita belajar cara sosialisasi
yang baik, cara berpikir yang kritis dan juga yang lainnya.
Membicarakn tentang fenomena anak jalanan usia sekolah tidak lepas dari anak
jalanan tersebut. Fenomena anak jalanan di Indonesia adalah hal yang haru
ditanggapi secara serius karena anak jalanan juga calon pemimpin masa depan
kita. Untuk lebih mengenal apa itu anak jalanan, mengapa mereka tidak ingin
bersekolah dan cara yang tepat untuk memotivasi mereka, saya akan
membahasnya di bawah ini:
1. Pengertian anak jalanan
Anak jalanan adalah seseorang yang masih belum dewasa (secara fisik dan
phsykis) yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan dengan
melakukan kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan uang guna mempertahankan
hidupnya yang terkadang mendapat tekanan fisik atau mental dari
lingkunganya. Umumnya mereka berasal dari keluarga yang ekonominya lemah.
Anak jalanan tumbuh dan berkembang dengan latar kehidupan jalanan dan akrab
dengan kemiskinan, penganiayaan, dan hilangnya kasih sayang, sehingga
memberatkan jiwa dan membuatnya berperilaku negatif.
Ketika mereka dewasa, besar kemungkinan mereka akan menjadi salah satu
pelaku kekerasan. Tanpa adanya upaya apapun, maka kita telah berperan serta
menjadikan anak-anak sebagai korban tak berkesudahan. Menghapus stigmatisasi
di atas menjadi sangat penting. Sebenarnya anak-anak jalanan hanyalah korban
dari konflik keluarga, komunitas jalanan, dan korban kebijakan ekonomi
permerintah yang tidak becus mengurus rakyat. Untuk itu kampanye perlindungan
terhadap anak jalanan perlu dilakukan secara terus menerus setidaknya untuk
mendorong pihak-pihak di luar anak jalanan agar menghentikan aksi-aksi
kekerasan terhadap anak jalanan
2. Mengapa Anak Jalanan Enggan Bersekolah
Faktor-faktor lain:
1. Motivasi yang kurang dari anak jalanan. Mereka menganggap mencari uang
itu mudah sekali, jadi buat apa sekolah.
2. Adanya koordinasi negatif dari Preman dan beberapa "pihak" lain yang selalu
mendominasi anak jalanan, sehingga mereka harus setor sekian ribu rupiah
per hari
3. Adanya dorongan negatif dari orang tua, karena beberapa dari mereka ada
yang dipaksa oleh orang tua buat mencari uang dengan jalan jadi anak
jalanan.
4. Kurangnya perhatian dari pemerintah
Mencermati dunia anak jalanan, rusaknya mental anak mentpaktin bahaya yang
sangat mengkhawatirkan. Kekhawatiran ini khususnya kagi mereka yang
menekuni profesi sebagai pengamen atau peminta-minta. Kemudahan
memperoleh uang dikhawatirkan dapat mengondisikan sikap manja dan membuat
mereka enggan bekerja keras.
Dengan gampang mereka mendapatkan uang receh. Cukup hanya dengan cara
menyanyi sambil meminta-minta di atas bus kota atau di persimpangan-
persimpangan jalan, uang recehan sudah dalang sendiri.Padahal, di lain pihak,
banyak pekerja seperti kuli bangunan, kuh barang, dan tukang becak harus bekerja
keras selama berjam-jam untuk bisa mendapatkan uang upah minimum untuk
kehidupan keseharian mereka.
Sikap mental sebagai "peminta" ini tentu kurang baik bagi dirinya sebagai bekal
dalam menapak masa depan. Ada kesan mereka menjadi kurang fight dalam
menjalani hidup keseharian. Mereka pun rentan untuk bisa diharapkan
menghadapi persaingan keras dalam meraih kebahagiaan dan kesejahteraan
apabila kelak menjadi dewasa.
4. Tujuan Pendidkan
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa
setiap manusia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang
didalamnya, Pendidikan tidak akan ada habisnya,. Pendidikan secara umum
mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu
untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang
yang terdidik itu sangat penting.Kita dididik menjadi orang yang berguna baik
bagi Negara,Nusa dan Bangsa.Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di
lingkungan keluarga (Pendidikan Informal), lingkungan sekolah(Pendidikan
Formal),dan lingkungan masyarakat (Pendidikan Nonformal). Pendidikan
Informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari
dengan sadar atau tidak sadar,sejak seseorang lahir sampai mati.Proses pendidikan
ini berlangsung seumur hidup.Sehingga peranan keluarga itu sangat penting bagi
anak terutama orang tua.Orang tua mendidik anaknya dengan penuh kasih
sayang.Kasih sayang yang diberikan orang tua tidak ada habisnya dan terhitung
nilainya.Orang tua mengajarkan kepada kita hal-hal yang baik misalnya,
bagaimana kita bersikap sopan-santun terhadap orang lain,menghormati
sesama,dan berbagi dengan mereka yang kekurangan.
Seorang manusia yang normal ,baik anak maupun orang dewasa senantiasa
membutuhkan sesuatu “ rasa dihargai”.Rasa sayang kepada anak perlu orang tua
nyatakan.Anak harus mengetahui bahwa memang kita disayangi.Seorang anak
yang disayangi akan menyayangi keluarganya ,sehingga anak akan merasakan
bahwa anak dibutuhkan dalam keluarga.Dalam situasi yang demikian anak akan
merasa aman,dihargai,dan disayangi.Si anak tidak akan merasa takut untuk
menyatakan dirinya.Sebab merasa keluarga sebagai sumber kekuatan yang
membangunya.Dengan demikian akan timbul suatu situasi yang saling
membantu,saling menghargai,yang sangat mendukung perkembangan mental
anak.Di dalam keluarga yang memberi kesempatan maksimum pertumbuhan,dan
perkembangan adalah orang tua.Dalam lingkungan keluarga harga diri
berkembang karena dihargai,diterima,dicintai,dan dihormati sebagai manusia
.Itulah pentingnya mengapa kita menjadi orang yang terdidik di lingkungan
keluarga.Orang tua mengajarkan kepada kita mulai sejak kecil untuk menghargai
orang lain hal ini akan menimbulkan kenyamanan dan ketentraman hidup
sehingga akan mempererat kerukunan hidup.
Sedangkan di lingkungan sekolah yang menjadi pendidikan yang kedua atau juga
disebut dengan Pendidikan formal.Pendidikan formal adalah pendidikan yang
didapat seseorang dari umur 9-12 tahun,wajib bagi seseorang untuk
mendapatkanya.Selain itu dapat melanjutkannya kejenjang yang lebih tinggi yaitu
di SLTP dan SLTA,dan apabila orang tua mempunyai cukup uang maka dapat
melanjutkannya ke Perguruan Tingi Menjadi seorang terdidik itu penting
sekali.Alangkah pentingnya pendidikan di Indonesia.Peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia memang diperlukan untuk mencapai Indonesia
baru.Mengenai mutu pendidikan di Indonesia khususnya tingkat keberhasilan
seorang guru untuk mendidik anak didiknya.Guru sebagai media pendidik
memberikan ilmunya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.Sehingga tak luput
dari peranan Guru.Peranan guru sebagai pendidik merupakan peranan yang
berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan ,serta tugas-tugas
yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak didik agar anak itu menjadi patuh
terhadap norma hidup,dan aturan-aturan sekolah.Guru mengajarkan kepada anak
didik supaya pintar dan berwawasan luas.Anak didik yang terdidik dituntut untuk
tidak merugikan orang lain ,harus menghargai,dan menghormati hak orang
lain,anak dididik untuk menaati peraturan-peraturan,dan menyesuaikan diri
dengan norma-norma tertentu.
Dalam arti luas, pendidikan merupakan proses pembudayaan anak untuk dibentuk
sesuai potensi belajar yang dimilikinya dengan tujuan supaya menjadi anggota
penuh dari masyarakat yang dapat menghayati dan mengamalkan potensinya baik
secara individu maupun bersama-sama dengan anggota lainnya. Dalam arti
praktis, pendidikan dapat diartikan sebagai proses penyampaian kebudayaan atau
proses pembudayaan yang bertujuan menjadikan anak memiliki keterampilan,
pengetahuan, sikap-sikap, nilai-nilai, serta pola prilaku tertentu. Mengacu
pemahaman arti luas dan juga arti praktis, pendidikan itu bertujuan untuk
mentransformasikan budaya, baik pendidikan di rumah tangga (keluarga), di
masyarakat, maupun di sekolah, yang menunjukkan apa yang baik di masyarakat.
Tujuan pendidikan pada semua jenjang dan jenis satuan pendidikan haruslah
memuat ilmu dan pengetahuan yang akan dicapai, bersifat aspiratif yaitu
mengembangkan inisiatif atau yang menerapkan sikap demokratis, menjunjung
tinggi norma dan nilai serta pandangan hidup yang berlaku di tengah masyarakat
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis
dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajuan bangsa. Proses pendidikan
dilaksanakan melalui tiga jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,
nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya
Hal ini masih menjadi problematika serta merupakan tanggung jawab negara
untuk mencari benang merahnya. Oleh karena itu, masih banyak ditemukan anak
usia sekolah (usia 6-18 tahun) yang seharusnya berada di sekolah mengikuti
proses pembelajaran dalam rangka menambah ilmu pengetahuan, tapi mereka
harus di jalanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Berdasarkan dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa alasan anak
jalanan usia sekolah tidak mau bersekolah yaitu:
Dan cara yang tepat dalam bimbingan belajar anak jalanan ialah bimbingan
kelompok, karena dengan bimbingan kelompok seorang guru atau konselor tahu
betul potensi yang setiap anak miliki dan dengan bimbingan belajar kelompok
akan tercipta suasana yang nyaman karena mereka akan beranggapan ini bukan
belajar formal, jadi pisikologi mereka akan lebih rileks atau santai dalam
menerima pelajaran tersebut
Daftar Pusataka
http://putraboxer.multiply.comjournalitem5Mengapa_Anak_Jalanan_Enggan_Ber
sekolah
http://www.bunghatta.ac.id/artikel-259-pentingnya-pendidikan-bagi-semua-
orang.html
http:// Fenomena Anak Jalanan, Sebuah Tragedi Zaman Ini! « Portal Komunitas
Pelayanan Masyarakat.htm
Ana Fenomena Anak Jalanan Usia Sekolah dalam
Tinjauan Pisikologi
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan
dosen pengempu Rosita Rahma M. Pd.
Ahmad Chutomi
1006759
PPB
Kelas A