Anda di halaman 1dari 2

Megalit Seperti Orang Shalat Ditemukan di

Pagaralam

Antara - Senin, 19 April

Pagaralam, Sumsel (ANTARA) - Batu megalit berupa seorang laki-laki seperti sedang shalat,
ditemukan di areal persawahan Dusun Selibar, Kelurahan Selibar, Kecamatan Pagaralam Utara,
Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Minggu.

"Batu megalit yang berukuran tinggi sekitar 30 cm, dengan lebar 40 cm, dengan lokasi
ditemukan berjarak 1 km dari Dusun Selibar dan berada di tengah sawah dengan kondisi
sebagian sudah tertimbun tanah," kata Wimsi, warga setempat.

Ia mengatakan, patung batu itu berbentuk seorang laki-laki duduk seperti sedang melakukan
shalat dengan mengarah posisi mukanya ke puncak Gunung Dempo dan matahari terbenam.

Tapi saat ditemukan, kondisi permukaan batu sudah banyak tertimbun tanah, dan hanya sebagian
kecil saja masih terlihat.

Meskipun hanya beberapa cm saja muncul ke permukaan tanah, tapi guratan wajah dan bagian
kepala masih dapat terlihat dengan jelas.
"Kami mengetahui jika batu ini merupakan peninggalan nenek moyang, kebetulan waktu itu ada
seseorang bermimpi menceritakan ada kekuatan pada batu tersebut. Namun baru berencana akan
mengambilnya, seseorang tersebut sudah jatuh sakit hingga hampir meninggal dunia. Setelah
kejadian itulah, warga Dusun Selibar termasuk pemilik sawah tidak berani mengganggu batu
tersebut," kata dia pula.

Ia mengatakan, warga sekitar tempat ini mengatakan batu manusia sedang shalat selain terlihat
seperti orang sedang duduk tahiyat, kebetulan arahnya juga ke kiblat.

Ditambah lagi kejadian orang yang mau memindahkannya langsung sakit, sehingga
membatalkan niat tersebut.

"Diperkirakan batu megalit itu sudah berumur ribuan tahun, dengan tinggi sekitar tiga kali
jengkal tangan kita dan kondisinya memang masih utuh walaupun akibat alam hingga tertimbun
sendiri apalagi di tengah sawah," kata dia lagi.

Menurut Wimsi, pada saat melakukan pembersihan ternyata di lokasi tersebut ditemukan batu
mirip nisan besar yang setelah diamati lebih teliti terdapat ukiran berbentuk manusia. Hanya saja
kepalanya kurang terlihat dengan jelas, termasuk badannya karena semuanya sudah tertimbun
lumpur saat pemilik sawah ini membajaknya.

Ketua Tim Balai Arkeologi Palembang, Sumsel, Kristantina Indriastuti, didampingi petugas
kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi dengan wilayah kerja Jambi,
Sumsel, Bengkulu dan Babel, Akhmad Rivai, mengatakan sebetulnya walaupun warga setempat
mengatakan mirip orang sedang shalat, batu itu merupakan arca menhir yang sudah berumur
sekitar 2.000 tahun Sebelum Masehi (SM).

"Kami sudah melihat mulai dari bentuk dan kondisinya memang arca menhir, jadi bukan patung
orang shalat seperti yang dikatakan warga setempat. Apalagi pada waktu itu kehidupannya masih
belum mengenal agama seperti sekarang, sehingga tidak mungkin menggambarkan seseorang
sedang shalat, kemudian di sekitar lokasi juga terdapat tetralith dan tempat persembahan," kata
dia pula.

Anda mungkin juga menyukai