Anda di halaman 1dari 3

A.

MASALAH PERKEMBANGAN PADA MASA DEWASA AWAL ( PERGURUAN TINGGI)


1. KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN POLA PIKIR YANG DITANDAI DENGAN
KETIDAKMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH.
A. Defenisi
 Ketidakmampuan pemecahan masalah ini ditujukan pada :
a. Ketidakmampuan mengambil keputusan secara tepat
b. Kecendrungan untuk bergantung dan mengikuti apa yang dilakukan kelompok
c. Terjebak dalam perilaku yang tidak bermanfaat, misal membeli tugas skripsi.
 Idealnya seorang mahasiswa yang sudah memasuki tahap perkembangan dewasa
awal sudah memiliki kemampuan berpikir dalam mememcahkan masalah dengan
usaha menemukan sasaran pemecahan yang ideal, berpikir kritis, dan mampu
menganalisa dan mencari solusi yang tepat.

B. Akibat
1. Membentuk kelompok
2. Melakukan aktifitas yang negatif seperti perilaku seks bebas, minuman keras,
perkelahian antar genk, hidup santai, suka menghabiskan waktunya di mall atau
bioskop.
3. Mahasiswa meninggalkan bangku kuliah

C. Penyebab
Umumnya karena pola asuh yang salah, terlalu memanjakan dan tidak melatih anak
bersikap mandiri dan tidak mendidik anak pada sikap-sikap positif.

D. Penanganan
1. Kemampuan memecahkan masalah mahasiswa didukung oleh faktor eksternal dan
internal. Faktor Eksternal berasal dari keluarga, pengaruh teman sebaya, pola
komunikasi, dan lingkungan pendidikan. Faktor internal berasal dari pengalaman
pribadi, kemampuan intelegensi, kepercayaan diri, dan kreativitas. Faktor-faktor
inilah yang perlu dikembangkan dan dilatih.
2. Meningkatkan pola komunikasi interpersonal dengan mahasiswa.
Komunikasi seseorang pada suatu tempat akan membantu seseorang
menyelesaikan masalahnya, dan memberikan kepuasan yang bersifat personal.
Adanya suatu masalah yang dikomunikasikan dengan suatu pihak akan memberikan
kesempatan pada individu untuk mendapatkan pengalaman dan informasi tentang
pemecahan masalah sejak awal.
3. Menggali dan melatih kreativitas mahasiswa
Kreativitas yang dimiliki mahasiswa, memiliki peran aktif dalam proses belajar.
Tingginya kreativitas akan membuat mahasiswa lebih mudah dalam kemampuan
memecahkan masalah dengan mengkombinasikan ide-ide lama menjadi ide baru
2. KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN BELAJAR
A. Defenisi
 Dalam tugas perkembangan, idealnya seorang mahasiswa sudah mampu
menyelesaikan pekerjaan dan tugas-tugas belajarnya secara mandiri, mampu
menentukan kebutuhan belajar, merencanakan belajar dari segi tempat dan waktu,
melaksanakan belajar dari segi waktu dan intensitas, mengevaluasi belajar dengan
mengikuti latihan-latihan tes formatif, tugas mandiri dan tugas kelompok, serta
mampu berusaha mendapatkan bantuan belajar yang dibutuhkan.
 Namun terkadang, masih terdapat mahasiswa yang mengalami kegagalan mencapai
tahap perkembangan ini.
 Keterlambatan perkembangan belajar mandiri ini ditunjukan pada :
a. Rendahnya motivasi belajar
b. Rendahnya konsep diri
c. Rendahnya etos kerja
d. Rendahnya daya juang mahasiswa

B. Penyebab
1. Terbawa situasi sekolah menengah, dengan situas proses pembelajaran satu arah
dari guru, tidak melatih anak belajar mandiri.
2. Desain proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
3. Ke-monotonan pendekatan, metode dan teknik belajar yang bisa mematikan
adrenalin belajar mahasiswa
4. Sistem, mekanisme dan prosedur evaluasi yang tidak konsisten pada standar
kompetensi, dan tidak objektif, bida memudarkan semangat belajar mahasiswa.
Misalnya, tanpa kerja keras ada juga mahasiswa yang mendapat nilai tinggi karena
system evaluasi yang tidak objektif, sehingga mematahkan semangat belajar
mahasiswa lain.
5. Ketidakpastian lapangan pekerjaan pada jurusan yang diambil.

C. Penanganan
1. Membuat desain pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan (gaya belajar
andragogig / gaya belajar pada orang dewasa, dengan melibatkan mahasiswa dalam
proses pembelajaran secara aktif
2. Kompetisi dan proses evaluasi dilakuan secara objektif
3. Gerakan membangkitkan semangat mahasiswa dalam manajemen waktu
4. Terus melatih dan mendorong mahasiswa untuk mengerjakan tugas, buat kelompok
diskusi
5. Tetap memberikan tugas mandiri kepada mahasiswa an hargai hasil pekerjaannya
dengan mereview serta memberikan komentar yang memandu pada perbaikan
6. Membuat seluruh aktivitas dan tugas – tugas perkuliahan kreatif yang dapat
mendorong mahasiswa untuk membaca, menulis, menganalisa dengan indicator-
indikator yang terukur (hal ini sangat membantu menimbulkan kemandirian belajar
mahasiswa)

Kespro wanita hamil

Berdasarkan penelitian epidemiologi keadaan kesehatan ibu hamil dan hasil perinatal di beberapa
daerah republik Azerbaijan diselidiki. The analysis of perinatal death rates with revealing cases
potentially preventing losses, the reasons and risk factors perinatal pathology rates in regional
conditions were carried out. Analisis angka kematian perinatal dengan kasus mengungkapkan
berpotensi mencegah kerugian, alasan dan faktor risiko tingkat patologi perinatal dalam kondisi daerah
telah dilakukan. The examination of 200 pregnant women from the group with a high risk factor (in
connection to the extragenital pathology burdened by the obstetric gynaecological anamnesis) and 100
pregnant women with late beginning of the obstetric survey was carried out. Pemeriksaan 200 ibu hamil
dari kelompok dengan faktor risiko tinggi (sehubungan dengan patologi extragenital dibebani oleh
anamnesis ginekologi kebidanan) dan 100 ibu hamil dengan awal akhir kebidanan survei dilakukan. The
program pregraviditary preparations and preventive maintenance of pregnant women in high risk group,
complex inspection of fetus condition and fetal-placental systems from early terms gestation was a
reserve in decrease perinatal diseases and death rates. Program persiapan dan pemeliharaan preventif
pregraviditary ibu hamil dalam kelompok risiko tinggi, pemeriksaan kondisi janin yang kompleks dan
sistem janin-plasenta dari kehamilan syarat awal adalah cadangan dalam penurunan penyakit dan angka
kematian perinatal. In this group of patients who were regularly surveyed during the pregnancy, more
favourable outcomes were noted which manifested themselves in lower parameters of the morbidity
and mortality rates. Dalam kelompok ini pasien yang disurvei secara teratur selama kehamilan, hasil
yang lebih menguntungkan yang dicatat yang termanifestasi dalam parameter yang lebih rendah dari
morbiditas dan kematian.

Anda mungkin juga menyukai