(Publius Syrus)
Definisi:
Suatu fungsi f (x1,x2, ...., xn) dari x1,x2, ...., xn adalah fungsi yang linier
jika dan hanya jika untuk sejumlah set konstanta c1,c2, ...., cn berlaku
f (x1,x2, ...., xn) = c1x1 + c2x2 + .... + cnxn
Sebagai contoh, f (x1,x2) = 2 x1 + x2 adalah fungsi linier dari x1 dan x2, tetapi fungsi
f(x1,x2) = 2 x12 + x2 bukan fungsi linier dari x1 dan x2 (fungsi kuadrat).
1
Untuk setiap fungsi linier f (x1,x2, ...., xn) dan setiap bilangan b, ketidaksamaan
f (x1,x2, ...., xn) ≤ b dan f (x1,x2, ...., xn) ≥ b dengan f (x1,x2) = 2 x1 + x2 adalah bentuk
ketidaksamaan linier, sedangkan f (x1,x2, ...., xn) ≤ b dan f (x1,x2, ...., xn) ≥ b dengan f
(x1,x2) = 2 x12 + x2 bukanlah ketidaksamaan linier.
Model-model programa linier dapat diterapkan dalam berbagai operasi bisnis
dan industri dimana dapat diperoleh hasil yang maskimum dan minimum. Misalnya:
penetapan keluaran mesin yang maskimum, tingkat persediaan ideal, campuran
produk terbaik, masalah transportasi, masalah penugasan (assigment problem),
penganggaran modal (capital budgeting), pemilihan media iklan, dan sebagainya.
Model programa linier dapat ditunjukkan dari tabel 7.1 berikut ini:
Keterangan:
2
Maksimumkan Z = c1x1+ c2 x2 + .... + cnxn
Berdasarkan pembatas:
a11x1 + a12x2 + .... + a1nxn ≤ b1
a11x1 + a12x2 + .... + a1nxn ≤ b1
3
Ilustrasi 2
3x1 + 2x2 – 3x3 ≥ 5
Karena ruas kiri lebih besar dari ruas kanan maka dikurangkan dengan
variabel slack S2 ≥ 0 pada ruas kiri sehingga diperoleh persamaan :
x1 + 2x2 – 3x3 – S2 = 5, S2 ≥ 0
b. Ruas kanan dari suatu persamaan dapat dijadikan bilangan
nonnegatif dengan cara mengalikan kedua ruas dengan -1.
Ilustrasi 3
2x1 – 3x2 – 7x3 = -5 maka dikalikan -1 menjadi
-2x1 + 3x2 + 7x3 = 5
c. Arah ketidaksamaan dapat berubah apabila dikalikan dengan -1.
Ilustrasi 4
2x1 – x2 ≤ -5 adalah sama dengan -2x1 + x2 ≥ 5
d. Pembatas dengan ketidaksamaan ruas kirinya berada dalam tanda
mutlak dapat diubah menjadi dua ketidaksamaan.
Ilustrasi 5
untuk b ≥ 0, | a1 x1 + a2 x2 | ≤ b adalah sama dengan
a1 x1 + a2 x2 ≤ b dan a1 x1 + a2 x2 ≥ -b
Ilustrasi 6
untuk q ≥ 0, | p1 q1 + p2 q2 | ≥ q adalah sama dengan
p1 q1 + p2 q2 ≥ q dan p1 q1 + p2 q2 ≤ -q
2. Variabel
Suatu variabel yi yang tidak terbatas dalam tanda dapat dinyatakan sebagai
variabel nonnegatif dengan menggunakan substitusi:
yi = yi’ – yi” dimana yi’ dan yi” ≥ 0
Subsitusi seperti ini harus dilakukan pada seluru pembatas dan fungsi
tujuannya.
3. Fungsi Tujuan
Walaupun model standar programa linier berbentuk maksimasi dan
minimasi, kadang-kadang diperlukan perubahan dari satu bentuk ke bentuk
yang lainnya. Dalam hal ini, maksimasi dari suatu fungsi tujuan adalah sama
dengan minimasi dari negatif fungsi tujuan yang sama.
Ilustrasi 7
Maksimumkan z = 5x1 + 2x2 + 3x3
4
Secara matematis adalah sama dengan:
Minimumkan (-z) = -5x1 – 2x2 – 3x3
Ilustrasi 8
5
Keuntungan $3.000 $5.000
Jawaban:
x2
10
x1 = 4
8
E D 2x2 = 12
6
4
Daerah C
Fisibel
2
3x1 + 2x2 = 18
B
x1
A
2 4 6 8
6
a) Nilai Z untuk titik A (0,0) = 3(0) + 5(0) = $0
b) Nilai Z untuk titik B (4,0) = 3(4) + 5(0) = $12.000
c) Titik C adalah perpotongan antara garis x1 = 4 dan 3x1 + 2x2 = 18 diperoleh
nilai
(x1, x2) = 3(4) + 2x2 = 18 sehingga 2x2 = 6 (atau x2 = 3).
Maka nilai Z untuk titik C(4,3) = 3(4) + 5(3) = $27.000
d) Titik D adalah perpotongan antara garis 2x2 = 12 dan 3x1 + 2x2 = 18
diperoleh nilai
(x1, x2) = 3x1 + 2(6) = 18 sehingga 3x1 = 6 (atau x1 = 2).
Maka nilai Z untuk titik C(2,6) = 3(2) + 5(6) = $36.000
e) Nilai Z untuk titik E (0,6) = 3(0) + 5(6) = $30.000
Dipilih titik D (2, 6) karena memberi nilai maksimum terhadap harga Z = 3x1+ 5x2.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Wyndor Glass, Co harus memproduksi
produk 1 sebanyak 2 unit dan produk 2 sebanyak 6 unit per menit dengan
keuntungan yang optimal yaitu $36.000 per menit.
Jika didefinisikan:
Definisi:
1. Solusi Basis
7
Solusi basis untuk AX = b adalah xn+1, xn+2, xn+m dan nilai Z disebut variabel basis
(BV) dan variabel-variabel yang dinolkan disebut variabel nonbasis (NBV).
2. Solusi Basis Fisibel
Jika seluruh variabel pada suatu solusi basis berharga nonnegatif, maka solusi itu
disebut solusi basis fisibel (BFS).
Ilustrasi 9
8
Jawaban:
Iterasi 0
1
Pilih nilai Negatif
paling Kecil sebagai
Entering Variabel
2
(EV)
Pilih Rasio
Basic
Variabel
Equation Z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi Rasio Positif
paling kecil
Z 0 1 -3 -5 0 0 0 0 0
x3 1 0 1 0 1 0 0 4 4/0
LV
x4 2 0 0 2 0 1 0 12 12/2 = 6
x5 3 0 3 2 0 0 1 18 18/2 = 9
Iterasi 1
EV
Basic
Equation Z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi Rasio
Variabel
Z 0 1 -3 0 0 5/2 0 30
x3 1 0 1 0 1 0 0 4 4/1 = 4
x2 2 0 0 1 0 1/2 0 6 6/0
Rasio Positif
LV paling kecil
x5 3 0 3 0 0 -1 1 6 6/3 = 2
9
Baris 3 : x5 / 3 ; Baris 0 : 3x5 + Z ; Baris 1 : -x5 + x3
Iterasi 2
Basic
Equation Z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi
Variabel
Z 0 1 0 0 0 3/2 1 36
x3 1 0 0 0 1 1/3 -1/3 2
x2 2 0 0 1 0 1/2 0 6
x1 3 0 1 0 0 -1/3 1/3 2
Karena koefesien pada baris 0 telah berharga positif, maka BFS sudah
optimal. Diperoleh persamaan Z = 36 – 3/2 x4 – x5 dengan nilai Z = 36 untuk nilai x1
= 2 dan x2 = 6.
Ilustrasi 10
Jawaban:
Bentuk Standar:
Maksimumkan Z = 60x1+ 30x2 + 20x3
Berdasarkan pembatas:
8x1 + 6 x2 + x3 + x4 = 48
4x1 + 2 x2 + x5 = 20
2x1 + 3/2x2 + 3/2x3 + x6 = 8
x2 + x7 = 5
x1, x2, x3 ≥ 0
10
Baris 4 x2 + x7 = 5
Variabel NonBasis (NBV) adalah variabel yang dinolkan agar fungsi tujuan
memiliki solusi. NBV = {x1, x2, x3}.
Variabel basis (BV) = {Z, x4, x5, x6, x7}
Iterasi 0
EV
x5 2 0 4 2 0 0 1 0 0 20 5
LV
x6 3 0 2 3/2 3/2 0 0 1 0 8 4
x7 4 0 0 1 0 0 0 1 5 -
Sebab variabel x1 dipilih menjadi entering variable (EV) dan x6 menjadi leaving
variable (LV) maka x6 keluar dan digantikan dengan x1 pada iterasi selanjutnya.
Demikian seterusnya sehingga diperoleh iterasi mencapai solusi yang fisibel.
Iterasi 1
Basic Equatio
Z x1 x2 X3 x4 x5 x6 x7 Solusi
Variables n
Z 0 1 0 15 25 0 0 30 0 240
x4 1 0 0 9/2 -3/2 1 0 -1 0 40
x5 2 0 0 -1 -3 0 1 -2 0 4
x7 4 0 0 1 0 0 0 0 1 5
Karena harga Z telah positif maka iterasi dihentikan sebab BFS sudah optimal.
Ilustrasi 11:
11
Minimumkan Z = 2x1 – 3x2
Berdasarkan pembatas:
x1 + x2 ≤ 4
x1 – 2x2 ≤ 6
dan x1, x2 ≥ 0
Jawaban:
CARA I
Bentuk Standar:
Minimumkan Z = 2x1 – 3x2
Berdasarkan pembatas:
x1 + x2 + x3 = 4
x1 – 2x2 + x4 = 6
dan x1, x2 ≥ 0
Baris 0 Z – 2x1 + 3x2 = 0
Baris 1 x 1 + x2 + x3 = 4
Baris 2 x1 - 2x2 + x4 = 6
Variabel NonBasis (NBV) adalah variabel yang dinolkan agar fungsi tujuan
memiliki solusi. NBV = {x1, x2}.
Variabel basis (BV) = {Z, x3, x4}
Iterasi 0
EV
x4 2 0 1 -2 0 1 6 -3
Karena persoalan minimasi maka pilih variabel x2 menjadi entering variable (EV)
sebab memiliki nilai positif paling besar.
x3 menjadi leaving variable (LV) maka x3 keluar dan digantikan dengan x1 pada
iterasi selanjutnya. Demikian seterusnya sehingga diperoleh iterasi mencapai solusi
yang fisibel.
Iterasi 1
12
Variables n
Z 0 1 -5 0 -3 0 -12
x2 1 0 1 1 1 0 4
x4 2 0 3 0 2 1 14
Variabel x2 telah bernilai 1 pada baris utama, maka baris 0 dan baris 2 yang harus
dinolkan.
Baris 0 = -3x2 + Z; Baris 2 = 2x2 + x4
Diperoleh nilai fungsi tujuan telah berharga negatif, maka BFS sudah optimal.
CARA II
Bentuk Standar:
Minimumkan Z = 2x1 – 3x2 sama dengan
Maksimumkan (-Z) = -2x1 + 3x2
Berdasarkan pembatas:
x1 + x2 + x3 = 4
x1 – 2x2 + x4 = 6
dan x1, x2 ≥ 0
Baris 0 -Z + 2x1 - 3x2 = 0
Baris 1 x 1 + x2 + x3 = 4
Baris 2 x1 - 2x2 + x4 = 6
Variabel NonBasis (NBV) adalah variabel yang dinolkan agar fungsi tujuan
memiliki solusi. NBV = {x1, x2}. Variabel basis (BV) = {Z, x3, x4}
EV
Iterasi 0
x4 2 0 1 -2 0 1 6 -3
Karena persoalan maksimasi maka pilih variabel x2 menjadi entering variable (EV)
sebab memiliki nilai negatif paling kecil.
x3 menjadi leaving variable (LV) maka x3 keluar dan digantikan dengan x1 pada
iterasi selanjutnya. Demikian seterusnya sehingga diperoleh iterasi mencapai solusi
yang fisibel.
Iterasi 1
13
Basic Equatio
Z x1 x2 x3 x4 Solusi
Variables n
Z 0 -1 5 0 3 0 12
x2 1 0 1 1 1 0 4
x4 2 0 3 0 2 1 14
Variabel x2 telah bernilai 1 pada baris utama, maka baris 0 dan baris 2 yang harus
dinolkan.
Baris 0 = 3x2 + Z; Baris 2 = 2x2 + x4
Diperoleh nilai variabel pada fungsi tujuan telah berharga positif, maka BFS sudah
optimal.
Ilustrasi 12:
Jawaban:
14
dan x1, x2 ≥ 0
Bentuk Standar:
Maksimumkan Z = 3x1+ 2x2
Berdasarkan pembatas:
2x1 + 5x2 + x3 = 200
6x1 + 3x2 + x4 = 360
dan x1, x2 ≥ 0
EV
Iterasi 1
Iterasi 2
Basic Equatio
Z x1 x2 x3 x4 Solusi
Variables n
11/2
Z 0 1 0 0 1/8 190
4
x2 1 0 0 1 1/4 -1/12 20
15
x1 2 0 1 0 -1/8 5/24 50
Karena harga Z telah positif maka iterasi dihentikan sebab BFS sudah optimal.
a) Untuk pembatas (=), maka daerah fisibelnya hanya berupa segmen garis
sehingga tidak ada variabel slack yang dapat digunakan sebagai basis awal
sebagai solusi fisibel basis awalnya.
Ilustrasi 13
3x1 + 2x2 = 18
Ilustrasi 14
3x1 + 2x2 ≥ 18 sama saja dengan -3x1 – 2x2 ≤ -18
16
x1, x2 ≥ 0
Jawaban:
Untuk persoalan maksimasi, maka penalty yang diberikan bertanda (-) dan
jika persoalan minimasi, maka penalty yang diberikan bertanda (+).
Berdasarkan pembatas: x1 + x3 = 4
2x2 + x4 = 12
3x1 + 2x2 + x5 = 18
Z = 3x1+ 5x2 – M(18 - 3x1 – 2x2 ) = 3x1+ 5x2 – 18M + 3Mx1 + 2Mx2
Z = (3M + 3) x1 + (2M + 5) x2 – 18M sehingga Z - (3M + 3)x1 - (2M + 5) x2 + 18M
Iterasi 0 EV
Basic Equatio
Z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi Rasio
Variables n
Z 0 1 (-3M – 3) (-2M – 5) 0 0 0 0 -18M
x3 1 0 1 0 1 0 0 4 4/1=4
x4 2 0 0 2 0 1 0 12 12/0
x5 3 0 3 2 0 0 1 18 18/3=6
17
Baris 1 = (3M + 3)x3 + Z
Baris 3 = - 3x3 + x5
Iterasi 1 EV
Basic Equatio
Z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi Rasio
Variables n
Z 0 1 0 (-2M – 5) (3M + 3 ) 0 0 (-6M + 12)
x1 1 0 1 0 1 0 0 4 4/0
x4 2 0 0 2 0 1 0 12 12/2=6
x5 3 0 0 2 -3 0 1 6 6/2=3
Baris 3 = x5 /2
Baris 0 = (2M + 5) x5 + Z
Baris 2 = -2 x5 + x4
Iterasi 2 EV
Basic Equatio
Z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi Rasio
Variables n
Z 0 1 0 0 9/2 0 (M+5/2) 27
x1 1 0 1 0 1 0 0 4 4/1=4
x4 2 0 0 0 3 1 -1 6 6/3=2
x2 3 0 0 1 -3/2 0 1/2 3 3/(-3/2)
Iterasi 3
Basic Equatio
Z x1 x2 x3 x4 x5 Solusi Rasio
Variables n
Z 0 1 0 0 0 9/6 M+1 36
x1 1 0 1 0 0 -1/3 1/3 2
x3 2 0 0 0 1 1/3 -1/3 2
x2 3 0 0 1 0 3/6 0 6
Karena koefesien pada baris 0 telah berharga positif, maka BFS sudah
optimal. Diperoleh persamaan Z = 36 – 9/6 x4 + (M + 1) x5 dengan nilai Z = 36
untuk nilai x1 = 2 dan x2 = 6.
Ilustrasi 13
18
Minimumkan Z = 3x1+ 5x2
Berdasarkan pembatas:
x1 ≤ 4
2x2 = 12
3x1 + 2x2 ≥ 18
x1, x2 ≥ 0
Jawaban:
Iterasi 0
EV
19
Variables tion
Z 0 1 (3M – 3) (4M – 5) 0 0 -M 0 30M -
x3 1 0 1 0 1 0 0 0 4 -
LV
x4 2 0 0 2 0 1 0 0 12 6
x5 3 0 3 2 0 0 -1 1 18 9
Baris 2 = x2 /2 ;
Baris 0 = - (4M – 5)x2 + Z;
Baris 3 = - 2 x2 + x5
Iterasi 1 EV
Basic Equa
Z x1 x2 x3 x4 x5 x5 Solusi Rasio
Variables tion
Z 0 1 (3M – 3) 0 0 (-2M + 5/2) -M 0 6M + 30 -
x3 1 0 1 0 1 0 0 0 4 4
x2 2 0 0 1 0 1/2 0 0 6 -
LV
x5 3 0 3 0 0 -1 -1 1 6 2
Baris 2 = x2 /2 ;
Baris 0 = - (4M – 5)x2 + Z;
Baris 3 = - 2 x2 + x5
Iterasi 2
Basic Equa
Z x1 x2 x3 x4 x5 x5 Solusi
Variables tion
Z 0 1 0 0 0 (-M + 3/2) -1 (-M + 1) 36
x3 1 0 0 0 1 1/3 1/3 -1/3 2
x2 2 0 0 1 0 1/2 0 0 6
20
dilakukan dengan komputer (software). Sebagai contoh, apabila M = 1000, maka
koefesien x1 dan x2 pada fungsi tujuan menjadi (3000 – 3).
Kesulitan tersebut dapat diminimalisir dengan menggunakan metode dua
fase, dimana konstanta M dihilangkan dengan cara menyelesaikan persoalan dalam
dua fase, yaitu:
FASE I :
Fase ini digunakan untuk menguji apakah persoalan yang dihadapi
memiliki solusi fisibel atau tidak. Pada fase ini, fungsi tujuan semula
diganti dengan meminimumkan jumlah variabel artifisialnya.
Jika nilai minimum fungsi tujuan baru berharga 0, artinya variabel
artifisialnya berharga 0 sehingga persoalan memiliki solusi fisibel.
Tetapi, jika nilai fungsi tujuan baru berharga positif, maka
persoalan tidak memiliki solusi fisibel. STOP!
FASE II:
Gunakan solusi basis optimum dari fase 1 sebagai solusi awal bagi
persoalan semula. Dalam hal ini, ubahlah bentuk fungsi tujuan fase 1
dengan mengembalikannya pada fungsi tujuan persoalan semula.
Pemecahan persoalan dilakukan dengan cara seperti biasa.
Ilustrasi 14:
Jawaban:
Maksimumkan Z = 3x1+ 5x2 - M x5
Berdasarkan pembatas: x1 + x3 = 4
2x2 + x4 = 12
3x1 + 2x2 + 5 = 18
x
Fase I
21
Berdasarkan pembatas:
x1 + x3 = 4
2x2 + x4 = 12
3x1 + 2x2 + x5 = 18
x1, x2, x3, x4, x5 ≥ 0
Iterasi 0
EV
Basic Equatio
r x1 x2 x3 x4 x5 Solusi Rasio
Variables n
LV r 0 1 3 2 0 0 0 18
x3 1 0 1 0 1 0 0 4 4
x4 2 0 0 1 0 1 0 12 -
x5 3 0 3 2 0 0 1 18 6
Baris 0 = -3x3 + r
Baris 3 = - 3x3 + x5
EV
Iterasi 1
Basic Equatio
R x1 x2 x3 x4 x5 Solusi Rasio
Variables n
r 0 1 0 2 -3 0 0 6
X1 1 0 1 0 1 0 0 4 -
x4 2 0 0 2 0 1 0 12 6
LV
x5 3 0 0 2 -3 0 1 6 3
Baris 3 = x5 /2
Baris 0 = -2 x5 + r
Baris 2 = -2 x5 + x4
22
Iterasi 2
Basic Equatio
r x1 x2 x3 x4 x5 Solusi
Variables n
r 0 1 0 0 0 0 -1 0
x1 1 0 1 0 1 0 0 4
x4 2 0 0 0 3 1 -1 6
x2 3 0 0 1 -3/2 0 1/2 3
Fase II
Berdasarkan pembatas:
x1 + x3 =4
3x3 + x4 = 6
x2 – 3/2x3 =3
Baris 0 Z – x3 = 27
Baris 1 x1 + x3 = 4
Baris 2 3x3 + x4 = 6
Baris 3 x2 – 3/2x3 = 3
Variabel Nonbasis (NBV) = {x3} (dinolkan agar nilai Z mempunyai solusi) sehingga
Variabel basisnya (BV) = {Z, x1, x4, x2}
Iterasi 0
EV
Basic Equatio
Z x1 x2 x3 x4 Solusi Rasio
Variables n
Z 0 1 0 0 -9/2 0 27 -
23
x1 1 0 1 0 1 0 4 4
LV
x4 2 0 0 0 3 1 6 2
x2 3 0 0 1 -3/2 0 3 -2
Iterasi 1
Basic Equatio
Z x1 x2 x3 x4 Solusi
Variables n
Z 0 1 0 0 0 3/2 36
x1 1 0 1 0 0 -1/3 2
x3 2 0 0 0 1 1/3 2
x2 3 0 0 1 0 1/2 6
Ilustrasi 15:
Jawaban:
Berdasarkan pembatas: x1 + x3 = 4
2x2 + x4 = 12
3x1 + 2x2 – x5 + x5 = 18
Fase I
Minimumkan r = x 4 + x5
r = 12 – 2x2 + 18 – 3x1 – 2x2 + x5
r = 30 – 3x1 – 4x2 + x5
24
Berdasarkan pembatas: x1 + x3 = 4
2x2 + x4 = 12
3x1 + 2x2 – x5 + x5 = 18
Bentuk standar
Iterasi 0 EV
Basic Equa
r x1 x2 x3 x4 x5 x5 Solusi Rasio
Variables tion
r 0 1 3 4 0 0 1 0 30 -
x3 1 0 1 0 1 0 0 0 4 -
LV
x4 2 0 0 2 0 1 0 0 12 6
x5 3 0 3 2 0 0 -1 1 18 9
Baris 2 = x2 /2 ;
Baris 0 = -4x2 + Z;
Baris 3 = - 2 x2 + x5
Iterasi 1 EV
Basic Equa
r x1 x2 x3 x4 x5 x5 Solusi Rasio
Variables tion
r 0 1 3 0 0 -2 -1 0 6 -
x3 1 0 1 0 1 0 0 0 4 4
x2 2 0 0 1 0 1/2 0 0 6 6
LV
x5 3 0 3 0 0 -1 -1 1 6 2
25
Basic Equa
r x1 x2 x3 x4 x5 x5 Solusi
Variables tion
r 0 1 0 0 0 -1 0 -1 0
x3 1 0 0 0 1 1/3 1/3 -1/3 2
x2 2 0 0 1 0 1/2 0 0 6
Fase II
Baris 0 Z - x5 = 36
Baris 1 x3 + 1/3x5 = 2
Baris 2 x2 = 6
Baris 3 x1 – 1/3x3 = 2
Variabel Nonbasis (NBV) = {x5} (dinolkan agar nilai Z mempunyai solusi) sehingga
Variabel basisnya (BV) = {Z, x3, x2, x1}
Iterasi 0
Basic Equatio
Z x1 x2 x3 X5 Solusi
Variables n
Z 0 1 0 0 -1 0 36
x3 1 0 0 0 1 1/3 2
x2 2 0 0 1 0 0 6
x1 3 0 1 0 0 -1/3 2
Karena harga Z telah positif maka iterasi dihentikan sebab BFS sudah optimal.
26
Ilustrasi 16:
Jawaban:
Fungsi Tujuan :
Jawaban:
Bentuk Standar:
Minimumkan Z = 3x1+ 5x2 + M x3 + M x5
Berdasarkan pembatas:
3x1 + x2 – x3 + x3 = 20
x1 + 2x2 + x4 = 16
27
x1 + x2 + x5 = 10
x1, x2, x3, x4, x3 , x5 ≥ 0
FASE I
Minimumkan r = x3 + x5
r = (20 – 3x1 – x2 + x3) + (10 – x1 – x2)
r = 30 – 4x1 – 2x2 + x3
Berdasarkan pembatas:
3x1 + x2 – x3 + x3 = 20
x1 + 2x2 + x4 = 16
x1 + x2 + x5 = 10
x1, x2, x3, x4, x3 , x5 ≥ 0
Iterasi 0
EV
Basic Equa
r x1 x2 X3 x3 x4 x5 Solusi Rasio
Variables tion
r 0 1 4 2 -1 0 0 0 30
LV
x3 1 0 3 1 -1 1 0 0 20 20/3
x3 2 0 1 2 0 0 1 0 16 16/1
x5 3 0 1 1 0 0 0 1 10 10/1
Baris 1 = x1/3
Baris 0 = -4x1+ Z
Baris 2 = -x1 + x3
Baris 3 = - x2 + x5
EV
Iterasi 1
Basic Equa
r x1 x2 x3 x4 x5 x5 Solusi Rasio
Variables tion
r 0 1 0 2/3 1/3 -4/3 0 0 10/3
x1 1 0 1 1/3 -1/3 1/3 0 0 20/3 20
LV
x3 2 0 0 5/3 1/3 -1/3 1 0 28/3 28/5
28
x5 3 0 0 2/3 1/3 -1/3 0 1 10/3 20
Iterasi 2 EV
Basic Equa
r x1 x2 x3 x4 x5 x5 Solusi Rasio
Variables tion
r 0 1 0 0 1/5 -6/5 -2/5 0 -2/5 -
x1 1 0 1 0 -2/5 2/5 -1/5 0 24/5 -12
LV
x2 2 0 0 1 1/5 -1/5 3/5 0 28/5 28
Iterasi 3
Basic Equa
r x1 x2 x3 x4 x5 x5 Solusi
Variables tion
r 0 1 0 0 0 -1 -1 0 -6
x1 1 0 1 0 0 0 1 0 16
x3 2 0 0 1 1 -1 3 0 28
x5 3 0 0 0 0 0 -1 1 -6
Fase II
EV
29
LV
Berdasarkan pembatas:
x1 + x5 = 16
x2 + x3 + 3x5 = 28
-x5 = -6
Variabel Nonbasis (NBV) = {x3, x5} (dinolkan agar nilai Z mempunyai solusi)
sehingga
Variabel basisnya (BV) = {Z, x1, x2}
Iterasi 0 EV
Basic Equatio
Z x1 x2 x3 x5 Solusi Rasio
Variables n
Z 0 1 0 0 2 5 104
x1 1 0 1 0 0 1 16 16
LV
x2 2 0 0 1 1 3 28 28/3
Baris 2 = x5 /3
Baris 0 = -5 x5 + Z
Baris 1 = - x5 + x1
EV
Iterasi 1
Basic Equatio
Z x1 x2 x3 x5 Solusi Rasio
Variables n
Z 0 1 0 -5/3 1/3 0 171/3 -
x1 1 0 1 -1/3 -1/3 0 20/3 -20
LV
x5 2 0 0 1/3 1/3 1 28/3 28
Iterasi 2 EV
30
Variables n
Z 0 1 0 -2 0 0 143/3
x1 1 0 1 0 0 1 16
LV
x5 2 0 0 1 1 3 28
Karena harga Z telah negatif maka iterasi dihentikan sebab BFS sudah optimal.
Soal Latihan
3. Kurina One Auto Corp memproduksi dua jenis mobil, yaitu mobil sedan dan
truk. Untuk dapat meraih konsumen berpenghasilan tinggi, perusahaan ini
memutuskan untuk melakukan promosi dalam sua macam acara TV, yaitu pada
acara hiburan dan acara olahraga. Promosi pada acara hiburan akan disaksikan
oleh 7 juta pemirsa wanita dan 2 juta pemirsa pria. Promosi pada acara olahraga
akan disaksikan oleh 2 juta pemirsa wanita dan 12 juta pemirsa pria. Biaya
promosi pada acara hiburan adalah 5 juta/menit, sedangkan pada acara olahraga
biayanya adalah 10 juta/menit.
31
mendapat pesanan berupa pipa-pipa berukuran panjang yang tidak standar, yaitu
50, 70, 90 inci dengan jumlah masing-masing pesanan adalah sebagai berikut:
7. Bahan A dan B dapat diolah menjadi 3 buah produk tipe I, tipe II, tipe III,
menurut spesifikasi sebagai berikut:
32
b. Berapa jumlah kue-kue yang sebaiknya dibuat agar keuntungannya
optimal.
33