Anda di halaman 1dari 2

1. Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.

Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.

2. Membagi sama adil, memotong sama panjang.


Jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat
sebelah.

3. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.


Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orangtuanya.

4. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.


Karena kesalahan kecil, menghilangkan semua kebaikan yang telah diperbuat.

5. Jauh di mata dekat di hati


Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan.

Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga.


Meskipun hidup dalam kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga.

Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh.


Seiya sekata dalam semua keadaan.

Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih.


Segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan.

Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya.


Bermaksud mencelakakan orang lain, tetapi dirinya juga ikut terkena celaka.

Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul.


Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang
mengalaminya.

Ungkapan

Barang itu dibelinya di Pasar Gelap, karena harganya murah


 tempat orang menjual barang-barang illegal hasil selundupan.

Hidup ini juga seperti air, ada Pasang Surutnya


 Susah dan senang silih berganti

Gadis itu sudah Berpagar, bagaimana dapat meminangnya?


 Sudah ada calon Suami

Antara Sutan Takdir dan Dr. Sutomo terjadilah Perang Pena yang seru
 Polemik, berdebat dalam tulisan dikoran/majalah
Dalam perundingan ini lebih baik kita Buka Kulit Tampak Isi saja, supaya hilang
kecurigaan selama ini.
 Berterus-terang, Blak-blakan

Keluarkan saja yang Membuku dalam Hatimu, supaya kau dapat merasakan kebahagiaan
dan ketentraman kembali.
 Mengesalkan hati, Menyakitkan hati.

Perumpamaan

1. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.


Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil
yang baik.

2. Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga.


Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.

3. Bagaikan burung di dalam sangkar.


Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.

Pepatah

1. Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang.


Orang yang berilmu tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara
seolah-olah tahu banyak hal.

2 . Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.


Orang tua yang bersikap seperti anak muda, terutama dalam masalah percintaan.

Anda mungkin juga menyukai