BAB I
PENDAHULUAN
Garis – Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1999 – 2004 dan Program
diarahkan pada meningkatnya mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Modal dasar
dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sejak usia dini, terutama pemberian ASI
ekslusif yaitu pemberian hanya ASI kepada bayi sejak lahir sampai berusia
dari berbagai penyakit). Konvensi hak – hak anak tahun 1990 antara lain
menegaskan bahwa tumbuh kembang secara optimal merupakan salah satu hak
anak. Berarti ASI selain merupakan kebutuhan, juga merupakan hak azasi bayi
yang harus dipenuhi oleh orang tuanya. Hal ini telah dipopulerkan pada pekan
ASI sedunia tahun 2000 dengan tema : “Memberi ASI adalah hak azasi ibu,
Pernyataan dan rekomendasi tentang makanan bayi dan anak oleh World
1
2
b. Memberi susu botol sebagai tambahan dengan dalih apapun juga pada bayi
upaya telah dilakukan oleh pemerintah, tetapi pencapaian ASI ekslusif Indonesia
masih rendah. Berdasarkan data 52% Ibu memberikan ASI ekslusif itupun ASI
ekslusif 4 bulan, dan 47% pemberian ASI ekslusif 6 bulan. Survey Demografi
Kesehatan Indonesia (SDKI) 1997 menunjukkan bahwa hampir semua bayi (96,3%)
di Indonesia pernah mendapatkan ASI. Hasil berikutnya dari hasil SDKI 1997 adalah
sebanyak 8% bayi baru lahir mendapatkan kolostrum dalam 1 jam setelah lahir dan
53% bayi mendapat kolostrum pada hari pertama. Padahal kolostrum yang
diproduksi hari pertama sangat baik untuk bayi dan memberikan daya tahan terhadap
penyakit infeksi dan kepada ibu memberi rangsangan untuk produksi ASI (Setyowati
dan Budiarso, 1998). Untuk propinsi Lampung, cakupan ASI ekslusif pada bayi 0 – 4
bulan adalah 41,41% atau 66.730 bayi dari jumlah bayi sebanyak 161.154 bayi.
ASI sedini mungkin adalah juga merupakan program dari Rumah Sakit Umum
berjalan sebagaimana mestinya, terutama pada bayi dengan tindakan Sectio Caesarea
(SC).
Hasil prasurvey di RSU Pringsewu pada bulan Januari – April 2004 terdapat
78 persalinan dengan SC, dan 80% ibu yang melahirkan SC dengan narkose umum
sadar dalam waktu tidak lebih dari 4 jam. Sedangkan pemberian ASI kolostrum
pada ibu dengan SC hanya 35%. Ternyata bayi yang dilahirkan dengan SC dan ibu
sadar dalam waktu 6 – 8 jam namun tidak semua bayi langsung diberi ASI
mengadakan penelitian tentang tinjauan pemberian ASI kolostrum pada ibu post
B. Rumusan Masalah
berikut : Bagaimanakah pemberian ASI kolostrum pada ibu post Sectio Caesarea
C. Ruang Lingkup
3. Objek Penelitian : Pemberian ASI kolostrum pada bayi baru lahir dengan
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
gambaran pemberian ASI kolostrum pada Ibu Post Sectio Caesarea di ruang
2. Tujuan Khusus
Tanggamus.
b. Diperoleh gambaran tentang cara pemberian ASI kolostrum pada ibu post
E. Manfaat Penelitian
Sebagai sumbangan pemikiran dan sebagai bahan masukan bidan atau tenaga
Sebagai bahan evaluasi terhadap teori dan sebagai sumber bahan tambahan
5. Peneliti
6. Peneliti lain
penelitian lain atau yang serupa berkaitan dengan ASI kolostrum, dan
pelayanan yang baik dan benar sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan