Anda di halaman 1dari 15

PEMBUKAAN

Etika teknik elektromedik sudah sewajarnya dilandaskan atas norma-norma


falsafah masyarakat yang diterima dan dikembangkan terus. Di Indonesia asas-asas itu
adalah Pancasila sebagai landasan idiil danUndang-Undang Dasar 1945 sebagai
landasan struktural.

Dengan maksud lebih nyata mewujudkan kesungguhan dan keseluruhan ilmu


teknik elektromedik, kami para tenaga teknik elektromedik Indonesia dengan rahmat
Tuhan Yang Maha Esa telah merumuskan tanggung jawab teknik elektromedik
Indonesia dan kode etik yang diuraikan dalam ketentuan-ketentuan dibawah ini.

KODE ETIK PROFESI


1. Kewajiban tenaga teknik elektromedik terhadap pemerintah dan masyarakat:

Tenaga teknik elektromedik senantiasa melaksanakan kebijakan yang


digariskan oleh pemerintah tentang kesehatan dalam bidang teknik
elektromedik.

Tenaga teknik elektromedik senantiasa berperan aktif dengan menyumbangkan


pikiran kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan
dalam bidang teknik elektromedik.

Tenaga teknik elektromedik dalam melaksanakan profesinya tidak


membedakan kebangsaan, kesukuan, agama, politik, warna kulit, umur, jenis
kelamin serta status sosial dari penerima pelayanan teknik elektromedik.

2. Kewajiban tenaga teknik elektromedik terhadap profesi:

Tenaga teknik elektromedik selalu menjunjung tinggi nama baik profesi teknik
elektromedik dengan berperilaku dan berkepribadian yang luhur.

Tenaga teknik elektromedik secara bersama-sama membina organisasi profesi


teknik elektromedik sebagai wadah profesi.
Tenaga teknik elektromedik dalam melaksanakan pelayanan profesinya selalu
berpedoman pada standar profesi teknik elektromedik.

Tenaga teknik elektromedik senantiasa berperan dalam pembaharuan dan


menentukan standar profesi untuk meningkatkan pelayanan teknik
elektromedik.

Tenaga teknik elektromedik harus dapat bekerja sama dan menghargai profesi
yang terkait.

Tenaga teknik elektromedik baik secara perorangan maupun bersama-sama


melaporkan ke majelis disiplin bila menegatahui adanya pelanggaran profesi
teknik elektromedik.

3. Kewajiban tenaga teknik elektromedik terhadap penerima pelayanan elektromedik:

Tenaga teknik elektromedik dalam memberikan pelayanan senantiasa


menghargai hak penerima pelayanan teknik elektromedik.

Tenaga teknik elektromedik senantiasa memberikan informasi secara jelas


kepada penerima pelayanan teknik elektromedik.

Tenaga teknik elektromedik dalam melaksanakan profesinya harus sesuai


dengan kemampuannya, bila tidak mampu atau menemukan kesulitan wajib
berkonsultasi dengan teman sejawat yang lebih ahli atau ahli lainnya.

Tenaga teknik elektromedik dalam melaksanakan profesinya wajib


mempertanggung jawabkan.

Tenaga teknik elektromedik dalam keadaan terpaksa wajb memberikan


pelayanan teknik elektromedik sesuai dengan kemampuannya.

4. Kewajiban tenaga teknik elektromedik terhadap teman sejawat:

Tenaga teknik elektromedik hendaknya saling menghargai dan senantiasa


memelihara hubungan baik antar teman sejawat.

Tenaga teknik elektromedik tidak dibenarkan mengambil ahli pekerjaan yang


sedang dilakukan teman sejawat tanpa konsultasi.

Tenaga teknik elektromedik saling memberikan informasi dalam IPTEK


kepada teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang teknik
elektromedik.

Tenaga teknik elektromedik tidak dibenarkan mengalihkan tanggung jawabnya


kepada pihak lain diluar profesi teknik elektromedik.
5. Kewajiban tenaga teknik elektromedik terhadap tugas:

Tenaga teknik elektromedik senantiasa mengutamakan pengguna jasa dan


penerima pelayanan teknik elektromedik.

Tenaga teknik elektromedik melakukan pelayanan teknik elektromedik sesuai


dengan prosedur yang berlaku.

Tenaga teknik elektromedik senantiasa mengetahui tanggung jawab dan batas-


batas tugasnya.

Tenaga teknik elektromedik tidak menyalahgunakan kemampuan dan


ketrampilan untuk tujuan yang merugikan.

Tenaga teknik elektromedik tugasnya harus melakukan informasi tertulis dalam


melakukan modifikasi dan hasil diagnosa.

Tenaga teknik elektromedik senantiasa meningkatkan mutu pelayanan teknik


elektromedik.

6. Kewajiban tenaga teknik elektromedik terhadap diri sendiri:

Tenaga teknik elektromedik melaksanakan tugasnya harus senantiasa


memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja.

Tenaga teknik elektromedik senantiasa mempunyai motivasi untuk


meningkatkan kemampuannya.

Tenaga teknik elektromedik senantiasa mengutamakan kepentingan umum


diatas kepentingan diri sendiri.

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH


TANGGA IKATEMI

PENGURUS PUSAT
IKATAN AHLI TEKNIK ELEKTROMEDIK INDONESIA
(P.P. IKATEMI)
SEKRETARIAT: KAMPUS ATEM DEPKES RI JAKARTA
JL. HANG JEBAT III/F3 KEBAYORAN BARU JAKARTA
SELATAN
TELEPON: (021) 7243687; FAX: (021) 7261723
PENDAHULUAN
Bahwa sesungguhnya kesehatan merupakan anugerah Allah Yang Maha Esa, oleh
karena itu patut disyukuri dan dipelihara. Upaya untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan masyarakat merupakan tanggung jawab individu, masyarakat dan
pemerintah.
Upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat memerlukan
dukungan dan kerjasama yang erat dari masyarakat yang dalam hal ini
harus ditempatkan sebagai subyek dan okyek pembangunan.
Peran serta masyarakat baik secara individu maupun kelompok perlu
diselaraskan dengan upaya pemerintah agar upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat yang pada akhirnya berujung pada kesejahteraan masyarakat
dapat lebih cepat terwujud.
Menyadari akan hal tersebut diatas, maka kami para tenaga teknik
elektromedik sebagai anggota masyarakat yang mengabdikan diri dibidang
kesehatan merasa perlu menyatukan langkah dan pemikiran dalam satu
wadah organisasi profesi untuk mewujudkan masyarakat sehat sejahtera,
adil dan makmur dengan anggaran dasar sebagai berikut :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Ahli Teknik Elektromedik
Yang dimaksud dengan Ahli Teknik Elektromedik adalah sebutan profesi bagi
seorang Tenaga Ahli Teknik Elekrtomedik, minimal lulusan Teknik Elektromedik
program Diploma III dan telah terakreditasi oleh lembaga akreditasi yang berwenang
dan telah terdaftar sebagai anggota IKATEMI

BAB II
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 2
Nama
Organisasi ini dinamakan Ikatan Ahli Teknik Elektromedik Indonesia disingkat
dengan IKATEMI dan dalam bahasa inggris dikenal sebagai The Indonesian Clinical
Engineering Associantion.
Pasal 3

Tempat Kedudukan
IKATEMI pusat berkedudukan di Jakarta, dan ditiap tempat dapat didirikan cabang
apabila dipandang perlu.

Pasal 4
Waktu
IKATEMI didirikan di Jakarta pada tanggal 4 Desember 1983 dan disahkan
berdasarkan akte notaris No : untuk waktu yang tidak ditentukan.
BAB III
AZAS, TUJUAN, FUNGSI, TUGAS POKOK DAN SIFAT

Pasal 5

Azas IKATEMI berazaskan Pancasila


Pasal 6

Tujuan
1. Mengintegrasikan segenap potensi Ahli Teknik Elektromedik Indonesia.
2. Meningkatkan harkat, martabat, dan kehormatan diri dan Teknik
Elektromedik.
3. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan Teknologi Elektromedik.
4. Mengerahkan segala upaya agar menjadi profesi teknik Elektromedik
kelas dunia.
5. Menciptakan iklim untuk tumbuh dan berkembangnya Ahli Teknik
Elektromedik di Indonesia.
6. Membentuk wahana pengembangan dan pemeliharaan kompetensi Teknik
Elektromedik Idonesia yang diakui dunia Internasional dengan
menyelenggarakan sistem sertifikasi Ahli Teknik Elektromedik
Indonesia
7.
Pasal 7

Fungsi
Fungsi IKATEMI adalah Organisasi profesi yang merupakan wadah berhimpunnya
para Ahli Teknik Elektromedik Indonesia untuk secara bersama meningkatkan
kemanfaatanya bagi bangsa dan negara, Ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
mendukung pelayanan Kesehatan.
Pasal 8
Tugas Pokok
Untuk mencapai tujuan diatas, tugas pokok IKATEMI adalah :
1. Melaksanakan reregistrasi keanggotaan secara optimal, konfrensif
dan secara universal.
2. Membina anggota IKATEMI secara Profesional.
3. Melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi
Elektromedik
4. Membina dan mengembangkan kerjasama dengan Asosiasi profesi
Elektromredik dalam negeri maupun negara lain, baik secara bilateral
maupun multilateral.
5. Membina dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga legislatif,
pemerintah, perguruan tinggi, lembaga riset, industri dan dunia usaha
mengenai hal-hal yang dibutuhkan untuk pengembangan IPTEK serta
pengembangan profesi teknik Elektromedik.
6. Mengupayakan Kesejahteraan dan menyalurkan aspirasi serta
melindungi kepentingan anggota agar hak dan kewajiban profesionalnya terpenuhi.
7. Menyelenggarakan sistem sertifikasi teknik Elektromedik agar para
anggotanya dapat diakui dan mendapat penghargaan berdasarkan
kemampuan profesionalnya.
8. Menyelenggarakan sistem Advokasi di bidang teknik Elektromedik

Pasal 9
Sifat
Sifat Organisasi IKATEMI adalah organisasi Profesi Teknik Elektromedik yang
menghimpun para tenaga Teknik Elektromedik yang bersifat independen, mandiri,
nirlaba dan non partai politik, dijiwai oleh sumpah dan kode etik Teknik
Elektromedik

BAB IV
KODE ETIK
Pasal 10
IKATEMI memiliki kode etik yang menjadi pedoman dasar bagi sikap dan
tata laku setiap anggota sebagaimana diatur dalam peraturan organisasi

BAB V
KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 11
1. Keanggotaan IKATEMI terdiri dari :
a. Anggota muda
b. Anggota biasa
c. Anggota luar biasa
d. Anggota kehormatan
2. Anggota muda adalah lulusan perguruan tinggi Teknik Rontgen/
Elektromedik yang mendaftar.
3. Anggota biasa adalah lulusan perguruan tinggi Teknik
Rontgen/Elektromedik yang telah lulus seleksi keanggotaan.
4. Anggota luar biasa adalah lulusan perguruan tinggi yang berminat dan
menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
ketetapan organisasi dan disahkan oleh DPP.
5. Anggota kehormatan adalah mereka yang dianggap berjasa dan
mempunyai dukungan terhadap organisasi serta diangkat oleh DPP.

Pasal 12
Hak anggota

Setiap anggota mempunyai hak :


1 Menyampaikan pendapat dalam musyawarah dan forum IKATEMI
2 Mengikuti semua kegiatan IKATEMI
3 Anggota mempunyai hak untuk memilih Dewan Pengurus.
4 Anggota yang berhak dipilih sebagai Dewan pengurus hanya anggota
biasa.
5 Setiap anggota berhak mendapatkan informasi dan penerbitan-
penerbitan yang dikeluarkan oleh DPP, DPD, DPC.
6 Setiap anggota yang melanggar aturan organisasi ditetapkan melalui
proses pengadilan profesi DPP, selanjutnya berhak membela diri dalam
MUNAS.
7 Setiap anggota berhak mendapat pembelaan pengurus dalam masalah
yang berkaitan dengan tugas-tugas profesi

Pasal 13
Kewajiban
Setiap Anggota Wajib :
1 Mentaati dan melaksanakan ketentuan dalam anggaran dasar, anggaran
rumah tangga, peraturan dan keputusan yang sah yang dikeluarkan oleh
IKATEMI.
2 Memelihara persatuan dan kesatuan IKATEMI
3 Menjaga nama baik IKATEMI dan menjalankan kode etik IKATEMI
Pasal 14
Berakhirnya keanggotaan
Keanggotaan Berakhir :
1 Atas permintaan sendiri

2 Karena meninggal dunia.


3 Karena dipecat atau diberhentikan
BAB VI
ORGANISASI

Pasal 15

Kepengurusan
1 Dewan Pengurus pusat sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Ketua
Umum, beberapa orang Ketua, seorang Sekretaris Jendral dan
beberapa orang wakil Sekretaris jendral, seorang Bendahara umum dan
beberapa orang Bendahara serta beberapa ketua Departemen
organisasi.
2 Dewan Pengurus pusat organisasi dipilih oleh Utusan DPD selaku peserta
Musyawarah Nasional untuk jangka waktu tahun dan dapat dipilih
kembali sebanyak-banyaknya dua periode.

Pasal 16
Perangkat organisasi
Perangkat Organisasi IKATEMI adalah :
1 Dewan Pengurus Pusat
2 Dewan Pertimbangan Organisasi Pusat
3 Dewan kehormatan Organisasi Pusat
4 Dewan pengurus Daerah
5 Dewan Penasehat Daerah
6 Dewan Pengurus Cabang
7 Dewan Penasehat Cabang

BAB VII
KEUANGAN/KEKAYAAN ORGANISASI
Pasal 17
1. Keuangan/kekayaan IKATEMI diperoleh dari:
a. Uang pendaftaran dan iuran anggota.
b. Bantuan-bantuan yang tidak mengikat dan usaha-usaha lain yang sah.
2. Kegiatan/pembiayaan organisasi dilakukan dengan memanfaatkan kekayaan
/keuangan organisasi tersebut pada pasal 17 ayat 1.
BAB VIII
RAPAT-RAPAT
Pasal 18
Rapat-rapat IKATEMI terdiri dari :
1 Musyawarah Nasional
2 Musyawarah Nasional Luar Biasa
3 Rapat Kerja Nasional
4 Rapat Paripurna DPP
5 Rapat Pleno DPP
6 Rapat Harian DPP
7 Musyawarah Daerah
8 Musyawarah Daerah Luar Biasa
9 Rapat Kerja Daerah
10 Rapat Paripurna DPD
11 Rapat Pleno DPD
12 Rapat Harian DPD
13 Musyawarah Cabang
14 Musyawarah Cabang Luar Biasa
15 Rapat Kerja Cabang
16 Rapat Paripurna DPC
Pasal 19
1. Rapat-rapat dinyatakan sah apabila disetujui oleh minimal lebih dari setengah
jumlah anggota yang hadir.
2. Keputusan rapat diambil dengan cara musyawarah untuk mufakat atau suara
terbanyak.

BAB IX
PENUTUP
Pasal 20
1. Perubahan anggaran dasar dan pembubaran organisasi dapat dilakukan dalam
Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa.
2. Perubahan anggaran dasar dan pembubaran organisasi harus disetujui oleh
sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah anggota yang hadir dalam rapat
tersebut pada pasal 20 ayat 1.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 4 Maret 2004
MAJELIS PIMPINAN MUNAS IV IKATEMI

H. ARIS SUWIRYA, BE. SE


Ketua
NUR LUBIS, ST
Sekretaris

ANSOR IBRAHIM USMAN, ST. MT

Anggota

TUJUAN PENGEMBANGAN JANGKA PANJANG IKATEMI


1. Bidang Organisasi

Meningkatkan manajemen dan tata kerja organisasi IKATEMI untuk

menjadi lebih profesional, serta meningkatkan partisipasi aktif dan rasa

memiliki dari para anggota sehingga IKATEMI tumbuh dan berkembang

menjadi organisasi profesi yang profesional.

2. Bidang Pengembangan Profesi

Meningkatkan profesionalisme tenaga teknik elektromedik dan menjunjung tinggi


kode etik organisasi sehingga peran IKATEMI dalam pelayanan kesehatan dapat
dipertahankan dan ditingkatkan.

3. Bidang Pengabdian Profesi


Terciptanya rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi dikalangan tenaga ahli teknik
elektromedik dan masyarakat disekitarnya yang membutuhkan pelayanan teknik
elektromedik serta meningkatkan keterlibatan IKATEMI secara aktif dalam upaya
pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan.

4. Bidang Kesejahteraan Anggota.

Meningkatkan kesejahteraan fisik, rohani dan sosial anggota IKATEMI beserta


anggota keluarganya, sehingga para anggota diharapkan dapat berpartisipasi aktif
untuk mencapai tujuan IKATEMI.

KONDISI DAN MASALAH IKATEMI


Masalah yang dihadapi IKATEMI dapat dikelompokkan dalam 4 bidang

utama, yaitu bidang organisasi, bidang pengembangan profesi, bidang

pengabdian profesi dan bidang kesejahteraan anggota.

1. Bidang organisasi

a. Keanggotaan

Partisipasi, rasa memiliki dan kesadaran anggota dalam kegiatan

organisasi masih kurang.

Pendataan anggota belum tertata baik.

Kaderisasi kepemimpinan dan pembinaan anggota belum dilakukan

secara berencana dan berkesinambungan.

b. Perangkat organisasi dan manajemen

Pengelolaan organisasi belum mengikuti prinsip dan fungsi

manajemen.

Tenaga dan fasilitas administrasi masih kurang.

c. Pengelolaan informasi

Belum mempunyai sistem dokumentasi

Arus informasi antara pengurus dan anggota belum berjalan

lancar.
Buletin IKATEMI masih tersendat-sendat pengisisn

redaksionilnya dan kesulitan dana.

Belum memiliki perpustakaan.

d. Hubungan dengan organisasi lain

Belum banyak dilakukan hubungan kerjasama dengan organisasi

lain baik tingkat nasional maupun internasional.

e. Sumber dana organisasi

Iuran anggota belum berjalan

Berbagai sumber dana potensial belum digali sepenuhnya.

Tatalaksana keuangan dan kekayaan organisasi belum diatur

dengan baik.

2. Bidang pengembangan profesi

a. Standar profesi dan kode etik

Standar profesi dan kode etik belum dikembangkan

Pengawasan terhadap standar profesi dan kode etik belum

berjalan

b. Perkembangan ilmu dan teknologi

Belum dapat mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi

elektromedik yang berjalan sangat cepat.

Belum secara rutin mengadkan pertemuan atau pengkajian ilmiah

dibidang teknologi elektromedik.

3. Bidang pengabdian profesi

a. Pelayanan teknik elektromedik

Belum meluas dan meratanya pelayanan teknik elektromedik

Kurangnya profesionalisme anggota dalam pelayanan teknik

elektromedik.
b. Penyuluhan teknik elektromedik

Penyuluhan ke masyarakat masih kurang dan bersifat insidentil]

Belum ada program penyuluhan yang disusun secara terencana.

c. Kerjasama dengan pemerintah.

Belum terlibat dalam mengembangkan dan menetapkan berbagai

kebijakan yang diambil pemerintah serta usaha pelayanan dan

penanggulangan masalah kesehatan, khususnya dibidang teknologi

peralatan kesehatan.

4. Bidang Kesejahteraan Anggota.

a. Kebutuhan primer dan skunder

Sebagian besar anggota kurang mempunyai kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan primer dan skunder.

Belum adanya sistem jaminan sosial bagi anggota yang belum

dapat menjalankan profesinya.

b. Perlindungan hukum

Belum ada jaminan dan perlindungan hukum dari IKATEMI bagi

anggota dalam menjalankan profesinya.

c. Penempatan dan pengembangan karir.

Banyak anggota IKATEMI yang mengalami ketidaktentuan

penempatan di rumah sakit-rumah sakit di .

Ketidaklancaran dalam pengembangan karir pendidikan dan

kepegawaian.

d. Pemberian penghargaan dan sangsi

Belum adanya pemberian penghargaan bagi anggota-anggota yang

berdedikasi dan berprestasi tinggi.

Belum adanya sanksi bagi anggota yang melakukan tindakan yang

menyimpang dari ketentuan organisasi.


Ikatan Ahli Teknik Elektromedik Indonesia

Ikatan Ahli Teknik Elektromedik Indonesia (IKATEMI) merupakan organisasi profesi


bidang kesehatan yang bergerak dibidang teknik elektromedik (peralatan kesehatan).
Sebagai organisasi profesi kesehatan, maka IKATEMI berkewajiban untuk ikut serta
bersama pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan bangsa dan
negara khususnya dalam bidang teknologi alat kesehatan.

Sadar akan peran dan tugasnya, para teknisi dibidang elektromedik telah

menghimpun diri dalam satu wadah yaitu Ikatan Ahli Teknik Elektromedik

Indonesia disingkat (IKATEMI). Wadah ini diharapkan dapat menggali

segala potensi untuk dapat meningkatkan profesionalisme para anggota

dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara.

Sebagai organisasi profesi yang mengkhususkan pada teknologi alat

kesehatan, sudah selayaknya bila IKATEMI memperkuat diri baik kedalam

maupun keluar, serta meningkatkan peranannya dalam pembangunan,

mengingat pada saat ini dan masa mendatang teknologi elektromedik

berkembang sangat cepat dan akan memasuki era global (pasar bebas).

Sadar akan masalah tersebut, maka pengurus pusat IKATEMI merasa

wajib membuat rencana induk pengembangan organisasi ikatan ahli teknik

elektromedik indonesia. (selanjutnya disingkat RIPO-IKATEMI) yang

merupakan rencana induk pengembangan jangka panjang mencakup 10

tahun mendatang. RIPO-IKATEMI di[erlukan sebagai landasan bagi


IKATEMI untuk secara rinci, terarah dan berkesinambungan melakukan

upaya-upaya agar tercapai cita-cita dan tujuan organisasi sebagaimana

termaktub dalam anggaran dasar.

Anda mungkin juga menyukai