PEKANBARU (GR) – Stikes Payuntg Negeri Pekanbaru kembali mewisudakan
program studi keperawatan angkatan XVI Selasa (20/7) kemarin dihotel Mutiara Merdeka. Pelantikan tersebut diwakili langsung oleh kepala Dinas Kesehatan yang diwakili
“Uang” dibakar, rejeki dikejar
Tahun 2010 lebih hoki
Upacara bakar tongkang. Memberikan makna tersendiri bagi yang melaksanakannya.
Pada Tahun 2010 ini dengan jatuhnya tiang tongkang arah kedarat memberi arti bahwa Bagansiapi-api akan menuju lebih baik. Ritual bakar yang diselenggarakan pada Senin (28/6). Dibagansiapi-api memberi pertanda yang lebih baik, terbukti tumbangnya tongkang mengarah kedarat. Dan tiap tahunnya para pengunjung wisatawan diperkirakan meningkat dari beberapa daerah maupun manca negara. Upacara ritual yang menghabis ratusan juta ini, terus dilakukan setiap tahunnya, sebagai budaya tionghoa perantau cina di kota Bagan siapi-api. Untuk menghormati budaya leluhur dan lahirnya menurut sejarah sudah berjalan 128 Tahun silam. Sebagai penghormatan terhadap kepala dewi Kie Ong ya dan dewa-dewa lainnya. Upacara yang dipuasatkan di area pembakaran tongkang jlan Niaga ini dihadiri langsung oleh Menteri Perikanan & Kelautan Fadel Muhammad dan Gubernur Riau HM Rusli Zainal. Sebelum pembakaran tongkang dilakukan sejumlah pemuka-pemuka kelenteng melakukan ritual dipusatkan dikelenteng In Hok Kian, setelah itu baru melakukan arak-arakan bagi sejumlah loyang dengan menampilkan atraksi-ataraksi yang cukup esktrim sebagai penghormatan terhadap dewa-dewa yang ada dibumi maupun langit. Sambil terus bergerak menuju area pembakaran tongkang yang diarak-arak oleh sejumlah daerah. Acara pembakaran tongkang yang dipadati oleh sejumlah warga tionghoa ini, ingin menyaksikan secara langsung berjalannya pembakaran tongkang tersebut. Seperti yang diakui oleh Takim warga Rohil tersebut ingin melihat dan merasakan bahwa upacara bakar tongkang yang dilaksanakan dalam 1 Tahun sekali ini. Sebelum upacara pembakaran dilakukan Bupati Annas Maamun memberikan sambutannya kepada sejumlah warga kota Bagan siapi-api. Bahwa upacara ini merupakanpenghormatan terhadap warga tionghoa terutama kepada leluhur yang ikut berperan mendirikan kota bagan siapi-api ini. Oleh sebab itu maka dilaksanakan kegiatan ini, dan sekaligus juga untuk menarik wisatawan lokal maupun manca negara. Dalam kesempatan itu juga ia berharap masyarakat Rohil terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan pembagunan diberbagai bidang tegasnya. Setelah itu para peserta ritual bergerak terus dan sambil membakar sejumlah dupa maupun kertas (dahulu Uang) sambil memohon doa meminta kepada sejumlah dewa- dewa yang dianggap memberiikan keberuntungan. Sambil berdoa dan memohon tongkang yang disiapkan akan dibakar, sejumlah kepala daerah termasuk Menteri Perikanan & Kelautan dan Gubernur Riau didaulat untuk membakar tongkang tersebut. (Z)