Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat
bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah
dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm
untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang diatas 30cm.
[sunting] Kegunaan
Kegunaan jangka sorong adalah:
untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun
lainnya) dengan cara diulur;
untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada
gambar karena berada di sisi pemegang.
[sunting] Jenis
JANGKA SORONG
Posted by romadhon ashari at 02.47 . Kamis, 23 April 2009
Labels: Pemesinan
JANGKA SORONG
Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk mengukur panjang
suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. keuntungan penggunaan jangka sorong adalah
dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung
atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung.
Pada gambar disamping ditunjukkan bagian-bagian dari jangka sorong. (sorot masing-masing
bagian dari jangka sorong tersebut untuk mengetahui nama setiap bagian).
Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan rahang geser. Jangka
sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala
nonius (vernier) yang terdapat pada rahang geser.
Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm, dengan kata lain jarak 2 skala utama yang saling
berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh skala nonius memiliki panjang 0,9 cm, dengan
kata lain jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi beda satu skala utama
dengan satu skala nonius adalah 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Sehingga skala
terkecil dari jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitian jangka sorong
adalah : Dx = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm
Dengan ketelitian 0,005 cm, maka jangka sorong dapat dipergunakan untuk mengukur diameter
sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti (akurat).
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa jangka sorong dapat dipergunakan untuk
mengukur diameter luar sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin maupun
untuk mengukur kedalaman sebuah tabung. Berikut akan dijelaskan langkah-langkah
menggunakan jangka sorong untuk keperluan tersebut
Untuk mengukur diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng) dapat dilakukan dengan
langkah sebagai berikut
* Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk
diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap)
* Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
* Geserlah rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua
rahang
* Catatlah hasil pengukuran anda
Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam sebuah cincin) dapat
dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
3. Mengukur kedalaman
Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan langkah sebagai
berikut :
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat dilakukan dengan langkah
sebagai berikut :
1. Bacalah skala utama yang berimpit atau skala terdekat tepat didepan titik nol skala nonis.
2. Bacalah skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama.
3. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
Hasil = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong) = Skala
Utama + (skala nonius yang berimpit x 0,01 cm)
Karena Dx = 0,005 cm (tiga desimal), maka hasil pembacaan pengukuran (xo) harus juga
dinyatakan dalam 3 desimal. Tidak seperti mistar, pada jangka sorong yang memiliki skala
nonius, Anda tidak pernah menaksir angka terakhir (desimal ke-3) sehingga anda cukup berikan
nilai 0 untuk desimal ke-3. sehingga hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat anda
laporkan sebagai :
Panjang L = xo + Dx
2. Mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya)
dengan cara diulur;
4. Jangka sorong memiliki dua macam skala: skala utama dan nonius.
A Gerak Benda
Ayo, perhatikanlah lingkungan di sekitarmu. Ketika kamu dalam perjalanan ke sekolah, apa yang kamu
lihat? Mungkin kamu melihat orang sedang berjalan atau mengendarai motor, mobil, dan sepeda.
Gambar 6.1 memperlihatkan seseorang mengendarai mobil. Bagaimanakah gerak ban mobil tersebut?
Kamu akan melihat gerakannya berputar.
Selain itu, mungkin kamu pernah melihat permainan sepak bola. Dalam permainan sepak bola, bola
ditendang oleh pemainnya. Gerakan bola tersebut kadang-kadang berputar. Selain berputar, adakah
gerak lain pada bola itu? Dalam pelajaran ini, kamu akan mempelajari gerak benda. Apa sajakah gerak
benda itu? Samakah gerak benda yang bentuknya bulat dengan benda yang berbentuk kotak? Agar
kamu lebih memahami gerak berbagai bentuk benda, lakukanlah kegiatan berikut.
Tujuan
Kamu dapat mengamati gerak berbagai benda.
Langkah Kerja
1. Letakkan bidang miring yang akan dipakai sebagai landasan gerak.
2. Letakkan bola plastik dan kelereng di bidang
miring pada ketinggian yang sama.
3. Lepaskan kelereng dan bola plastik secara bersamaan.
4. Ayo, perhatikan gerak kelereng dan bola plastik tersebut.
5. Letakkan balok kayu di atas bidang miring. Lepaskan balok kayu agar balok
dapat bergerak ke bawah. Ayo, perhatikan gerakan balok tersebut.
Jika kamu amati, gerak roda atau ban adalah berputar. Akan tetapi, tidak seluruh permukaan roda
atau ban menyentuh jalan. Adapun gerakan bola plastik dan kelereng juga berputar. Namun,
seluruh permukaannya dapat menyentuh jalan. Gerakan seperti itu disebut menggelinding.
Bagaimanakah gerakan balok? Balok tidak berputar atau menggelinding, tetapi meluncur. Artinya, hanya
satu permukaannya yang menyentuh bidang. Gambar 6.2 memperlihatkan sebuah papan luncur di
sebuah taman bermain. Kamu dapat meluncur dengan cara duduk di bagian atas papan luncur.
Kemudian, kamu akan meluncur ke bawah.
Ketika bermain papan luncur, kamu harus berhati-hati. Jika terburu-buru, kamu dapat terjatuh.
Gerak lain yang dapat kamu amati adalah pada permainan bola basket. Pemain basket berlari
sambil melempar bola ke lantai. Kemudian, bola kembali lagi ke atas, dan seterusnya. Gerakan
seperti ini disebut memantul. Selain itu, ketika kamu bermain sepak bola, terkadang bola
ditendang menyentuh tiang gawang. Kemudian, bola kembali ke lapangan permainan. Gerak
seperti itu juga disebut memantul. Nah, dapatkah kamu menyebutkan contoh gerak memantul
lainnya? Sekarang, kamu sudah mempelajari berbagai gerak benda. Kamu telah memahami
gerak berputar, menggelinding, meluncur, dan memantul. Namun, gerak yang kamu pelajari
hanya pada benda padat. Bagaimana dengan benda cair? Benda cair bergerak dengan cara
mengalir. Contoh benda cair adalah air, sirop, kecap, dan minyak. Dalam kehidupan sehari-hari,
gerak mengalir mudah kamu amati. Air mengalir di parit atau selokan, dan sungai. Air mengalir
dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Contohnya, air sungai mengalir dari hulu
ke hilir. Seperti pada Gambar 6.3.
Benda gas juga bergerak. Kita dapat merasakan gerakan angin menerpa tubuh kita. Dapatkah kamu
menyebutkan contoh gerak benda gas lainnya?
Tahukah kamu, mengapa suatu benda dapat bergerak? Meskipun diberi tenaga yang sama, setiap
benda memiliki gerakan berbeda. Ada benda yang bergerak cepat, ada pula yang bergerak
lambat. Mengapa benda ada yang bergerak cepat
dan ada juga yang bergerak lambat? Agar kamu memahaminya, lakukanlah kegiatan berikut.
Tujuan
Kamu dapat mengamati gerak benda-benda yang ukurannya berbeda.
Langkah Kerja
1. Letakkan bidang miring sebagai landasan gerak.
2. Letakkan balok A dan balok B pada posisi sejajar di bagian atas bidang.
3. Kemudian, lepaskan kedua balok itu secara bersamaan.
Perhatikanlah kegiatan Ayo, Cari Tahu 6.2. Ulangi kegiatan tersebut dengan
bola. Namun, bolanya kamu buat dari plastisin atau tanah liat yang dikeringkan.
Bagaimana hasil kegiatanmu itu? Diskusikanlah hasilnya bersama guru di
kelasmu.
Apakah bentuk benda memengaruhi gerak benda? Untuk mengetahuinya, lakukanlah kegiatan
berikut.
Tujuan
Kamu dapat mengamati gerak benda yang bentuknya berbeda.
2. Balok kayu
3. Bidang miring
Langkah Kerja
1. Letakkan bidang miring sebagai landasan gerak.
2. Letakkan bola plastik dan balok kayu pada bagian
atas bidang miring. Tahan dengan tanganmu.
3. Kemudian, lepaskan kedua benda tersebut secara bersamaan.
Jawablah pertanyaan berikut.
1. Apa yang berbeda dari kedua benda tersebut?
2. Benda manakah yang lebih dahulu menyentuh lantai?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini?
Oleh karena berbentuk bulat, bola plastik bergerak menggelinding. Adapun balok kayu bergerak
meluncur karena berbentuk balok. Pada bidang miring, bola plastik bergerak lebih cepat
dibandingkan balok kayu. Dengan demikian, bentuk benda berpengaruh terhadap gerak benda.
Gerak benda juga dipengaruhi oleh bentuk permukaannya. Bandingkan olehmu gerak balok kayu
pada bidang miring dari papan kayu dan kaca. Di mana benda lebih cepat bergerak? Semakin
kasar permukaan suatu benda, semakin lambat gerak benda yang melaluinya. Pemahaman
tentang gerak sering dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Misalnya, gerakan
air mengalir untuk menggerakkan kincir air, seperti pada Gambar 6.4.