Kerangka Pikir
2
OUTLINE
Kerangka Pikir
3
TANTANGAN : PEMBANGUNAN YANG BERBASIS
PENGETAHUAN
Kesejahteraan/Kemakmuran,
Kemandirian & Peradaban Bangsa
1. SDM yang terdidik, kreatif, dan terampil 1. Sistem informasi dan komunikasi
2. Pembelajaran seumur hidup dan budaya
Industri
2. Infrastruktur komunikasi yang dinamis
Klaster
inovasi
3. Sistem inovasi yang efektif 3. Sistem inovasi yang efektif
4. Pemerintahan, insentif ekonomi dan 4. Modal sosial
rejim kelembagaan yang mendukung 5. Kepemimpinan/kepeloporan dalam
pemajuan sosial budaya masyarakat
6. Rejim kebijakan yang kondusif
Sistem Inovasi
Isu-isu Kontekstual
Kerangka Pikir
5
ESENSI 1
6
REVIEW : PENGERTIAN SISTEM INOVASI DAN KEBIJAKAN
INOVASI
Framework Conditions
Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah
Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Kebijakan Ekonomi Kebijakan Industri/
Sektoral
Kebijakan Keuangan Budaya
• Kebijakan ekonomi makro • Sikap dan nilai
• Kebijakan moneter Kebijakan Promosi & Infrastruktur Umum/ • Keterbukaan terhadap
• Kebijakan fiskal Investasi Dasar pembelajaran dan perubahan
• Kebijakan pajak • Kecenderungan terhadap
• Kebijakan perdagangan Alamiah Inovasi dan kewirausahaan
• SDA (Natural Endowment) • Mobilitas
Kebijakan persaingan
Catatan : RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi (Research and Technology Development)
PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi. 8
SISTEM INOVASI : DINAMIKA INTERAKSI
Daerah
Pengetahuan
dan Sistem Interaksi
Inovasi Inovasi
Daerah
(SID)
Pemerintah Bisnis
Sistem Inovasi
9
SISTEM INOVASI : SUBSISTEM DAN KETERKAITAN
MULTIDIMENSI
Klaster Industri 3
Sistem Inovasi Nasional
Klaster Industri 1
SID SID
Sektor I
Daerah Daerah
Klaster Industri:
A C
Sektor II Klaster Industri 1-Z
10
ESENSI 2 : IMPLIKASI KEBIJAKAN
11
KELOMPOK “SUMBER” KEGAGALAN YANG
MELANDASI PERLUNYA KEBIJAKAN
“Sedikit” dibahas/diperhatikan,
tetapi sebenarnya sering
dihadapi dalam kenyataan.
Kegagalan
Pemerintah
Kegagalan
Pasar
Kegagalan Sistem
Perbaikan Bisnis
yang Ada
Perkembangan
Perkembangan
Bisnis Pemula
Investasi
yang Inovatif
13
KERANGKA PEMETAAN INSTRUMEN KEBIJAKAN
INOVASI
Agenda
Strategis
Fungsi, Aktivitas dan Aktor Sistem Inovasi
Isu
Kebijakan Sisi Bidang Sisi
Penyediaan Keterkaitan Permintaan
(Supply Side) (Linkage Area) (Demand Side)
Harus semakin jelas exit policy -nya
Fungsional
Eksplisit
Spesifik
Pengaruh/Dampak
Karakteristik
Implisit
Faktor
ju up
Tu ngk
Kontekstual
an
Li
Dampak
Tatanan Kelembagaan
(Institutional Setting)
Fungsi dan Variabel Sistem Inovasi 14
KRITERIA KEBIJAKAN
• Efektivitas.
• Efisiensi.
• Memiliki daya bangkitan yang signifikan
(significant leveraging effects).
• Kelayakan cakupan (adequacy of scope).
• Memenuhi kaidah pasar (conforming to the
market mechanisms).
• Konsistensi.
• Koherensi.
• Keterbukaan dan akuntabilitas.
• Komitmen kebijakan.
15
KERANGKA UMUM POLA KOORDINASI
N
A D
S Dimensi Nasional Dimensi Daerah A
I E
O R
N A
Kerangka Kebijakan Inovasi
A H
L Kondisi Umum (Framework Conditions)
16
ESENSI 3 : KOHERENSI KEBIJAKAN
17
OUTLINE
Kerangka Pikir
18
ORGANISASI PENADBIRAN INOVASI (INNOVATION
GOVERNANCE)
Tingkat 4 Kontraktor
Pelaku riset dan Program Produsen:
inovasi Perusahaan,
Lembaga
Pertanian,
Litbang Rumah sakit,
Perguruan dsb.
Tinggi
19
“STRUKTUR ORGANISASI” PENADBIRAN (GOVERNANCE)
KEBIJAKAN DI DAERAH
Tingkat 1 Gubernur/
Kebijakan, Program, Kegiatan dan Organisasi serta
DPDS
Jaringan di Luar Daerah, Nasional & Internasional
Tingkat 4 Kontraktor
Pelaku litbang/ Program Produsen Konsumen
inovasi Lembaga
Litbang/
UPTD, dll.
Perguruan
Tinggi Litbang Swasta/Non-pemerintah
20
KELEMBAGAAN DPDS & DRD
• Lembaga “fungsional”
– fungsi publik
– peran umum : policy advisory & advocacy
– catatan :
• di banyak negara ada pula yang berperan sekaligus sebagai
funding agency
• berbeda dengan S&T Council ( atau Innovation Council
dan/atau Competitiveness Council) di beberapa negara
biasanya merupakan kelembagaan penentu/pengambil
kebijakan secara kolektif
• Peran memberikan dukungan untuk mendorong
pertumbuhan dan sinergi berbagai unsur dalam
sistem.
21
OUTLINE
Kerangka Pikir
22
TANTANGAN DI INDONESIA
23
STRATEGI POKOK
CATATAN : Elaborasi tentang ini dapat dilihat antara lain dalam rujukan.
24
Kerangka dan Elemen Penting bagi
Perkembangan Sistem Inovasi Daerah
Kerangka Kebijakan
(kerangka dan instrumen, termasuk regulasi daerah)
26
ISU KOHERENSI KEBIJAKAN DI INDONESIA
• Fragmentasi “sektoral”;
• Dikotomi “Pusat/Nasional” – “Daerah”;
• Tumpang-tindih dan Inkonsistensi antar
“bidang/aspek”;
• Perkembangan sistem pemerintahan;
• Kebutuhan proses pembelajaran kebijakan
yang lebih baik;
• Kebutuhan respons kebijakan yang cepat,
tepat, dan terkoordinasi atas dinamika
perubahan dan tantangan.
27
USULAN PERBAIKAN KERANGKA
KEBIJAKAN
28
ISU KEBIJAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DI
INDONESIA
29
HEKSAGON KEBIJAKAN INOVASI
3 5
2 6
1
Indikator Capaian
Sub-Kegiatan
Kerangka Kebijakan
Kegiatan
Program Sub-Kegiatan
Kegiatan
D.1 D.1.1 -
D.1.2
-
32
Terimakasih
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Gedung BPPT II, Lt 21
Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta 10340
Telp. (021)-3169813
Fax. (021)-3169811
E-mail: tik@inn.bppt.go.id
http: //www.inn.bppt.go.id
33
INOVASI, TECHNOPRENEURSHIP DAN MODERNISASI
“SUMBER” PERKEMBANGAN EKONOMI
Perbaikan
Bisnis yang Ada
(Existing)
Keterkaitan Siklus yang Makin Menguat
Pengetahuan & (Dari vicious cycle menjadi
Kompetensi
virtuous cycle)
Faktor keunggulan Rantai
lokalitas Pembelajaran, Nilai Penyediaan
termasuk Inovasi & pengetahuan/
Litbangyasa Difusi teknologi
Interaksi &
Keterkaitan
Rantai
Daya Saing yang Nilai
Produksi Investasi untuk
Lebih Tinggi
Inovasi
Investasi (&
perdagangan
)
Ke Luar 34
KOHESI SOSIAL
35
MUNCULNYA ISU/PERSOALAN KEBIJAKAN
Edquist (2001)
36
I. SISTEM INOVASI:
Fungsi Sistem (Johnson dan Jacobson, 2001)
37
TIGA DIMENSI PENTING KEBIJAKAN
INOVASI
38
KOHERENSI KEBIJAKAN INOVASI
39
DIMENSI KOHERENSI KEBIJAKAN
41
A. MENGEMBANGKAN KERANGKA UMUM YANG
KONDUSIF BAGI INOVASI
42
A. MENGEMBANGKAN KERANGKA UMUM YANG
KONDUSIF BAGI INOVASI
43
A. MENGEMBANGKAN KERANGKA UMUM
YANG KONDUSIF BAGI INOVASI
Pengembangan Kerjasama
Antardaerah
44
B. MEMPERKUAT KELEMBAGAAN DAN DAYA DUKUNG
IPTEK/LITBANG SERTA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
ABSORPSI UKM
46
C. MENUMBUHKEMBANGKAN KOLABORASI BAGI INOVASI
DAN MENINGKATKAN DIFUSI INOVASI, PRAKTIK
BAIK/TERBAIK DAN/ATAU HASIL LITBANG
Kampanye Keperdulian
49
D. MEMBANGUN BUDAYA INOVASI (3)
50
E. MENUMBUHKEMBANGKAN SISTEM INOVASI DAN
KLASTER INDUSTRI NASIONAL DAN DAERAH
51
F. PENYELARASAN DENGAN PERKEMBANGAN
GLOBAL
52