Hukum I Newton
Hukum I Newton
Hukum I Newton
Edisi Kedua
Untuk SMA kelas X
(Telah disesuaikan dengan KTSP)
Lisensi Dokumen :
Copyright © 2008‐2009 GuruMuda.Com
Seluruh dokumen di GuruMuda.Com dapat digunakan dan disebarkan secara
bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus
atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam
setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali
mendapatkan ijin terlebih dahulu dari GuruMuda.Com.
Penulis
Alexander san lohat
(san)
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2008 ‐ 2009 1
SERI EBOOK GURUMUDA
Contact Person
Anda bisa menghubungi saya melalui beberapa jalur di bawah :
Blog : http://www.gurumuda.com
Email : info@gurumuda.com
Testimonial dan Saran
Apapun pendapat anda mengenai tulisan saya, silahkan memberikan testimonial atau saran konstruktif
demi pengembangan ebook ini menjadi lebih baik. Testimonial atau saran yang bersifat membangun
dari anda bisa dikirim ke email berikut :
saran@gurumuda.com
Terima kasih atas partisipasi anda
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2008 ‐ 2009 2
SERI EBOOK GURUMUDA
Materi Pembelajaran :
Hukum I Newton
Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar :
Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak
vertikal, dan gerak melingkar beraturan
Indikator :
Mengidentifikasi penerapan prinsip hukum I Newton (hukum inersia) dalam kehidupan
sehari‐hari
Tujuan pembelajaran di atas merupakan tuntutan dari Depdiknas RI dalam KTSP. Jadi dirimu harus
mencapai Kompetensi dasar dan Indikator tersebut. Kalau tidak bisa, ntar dapat nilai merah :) alias tidak
lulus. Nah, kali ini Gurumuda membimbing dirimu untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran di atas.
Selamat belajar ☺
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2008 ‐ 2009 3
SERI EBOOK GURUMUDA
Pengetahuan Prasyarat
Sebelum mempelajari Hukum I Newton, terlebih dahulu kita pahami beberapa konsep dasar yang akan
selalu digunakan dalam pembahasan mengenai Hukum I Newton. Ini merupakan pengetahuan
prasyarat, maksudnya kalau konsep tersebut tidak dipahami dengan baik dan benar maka ketika
mempelajari materi Hukum I Newton, dirimu akan kebingungan… langsung saja ya.
Massa
Dalam ilmu fisika, massa diartikan sebagai ukuran inersia alias kelembaman suatu benda (kemampuan
mempertahankan keadaan suatu gerak). Makin besar massa suatu benda, makin sulit mengubah
keadaan gerak benda tersebut. Semakin besar massa benda, semakin sulit menggerakannya dari
keadaan diam, atau menghentikannya ketika sedang bergerak. Lambang massa = m (mass – kata bahasa
inggris yang berarti massa). Satuan massa (Satuan Sistem Internasional) adalah kilogram (kg).
Berat
Dalam kehidupan sehari‐hari kita sering menggunakan istilah massa dan berat secara keliru. Misalnya
ketika mengukur badan kita dengan timbangan, yang kita maksudkan dengan ”berat” itu sebenarnya
massa. Lalu berat itu apa ? Berat adalah gaya, gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah benda.
Secara matematis, gaya berat ditulis sebagai berikut :
w = mg
w = lambang berat, m = lambang massa dan g = percepatan fravitasi (9,8 m/s2). Ketika masih dalam
tahap belajar konsep fisika, nilai g yang digunakan adalah 10 m/s2. Tujuannya hanya untuk
mempermudah perhitungan saja. Satuan Berat = Kg m/s2 (w = mg = kg m/s2). Nama lain dari Kg m/s2
adalah Newton. Karena berat merupakan gaya maka satuan berat = Newton.
Gaya
Gaya itu apa sich ? Dalam ilmu fisika, gaya diartikan sebagai dorongan atau tarikan terhadap suatu
benda. Gaya dapat dibedakan menjadi dua jenis. Misalnya ketika mendorong motor yang mogok
sehingga motor tersebut bergerak, maka pada motor tersebut bekerja gaya dorong. Gaya dorong
disebut juga sebagai gaya sentuh karena terdapat kontak langsung antara benda yang dikenai gaya dan
sumber gaya (pendorong motor). Ketika sesuatu jatuh dari ketinggian tertentu menuju permukaan
tanah (buah kelapa atau buah mangga misalnya), yang menjadi penyebab jatuhnya benda‐benda
tersebut adalah gaya gravitasi. Untuk kasus ini tidak terdapat kontak sumber gaya (gaya gravitasi) dan
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2008 ‐ 2009 4
SERI EBOOK GURUMUDA
benda‐benda yang dikenai gaya. Karena tidak ada kontak atau sentuhan, maka gaya seperti ini disebut
juga sebagai tarikan. Gaya tarik dikenal juga sebagai gaya tak sentuh.
Untuk kebanyakan kasus, gaya menyebabkan benda‐benda bergerak. Walaupun demikian, untuk kasus
tertentu gaya tidak menyebabkan benda bergerak. Ketika mendorong tembok, misalnya, walaupun
sampai banjir keringat, tembok tersebut tidak bergerak. ketika mendorong tembok, kita juga
memberikan gaya pada tembok tersebut. Walaupun demikian, gaya kita sangat kecil sehingga tidak
mampu merubuhkan tembok itu.
Lambang gaya = F (Force ‐‐‐ bahasa inggris). Satuan gaya = kg m/s2 atau sering disebut Newton.
Gaya Gesekan
Gesekan biasanya terjadi di antara dua permukaan benda yang bersentuhan, baik terhadap udara, air
atau benda padat. Ketika permukaan suatu benda bergeseran dengan permukaan benda lain, masing‐
masing benda tersebut melakukan gaya gesekan antara satu dengan yang lain. Gaya gesekan pada
benda yang bergerak selalu berlawanan arah dengan arah gerakan benda tersebut.
Secara umum, gaya gesekan terdiri dari dua jenis. Gaya gesekan yang bekerja pada benda yang
berguling di atas permukaan benda lainnya dikenal dengan julukan gaya gesekan rotasi. Sedangkan
gaya gesekan yang bekerja pada permukaan benda yang meluncur di atas permukaan benda lain
(misalnya buku yang didorong di atas permukaan meja) disebut sebagai gaya gesekan translasi. Gaya
gesekan translasi terdiri dari dua jenis, yakni gaya gesekan statis dan gaya gesekan kinetis. Gaya gesekan
yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan, ketika benda tersebut belum bergerak
disebut gaya gesekan statis. Gaya gesekan yang bekerja ketika benda bergerak disebut gaya gesekan
kinetik
Gaya Total
Dalam Hukum Newton yang akan kita pelajari, kita akan selalu menggunakan istilah ini (gaya total). Btw,
gaya total itu apa ? Untuk memudahkan pemahaman anda, pahami ilustrasi berikut ini. Misalnya kita
mendorong sekeping uang logam di atas meja; setelah bergerak, uang logam yang didorong tersebut
berhenti. Ketika kita mendorong uang logam tadi, kita memberikan gaya berupa dorongan sehingga
uang logam begerak. Nah, selain gaya dorongan kita, pada logam tersebut bekerja juga gaya gesekan
udara dan gaya gesekan antara permukaan bawah uang logam dan permukaan meja, yang arahnya
berlawanan dengan arah gaya dorongan kita. Apabila jumlah selisih antara kekuatan dorongan kita
(Gaya dorong) dan gaya gesekan (baik gaya gesekan udara maupun gaya gesekan antara permukaan
logam dan meja) adalah nol, maka uang logam berhenti bergerak/diam. Jika selisih antara gaya dorong
yang kita berikan dengan gaya gesekan tidak nol, maka uang logam tersebut akan tetap bergerak. Selisih
antara gaya dorong dan gaya gesekan tersebut dinamakan gaya total.
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2008 ‐ 2009 5
SERI EBOOK GURUMUDA
Pengantar
Dalam kehidupan sehari‐hari, kita menemukan banyak benda yang melakukan gerak, sebagaimana yang
telah kita pelajari pada pokok bahasan Kinematika. Nah, mengapa benda‐benda tersebut melakukan
gerakan ? apa yang membuat benda‐benda tersebut yang pada mulanya diam mulai bergerak ? apa
yang mempercepat gerakan benda atau memperlambat gerakan benda ? faktor‐faktor apa saja yang
terlibat dalam setiap gerakan benda ?
Bagaimana mungkin sebuah perahu mendorong sebuah kapal yang lebih berat darinya ? mengapa
diperlukan jarak yang jauh untuk mengentikan mobil massanya sangat besar ketika mobil tersebut
bergerak ? mengapa kaki kita terasa lebih sakit ketika menendang sebuah batu besar dibandingkan
dengan ketika kita menendang sebuah batu kerikil ? mengapa lebih sulit mengendalikan mobil di atas
jalan yang licin ?
Anda bingung dan kesulitan dalam menjawab pertanyaan‐pertanyaan di atas ?
Jawaban dari pertanyaan di atas dan pertanyaan serupa akan membawa kita pada masalah Dinamika,
yakni hubungan antara gerak dan gaya yang menyebabkannya. Pada pokok bahasan kinematika, kita
telah belajar mengenai gerak benda. Dalam pokok bahasan ini kita belajar tentang penyebab gerak
benda.
Pada pokok bahasan Dinamika, kita menggunakan besaran kinematika seperti jarak/ perpindahan,
kecepatan dan percepatan yang dihubungkan dengan dua konsep baru, yaitu gaya dan massa. Prinsip ini
dikemas dalam tiga hukum Newton yang akan kita pelajari nanti. Hukum pertama menyatakan bahwa
jika gaya total pada sebuah benda sama dengan nol, maka gerak benda tidak berubah. Hukum kedua
meyatakan hubungan antara gaya dan percepatan ketika gaya gaya total tidak sama dengan nol. Hukum
ketiga menyatakan hubungan antara gaya‐gaya yang bekerja antara dua benda yang berinteraksi.
Hukum Newton tidak berlaku secara umum, namun masih membutuhkan modifikasi untuk benda yang
bergerak dengan kecepatan sangat tinggi (mendekati kecepatan cahaya) dan untuk benda dengan
ukuran sangat kecil (seperti atom).
Hukum tentang gerak pertama kali dinyatakan oleh Sir Isaac Newton, yang dipublish pada tahun 1687
dalam bukunya Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (“mathematical Principles of Natural
Philosophy”). Hukum tersebut dikembangkan Newton berkat sumbangan ilmuwan lain dalam
menetapkan dasar ilmu mekanika, di antaranya adalah Copernicus, Ticho Brahe, Kepler dan khususnya
Galileo Galilei, yang meninggal pada tahun yang sama dengan kelahiran Newton.
Sebelum melangkah lebih jauh dan masuk jurang, terlebih dahulu mari kita pahami konsep gaya secara
kualitatif.
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2008 ‐ 2009 6
SERI EBOOK GURUMUDA
Gaya tuh apa sich ?
Anda pasti sering mendengar atau bahkan selalu menggunakan kata ini (gaya) dalam kehidupan sehari‐
hari. Arti kata Gaya dalam kehidupan sehari‐hari agak berbeda dengan pengertian gaya dalam ilmu
fisika.
Pernahkah anda mendorong motor atau mobil yang mogok ? ketika mendorong motor atau mobil, anda
memberikan gaya pada mobil atau motor tersebut. Akibat gaya yang anda berikan, mobil atau motor
tersebut bergerak. Ketika kita menggunakan lift dari lantai dasar ke lantai empat, misalnya, lift tersebut
melakukan gaya angkat terhadap kita sehingga kita bisa berpindah dari lantai satu ke lantai empat.
Ketika angin meniup dedaunan sehingga membuatnya bergerak, ada sebuah gaya yang sedang
diberikan. Sebuah meja akan bergerak jika anda mendorongnya, karena pada saat mendorong, anda
memberikan gaya pada meja tersebut. Masih banyak contoh lain dalam kehidupan sehari‐hari, anda
dapat menyebutkannya satu‐persatu….
Berdasarkan intuisi, kita menggambarkan gaya sebagai semacam dorongan atau tarikan terhadap suatu
benda. Dorongan atau tarikan tersebut menyebabkan benda bergerak. Ketika mendorong motor
sehingga motor tersebut bergerak, maka gaya yang bekerja pada motor tersebut diakibatkan oleh
dorongan. Kita bisa mengatakan bahwa gaya yang diakibatkan oleh dorongan merupakan jenis gaya
sentuh, karena terdapat kontak langsung antara benda dan sumber gaya. Bagaimana dengan tarikan ?
ketika buah mangga yang lezat dan ranum jatuh dari pohon, sehingga membuat anda lari pontang‐
panting untuk mengambilnya, yang menjadi penyebab jatuhnya buah mangga tersebut adalah gaya
gravitasi. Gaya gravitasi menyebabkan buah pepaya, jeruk dan kelapa bisa jatuh dari pohonnya. Gaya
gravitasi juga yang menyebabkan semua benda atau manusia jatuh ke permukaan bumi. Perhatikan
bahwa pada kasus jatuhnya buah mangga atau buah jeruk dari pohonnya tersebut tidak sama seperti
ketika anda mendorong motor atau mobil hingga bergerak. Tidak ada kontak langsung atau sentuhan
yang terjadi sehingga buah‐buah kesayangan anda tersebut jatuh. Gaya seperti ini diakibatkan oleh
tarikan, bukan dorongan dan termasuk gaya tak sentuh. Gaya tarik gravitasi oleh bumi terhadap sebuah
benda dinamakan berat (weight) dari benda tersebut.
Apakah gaya selalu menyebabkan benda bergerak ? ayo dijawab, salah gpp…..
Ketika mendorong tembok rumah anda, misalnya, walaupun anda sampai banjir keringat atau lemas tak
berdaya sambil mengeluarkan air mata buaya, tembok tersebut tetap tidak akan bergerak. Apakah
contoh itu tidak termasuk gaya ? ketika mendorong tembok, anda juga memberikan gaya pada tembok
tersebut. Walaupun demikian, gaya anda sangat kecil sehingga tidak mampu merubuhkan tembok itu.
Ini hanya salah satu contoh yang menunjukan bahwa tidak semua gaya dapat menghasilkan gerakan.
Bagaimana kita mengukur gaya ? satu cara yang digunakan untuk mengukur gaya adalah dengan
menggunakan neraca pegas. Biasanya neraca itu digunakan untuk menimbang berat sebuah benda.
Istilah berat dan massa akan kita kupas tuntas pada pembahasan tersendiri, tetapi masih dalam pokok
bahasan Dinamika.
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2008 ‐ 2009 7
SERI EBOOK GURUMUDA
Ingat bahwa gaya adalah besaran vektor. Mengapa gaya digolongkan dalam besaran vektor ? ketika
anda mendorong meja, misalnya, jika anda hanya mengatakan bahwa : “saya mendorong meja dengan
gaya 50 N”, maka pernyataan ini masih membingungkan. Anda mendorong meja ke arah mana ? oleh
karena itu anda juga harus menyebutkan arah gerak benda yang didorong. Jadi gaya termasuk besaran
yang memiliki nilai dan arah. Karena gaya merupakan besaran vektor maka dalam menyatakan arahnya
pada sebuah diagram, kita harus menggunakan aturan‐aturan vektor. Mengenai hal ini sudah gurumuda
jelaskan pada pokok bahasan vektor dan skalar Apabila anda belum mempelajarinya, sebaiknya
dipelajari terlebih dahulu agar anda tidak kebingungan atau gak nyambung dengan pelajaran
selanjutnya…. OK BOS ? santai saja…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2008 ‐ 2009 8
SERI EBOOK GURUMUDA
Hukum I Newton
Kita telah mempelajari sifat‐sifat gaya pada bagian pengantar, namun sejauh ini kita belum membahas
bagaimana gaya berpengaruh terhadap gerak. Nah, bagaimana hubungan yang tepat antara Gaya dan
Gerak ? Untuk mengawalinya, mari kita bayangkan apa yang terjadi ketika gaya total pada sebuah benda
sama dengan nol atau dengan kata lain tidak ada gaya yang bekerja pada benda. Anda pasti akan setuju
bahwa benda tersebut dalam keadaan diam, dan jika tidak ada gaya yang bekerja padanya, yaitu tidak
ada tarikan atau dorongan, maka benda itu akan tetap diam. Nah, bagaimana jika terdapat gaya total
nol yang bekerja pada benda yang sedang bergerak ?
Untuk memperjelas permasalahan ini, anggap saja anda sedang mendorong sekeping uang logam pada
permukaan lantai kasar. Setelah anda berhenti mendorong, keping uang logam tersebut tidak akan terus
bergerak, namun melambat kemudian berhenti. Untuk menjaganya agar tetap bergerak, kita harus tetap
mendorong (memberikan gaya). Jika dicermati dengan saksama, anda akan menyimpulkan bahwa
benda‐benda yang bergerak secara alami akan berhenti dan sebuah gaya diperlukan agar untuk
mempertahankannya agar tetap bergerak. Pada abad ketiga Sebelum Masehi, Aristoteles, seorang filsuf
Yunani pernah menyatakan bahwa diperlukan sebuah gaya agar benda tetap bergerak pada bidang
datar. Menurut eyang Aristoteles, keadaan alami dari sebuah benda adalah diam. Oleh karena itu perlu
ada gaya untuk menjaga agar benda tetap bergerak. Ia juga mengatakan bahwa laju benda sebanding
dengan besar gaya, di mana makin besar gaya, makin besar laju gerak benda tersebut.
Setelah 2000 tahun kemudian, Galileo Galilei mempersoalkan pandangan Aristoteles. Galileo
mengatakan bahwa sama alaminya bagi sebuah benda untuk bergerak mendatar dengan kecepatan
tetap, seperti ketika benda tersebut berada dalam keadaan diam. Untuk memahami pandangan galileo,
bayangkan anda mendorong sekeping uang logam pada permukaan lantai yang sangat licin. Setelah
anda berhenti mendorong, keping uang logam tersebut akan meluncur jauh lebih panjang (dibandingkan
ketika mendorong di atas permukaan lantai kasar). Jika dituangkan minyak pelumas atau pelicin lainnya
pada permukaan lantai tersebut, maka keping uang logam akan bergerak lebih jauh, dibandingkan
dengan percobaan pertama.
Untuk mendorong sebuah benda yang mempunyai permukaan kasar di permukaan lantai dengan laju
tetap, dibutuhkan gaya dengan besar tertentu. Untuk mendorong sebuah benda lain yang sama
beratnya tetapi mempunyai permukaan yang licin di atas lantai dengan laju yang sama, akan diperlukan
gaya yang lebih kecil. Jika dituangkan pelumas pada permukaan benda dan lantai, maka hampir tidak
diperlukan gaya sama sekali untuk menggerakan benda.
Perhatikan bahwa pada percobaan di atas, besarnya gaya dorong semakin kecil akibat permukaan benda
semakin licin. Selanjutnya, kita dapat membayangkan sebuah keadaan di mana keping uang logam
tersebut tidak bersentuhan dengan lantai sama sekali atau ada pelicin sempurna antara permukaan
bawah keping uang logam dengan lantai. Anggapan mengenai adanya pelicin sempurna tersebut
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2008 ‐ 2009 9
SERI EBOOK GURUMUDA
membuat uang logam bergerak dengan laju tetap tanpa ada gaya yang diberikan. Ini adalah gagasan
Eyang Galileo yang membayangkan dunia tanpa gesekan. Pemikiran ini kemudian membuatnya
menyimpulkan bahwa jika tidak ada gaya yang diberikan kepada benda yang bergerak, maka benda
tersebut terus bergerak lurus dengan laju tetap. Benda yang sedang bergerak akan melambat apabila
pada benda bekerja gaya total. Dengan demikian, eyang Galileo menganggap bahwa gesekan
merupakan gaya yang sama dengan tarikan atau dorongan biasa.
Untuk mendorong keping uang logam untuk bergerak pada permukaan lantai, dibutuhkan gaya dari
tangan kita, hanya untuk mengimbangi gaya gesekan. Jika benda tersebut bergerak dengan laju tetap,
gaya dorongan kita sama besar dengan gaya gesek; tetapi kedua gaya ini memiliki arah yang berbeda
sehingga gaya total pada benda adalah nol. Hal ini sesuai dengan pendapat eyang Galileo karena benda
bergerak dengan laju tetap apabila pada benda tidak bekerja gaya total.
Berdasarkan penemuan ini, eyang Newton membangun teori gerak‐nya. Analisisnya dikemas dalam
“Tiga Hukum Gerak Newton” yang terkenal sampai ke seluruh pelosok ruang kelas X SMA.
Hukum I Newton menyatakan bahwa :
Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus
(percepatan nol), kecuali terdapat gaya total pada benda tersebut.
Secara matematis, Hukum I Newton dapat dinyatakan sebagai berikut :
∑F = 0
Kecenderungan suatu benda untuk tetap bergerak atau mempertahankan keadaan diam dinamakan
inersia. Karenanya, hukum I Newton dikenal juga dengan julukan Hukum Inersia alias Hukum
Kelembaman.
Sifat lembam ini dapat kita amati, misalnya ketika mengeluarkan saus tomat dari botol dengan
mengguncangnya. Pertama, kita memulai dengan menggerakan botol ke bawah; pada saat kita
mendorong botol ke atas, saus akan tetap bergerak ke bawah dan jatuh pada makanan. Kecenderungan
sebuah benda yang diam untuk tetap diam juga diakibatkan oleh inersia alias kelembaman. Misalnya
ketika kita menarik selembar kertas yang ditindih oleh tumpukan buku tebal dan berat. Jika lembar
kertas tadi ditarik dengan cepat, maka tumpukan buku tersebut tidak bergerak.
Contoh lain yang sering kita alami adalah ketika berada di dalam mobil. Apabila mobil bergerak maju
secara tiba‐tiba, maka tubuh kita akan sempoyongan ke belakang, demikian juga ketika mobil tiba‐tiba
direm, tubuh kita akan sempoyongan ke depan. Hal ini diakibatkan karena tubuh kita memiliki
kecenderungan untuk tetap diam jika kita diam dan juga memiliki kecenderungan untuk terus bergerak
jika kita telah bergerak.
Hukum Pertama Newton telah dibuktikan oleh para astronout pada saat berada di luar angkasa. Ketika
seorang astronout mendorong sebuah pensil (pensil mengambang karena tidak ada gaya
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2008 ‐ 2009 10
SERI EBOOK GURUMUDA
gravitasi),pensil tersebut bergerak lurus dengan laju tetap dan baru berhenti setelah menabrak dinding
pesawat luar angkasa. Hal ini disebabkan karena di luar angkasa tidak ada udara, sehingga tidak ada
gaya gesek yang menghambat gerak pensil tersebut.
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2008 ‐ 2009 11
SERI EBOOK GURUMUDA
Referensi :
Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik–Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2008 ‐ 2009 12