Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut
avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.
Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk
deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan
hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada
kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan
jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.
NP= Nilai pengukuran, PJ = penunjukan jarum, ST=skala tertinggi, dan BU= Batas ukur
Contoh :
Ditentukan sebuah amperemeter dengan batas ukur 5A, penunjukan jarum 8 dan skala tertinggi
yang kita gunakan adalah 50, maka berapa nilai pengukuran amperemeter tersebut?
Jawab :
Berikut ini adalah dua contoh pembacaan dari dua posisi jarum Q dan P
Jawab:
Jawab:
Pemasangan amperemeter pada rangkaian harus secara seri sedangkan pemasangan voltmeter
harus dipasang paralel. Apabila pemasangannya tertukar maka alat tersebut akan rusak. Pada saat kita
ingin mengetahui besar beda potensial atau gaya gerak listrik atau tegangan jepit suatu rangkaian,
voltmeter dipasang secara paralel dengan beban. Untuk lebih jelasnya, perhatikan cara pemasangan
voltmeter pada suatu rangkaian dengan menggunakan alat KIT Listrik yang terdiri dari panel
rangkaian, lampu, batu baterai dan soket penghubung komponen-komponen yang ada pada gambar
berikut.
Bila kita hendak melakukan pengukuran arus dan tegangan secara bersamaan menggunakan
kedua alat tersebut, prinsip pemasangannya tetap. Amperemeter dipasang seri dengan beban dan
voltmeter dipasang paralel dengan beban. Untuk lebih jelasnya maka perhatikan gambar berikut, yang
diambil dari KIT Listrik yang terdiri dari panel rangkaian, lampu, batu baterai dan soket penghubung
komponen-komponen yang ada.