Anda di halaman 1dari 7

Presentasi Karya Ilmiah dengan menggunakan

Teknik Multimedia

Disampaikan pada kegiatan Pelatihan Literasi Informasi di kalangan


mahasiswa Universitas Padjadjaran, Maret 2010

Oleh:
H. Pawit M. Yusup

Fakultas Ilmu Komunikasi


Universitas Padjadjaran
Bandung 2010
Presentasi Karya Ilmiah dengan menggunakan Teknik Multimedia

Oleh:
H. Pawit M. Yusup

Pengertian
Media presentasi yang menggunakan bantuan program komputer sering
disebut dengan multimedia instructional. Seperti sudah kita ketahui bersama,
komputer dengan kemampuannya yang demikian “canggih” dan hampir bisa
digunakan untuk mempermudah, memperlancar, mempercantik, dan bahkan
bisa mempercepat penyelesaian proyek-proyek besar, sudah banyak tersedia di
sekitar kita. Anak-anak Sekolah Dasar di kota sudah dipastikan sebagian besar
sudah mengenal dan bahkan bisa mengoperasikan komputer. Kemampuan
komputer yang multifungsi bagi kehidupan dan kegiatan manusia, juga sangat
diperlukan bagi dunia akademik khususnya untuk pelaksanaan presentasi, baik
secara terpisah maupun dalam sistem jaringan yang luas.

Pembuatan naskah program presentasi multimedia


Ada beberapa teknik dalam membuat program multimedia, termasuk
multimedia untuk tujuan-tujuan presentasi. Beberapa software komputer yang
berbasis windows pada dasarnya bisa digunakan untuk membuat program
dimaksud. Beberapa teknik pembuatan program-program multimedia presentasi
yang menggunakan bantuan komputer berbasis windows dari microsoft, bisa
dilakukan sendiri, dengan langkah-langkah yang relatif sederhana, asal saja
persyaratan minimal terpenuhi yakni kemampuan dasar mengoperasikan
komputer. Beberapa contoh teknik pembuatan multimedia presentasi dimaksud,
antara lain sebagai berikut:
o Multimedia presentasi berbentuk presentasi slide. Bentuk tampilan slide pada
layar komputer biasanya per lembar. Pesan-pesan presentasinya mirip dengan
media OHP yang dibuat dalam kertas transparansi, namun di dalamnya sudah
lebih menarik karena bisa dibuat secara dinamis. Slide presentasi yang dibuat
dengan bantuan komputer, tidak lagi hanya menampilkan teks, grafik, atau
gambar-gambar diam saja, akan tetapi bisa disertai dengan animasi tertentu
secara lebih dinamis.
o Multimedia presentasi berbentuk film (video) suara. Bentuknya sama dengan
film-film pada VCD atau DVD yang sudah kita kenal. Kami yakin, Anda sudah
sangat mengenal jenis media penyimpan film ini, dan tentu saja tersedia di
rumah Anda. Hanya saja pada umumnya film-film jenis ini yang beredar di
pasaran adalah jenis film hiburan, bukan untuk tujuan akademik dan
presentasi.
o Multimedia presentasi berbentuk film animasi. Yang termasuk kategori ini
adalah film kartun. Film yang para pemainnya berbentuk kartun juga banyak

1
tersedia di pasaran, khususnya untuk pengguna anak-anak, meskipun kartun
untuk dewasa juga ada.
o Teknik pembuatan mlimedia presentasi yang paling umum dilakukan dengan
bantuan komputer, biasanya dengan menggunakan program Microsoft Power
Point, pada paket Microsoft office. Langkah-langkah pembuatannya pun
mudah diikuti.

Langkah-langkah umum pembuatan presentasi dengan program PP dari


Microsoft:
1) Buka program Microsoft Office Power Point. Perhatikan tampilan layar
utamanya setelah dibuka seperti berikut, khususnya untuk Office 2007.
Tampak layar masih kosong dan berwarna polos di tengah flat yang akan
ditulisi. Sebenarnya Anda sudah bisa memulai menuliskan judul atau tema
presentasi di bagian ini, namun bisa juga memilih desain lebih dahulu untuk
membandingkan bentuk tampilan yang ditetapkan.

2) Langkah berikut, klik atau pilih menu Desin pada menu bar di bagian atas.
Hasilnya, gambar pertama merupakan tampilan slide yang belum ditulisi,
sedangkan gambar kedua sudah ditulisi dengan Judul Presentasi, sebagai
berikut:

2
3) Langkah selanjutnya, Anda tinggal memulai menuliskan pada bagian tengah,
atau yang bertuliskan click to add title, dan subtitle di bawahnya. Demikian
seterusnya Anda bisa menuliskan tema-tema atau sub-sub pokok bahasan
yang akan disajikan dengan cara meng-klik New Slide pada menu bar di
bagian atas kiri. Banyaknya slide yang akan dibuat sangat ditentukan oleh
penyaji materi.
4) Menu-menu yang ada di bagian atas bisa Anda pilih mulai dari Home, Insert,
Animations, Slide Show, Review, dan View. Menu Animations, misalnya, bisa
digunakan untuk memilih model-model animasi yang sesuai dengan pilihan
Anda. Menu Slide Show digunakan untuk melaksanakan teknik presentasi
3
yang lebih cocok dengan pilihan presenter. Demikian pula dengan menu-
menu lainnya. Untuk memahami menu-menu ini tidak bisa hanya dalam
bentuk teori, namun harus langsung praktek.
5) Bagaimana prakteknya? Langsung saja buka program Microsoft Office Power
Point 2003 atau 2007.
6) Selamat mencoba.

Sistematika penyajian, pertimbangan penggunaan, dan aturannya


1) Penggunaan multimedia presentasi sebaiknya atas dasar pertimbangan dan
analisis bahwa media ini merupakan yang terbaik dalam menyajikan
informasi akademik yang diinginkan. Hal ini demikian, sebab tidak ada media
yang terbaik untuk semua jenis presentasi presentasi. Untuk menjelaskan
konsep kausalitas, misalnya, maka lebih baik gunakan media lain, atau
bahkan narasi verbal mungkin diangap lebih cocok. Sementara konsep-
konsep yang diangkat dari benda bergerak dan rumit, akan lebih mudah
dipahami dengan menggunakan multimedia.
2) Penggunaan multimedia presentasi sebaiknya didasarkan analisis audiens,
misalnya disesuaikan dengan konteks, subjek, waktu, dan tempat
dilangsungkannya kegiatan presentasi. Ketika kegiatan presentasi
dilaksanakan di lapangan, maka multimedia tidak cocok. Praktek langsung
diharapkan lebih cocok, misalnya.
3) Penggunaan multimedia presentasi sebaiknya didasarkan atas
kemudahannya jika digabungkan dengan media lain dalam pelaksanaan
presentasi. Metode presentasi lain seperti ceramah, diskusi, tanya jawab,
dan lainnya, terkadang bisa digunakan secara bergantian dalam suatu
pelaksanaan presentasi di lapangan.
4) Penggunaan multimedia presentasi sebaiknya disusun dan dibuat dengan
pertimbangan yang cermat, tidak asal buat, misalnya penentuan objek,
setting situasi, grafik, teks, dan gambar, semuanya diatur sesuai dengan
proporsinya. Faktor keindahan tampilan juga perlu dipertimbangkan dalam
membuatnya, dan jika diperlukan bisa meminta bantuan ahlinya, seperti
sutradara, ahli grafis, dan pelukis.
5) Multimedia presentasi perlu dibuat dan disusun dengan jelas dan ringkas,
namun tetap harus mengacu kepada tujuan-tujuan presentasi yang
ditetapkan. Ketika kita ingin membicarakan masalah angka persentase dalam
banyak aspek, misalnya, maka susunan dalam bentuk sajian tabel atau grafik
diangap lebih cocok, dibandingkan dengan narasi verbal.
6) Jika menggunakan layar proyektor, slide projector, atau LCD (liquid crystal
display), maka arahkan layarnya bisa dibaca oleh segenap audiens pemirsa
dengan nyaman, tidak terlalu jauh atau dekat. Jika LCD dipasang di ruang
kelas standar atau yang berkapasitas sekitar 30-40 kursi, maka LCD bisa
dipasang di tengah depan. Yang penting usahakan semua orang yang ada di
ruang terebut bisa melihat dengan jelas, termasuk mereka yang duduknya di
belakang atau pinggir.

4
7) Jika memungkinkan, multimedia presentasi tidak dihidupkan lebih awal
sebelum akan segera memulai pelaksanaan presentasi instruksioal, karena
hal ini akan menjadi berkurang kesan menariknya bagi audiens atau sasaran
didik.
8) Disarankan presenter presentasi yang menggunakan multimedia tetap
berkomunikasi secara langsung dengan audiens atau sasaran didik, bukan
berkomunikasi dengan multimedia itu sendiri. Perlu diingat bahwa
multimedia hanyalah kelengkapan presentasi presentasi, bukan media yang
sedang diajak berbicara.
9) Sebaiknya audiens pemirsa atau sasaran didik tidak terlalu dekat dengan
peralatan multimedia, sebab dikhawatirkan secara reflek audiens tadi akan
menyentuhnya. Perlu diingat, bahwa komputer multimedia memiliki daya
tarik yang kuat untuk mendorong orang yang ada di dekatnya untuk
menjamahnya.
10) Jika diperlukan, sampaikan secara sekilas manfaat multimedia presentasi
kepada sasaran atau audiens. Perkirakan perhatian audiens pada saat-saat
tertentu ketika sedang berlangsungnya pelaksanaan presentasi, apakah
mereka sedang memperhatikan peralatannya, para pemainnya, atau
informasi yang sedang kita sampaikan. Pada saat itu kita sebagai penyaji
atau komunikator akademik bisa melihat gerakan-gerakan tubuh dan mata
audiens, untuk selanjutnya kita bisa mengalihkan perhatian mereka yang
sedang tidak konsentrasi ke arah informasi presentasi yang sedang
disampaikan.
11) Penggunaan multimedia presentasi hanyalah sebagai alat bantu saja
fungsinya, bukan sebagai pengganti pengajaran yang sesungguhnya. Proses
komunikasi dialogis dan presentasi tetap menjadi hal yang utama dalam
sisem pelaksanaan presentasi, sebab, setiap saat audiens atau sasara bisa
bertanya dan berdiskusi secara langsung dengan instruktornya
12) Penggunaan multimedia presentasi tetap di bawah kendali dan diatur teknik
sajian dan “irama”-nya oleh instruktor atau komunikator akademik lainnya.
Misalnya, kita bisa menghentikan sementara sajian-sajian pada bagian
tertentu yang dianggap perlu untuk tujuan penekanan pada bagian yang
dianggap penting, atau mengulangi sajiannya pada bagian yang penting
lainnya. Pada bagian-bagian tertentu lainnya jika dianggap perlu, instruktor
bisa memperlambat atau mempercepat proses gerakan objeknya melalui
multimedia ini.
13) Disarankan ketika menggunakan multimedia presentasi, tidak monoton
hanya satu jenis sajian saja, akan tetapi jika diperlukan kita bisa
mengemukakan joke-joke tertentu guna membuat suasana menjadi segar
dan hidup.

Evaluasi
Ada dua jenis evaluasi dalam hal ini, yakni evaluasi progam multimedia
presentasi, termasuk di dalamnya mengevaluasi teknik penyajian, gambar, grafis,

5
teks, capturing video, dan kelengkapan isi dari program multimedia dimaksud.
Sedangkan yang lainnya adalah jenis evaluasi materi presentasi, yakni informasi
apa saja yang sudah bisa diserap atau dipahami oleh sasaran didik atau audiens
pemirsanya.
Contoh yang pertama, evaluasi program:
1) Bagamana menurut pendapat Anda tentang program multimedia
presentasi yang kami sajikan?
a. Sangat bagus. b. Cukup bagus
c. Tidak bagus. d. ....................
a. Apakah evaluasi konsep-konsepnya sejalan dengan uraian atau narasinya?
a. Sangat sejalan. b. cukup sejalan.
c. Kurang panjang. d. ......................
b. Apakah waktu yang digunakan untuk menyajikan program multimedia
presentasi ini ini sudah sesuai?
a. sangat panjang. b. cukup panjang.
c. kurang panjang. d. ......................

Sedangkan evaluasi presentasi melipui pertanyaan-pertanyaan atau soal


yang dibuat untuk mengukur sejauh mana informasi presentasi yang disajikan
presenter atau instruktor bisa dipahami oleh sasaran atau audiens pemirsa. Pada
lingkungan akademik di perguruan tinggi, dikenal dengan UTS (ujian tengah
semester) dan UAS (ujian akhir semester), juga di sekolah-sekolah. Sedangkan
pada pelaksanaan pelatihan, biasa dikenal dengan pre-test dan post-test. Yang
pertama bertujuan untuk mengetahui tingkat keragaman pengetahuan awal
audiens tentang materi yang dipresentasikan, sedangkan yang kedua bertujuan
untuk mengukur seberapa jauh materi presentasi bisa dipahami oleh audiens.

Bandung, 6 Januari 2011

H. PAWIT M. YUSUP

Anda mungkin juga menyukai