Wene
su s
h u
si K
E d i
memulainya dengan membuat semacam analisa evaluatif berada dalam satu tuntutan yaitu merdeka atau
terhadap aksi demonstrasi pengembalian Otsus pada tang- memperoleh kedaulatan. Dan ini bukti konsis-
gal 18 Juni lalu. Jika kita mampu mengenal indikator- tensi rakyat.
indikator yang bersifat negatif (kelemahan) dan indikator Demonstrasi pengembalian Otsus pada tahun ini
positif, akan sangat membatu menjawab pertanyaan di atas. pun hampir melibatkan semua faksi gerakan.
a. Indikator yang bersifat negatif (kelemahan) Ada juga keterlibatan dan dukungan dari lem-
baga formal seperti MRP.
Keputusan Mubes MRP dan Rakyat hanya meru-
DPRP sendiri dapat merespon tuntutan massa
pakan sebuah rekomedasi, tidak berkekuatan me-
dengan janji akan melakukan sidang pleno untuk
maksa (tidak mengikat secara hukum).
menindaklanjuti tuntutan massa (meski kita be-
Ada kecendurungan bahwa para pemimpin yang lum bisa pastikan).
terlibat dalam aksi pengembalian Otsus (18 Juni Jumlah massa yang terlibat pun cukup banyak
2010) masih memiliki ketidaksolitan. Egoisme (hampir mencapai 3000-an) dan akan lebih ban-
kelompok (penyakit faksionisme) masih ada. Setiap yak jika polisi tidak menghadang massa yang
faksi (organisasi gerakan) masih mengusung isunya mencoba masuk ke Jayapura dari arah Keerom.
masing-masing atau masing-masing bersikeras den-
gan strategi-taktik (stratak) masing-masing.
Jika point-point evaluatif di atas dapat diterima
Langkah lanjut dari gerakan ini belum jelas. Sebab, maka, dalam hemat kami, konsolidasi-penyatuan harus
meski sudah terlihat pointer-poniter tuntutannya, segera dilakukan – setelah aksi ke DPRP, tanggal 8 Juli –
kita masih perlu menentukan isu atau program demi mendorong maju dan memimpin perjuangan ini.
strategis bersama dan tahapan-tahapan perjuan- Agenda pokok konsolidasi tersebut menghasilkan se-
gannya perlu diurai dengan rinci. Benang merah macam Blue Print perjuangan bersama, yakni mencakup:
(korelasi) dari tiap isu pun belum bisa tergambar- evaluasi keseluruhan terhadap gerakan perjuangan bangsa
kan. Apa yang selanjutnya dilakukan setelah Otsus Papua (evaluasi nasional); analisa situasi obyektif (yakni
dikembalikan? Apa target minimal yang akan dica-
situasi di luar gerakan kita) dan situasi subyektif (kondisi
pai dan bagaimana strategi taktiknya?
gerakan kita); merumuskan program trategis; dan mem-
Massa yang terlibat terlihat sangat cair, tidak teror- bentuk (menetapkan) sebuah komite kerja. Blue print di-
ganisir. Dengan cairnya massa, juga tidakadanya maksud, perlu bisa dilahirkan melalui sebuah konferensi
uraian langkah-langkah perjuangan dan tahapan (entah namanya workshop atau lokakarya) dengan meli-
minimal yang ingin dicapai maka, aksi akan bersi- batkan semua stakeholder (setiap wakil faksi).
fat monumental, gerakan akan cepat tenggelam dan
muncul secara sporadic pada moment-momen ter-
tentu.
Massa masih menyandarkan nasib perjuangan pada
figur-figur tertentu (patronisme), bukan pada ke-
pemimpinan organisasi (aspek deologis, politis,
organisasi).
Ada diantara massa maupun para pemimpin gera-
kan yang terlihat belum bisa membedakan mana
kawan dan mana lawan dalam perjuangan ini. Mis-
alnya, ada pemahaman bahwa perjuangan ini ter-
jadi antara Kristen Vs Muslim, ras Melayu Vs
Melanesia... Atau dengan kata lain, perspektif kelas
atau karakter demokratik belum sepenuhnya terli-
hat termanivestasi pada kesadaran massa.
Foto: Wawen/Saren
Evaluasi nasional. Evaluasi Nasional terhadap kerja menyerahkan tugas kepemimpinan dalam perjuan-
gerakan perjuangan Bangsa Papua, bertujuan untuk mengu- gan kepada aliansi strategis. ***
kur kemajuan-kemajuan dan atau kegagalan dan factor-
faktor yang mempengaruhinya. Evaluasi sangat penting,
sebab akan membantu kita untuk tidak berputar-putar
(terjebak) pada lingkaran kekeliruan (batu sandungan) yang
sama, demi pencapaian tujuan yang kita inginkan. Tetapi,
perlu digarisbawahi bahwa evaluasi yang dimaksudkan
adalah bukan sebuah mekanisme untuk mengadili orang
atau organisasi (faksi) tertentu, juga bukan untuk mencari-
cari kesalahan. Selain itu, harus obyektif (didasari fakta
atau data), perlu menentukan fariabel apa saja yang akan
dievaluasi, dilakukan dalam forum yang semestinya, harus
dilandasi dengan sikap rendah hati dan berjiwa besar. Be-
berapa fariabel penting yang harus dievaluasi, antara lain:
Kepemimpinan; Persatuan - melalui sebuah payung ber-
Foto: Tiruan
sama, front persatuan, atau aliansi strategis; program per-
juangan (isu) dan strategi-taktik, pendidikan politik kepada
rakyat; keterlibatan massa rakyat; dukungan dan solidaritas
internasional; posisi tawar rakyat-bangsa Papua terhadap
Tugas Mendesak
Pemerintah NKRI; kemandirian.
Pembacaan situasi politik. Cakupan analisa
(pembacaan) situasi politik adalah menyangkut tiga
Perjuangan Hari
wilayah politik yakni Papua, Indonesia dan Internasional.
Variable-variabel yang menjadi dalam pembacaan tersebut
antara lain: bagaimana kondisi gerakan Papua pada saat ini;
Ini Adalah
arah politik pemerintah (sipil-militer) saat ini; konstelasi
elit dan partai politik saat ini; arus modal/investasi; diting-
kat internasional kita perlu mengetahui subyek politik-
Bentuk Aliansi
ekonomi dan bagaimana hubungannya dengan arah politik
Pemerintah Indonesia di Jakarta dan Papua, juga perlu men-
getahui dukungan atau solidaritas internasional bagi gera-
kan kita.
Perumusan program strategis. Berdasarkan hasil
rumusan evaluasi dan pembacaan (pemetaan) politik yang
diperoleh, program strategis dapat ditentukan. Selanjutnya
merumuskan program turunan atau strategi-taktik atau
langkah-langkah untuk mencapai tujuan program strategis
Bebaskan
tersebut, dan bentuk-bentuk aksinya. Setelah itu, diikuti
dengan scheduling (pembuatan jadwal kerjanya).
Pembentukan komite kerja. Komite Kerja, diben-
Seluruh
tuk dalam workshop ini, dan merupakan sebuah badan ad-
hoc yang bertugas: Memimpin proses perjuangan rakyat
Papua, pasca tanggal 8 Juli 2010 (apapun hasil dari DPRP),
TAPOL/NAPOL
hingga terbentuk sebuah Aliansi Strategis. dengan struk-
turnya; Memdorong dan memfasilitasi sebuah pertemuan
semua perwakilan faksi perjuangan untuk membentuk se-
Papua Tanpa
buah aliansi strategis. Struktur komite disesuaikan dengan
kebutuhan kerja sesuai rumusan program strategisnya. Sete-
lah aliansi strategis dibentuk maka, selanjutnya komite
Syarat...!!!
Pendidikan Politik News Letter 5
Rakyat Papua turun jalan membawa Bendera PBB, Rakyat Papua menuntut, masalah Papua harus Foto: Manwen & Saren
diselesaikan melalui mekanisme Internasional
Papua Barat bukanlah subyek HI karena belum menjadi kan cara-cara teroris, punya seragam, punya senjata dll.
Negara; belum ada contoh kasus yang memiliki yurispru- Selain syarat-syarat tersebut, untuk memperoleh Bilig-
densi mirip/sama dengan kasus Papua, sehingga bisa dijadi- eren sangat ditentukan oleh posisi tawar yang kuat, dan
kan rujukan – sebab salah satu sumber hukum internasional untuk menaikan posisi tawar tersebut, bisa diperoleh le-
adalah kebiasaan-kebiasaan internasional. wat perang posisi organisasi perlawanan bangsa tersebut.
Disamping itu, agar perjuangan kemerdekaan se- Misalnya, GAM bisa berunding dengan Pemerintah
buah bangsa mendapat porsi pembicaraan di tingkat inter- NKRI karena posisi tawar yang kuat. Menaikan posisi
nasional maka, gerakan pembebasan/kemerdekaan bangsa tawar (secara damai) juga bisa diperoleh dengan melaku-
tersebut harus memperoleh pengakuan di tingkat interna- kan pembangkangan sipil, misalnya dengan melakukan
sional. Yakni: Pertama. Bangsa tersebut memiliki dukun- mogok nasional secara terus-menerus.
gan dari Negara tertentu (sebagi wali) yang selalu memper- Namun demikian, dunia internasional tidak bisa
soalkan kemerdekaan bagsa dimaksud dalam forum-forum begitu saja menutup lembaran sejarah hitam bangsa ini,
iternasional atau memperjuangkannya di PBB; Kedua. sebab sampai kini rakyat membuktikan resistensinya ter-
Gerakan perjuangan bagsa tersebut diakui sebagai Bilig- hadap semua ketidakadilan itu. Fakta terbaru yang sangat
eren, yakni bangsa yang bersengketa dengan pemerintah menggembirakan adalah sikap resmi Republik Vanuatu
sebuah Negara, dan sudah diakui sebagai para pihak. untuk mendukung perjuangan kami, yang tidak terlepas
Perjuangan Bangsa Palestina adalah contoh dari dari kerja keras Tuan Andy Ayamiseba, Tuan Rex Ru-
praktek Biligeren, melalui Palestina Liberalisation Organi- maikiek, dan Tuan DR. Otto Ondowame, trio pimpinan
sation (PLO), meski belum merdeka penuh, Yaser Arafat WPNCL di Pasifik. Terkait dukungan Vanuatu, Perdana-
(pemimpin PLO) selalu hadir secara resmi dalam Sidang menterinya, Tuan Edward Natapei, melalui siaran tertulis
Umum PBB sebagai pemimpin PLO. Perjuangan bangsa Radio New Zealand Internasional (23 Juni 2010), sekali
Aceh dan Timor Leste (lewat front persatuanya GAM dan lagi menyatakan sikap komitmen dirinya dan Pemerintah
CNRT) pun bisa dibilang telah mendapat pengakuan seba- serta rakyat-bangsa Vanuatu terhadap nasib rakyat-
gai Biligeren. Syarat-syarat Biligeren antara lain: punya bangsa Papua Barat. Dalam wawancara dengan radio
organisasi yang jelas (sebagai paying dan sebuah pemerin- tersebut, Natapei menyatakan bertekad mensponsori
tahan); punya bendera; punya pemimpin; tujuan jelas upaya memasukan isu Papua menjadi agenda pemba-
(punya UUD); jika punya tentara pembebasan, tentaranya hasan dalam pertemuan Melanesian Spearhead Group
harus mematuhi hukum humaniter (hukum perang), tidak (MSG) dan Pacific Islands Forum (PIF). Juga tekat Pe-
menjadikan rakyat sipil sebagai sasaran, tidak mempraktek- merintah Vanuatu untuk mengangkat isu Papua di PBB
Pendidikan Politik News Letter 7
Hentikan Militerisme
Foto: Manwen/Saren
Diseluruh Tanah
Papua
Foto: Manwen/Saren
Foto: Gepe-gepe
Foto: Manwen/Saren
8 News Letter Bom Selebaran
Gerakan Rakyat Demokratik Papua (Garda-P) masih terus terjadi dan meningkat, disinilah terjadi
pembodohan terhadap Rakyat Papua bahwa Otsus sudah
dikuburkan.
OTONOMI KHUSUS GAGAL !!! HENTIKAN Rakyat Papua saat ini harus kritis terhadap
KOMPROMI !!! RAKYAT PAPUA HARUS kompromi-kompromi yang dilakukan oleh ELIT-ELIT
MEMBANGUN ORGANISASI PERLAWANAN/ATAU Papua yang selalu meredam gerakan perlawanan yang
LEMBAGA POLITIK DILUAR NKRI sesungguhnya, kita harus tetap mengawal setiap
keputusan-keputusan melalui forum-forum yang
Kekuatan Rakyat Papua merupakan bentuk nyata yang independen yang terorganisir dan mempunyai mekanisme,
dapat merubah kebijakan-kebijakan pemerintah NKRI arahan dan target kerja yang jelas. Kita tidak boleh
yang tidak memihak terhadap keberlangsungan Hidup percayakan mandat rakyat kepada ELIT-ELIT yang
Rakyat Papua. Otonomi Khusus tidak lahir kerena wataknya selalu kompromi, tidak mau dikritik dan tidak
kebaikan pemerintah NKRI, tetapi karena perjuangan mempunyai strategi taktik yang jelas.
Rakyat Papua secara menyeluruh. Kita masih ingat Kemerdekaan tidak akan datang dari lembag-
ketika Revormasih di Indonesia terjadi tahun 1998, maka lembaga politik, dan Pemerintah NKRI seperti MPR, DPR
ada ruang demokrasi yang selama rejim Soeharto yang RI, DPD RI, Presiden, DPRP, Gubernur, MRP, DPRD
otoriter dan tertutup mulai terbuka yang akhirnya runtuh kota/kabupaten, bupati, Partai Politik NKRI, Organisasi-
karena ada kekuatan gerakan rakyat yang terpimpin. Hal organisasi NKRI, dll. Karena semua lembaga itu adalah
tersebut membuka ruang untuk terjadi konsolidasi di milik NKRI yang mengapdi kepada kepentingan NKRI.
tanah Papua mulai dari terbentuknya Forum Rekonsiliasi
Rakyat Irian Jaya (FORERI) Kemudian ada Musyawarah Tapi kemerdekaan Papua datang, karena rakyat
Besar (MUBES) dan akhirnya Kongres Rakyat Papua II, Papua mau membangun alat, lembaga politik dan
di Bulan Mei tahun 2000, yang melahirkan Presedium pemerintahan sendiri diluar semua alat/lembaga politik
Dewan Papua (PDP), sebagai mandat rakyat Papua untuk dan pemerintahan NKRI, Seperti apakah lembaga politik
memperjuangkan Aspirasi Rakyat Papua Menuju dan pemerintahan itu? Kita bisa lihat beberapa concoh:
Kemerdekaan. Namun mandat itu dikompromi sehingga CNRT di Timor Leste, PLO di Palestina, PAIGG di
lahirlah OTONOMI KHUSUS (OTSUS) Papua sebagai Guinea Bisau, dll.
jalan tengah meredam aspirasi Rakyat Papua saat itu. Alat/lembaga politik dan Pemerintahan Rakyat
Dengan kekuatan rakyat, OTSUS juga perna Papua dapat dibangun jika Rakyat Papua mau
dikembalikan yang dimediasi oleh Dewan Adat Papua mengorganisasikan perjuangan/perlawanannya. Jadi
yang merupakan Pilar ADAT dari PDP pada bulan dimulai dengan BERORGANISASI. Bangun organisasi
Agustus 2005, namun tidak ada perubahan apapun yang perjuangan/perlawanan yang dipimpin oleh orang-orang
terjadi walaupun selalu dikampanyekan oleh DAP bahwa yang disiplin, siap dikritik, mengerti mekanisme kerja,
OTSUS sudah dikembalikan/dikubur tapi faktanya masih mengerti bagaimana membuat tahapan-tahapan keerja
berjalan dan program-program seperti, pemekaran, harian dan selalu terlihat dalam aksi-aksi perlawanan
trensmigrasi, investasi, penjualan Tanah Adat, rakyat kecil apapun, sehingga organisasi itu milik rakyat,
pengiriman pasukan Militer, penahanan para aktifis dll bukan milik elit-elit yang egois dan Otoriter. ***
INGAT!!!
HARI INI JANGAN MENGULANGI KESALAHAN YANG SAMA !!!
BERSATU UNTUK PEMBEBASAN NASIONAL !!!
Jeritan Kepada Alam
Wahai gunung -gunung, lembah-lembah, sungai sungai, daratan, lautan, serta arwah –arwih nenek
moyang kami orang Papua
Jika saat ini juga, engkau sedang mendengar tangisan dan jeritan kami
Jika engkau melihat ,tetesan darah dan tulang belulang orang yang tak berdosa berserakan di tanah ini
Jika engkau juga ikut merasakan penderitaan, penyiksaan dan ketidakadilan bagi anak-anak pusakamu.
Sehingga kami mengadu kepadamu alamku yang bisa melihat, mendengar serta merasakan semua yang
kami alami, berbuatlah sesuatu pada mereka.
Karya : Mianus Yarinap