Anda di halaman 1dari 8

News Letter

Wene
su s
h u
si K
E d i

Website: http://gardapapua.org, Blog: http.//gardapapua.blogspot.com Email: buletinwene@gmail.com

TUGAS MEMAJUKAN KUALITAS GERAKAN


RAKYAT PAPUA SAAT INI
Cukup Sudah, Dua Kali Otsus Dikembalikan
Rakyat Dengan Berjalan Kaki!
Pasti masih segar di ingatan kita, bagaimana
gelombang protes rakyat Papua pada tanggal 12 Agustus
2005 lalu. Aksi yang dimotori Dewan Adat Papua (DAP)
dan organisasi pergerakan mahasiswa itu, diperkirakan

Foto: Manwen & Saren


melibatkan lebih dari 13.000 massa. Sebagian besar massa
berjalan kaki sambil menyanyi dan meneriakan yel-yel
(longmarch) dari Abepura ke Jayapura, sebagian lagi yang
berdomisili di sekitar Jayapura berkumpul di bekas termi-
nal Jayapura. Lalu, dengan semangat yang luar biasa, sam-
bil mengusung sebuah peti mati (sebagai symbol), massa
bergerak mengepung gedung DPRP, menyerahkan peti
mati tersebut kepada para pimpinan DPRP saat itu dan
menyatakan mengembalikan Otsus kepada Pemerintah
NKRI. Sayangnya, meski sampai sore hari bertahan di ha-
laman gedung wakil rakyat tersebut, mengorbankan rasa

Foto: Manwen & Saren


lapar dan haus, Otsus masih tetap dijalankan, dan apa yang
diimpikan rakyat pun belum diperoleh.
Perjuangan rakyat Papua tidak berhenti sampai
disitu, mereka tetap bersemangat dan konsisten. Buktinya,
ditahun 2010 ini, tepatnya 18 Juni 2010 lalu, denga dimo-
tori Forum Demokrasi (Fordem), massa rakyat kembali Ribuan rakyat Papua turun Jalan untuk menagi janji DPRP untuk
melakukan sidang paripurna atas kegagalan OTSUS bagi Papua
turun jalan, langmarch menuju DPRP dan menyatakan si-
kapnya yang pada prinsipnya sama di Gedung DPRP.
penentuan nasib rakyat Papua; Pemerintah NKRI menga-
Otsus dikembalikan lagi, setelah sebelumnya Majelis
kui dan kembalikan kedaulatan rakyat-bangsa Papua se-
Rakyat Papua bersama rakyat Papua melakukan musy-
suai proklamasi 1 Desember 1961; Mendesak dunia inter-
awarah besar (Mubes) selama 2 hari (9-10 Juni 2010) dan
nasional untuk berlakukan embargo dalam pelaksanaan
menyimpulkan bahwa Otsus terbukti gagal. Forum Mubes Otsus; Otsus tidak perlu direvisi seperti yang dimaksudkan
tersebut juga merumuskan 11 point desakan dan agenda
Undang undang No. 35 Tahun 2008 tentang Perubahan
perjuangkan, yakni: UU Otsus dikembalikan kepada Pe-
Undang undang No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
merintah NKRI; Segera dilakukan dialog antara Bangsa
Khusus Papua; Seluruh proses Pemilukada kabupaten/kota
Papua dengan Pemerintah NKRI yang dimediasi pihak in-
se-Papua dihentikan. Para gubernur, DPRP dan DPRD
ternasional yang netral; Segera lakukan referendum bagi
Papua Barat, para bupati, wali kota, dan DPRD kabupaten/
2 News Letter Pendidikan Politik
kota se-Tanah Papua, segera hentikan penyaluran dana bagi langit… Dan rakyat pun terus mengaminkan kondisi ini
penyelenggaraan Pilkada; Pemerintah NKRI di pusat dan dengan mengatakan: Memang, Otsus itu bukan kitorong
daerah, segera hentikan program transmigrasi dan perketat pu barang! Jadi begitu sudah. Tapi kam ingat, tong juga
pengawasan terhadap arus migrasi ke Tanah Papua; Segera tra pernah minta barang itu mo…
membebaskan seluruh Tapol/Napol Papua tanpa syarat; Siapapun, dengan alasan apupun, tidak bisa me-
Segera lakukan demiliterisasi di Tanah Papua; Dan segera mungkiri fakta bahwa rakyat Papua ingin agar nasibnya
tutup Freeport. ditentukan oleh dirinya sendiri. Itulah kesimpulan jujur
Meski saat ini, di Papua cukup banyak uang yang atas sikap yang ditunjukan dalam setiap bentuk perla-
beredar, triliunan rupiah mengalir setiap tahun ke Papua, wanan rakyat Papua dari hari ke hari dan tahun ke tahun,
orang Papua dimungkinkan untuk menjabat gubernur dan selama lebih dari empat dasawarsa ini, meski tidak sedikit
bupati, banyak wilayah telah dimekarkan, banyak sekali nyawa yang melayang. Dua kali Otsus dikembalikan den-
swalayan dan mall yang dibangun bagai jamur tumbuh di gan berjalan kaki, juga merupakan ekspresi yang mem-
musim hujan, secara fisik Papua terlihat berkembang sangat buktikan bahwa rakyat Papua mau merdeka, berdaulat,
pesat… Namun, sekali lagi, semua ini tidak menolong hidup adil dan damai. Meski positif bahwa aksi pengem-
orang Papua untuk keluar dari kegelisahan, luka hati, keta- balian Otsus yang kedua kalinya ini juga sekaligus mem-
kutan, dan rasa ketidakadilan. Sebab kedaulatan tidak di buktikan bahwa rakyat masih konsisten dengan perjuan-
tangan mereka, nasib mereka ada di tangan orang lain, ek- gan, pengembalian Otsus kali ini harus diikuti dengan
ses untuk mengatur hidupnya sangat pun minim. De- langkah-langkah yang dapat membuat Jakarta dan Dunia
mokrasi, hukum, HAM masih sebuah slogan kosong. Internasional tahu bahwa gerakan pengembalian Otsus itu
‘Obat’ Otsus yang diagung-agungkan sebagai yang paling bukan gertak sambal (pedis sebentar trus hilang), juga
mujarap, terbukti tidak benar. Otsus tidak mampu menyem- bukan sekedar cara untuk menakut-nakuti Jakarta agar
buhkan pahit-getir di hati rakyat-bangsa Papua, dan Otsus Jakarta semakin banyak memberikan uang dan peluang
pun tidak memberikan syarat-syarat yang mutlak bagi ke- jabatan bagi pera elite (tertentu) pencari kemapanan.
berdaulatan rakyat-bangsa Papua, karena itu Otsus tidak Tentu, kita semua, kaum pergerakan-nasionalis,
mampu menghantarkan rakyat-bangsa Papua untuk hidup kaum pelopor (kaum revolusioner), pejuang kemanusiaan,
dalam suasana damai yang berkeadilan. kaum prodemokrasi, …, telah bersepakat bahwa Otsus
Lihat saja apa yang dialami (kondisi obyektif) dan tidak mampu menyembuhkan rasa pahit-getir di hati
apa yang dituntut rakyat-bangsa Papua: sampai hari ini per- rakyat-bangsa Papua. Otsus tidak memberikan syarat-
soalan sejarah politik rakyat-bangsa Papua tidak pernah syarat yang mutlak bagi terciptanya kondisi manusiawi
terselesaikan secara adil dan demokratis, Pepera 1969 itu rakyat-bangsa Papua, Otsus tidak mampu menghantarkan
referendum pura-pura; teritori dan jumlah personil TNI- rakyat-bangsa Papua untuk hidup dalam suasana damai
Polri terus bertambah tanpa bisa dikontrol; penjara masih dan yang berkeadilan. Intinya, kita sepakat bahwa kedau-
terus dihuni kativis Papua sebagai Tapol/Napol; tidak ada latan harus ada di tangan rakyat! Karena itu, tentu kita
satupun kasus pelanggaran HAM yang diselesaikan secara juga bersepakat bahwa, dengan dilandasi persatuan, kita
adil; grafik pelanggaran HAM semakin memuncak; Puncak akan terus mendorong maju dan memimpin gerak-
Jaya semakin dikepung aparat; korupsi merajalela; rakyat langkah perlawanan rakyat, tidak berhenti atau puas
Papua semakin termarginalkan (dipinggilkan); biaya pen- setelah aksi pengembalian Otsus.
didikan tetap mahal; lapangan pekerjaan makin susah/
makin sempit; air bersih makin susah; lingkungan terus
Membangun dan Memimpin Langkah Maju Gerakan
dirusak; tanah dan hutan rakyat terus dijarah; giliran pe-
Rakyat: Bertolak dari aksi pengembalian Otsus, 18
madaman listrik terus terjadi; mama-mama pedagang asli
Juli 2010
Papua masih terus berjualan di atas tanah dan beratap
Dari mana kita akan mendorong langkah gerakan
rakyat yang ada saat ini? Munkin paling mudah untuk
Dewan Redaksi: Anggota KPP, Pemimpin Redaksi:
Saren Reporter: Saren, Meos, Smadav, Bikar, Manwen,
Wene adalah sebuah kata dalam bahasa suku Dani,
Sasori86, Don, Bovit, Ronda, Isen, Nasta, Eflin, Kahar, Nduga dan beberapa suku serumpun, yang artinya
Kombo dan Ramos. Distributor: Tong Semua. bicara atau khabar. Melalui buletin Wene, kita bicara
E-mail: b ul e ti n w e n e@ gm ai l .c o m. Website: tentang masalah yang kita hadapi, jati diri kita, dan
gardapapua.org Blog. http://gardapapua.blogspot.com. bicara tentang apa kerja kita
Pendidikan Politik News Letter 3

memulainya dengan membuat semacam analisa evaluatif berada dalam satu tuntutan yaitu merdeka atau
terhadap aksi demonstrasi pengembalian Otsus pada tang- memperoleh kedaulatan. Dan ini bukti konsis-
gal 18 Juni lalu. Jika kita mampu mengenal indikator- tensi rakyat.
indikator yang bersifat negatif (kelemahan) dan indikator  Demonstrasi pengembalian Otsus pada tahun ini
positif, akan sangat membatu menjawab pertanyaan di atas. pun hampir melibatkan semua faksi gerakan.
a. Indikator yang bersifat negatif (kelemahan)  Ada juga keterlibatan dan dukungan dari lem-
baga formal seperti MRP.
 Keputusan Mubes MRP dan Rakyat hanya meru-
 DPRP sendiri dapat merespon tuntutan massa
pakan sebuah rekomedasi, tidak berkekuatan me-
dengan janji akan melakukan sidang pleno untuk
maksa (tidak mengikat secara hukum).
menindaklanjuti tuntutan massa (meski kita be-
 Ada kecendurungan bahwa para pemimpin yang lum bisa pastikan).
terlibat dalam aksi pengembalian Otsus (18 Juni  Jumlah massa yang terlibat pun cukup banyak
2010) masih memiliki ketidaksolitan. Egoisme (hampir mencapai 3000-an) dan akan lebih ban-
kelompok (penyakit faksionisme) masih ada. Setiap yak jika polisi tidak menghadang massa yang
faksi (organisasi gerakan) masih mengusung isunya mencoba masuk ke Jayapura dari arah Keerom.
masing-masing atau masing-masing bersikeras den-
gan strategi-taktik (stratak) masing-masing.
Jika point-point evaluatif di atas dapat diterima
 Langkah lanjut dari gerakan ini belum jelas. Sebab, maka, dalam hemat kami, konsolidasi-penyatuan harus
meski sudah terlihat pointer-poniter tuntutannya, segera dilakukan – setelah aksi ke DPRP, tanggal 8 Juli –
kita masih perlu menentukan isu atau program demi mendorong maju dan memimpin perjuangan ini.
strategis bersama dan tahapan-tahapan perjuan- Agenda pokok konsolidasi tersebut menghasilkan se-
gannya perlu diurai dengan rinci. Benang merah macam Blue Print perjuangan bersama, yakni mencakup:
(korelasi) dari tiap isu pun belum bisa tergambar- evaluasi keseluruhan terhadap gerakan perjuangan bangsa
kan. Apa yang selanjutnya dilakukan setelah Otsus Papua (evaluasi nasional); analisa situasi obyektif (yakni
dikembalikan? Apa target minimal yang akan dica-
situasi di luar gerakan kita) dan situasi subyektif (kondisi
pai dan bagaimana strategi taktiknya?
gerakan kita); merumuskan program trategis; dan mem-
 Massa yang terlibat terlihat sangat cair, tidak teror- bentuk (menetapkan) sebuah komite kerja. Blue print di-
ganisir. Dengan cairnya massa, juga tidakadanya maksud, perlu bisa dilahirkan melalui sebuah konferensi
uraian langkah-langkah perjuangan dan tahapan (entah namanya workshop atau lokakarya) dengan meli-
minimal yang ingin dicapai maka, aksi akan bersi- batkan semua stakeholder (setiap wakil faksi).
fat monumental, gerakan akan cepat tenggelam dan
muncul secara sporadic pada moment-momen ter-
tentu.
 Massa masih menyandarkan nasib perjuangan pada
figur-figur tertentu (patronisme), bukan pada ke-
pemimpinan organisasi (aspek deologis, politis,
organisasi).
 Ada diantara massa maupun para pemimpin gera-
kan yang terlihat belum bisa membedakan mana
kawan dan mana lawan dalam perjuangan ini. Mis-
alnya, ada pemahaman bahwa perjuangan ini ter-
jadi antara Kristen Vs Muslim, ras Melayu Vs
Melanesia... Atau dengan kata lain, perspektif kelas
atau karakter demokratik belum sepenuhnya terli-
hat termanivestasi pada kesadaran massa.
Foto: Wawen/Saren

 Jika dilihat dari luasan teritori, aksi hanya terjadi di


Jayapura, berlum terjadi secara serempak di seluruh
Tanah Papua.
b. Indikator yang bersifat positif (menguntungkan)
 Mayoritas rakyat, dalam hal ini massa yang terlibat, Ribuan masa berjalan kaki dari Expo Waena ke gedung DPRP
4 News Letter Pendidikan Politik

Evaluasi nasional. Evaluasi Nasional terhadap kerja menyerahkan tugas kepemimpinan dalam perjuan-
gerakan perjuangan Bangsa Papua, bertujuan untuk mengu- gan kepada aliansi strategis. ***
kur kemajuan-kemajuan dan atau kegagalan dan factor-
faktor yang mempengaruhinya. Evaluasi sangat penting,
sebab akan membantu kita untuk tidak berputar-putar
(terjebak) pada lingkaran kekeliruan (batu sandungan) yang
sama, demi pencapaian tujuan yang kita inginkan. Tetapi,
perlu digarisbawahi bahwa evaluasi yang dimaksudkan
adalah bukan sebuah mekanisme untuk mengadili orang
atau organisasi (faksi) tertentu, juga bukan untuk mencari-
cari kesalahan. Selain itu, harus obyektif (didasari fakta
atau data), perlu menentukan fariabel apa saja yang akan
dievaluasi, dilakukan dalam forum yang semestinya, harus
dilandasi dengan sikap rendah hati dan berjiwa besar. Be-
berapa fariabel penting yang harus dievaluasi, antara lain:
Kepemimpinan; Persatuan - melalui sebuah payung ber-

Foto: Tiruan
sama, front persatuan, atau aliansi strategis; program per-
juangan (isu) dan strategi-taktik, pendidikan politik kepada
rakyat; keterlibatan massa rakyat; dukungan dan solidaritas
internasional; posisi tawar rakyat-bangsa Papua terhadap

Tugas Mendesak
Pemerintah NKRI; kemandirian.
Pembacaan situasi politik. Cakupan analisa
(pembacaan) situasi politik adalah menyangkut tiga

Perjuangan Hari
wilayah politik yakni Papua, Indonesia dan Internasional.
Variable-variabel yang menjadi dalam pembacaan tersebut
antara lain: bagaimana kondisi gerakan Papua pada saat ini;

Ini Adalah
arah politik pemerintah (sipil-militer) saat ini; konstelasi
elit dan partai politik saat ini; arus modal/investasi; diting-
kat internasional kita perlu mengetahui subyek politik-

Bentuk Aliansi
ekonomi dan bagaimana hubungannya dengan arah politik
Pemerintah Indonesia di Jakarta dan Papua, juga perlu men-
getahui dukungan atau solidaritas internasional bagi gera-
kan kita.
Perumusan program strategis. Berdasarkan hasil
rumusan evaluasi dan pembacaan (pemetaan) politik yang
diperoleh, program strategis dapat ditentukan. Selanjutnya
merumuskan program turunan atau strategi-taktik atau
langkah-langkah untuk mencapai tujuan program strategis
Bebaskan
tersebut, dan bentuk-bentuk aksinya. Setelah itu, diikuti
dengan scheduling (pembuatan jadwal kerjanya).
Pembentukan komite kerja. Komite Kerja, diben-
Seluruh
tuk dalam workshop ini, dan merupakan sebuah badan ad-
hoc yang bertugas: Memimpin proses perjuangan rakyat
Papua, pasca tanggal 8 Juli 2010 (apapun hasil dari DPRP),
TAPOL/NAPOL
hingga terbentuk sebuah Aliansi Strategis. dengan struk-
turnya; Memdorong dan memfasilitasi sebuah pertemuan
semua perwakilan faksi perjuangan untuk membentuk se-
Papua Tanpa
buah aliansi strategis. Struktur komite disesuaikan dengan
kebutuhan kerja sesuai rumusan program strategisnya. Sete-
lah aliansi strategis dibentuk maka, selanjutnya komite
Syarat...!!!
Pendidikan Politik News Letter 5

PAPUA DARI SUDUT PANDANG MEKANISME


INTENASIONAL
Garis Besar Mekanisme HI tidakalah terjadi antar yang bukan termasuk dalam
Pasca Perang Dunia II, semua bangsa-bangsa subyek HI. Subyek HI atau sering disebut para-pihak,
yang belum berpemerintahan sendiri, diharuskan – sesuai adalah pemegang hak dan kewajiban menurut HI, yakni
semangat pada Piagam PBB/deklarasi universal HAM Negara, Tanah Suci (Vatikan), lembaga-lembaga interna-
juga semangat dekolonissasi pada resolusi Majelis Umum sional, pemberontak dan pihak yang bersengketa, dan saat
PBB No 1514 dan 1541 tahun 1960 – untuk mendapatkan ini Individu juga telah diakui.
kemerdekaan dan kedaulatan dengan membentuk pemer- Jika terjadi sengketa antar para-pihak atau konflik
intahan sendiri. Namun kenyataannya, kemerdekaan internasional atau tindak kriminal yang bertaraf interna-
bansa-bangsa terjajah tidak diperoleh secara mudah sional maka, persoalan ini bisa dibawa ke Mahkamah Inter-
(langsung diberikan), walau ada juga bangsa yang nasional (MI), yang mana MI sendiri terdiri dari:
memperoleh kemerdekaanya melalui penyera- International Court of Justice (ICJ), Mahkamah
han secara langsung (damai). Peradilan Internasional; dan International
Kenyataanya, secara garis Criminal Court (ICC), Mahkamah
besar, paling tidak ada dua cara Pidana/Kriminal Internasional). Yu-
untuk memperoleh kemerdekaan ridiksi ICJ adalah memeriksa dan
bangsa-bangsa di dunia: Pertama. Me- memutuskan sengketa antar negera,
lalui pengakuan kedaulatan secara lang- sedangkan wewenang ICC adalah me-
sung, setelah penjajah berhasil diusir meriksa dan memutuskan perkara keja-
karena kalah perang. Kedua. Melalui mekan- hatan serius yang dilakukan oleh individu –
isme-mekanisme internasional (cara damai), misalnya: Genosida (kasus Rwanda dan Bos-
yakni melalui jalur politik dan jalur hukum. nia), Aparheit (Afrika Selatan), dan kejahatan
Namun, setelah Perang Dunia II, hampir semua kemanusiaan.
bangsa di dunia memperoleh kemerdekaannya me- Kewenangan ICJ mencakup dua hal yaitu: advisory
lalui cara kedua ini. Satu-satunya bangsa yang mem- opinion, kewenangan untuk member pendapat hukum
peroleh kemerdekaan melalui cara pertama, setelah Per- atas persoalan-persoalan HI oleh PBB atau organisasi lain-
ang Dunia II adalah Guinea Bisau-Koboverde, setelah nya; dan compulsory jurisdiction, kewenangan untuk men-
front perjuangan pembebasannya berhasil memukul kalah yelesaikan sengketa hukum antar Negara, menyangkut
Postugis lewat perang dengan strategi yang disebut Zona penafsiran terhadap suatu perjanjian intenasional, atau
Bebas. Tetapi, tentu saat ini, dunia tidak setuju dengan setiap pertanyaan yang menyangkut HI, atau adanya suatu
cara-cara perang, dalam Resolusi Majelis Umum PBB fakta yang menunjukan pelanggaran atas kewajiban inter-
No. 2625 tahun 1970 mengatur bahwa setiap negara ha- nasional, atau sifat dan jumlah penggantian suatu kerugian
rus menyelesaikan masalah internasional dengan cara sebagai akibat pelanggaran terhadap kewajiban interna-
damai. sional.
Seperti sudah disinggung di atas, dunia interna-
sional dalam hal ini PBB, selalu menganjurkan penyele- Peluang dan Tantangan Kemajuan Di Internasional,
saian sengketa dengan cara damai, yakni lewat mekan- Bergantung Dukungan Tanah Air
isme-mekanisme internasional, baik memakai jalur
Dalam konteks persoalan Papua Barat, terlepas dari
politik dan maupun jalur hukum. Jalur politik itu menca-
apakah Pepera 1969 itu berjalan secara demokratis atau
kup negosiasi, mediasi atau penyelesaaian dibawah naun-
tidak, pada kenyataan hukumnya, Papua telah dianggap
gan PBB secara langsung. Sedangkan jalur hukum adalah
selesai oleh PBB. Beberapa pandangan dari sudut HI men-
melalui peradilan internasional yang diselenggarakan
gatakan bahwa, tantangan-tantangan yang akan kita han-
Mahkama Internasional.
dapi adalah: PBB selalu mengedepankan penghormatan
Penyelesaian sengketa dalam perspektif Hukum atas asas kedaulatan Negara; kasus Papua Barat dianggap
Internasional (disingkat HI), selalu terjadi antar subyek kadalwarsa (sesuai prisip retroaktif, tidak berlaku surut);
6 News Letter Pendidikan Politik

Rakyat Papua turun jalan membawa Bendera PBB, Rakyat Papua menuntut, masalah Papua harus Foto: Manwen & Saren
diselesaikan melalui mekanisme Internasional

Papua Barat bukanlah subyek HI karena belum menjadi kan cara-cara teroris, punya seragam, punya senjata dll.
Negara; belum ada contoh kasus yang memiliki yurispru- Selain syarat-syarat tersebut, untuk memperoleh Bilig-
densi mirip/sama dengan kasus Papua, sehingga bisa dijadi- eren sangat ditentukan oleh posisi tawar yang kuat, dan
kan rujukan – sebab salah satu sumber hukum internasional untuk menaikan posisi tawar tersebut, bisa diperoleh le-
adalah kebiasaan-kebiasaan internasional. wat perang posisi organisasi perlawanan bangsa tersebut.
Disamping itu, agar perjuangan kemerdekaan se- Misalnya, GAM bisa berunding dengan Pemerintah
buah bangsa mendapat porsi pembicaraan di tingkat inter- NKRI karena posisi tawar yang kuat. Menaikan posisi
nasional maka, gerakan pembebasan/kemerdekaan bangsa tawar (secara damai) juga bisa diperoleh dengan melaku-
tersebut harus memperoleh pengakuan di tingkat interna- kan pembangkangan sipil, misalnya dengan melakukan
sional. Yakni: Pertama. Bangsa tersebut memiliki dukun- mogok nasional secara terus-menerus.
gan dari Negara tertentu (sebagi wali) yang selalu memper- Namun demikian, dunia internasional tidak bisa
soalkan kemerdekaan bagsa dimaksud dalam forum-forum begitu saja menutup lembaran sejarah hitam bangsa ini,
iternasional atau memperjuangkannya di PBB; Kedua. sebab sampai kini rakyat membuktikan resistensinya ter-
Gerakan perjuangan bagsa tersebut diakui sebagai Bilig- hadap semua ketidakadilan itu. Fakta terbaru yang sangat
eren, yakni bangsa yang bersengketa dengan pemerintah menggembirakan adalah sikap resmi Republik Vanuatu
sebuah Negara, dan sudah diakui sebagai para pihak. untuk mendukung perjuangan kami, yang tidak terlepas
Perjuangan Bangsa Palestina adalah contoh dari dari kerja keras Tuan Andy Ayamiseba, Tuan Rex Ru-
praktek Biligeren, melalui Palestina Liberalisation Organi- maikiek, dan Tuan DR. Otto Ondowame, trio pimpinan
sation (PLO), meski belum merdeka penuh, Yaser Arafat WPNCL di Pasifik. Terkait dukungan Vanuatu, Perdana-
(pemimpin PLO) selalu hadir secara resmi dalam Sidang menterinya, Tuan Edward Natapei, melalui siaran tertulis
Umum PBB sebagai pemimpin PLO. Perjuangan bangsa Radio New Zealand Internasional (23 Juni 2010), sekali
Aceh dan Timor Leste (lewat front persatuanya GAM dan lagi menyatakan sikap komitmen dirinya dan Pemerintah
CNRT) pun bisa dibilang telah mendapat pengakuan seba- serta rakyat-bangsa Vanuatu terhadap nasib rakyat-
gai Biligeren. Syarat-syarat Biligeren antara lain: punya bangsa Papua Barat. Dalam wawancara dengan radio
organisasi yang jelas (sebagai paying dan sebuah pemerin- tersebut, Natapei menyatakan bertekad mensponsori
tahan); punya bendera; punya pemimpin; tujuan jelas upaya memasukan isu Papua menjadi agenda pemba-
(punya UUD); jika punya tentara pembebasan, tentaranya hasan dalam pertemuan Melanesian Spearhead Group
harus mematuhi hukum humaniter (hukum perang), tidak (MSG) dan Pacific Islands Forum (PIF). Juga tekat Pe-
menjadikan rakyat sipil sebagai sasaran, tidak mempraktek- merintah Vanuatu untuk mengangkat isu Papua di PBB
Pendidikan Politik News Letter 7

dan agar Papua kembali dibicarakan di UN Decolonisation


Committee. Dengan demikian, Vanuatu adalah satu-
satunya negara berdaulat yang berani dan resmi mendu-
kung kemerdekaan Papua Barat, setelah Negara-negara
Brasavile di Afrika tidak lagi mendukung Papua sejak se-
kitar tahun 1984.
Apa yang sementara didorong oleh ILWP dan
IPWP dengan dimotori diplomat muda Papua, Tuan Benny
Wenda, bisa mendapat titik temu yang saling menguatkan. .
Seperti dijelaskan di atas, ICJ hanya memiliki kewenangan
untuk selesaikan sengketa antar Negara maka, untuk mem-
bawa masalah ini ke MI, Vanuatu atas nama bagsa Papua
bisa mendaftarkannya, sementara para pengacara interna-
Foto: Manwen/Saren
sional yang tergabung dalam ILWP adalah pengacara yang
mewakili bangsa Papua jika peradilan internasional terse-
but digelar. Perdilan ini akan menguji secara hukum,
apakah sah atau tidak sah Papua dianggap bagian dari
NKRI. Jika keputusannya bahwa proses integrasi tersebut
adalah catat hukum maka, hasil keputusan ini bisa menjadi
kekuatan untuk terus mendesak PBB menyelenggarakan
sebuah mekanisme penyelesaian yang lebih adil dan me-
menuhi prinsip demokrasi, misalnya menggelar sebuah
referendum.
Tetapi, diakhir tulisan ini, perlu ditegaskan bahwa
nasib bangsa ini sangat tergantung pada bangsa ini sendiri.
Jika kita ingin berdaulat, persatuan dan perjuangan rakyat
di tanah airlah factor yang paling menentukan. Viva
Rakyat Papua!

Hentikan Militerisme
Foto: Manwen/Saren

Diseluruh Tanah
Papua
Foto: Manwen/Saren

Foto: Gepe-gepe
Foto: Manwen/Saren
8 News Letter Bom Selebaran

Gerakan Rakyat Demokratik Papua (Garda-P) masih terus terjadi dan meningkat, disinilah terjadi
pembodohan terhadap Rakyat Papua bahwa Otsus sudah
dikuburkan.
OTONOMI KHUSUS GAGAL !!! HENTIKAN Rakyat Papua saat ini harus kritis terhadap
KOMPROMI !!! RAKYAT PAPUA HARUS kompromi-kompromi yang dilakukan oleh ELIT-ELIT
MEMBANGUN ORGANISASI PERLAWANAN/ATAU Papua yang selalu meredam gerakan perlawanan yang
LEMBAGA POLITIK DILUAR NKRI sesungguhnya, kita harus tetap mengawal setiap
keputusan-keputusan melalui forum-forum yang
Kekuatan Rakyat Papua merupakan bentuk nyata yang independen yang terorganisir dan mempunyai mekanisme,
dapat merubah kebijakan-kebijakan pemerintah NKRI arahan dan target kerja yang jelas. Kita tidak boleh
yang tidak memihak terhadap keberlangsungan Hidup percayakan mandat rakyat kepada ELIT-ELIT yang
Rakyat Papua. Otonomi Khusus tidak lahir kerena wataknya selalu kompromi, tidak mau dikritik dan tidak
kebaikan pemerintah NKRI, tetapi karena perjuangan mempunyai strategi taktik yang jelas.
Rakyat Papua secara menyeluruh. Kita masih ingat Kemerdekaan tidak akan datang dari lembag-
ketika Revormasih di Indonesia terjadi tahun 1998, maka lembaga politik, dan Pemerintah NKRI seperti MPR, DPR
ada ruang demokrasi yang selama rejim Soeharto yang RI, DPD RI, Presiden, DPRP, Gubernur, MRP, DPRD
otoriter dan tertutup mulai terbuka yang akhirnya runtuh kota/kabupaten, bupati, Partai Politik NKRI, Organisasi-
karena ada kekuatan gerakan rakyat yang terpimpin. Hal organisasi NKRI, dll. Karena semua lembaga itu adalah
tersebut membuka ruang untuk terjadi konsolidasi di milik NKRI yang mengapdi kepada kepentingan NKRI.
tanah Papua mulai dari terbentuknya Forum Rekonsiliasi
Rakyat Irian Jaya (FORERI) Kemudian ada Musyawarah Tapi kemerdekaan Papua datang, karena rakyat
Besar (MUBES) dan akhirnya Kongres Rakyat Papua II, Papua mau membangun alat, lembaga politik dan
di Bulan Mei tahun 2000, yang melahirkan Presedium pemerintahan sendiri diluar semua alat/lembaga politik
Dewan Papua (PDP), sebagai mandat rakyat Papua untuk dan pemerintahan NKRI, Seperti apakah lembaga politik
memperjuangkan Aspirasi Rakyat Papua Menuju dan pemerintahan itu? Kita bisa lihat beberapa concoh:
Kemerdekaan. Namun mandat itu dikompromi sehingga CNRT di Timor Leste, PLO di Palestina, PAIGG di
lahirlah OTONOMI KHUSUS (OTSUS) Papua sebagai Guinea Bisau, dll.
jalan tengah meredam aspirasi Rakyat Papua saat itu. Alat/lembaga politik dan Pemerintahan Rakyat
Dengan kekuatan rakyat, OTSUS juga perna Papua dapat dibangun jika Rakyat Papua mau
dikembalikan yang dimediasi oleh Dewan Adat Papua mengorganisasikan perjuangan/perlawanannya. Jadi
yang merupakan Pilar ADAT dari PDP pada bulan dimulai dengan BERORGANISASI. Bangun organisasi
Agustus 2005, namun tidak ada perubahan apapun yang perjuangan/perlawanan yang dipimpin oleh orang-orang
terjadi walaupun selalu dikampanyekan oleh DAP bahwa yang disiplin, siap dikritik, mengerti mekanisme kerja,
OTSUS sudah dikembalikan/dikubur tapi faktanya masih mengerti bagaimana membuat tahapan-tahapan keerja
berjalan dan program-program seperti, pemekaran, harian dan selalu terlihat dalam aksi-aksi perlawanan
trensmigrasi, investasi, penjualan Tanah Adat, rakyat kecil apapun, sehingga organisasi itu milik rakyat,
pengiriman pasukan Militer, penahanan para aktifis dll bukan milik elit-elit yang egois dan Otoriter. ***

INGAT!!!
HARI INI JANGAN MENGULANGI KESALAHAN YANG SAMA !!!
BERSATU UNTUK PEMBEBASAN NASIONAL !!!
Jeritan Kepada Alam

Wahai gunung -gunung, lembah-lembah, sungai sungai, daratan, lautan, serta arwah –arwih nenek
moyang kami orang Papua
Jika saat ini juga, engkau sedang mendengar tangisan dan jeritan kami
Jika engkau melihat ,tetesan darah dan tulang belulang orang yang tak berdosa berserakan di tanah ini
Jika engkau juga ikut merasakan penderitaan, penyiksaan dan ketidakadilan bagi anak-anak pusakamu.
Sehingga kami mengadu kepadamu alamku yang bisa melihat, mendengar serta merasakan semua yang
kami alami, berbuatlah sesuatu pada mereka.
Karya : Mianus Yarinap

Anda mungkin juga menyukai