Transplantasi Organ Tubuh
Transplantasi Organ Tubuh
Paus Pius XII setuju dengan pemahaman belas kasihan ini dan juga
tafsiran yang lebih luas dari prinsip totalitas; sebab itu beliau
memaklumkan transplantasi organ tubuh dari seorang donor hidup secara
moral diperkenankan. Bapa Suci menggarisbawahi point bahwa donor
mempersembahkan korban diri demi kebaikan orang lain. Paus Yohanes
Paulus II juga menegaskan point ini, “… Setiap transplantasi organ tubuh
bersumber dari suatu keputusan yang bernilai luhur: yakni keputusan
untuk memberi satu bagian dari tubuhnya sendiri tanpa imbalan demi
kesehatan dan kebaikan orang lain. Di sinilah tepatnya terletak keluhuran
tindakan ini, suatu tindakan yang adalah tindakan kasih sejati. Bukan
sekedar memberikan sesuatu yang adalah milik kita, melainkan
memberikan sesuatu yang adalah diri kita sendiri….” (Amanat kepada
Partisipan dalam Kongres Transplantasi Organ, 20 Juni 1991, No. 3).