TERJEMAHAN
Oleh :
Michael F. McMaster*, Thomas C. Kloth, John F. Coburn and Nils E. Stolpe
Mariculture Technologies International, Inc., P.O. Box 1020, Oak Hill, Florida 32759
Diterjemahkan Oleh :
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Presentasi ini merupakan makalah yang keempat saat ini dan merupakan seri
yang berkelanjutan tentang budidaya ikan Bawal Florida (T carolinus).
Seluruh pekerjaan yang disajikan di sini telah dilakukan di Fasilitas yang
dimiliki Unit Percobaan Ikan Laut dan dioperasikan Mariculture Technologies
International, Inc (M.T.I., Inc.) di Oak Hill, Florida, Amerika Serikat. Seluruh
makalah yang ada sebelumnya pada seri MTI ini dapat ditemukan di
www.PompanoFarms.com. Sebuah tinjauan yang luas dari pokok
pembahasan yang telah dilaporkan pada makalah sebelumnya meliputi
pekerjaan kami selama 30 tahun terakhir dengan Ikan Bawal Florida tidak
akan dicantumkan.
Penemuan baru dilaporkan berkaitan dengan pemahaman awal kita untuk
rancangan kolam yang tepat, toleransi terhadap salinitas rendah, dan lokasi
geografis yang sesuai untuk keberhasilan kolam tambak budidaya ikan Bawal
florida. Selanjutnya, data akan disajikan dengan menggambarkan nilai pasar
yang menarik dari Ikan Bawal dan untuk memperluas kepastian peluang
komersial yang sekarang ada sebagai sebuah hasil dari kami kajian tentang
toleransi salinitas rendah pada ikan Bawal Florida.
LATAR BELAKANG
Motivasi kami untuk melakukan pekerjaan ini telah menjadi berlipat ganda.
Motivasi pertama, selama lebih dari 30 tahun sebagai palaku budidaya, kami
telah mendengar dari kedua Negara bagian Florida dan Pemerintah Federal
memberitahukan industri kami bahwa mereka bekerja pada proses perijinan
untuk budidaya ikan laut lepas pantai dan itu harus terjadi setiap tahun
sekarang. Namun, Budidaya ikan untuk air hangat belum pernah terjadi di
Amerika Serikat. Oleh karena itu, kami berangkat untuk menentukan apakah
ikan Bawal Florida dapat dibudidayakan secara komersial di kolam salinitas
rendah. Kedua, MTI telah menerima sejumlah keterangan selama lima belas
tahun terakhir dari perusahaan-perusahaan tambak udang yang
memberitahukan kami jika ikan Bawal Florida dapat mentolerir salinitas
rendah dan tumbuh di kolam tanah. Sampai saat ini, kami telah menjawab
bahwa kami menduga Ikan Bawal Florida dapat mentoleransi salinitas yang
lebih rendah untuk beberapa tingkatan konsentrasi, tapi kami belum
mengetahui berapa konsentrasi salinitas yang dimaksud. Motivasi kedua ini
murni karna adanya dorongan pasar.
Pada musim semi tahun 2004 perusahaan memproduksi dari panti benihnya
benih ikan bawal yang membutuhkan percobaan di kolam salinitas rendah
untuk pertama kalinya. Pada akhir Juli, bak yang berisikan benih ukuran 10
gram ditempatkan ke dalam air dengan konsentrasi salinitas 19 ppt. Salinitas
pada bak tanpa aklimatisasi. Rata-rata Tingkat aklimatisasi telah dilakukan
(McMaster, MF, 2004) dan tidak ada ancaman bahaya ketika langsung
menurunkan salinitas dari 32 ppt sampai 19 ppt seperti halnya pada suhu.
Kami, kami berpikir, tidak melakukan tindakan sampai minggu kedua bulan
Agustus dan kemudian lagi pada minggu pertama bulan September, 2004
ketika dua badai terbesar pernah dilaporkan memukul Pusat Florida yang
berada tepat di Oak Hill, Florida, Lokasi tambak kita. Yang mengakhiri
percobaan. Dengan adanya badai yang membanjiri tambak air laut dengan air
tawar ditambah dengan tidak adanya listrik atau kemampuan untuk
penyesuaian kembali setelah empat hari berikutnya menjadikan tambak
dalam keadaan anoxic. Situasi ini menyebabkan kematian pada seluruh ikan
di Tambak air laut.
Untungnya, terdapat sekitar 300 benih ikan Bawal (F1) yang berada di
fasilitas induk kita dan mereka selamat dari badai. Benih ini telah dipilih
sebagai Benih yang lebih besar untuk dibudidayakan secara Indoor untuk
pemijahan di masa depan. Pada bulan Oktober tahun 2004 Populasi 300
benih ikan bawal tersebut disaring menjadi 25 ekor ikan paling besar dari
kelompok tersebut. Sekitar 187 benih yang dimasukkan ke dalam kolam
salinitas rendah. Oleh karena itu, makalah ini menyajikan karya yang
diselamatkan dari tujuan aslinya. Sayangnya, data kami dalam hal jumlah
ikan uji telah terganggu. Namun, kami yakin pengalaman, pengumpulan data,
dan hasil yang diperoleh, bersifat definitif dan sangat memberikan dorongan.
Seekor ikan yang sangat mirip dengan Bawal Florida yang berasal dari Asia
adalah ikan berhidung pendek atau Bawal bintang (T. blochii). Spesies ini
dilaporkan telah berada di kolam budidaya air payau selama beberapa tahun
(C. T. Chu, Tim Aqua Corporation). Terdapat sejumlah kecil panti
benih/hatchery yang telah menghasilkan ikan bawal bintang dimana
sebagaian besar larva yang tersedia berasal dari alam. Kami telah melihat
artikel yang menunjukkan bahwa 40 juta benih ikan bawal bintang sedang
dibudidayakan per tahun (Yeh, S-P. 1998). Selain itu, artikel ini secara umum
menunjukkan bahwa mayoritas ikan ini dibudidayakan di kolam air payau
dengan kebanyakan budidaya dilakukan di jaring tancap (CT Chu, Tim Aqua
Corporation). Sampai saat ini kami belum dapat menemukan informasi yang
pasti berkaitan dengan data produksi kolam dan keberhasilan dengan tujuan
sebagai perbandingan. Adalah menarik untuk dicatat bahwa ukuran ikan
bawal bintang dewasa dilaporkan berada di atas 3 pon sementara Bawal
Florida dewasa berukuran 1 ¼ pon.
Mengapa ikan Bawal Florida adalah ikan yang tepat untuk dibudidayakan di
kolam air payau saat ini? Ini adalah pertanyaan penting mengenai masa
depan spesies ini jika dianggap sebagai kandidat utama komoditas budidaya.
Hari ini, kami percaya sama halnya seperti yang kami lakukan 30 tahun yang
lalu, tidak ada kandidat yang lebih baik untuk budidaya ikan baik yang
dilakukan di kolam atau keramba. Pendapat ini telah kini telah berubah seiring
dengan pengamatan terakhir kami kolam tambak budidaya salinitas rendah
pada spesies ini. Kami percaya ada potensi ekonomi yang menarik pada
budidaya ikan spesies ini, tetapi itu masih harus dibuktikan. Model keramba
masih tersimpan dalam pita merah pemerinta dan sehingga metode ini saat
ini tidak menawarkan peluang bisnis di Amerika Serikat.
Bawal Florida adalah jenis ikan laut yang indah dan penampilan yang klasik.
Ikan ini ditampilkan berdampingan dengan spesies lainnya dan selalu menarik
perhatian konsumen dari seluruh bangsa.
Tabel di bawah menunjukkan bahwa penyajian per fillet dengan porsi (85
gram) (3 ons) ikan bawal sama dengan salmon dalam hal kandungan minyak
ikan. Bahkan, ikan Bawal dan salmon adalah ikan dengan kandungan lemak
tertinggi dari semua ikan konsumsi yang terdaftar oleh USDA (USDA-SR17)
(www.nutritiondata.com / facts).
Jenis Ikan Kandungan Total Lemak /
Bagian
Jelas, ikan Bawal Florida telah menunjukkan dirinya sebagai ikan dengan
kualitas yang sangat baik selama bertahun-tahun. pertanyaan berikutnya
akan menjadi, apakah ikan bawal memiliki nilai pasar? Tuan Nils Stolpe,
seorang konsultan produk komersial perikanan independen memberikan
kontribusi dengan analisis grafik nilai produk kelautan dari jenis ikan “utama”
yang dipilih. Perbandingan pada grafik ini sangat membanggakan. dimulai
pada tahun 1950 ikan Bawal florida telah menikmati sebagai nilai tertinggi
produk kelautan. Lebih lanjut, grafik ini mengatakan bahwa Ikan bawal Florida
telah menjadi sebuah spesies komersial yang diterima pasar untuk beberapa
waktu dan telah diterjemahkan sebagai sebuah pengakuan pasar.
Nilai eceran di toko ikan cukup variabel. Sesekali pemeriksaan dilakukan oleh
staf kami di Florida dan Georgia (Atlanta) telah diketahui bahwa ikan bawal
florida utuh dan segara berada pada kisaran $ 6,00 per pon hingga $ 10 per
pon. Hidangan ikan bawal florida yang disajikan direstoran kelas atas
menawarkan hidangan bawal florida pada kisaran $ 20.00 hingga $ 32,25 per
porsi. Beberapa restoran populer di bagian selatan menawarkan :
Setelah tahun 2004 badai telah membunuh ikan di kolam kami, kami
memutuskan untuk memodifikasi rancangan percobaan asli kami. Benih ikan
bawal yang berjumlah 187 ekor kita masukkan ke dalam kolam pada bulan
Oktober, 2004, dimana akan dianggap sebagai percobaan "daya tahan".
Pertanyaannya adalah, bisakah ikan bawal Florida bertahan hidup dan
berkembang tanpa campur tangan manusia, kecuali untuk mengurangi
kejadian fisik bencana seperti banjir, pada kolam dengan salinitas 19 ppt
kami? Kami tidak menambahkan pakan buatan pada kolam (McMaster,
2005).
Bawal florida dapat mentolerirperbedaan suhu yang luas antara 500 F. (100 C)
hingga 950 F (350 C.). Namun, kami percaya bahwa untuk tujuan budidaya
komersial spesies ini, kisaran suhu untuk pertumbuhan terbaik dan dari
masalah operasional terkecil adalah 800 F. (270 C.) hingga 840 F (290 C).
Lokasi tambak percobaan kami adalah Florida utara pusat di sisi Atlantik.
Kolam percobaan ada di ujung utara Laguna sungai Indian dan sekitar 20 mil
dari daratan.
Pada bulan Juli, 2005 kami memasang monitor suhu secara berkelanjutan/
logger ke dalam kolam. Grafik di bawah adalah catatan suhu untuk tanggal 5
Juli 2005 sampai dengan 20 Desember 2005. Ekskursi cepat pada suhu
dikarenakan perpindahan sensor dari kolam ke pencatatan data.
Terlihat dari grafik ini bahwa suhu pertumbuhan yang baik ada dari bulan Juli
sampai Oktober, 2005. Kami menduga bahwa bulan Juni pada tahun 2005
tersebut seharusnya berada di atas 800 F. (270 C). Patut ditandai. Di Oak Hill,
Florida, untuk tahun 2005 terdapat kisaran suhu optimum pertumbuhan yang
baik selama lima bulan. Hal ini tidak berarti bahwa ikan bawal berhenti
berkembang pada suhu dibawah 800 F. (270 C).
Variasi salinitas yang minim selama masa pengujian. Hanya selama ada
hujan besar (hujan lebih dari 3 inci (7,62 cm.) per 24 jam) akan mengurangi
kadar salinitas terukur. Alasan untuk ini adalah terutama disebabkan oleh
kemiringan luas wilayah bangunan kami sebesar 2,5 hektar kita (1 ha.)
mengalirkan semua air permukaan langsung ke kolam. Setelah peristiwa
hujan besar, biasanya salinitas akan turun sampai 12 ppt pada kondisi
ekstrim dengan peristiwa hujan besar menyebabkan salinitas turun sampai 15
ppt. Salinitas normal akan kembali ke 19 ppt., sekitar satu minggu. Pemulihan
konsentrasi salinitas dibantu oleh masukan air sumur yang konstan sekitar 60
gpm (227 lpm). Para ikan bawal uji mengalami pengenceran yang ekstrim di
kolam pada tanggal 24 Oktober 2005 Ketika badai Wilma menghantam
daerah kami. Profil temperatur menunjukkan penurunan suhu kolam yang
signifikan dimulai sejak tanggal tersebut. Badai Wilma memproduksi 15 inci
(38 cm.) hujan selama dua hari. Kolam tambak tidak kehilangan daya listrik
atau kerusakan kincir angin selama badai ini. Namun, properti dan kolam
dibanjiri lagi dengan air tawar. Kali ini staf kami mampu menjaga air kolam
berubah dengan menggunakan pompa submersible untuk mencegah
stratifikasi air tawar ke air asin dan karenanya anoksia dari zona air asin lebih
rendah. Namun pencampuran ini menyebabkan seluruh air kolam selama 24
jam turun menjadi salinitas 2 ppt. Pada tanggal 28 Oktober 2005 kolam
kembali ke keadaan semula dan salinitas pulih sampai 12 ppt. Pada tanggal 3
November 2005, salinitas pulih ke 15 ppt. Butuh waktu sekitar 15 hari untuk
salinitas kolam pulih kembali ke 19 ppt. Menggunakan pasokan air sumur.
Menariknya, tidak ada ikan bawal yang mati selama periode salinitas rendah
yang ekstrim ini.
Aerasi pada kolam terus menerus diberikan melalui empat diffusers (panjang
enam inci) (panjang 15cm.) dimana diletakkan di sepanjang sisi kolam.
Diffusers ini berada sekitar tiga kaki dari air (1 meter). Pengukuran oksigen
dilakukan pada interval yang tidak teratur. Umumnya, sampel diambil satu kali
kali per bulan atau ketika kondisi mengisyaratkan adanya potensi untuk terjadi
deplesi oksigen. Selama lebih dari dua tahun masa pengujian kami tidak
menemukan oksigen berada di bawah tingkat saturasi/kejenuhan.
Selain pertukaran air dan aerasi kita juga menerapkan pemakaian bakteri
probiotik (Alken Murray Corporation, culture # 1006 & 1002) berdasarkan
siklus mingguan. Kami mengharapkan adanya perbaikan kondisi air yang
signifikan dengan penggunaan bakteri ini. kolam yang digunakan berumur
empat tahun dan tidak pernah dikeringkan untuk pembersihan. Pada akhir
tahun pertama sejumlah besar filamentus algae hijau (Enteromorpha
intestinalis) telah mengambil alih kolam. Nutrisi utama dimasukkan kedalam
tambak karena kolam terus menerima semua limbah yang timbul dari Artemia
disebelah tambak Bio-massa. Enam bulan setelah dimulainya penerapan
bakteri probiotik air dibersihkan, algae filamentus menghilang. Air tetap jernih
dengan sebuah cahaya tanah lumpur berpasir pada bagian bawah.
Kolam uji coba MTI digunakan untuk berbagai keperluan bersamaan dengan
proyek ikan bawal. spesies polikultur lainnya yang menghuni secara bersama-
sama pada kolam merupakan induk untuk jenis ikan seperti Lookdowns
(Selene vomer), Pigfish (Orthopristis chrysoptera), Spot croaker (Leiostomus
xanthurus), Pinfish (Lagodon rhomboides) Mud minnows (Fundulus grandis),
air asin diadaptasi oleh ikan Florida flag fish (Jordanella floridae) dan Sailfin
Mollies (Poecllia sp.). spesimen invertebrata yang diintroduksi adalah udang
rumput laut (Palaemonetes vulgaris), kerang cluster kecil (Identitas tidak
diketahui), berbagai macam jenis kepiting kecil dan beberapa kepiting biru
besar (Callinectes sapidus).
Kami menemukan bahwa kolam kami yang berukuran 300 kaki X 150 X 8 kaki
kedalaman (91meters X 46 meter X 2,44 meter kedalaman) mungkin bukan
konfigurasi terbaik untuk pertumbuhan ikan bawal. Ada satu kebiasaan yang
sulit dari ikan bawal florida, mereka suka untuk melompat. Bahkan, kematian
satu-satunya melalui pengamatan kami adalah ketika ikan bawal melompat
keluar dari kolam menuju kolam utama. Kami menduga bahwa ada predator
lain yang menyebabkan kematian ini, tetapi tidak ada yang lain lalu staff kami
menangkap satu ikan untuk diamati. Tidak pernah ada kematian yang kami
amati berkaitan dengan penyakit.
Kolam kami memiliki kemiringan dangkal pada tiga sisinya dengan tidak
disertai adanya tanggul. Sisi keempat memiliki kemiringan yang tinggi dan
tinggi tanggul adalah (6 kaki) (2 meter). Seluruh kematian akibat melompat
ditemukan di sisi kolam tanpa adanya tanggul. Kami percaya bahwa
beberapa ikan pasti melompat keluar pada kolam dengan tanggul yang tingg
inamun mereka terpeleset dan berguling jatuh kedalam air. Rancangan kolam
masa depan harus memperhitungkan hitungan konfigurasi yang membatasi
kematian akibat melompat. Parameter penting lainnya untuk rancangan kolam
untuk ikan Bawal florida adalah kedalaman air. Kami percaya bahwa
kedalaman air minimum untuk alasan perilaku tersebut adalah 3 kaki (1
meter). Untuk alasan iklim, Kolam yang lebih dalam diperlukan untuk daerah
dengan suhu seperti Oak Hill, dimana wilayah Florida utara merupakan Garis
beku Florida.
HASIL BUDIDAYA KOLAM
Setelah ikan bawal berada di dalam kolam selama sembilan bulan dan
selama musim dingin dari akhir Oktober 2004 sampai akhir Juli 2005, sebuah
sampel pembanding diambil (McMaster, 2005). Sampling Itu menunjukkan
berat rata-rata adalah 330 gram (11,63 ons) dan panjang rata-rata 25 cm
(9.69 inci). Laju pertumbuhan ini jauh di bawah standar rata-rata laju
pertumbuhan jangka panjang yakni satu pon selama sembilan bulan
(McMaster, 1988).
Pada akhir Desember 2005, kolam ikan Bawal disampling lagi. Sampling kali
ini dilakukan dengan kait dan garis menggunakan kaitan melingkar.
Desember, 2005 populasi ikan bawal berusia 14 bulan dan mengalami
pertumbuhan suhu normal dari bulan Juni 2005 sampai akhir Oktober 2005.
Jumlah sampel sebanyak 20 ikan. Berat rata-rata adalah 669 gram (1,25 pon)
dan panjang rata-rata adalah 29,19 cm. (11,49 inci). Kami memperkirakan
bahwa ikan akan mencapai ukuran pasar sebesar satu pon pada akhir
Oktober 2005. Dalam hal kolam alami membutuhkan sekitar satu tahun untuk
ikan bawal mencapai ukuran pasar satu pon. Kurva standar pertumbuhan
kami menunjukkan bahwa ikan bawal yang dibudidayakan di dalam kolam
pada suhu 8o0 F akan mencapai ukuran pasar satu pon setelah
dibudidayakan selama 9 bulan (McMaster. 1988). Jelas, bahwa pertumbuhan
lebih lambat pada kolam disebabkan oleh suhu pada musim dingin.
Gambar 3. Pertumbuhan Ikan Bawal, Standar Vs Kolam
Kami memiliki pemahaman yang sangat baik terhadap biaya dan hadiah yang
akan diberikan sebagai intensif, sistem tangki budidaya kapitalisasi yang
tinggi. Kami tidak memiliki pemahaman yang baik tentang biaya operasional
dan kapitalisasi saat ini pada kolam tambak ikan bawal florida. Namun, kami
percaya bahwa kolam tambak dengan intensitas rendah Bawal florida akan
lebih sedikit membutuhkan intensif peralatan dan lebih sedikit intensif untuk
biaya operasional. Kedua kategori biaya tersebut akan memberikan modal
menuju sebuah kesempatan garis bawah yang lebih baik.
Ikan Bawal Florida telah menunjukkan bahwa ia menikmati harga pasar yang
tinggi. Pertanyaannya adalah berapa biaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkannya? Skala ekonomi adalah kunci keberhasilan budidaya. Nilai
ekonomi dari pertumbuhan 50.000 pon ikan bawal yang dibudidayakan di
kolam jelas sangat berbeda dari 100.000 pon ikan bawal yang dibudidayakan
di tambak. Akan dibutuhkan banyak kertas jika kita meluangkan waktu disini
untuk menganalisis seluruh biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 juta
pon ikan bawal di tambak selama satu tahun. Kami dapat memberikan
perkiraan biaya yang baik dan perkiraan dari seluruh biaya utama. Bagan
rencana pengembangan ikan bawal (Lampiran 2) memberikan gambaran dari
biaya utama ini.
Untuk tujuan singkat dari presentasi ini biaya utama dan biaya proyek untuk
untuk sebuah proyek produksi satu juta pon per tahunnya adalah :
Sumber data dari banyak usaha budidaya ikan bawal skala rumah tangga
Pertimbangan biaya untuk lahan dan konstruksi kolam hampir tidak mungkin
untuk diperkirakan mengingat banyak lokasi yang dapat digunakan untuk
usaha itu. Biaya operasional langsung ini memang masih tinggi jika
dibandingkan dengan biaya operasi budidaya ikan finfish lainnya. Namun
jumlah 1 juta pons ikan per tahun dimulai dari pembibitan dan selanjutnya
biaya awal cenderung tinggi. Di sisi lain dari Neraca, telah menunjukkan
bahwa ikan bawal Florida nilai penjualan secara keseluruhan disini di Amerika
Serikat untuk ikan beku segar mendekati $ 6,00 per pon.
KESIMPULAN BUDIDAYA TAMBAK
Seperti yang kita telah laporkan di masa lalu (McMaster, 1988), ada satu
penyakit dimana kulit tipis ikan Bawal florida tidak mampu mentolerir dan itu
adalah penyakit parasit laut (Cryptocaryon irritans). Ketika ikan bawal
dibudidayakan dalam bak air laut dengan salinitas 32 ppt organisme parasit
merupakan sebuah ancaman terus menerus yang dapat memusnahkan
seluruh populasi hampir tiap malam. Ia akan muncul dimana siklus hidup
parasit laut ini terganggu oleh air dengan salinitas 19 ppt. Namun, penelitian
lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengkonfirmasi pendapat ini.
Terakhir, ikan Bawal florida sebagai calon spesies baru dan spesies alternatif
untuk pertimbangan bagi perusahaan-perusahaan budidaya udang yang
mencari diversifikasi kolam budidaya mereka, kami yakin telah menunjukkan
di sini bahwa ikan ini layak dipertimbangkan secara serius.
DAFTAR PUSTAKA
Berry, F. and E.S. Iversen. 1967. Pompano: Biology Fisheries and Farming
Potential. Proceedings Gulf and Caribbean Fisheries Institute 19 :
116-128.
Chu, C.T. 2004, Team Aqua Corporation, Taiwan. Personal communicaton.
Finucane, J.H. 1971. Progress in pompano mariculture in the United States.
Proceedings Annual Workshop World Mariculture Society 1 : 69-72
Gilbert, C. 1986. Species Profiles: Life Histories and Environmental
Requirements of Coastal Fishes and Invertebrates (south Florida):
Florida Pompano. U.S. Fish and Wildlife Service
Biological Report 82 (11.42). U.S. Army Corps of Engineers, TR-EL-82-4. 14
pp.
Goethel, David 2005. Betting the Farm. National Fisherman. December, 2005,
28-31 pp..
McMaster, M.F., 1977. Intensive Marine Fish Farming. Mariculture
Technologies International, Inc.. In house Report. July, 1977.
McMaster, M.F. 1988. Pompano Aquaculture: Past success and present
opportunities. Caribbean Aquaculture and Trade Expo &
Conference. Puerto Rico.
McMaster, M.F., Kloth.,T.C., and Coburn, J.F. 2003. Prospects for
Commercial Pompano Mariculture – 2003. Aquaculture America
2003, February 18-21, 2003. Louisville, Kentucky.
McMaster, M.F., Kloth, T.C., and Coburn, J.F. 2004. Pompano Mariculture –
2004. Aquaculture Magazine 30 (4): 25-29.
McMaster, M.F., Kloth, T.C., and Coburn, J.F., 2005. Pompano Mariculture in
Low Salinity Ponds. 2 nd International Sustainable Marine Fish
Culture Conference and Workshop. Harbor
Branch Oceanographic Institution, Fort Pierce, Florida, October 19-21.
Proceeding in press.
Staff Writer, 2006. Seafood Continues Gains at Dinner Tables in U.S..
National Fisherman, February 2006. pp. 45.
Tatum, W.M. and Trimble, W.C. 1978. Mono and Polyculture Pond Studies
with Pompano (T. carolinus) and Penaeid Shrimp (P. astecus, P.
duorarum, and P. setiferus) in Alabama, 1975-1977. Proceeding of
the World Aquaculture Society #9, 1978.
Trimble, W.C. 1980. Production Trial for Monoculture and Polyculture for Whie
Shrimp (P. vannamei) or blue shrimp (P. stylirostric) with Floria
pompano T. carolinus in Alabama, 1978-1979. Proceedings of the
World Mariculture Society 11.
Wagstaff, R.K. 1975. Concept and Process of Growing Pompano in
Confinement. Feedstuffs Magazine, June2, 1975. pp. 24-25.
Watanabe, W.O. 1995. Aquaculture of the Florida pompano (Trachinotus
carolinus) and other jacks (family Carangida) in the western
Atlantic, Gulf of Mexico, and Caribean Basin: status and potential.
In: K.L. Main and C. Rosenfeld, editors, Culture of High-Value
Marine Fishes in Asia and the United States. Proceedings of the
Fifth Internatinal Asian Interchange Workshop. The Oceanic
Institute, Honolulu, Hawaii.
Yeh, S-P.,Yang, T., and Chu, T-W., 1998. Marine Fish Seed Industry in
Taiwan. Aquafind (www.aquafind.com/articles/seed.php).
LAMPIRAN 1
Lampiran 2