Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Telah masyhur diketahui bahwa ketika Utsman mengirimkan mashahif ke pelosok negeri yang dikuasai
Islam, beliau menyertakan orang yang sesuai qiraatnya dengan mashahif tersebut. Qiraat ini berbeda
satu dengan lainnya karena mereka mengambilnya dari sahabat yang berbeda pula. Perbedaan ini
berlanjut pada tingkat tabiin di setiap daerah penyebaran. Demikian seterusnya sehingga sampai pada
munculnya imam qurra’. Begitu banyaknya jenis qiraat sehingga seorang imam, Abu ‘Ubaid al-Qasim ibn
Salam (w. 224 H) tergerak untuk menjadi orang pertama yang mengumpulkan berbagai qiraat dan
menyusunnya dalam satu kitab. Menyusul kemudian ulama lainnya menyusun berbagai kitab qiraat
dengan masing-masing metode penulisan dan ketegorisasinya.
Demi kemudahan mengenali qiraat yang banyak itu, pengelompokan dan pembagian jenisnya adalah
cara yang sering digunakan. Maka dari segi jumlah, ada tiga macam qiraat yang terkenal yaitu, qiraat
sabah, ‘asyrah, dan arba’ asyrah. Sedangkan Ibn al-Jazari membaginya dari segi kaidah hadits dan
kekuatan sanadnya. Namun demikian kedua pembagian ini saling terkait satu dengan lainnya. Paparan
berikut membatasi penjelasan hanya pada asal-usul timbulnya beberapa peristilahan di atas, yaitu
qira’at sab’ah, ‘asyrah, dan syadzah.
Sumber: http://quranicsciences.wordpress.com/2008/11/17/sekelumit-sejarah-qiraat/