Beberapa waktu yang lalu ada seorang ibu yang mendatangi saya dan mengeluh kalau dia selalu miskin. Bahkan beberapa menit yang lalu ada seorang bapak yang menge luh kalo dia sedang mengalami masalah keluarga. Mereka berdua bertanya kira-kira solusinya apa. Kemudian saya menjawab bahwa resep untuk solusi nya ada tiga yang disingkat menj adi ASI. A yang pertama adalah Allah, S dari sedekah dan I adalah Ikhtiar. Maksdnya apa? maksudnya untuk menyelesaikan masalah itu kita harus melakukan pen dekatan kepada Allah. Setidaknya paling sedikit ada dua cara untuk pendekatan ke pada Allah swt, yaitu cara yang pertama adalah sholat. Kenapa kok sholat? Sholat diperintahkan dengan cara yang sangat istimewa, berbeda dengan perintah Allah y ang lainnya. Sholat diperintahkan kepada Nabi Muhammad SAW langsung melalui pros es Isra dan mi raj yang berbeda dengan perintah lainnya yang melalui perantaraan m alaikat jibril. Sebagaimana kita seorang karyawan yang menerima perintah dari Atasan, tentunya j ika perintah tersebut dijalankan dengan baik, atasan kita akan merasa senang dan sebagai balasannya kita akan mendapatkan keuntungan seperti bonus, naik gaji da n lain sebagainya. Jika kita meninggalkan sholat kita akan mendapat dosa dan amalan - amalan baik k ita lainnya tidak akan diterima oleh allah swt. Sebagai contoh lebih baik mana m eninggalkan sholat atau puasa. Tentunya dua-duanya tidak ada yang lebih baik, ta pi kalau disuruh memilih akan lebih baik meninggalkan puasa. Jika kita meninggal kan puasa kita akan mendapatkan dosa dan akan mendapatkan pahala sholat. Berbeda jika kita meninggalkan sholat, kita akan mendapatkan dosa akibat meninggalkan s holat dan puasa yang kita lakukan tidak akan mendapatkan pahala. Sholat itu adal ah tiang agama. Saya bertanya kepada ibu yang mengeluh tadi, apakah ibu sholat? dia menjawab sud ah 4 tahun saya tidak sholat. Astaghfirullah, kenapa ibu tidak sholat? dia menja wab: saya melihat banyak orang tidak sholat tapi kehidupannya kaya . Kemudian saya bertanya lagi apakah setelah ibu tidak sholat selama 4 tahun ibu menjadi kaya? . . jawabnya.. Tidak Cara mendekatkan diri kepada Allah yang kedua adalah dengan melakukan istighfar. Jika kita menerima musibah atau cobaan, perbanyaklah istighfar dan jangan su uzon kepada Allah. Bisa jadi musibah atau cobaan yang kita terima itu merupakan berk ah yang kita terima. Alkisah jaman dahulu kala ada seorang raja bersama patihnya pergi berburu ke ten gah hutan. Di tengah perburuan mereka berpisah. Selagi sang patih mencari buruan nya, dia melihat ada sesuatu yang bergerak di semak-semak, kemudian dia panah ya ng bergerak-gerak itu. Akan tetapi apa yang terjadi, ternyata yang dia panah itu adalah sang Raja, yang menyebabkan jari kelingking Raja putus. Raja murka luar biasa dan tidak mau menerima kejadian tersebut dan menjebloskan ke patih ke penj ara. Berbeda dengan Raja, patih menerima cobaan tersebut dan tetap ber prasangka baik kepada Allah swt. Di dalam penjara, patih memperbanyak istighfar. Setelah kelingking raja sembuh dan beberapa tahun kemudian raja kembali melakuka n perburuan ke hutan dan kali ini hanya membawa 4 orang pengawal. Malangnya raja beserta pengawalnya tersesat di daerah kekuasaan kanibal dan mereka ditangkap. Empat orang pengawal dijadikan santapan dan kini tiba giliran raja yang akan dij adikan santapan. Akan tetapi raja kanibal melihat jari kelingking raja yang putu s dan membatalkan untuk menyantap Raja karena tidak mau memakan manusia yang cac at. Akhirnya Raja pun dibebaskan. Langsung sesampainya di Istana langsung membebaskan Patih, dan patih pun bertany a kenapa kok saya dibebaskan? Raja mengatakan patih dibebaskan karena menyebabka n kelingking saya putus. Patih bingung, dulu saya dipenjara karena memanah kelin gking raja. Kemudia raja pun bercerita pengalaman yang dialaminya. Patih pun ber syukur dia dipenjara. Raja bingung kenapa kok patih bersyukur. Patih menjawab ka lau dia tidak sedang dipenjara, tentunya dia ikut Raja berburu dan sekarang suda h menjadi santapan para kanibal. S adalah sedekah. Dengan sedekah kita membersihkan harta kita.