Anda di halaman 1dari 3

Smile and be kind

SMILE*
A smile costs nothing, but it creates much.
It enriches those who receive it without impoverishing
those who give it.
It happens in a flash, and the memory of it may last
forever.
None are so rich that they can get along without it, and
none so poor that they cannot be richer for its benefits.
It creates happiness in the home, fosters goodwill in a
business, and is the countersign of friends.
It is rest to the weary, daylight to the discouraged,
sunshine to the sad, and nature's best antidote for trouble.
Yet it cannot be begged, bought, borrowed, or stolen, for it
is something that is worth nothing to anyone until it is
given away.
In the course of the day, some of your acquaintances may
be too tired to give you a smile. Give them one of yours.
Nobody needs a smile so much as those who have none
left to give.

From The Best of ... Bits & Pieces, Economics Press,


Fairfield, NJ, 1994, p. 170.
 Senyum dan bersikap ramah

SENYUM*

,Senyum tidak mengeluarkan biaya, tetapi menciptakan banyak hal.


Memperkaya mereka yang menerima, tanpa merugikan mereka
yang memberi
Senyum hanya terjadi dalam sekejap, tetapi kesannya abadi
Tak seorang pun begitu kayanya sehingga dapat hidup tanpa
senyum, dan
Tak seorang pun begitu miskinnya sehingga mereka tidak bisa
lebih kaya dengan manfaatnya
Senyum menghasilkan kebahagiaan di rumah, mengembangkan
nama baik dalam bisnis, dan pengakuan dari teman-teman.
Senyum menenteramkan mereka yang jenuh, sinar terang bagi
keputusasaan,
matahari bagi yang sedih, dan obat alamiah yang mujarab
bagi mereka yang bermasalah.
Namun demikian, senyum tidak dapat diminta, dibeli, dipinjam,
atau dicuri, karena senyum tidak berharga apa-apa bagi siapa
pun jika tidak diberikan.
Dalam perjalanan hari, beberapa kenalan Anda mungkin terlalu
lelah untuk memberikan senyuman kepada Anda. Berikan mereka
senyum Anda.
Tidak ada orang yang lebih membutuhkan senyuman
dibanding mereka yang tidak memiliki apa-apa untuk diberikan

Dari The Best of ... Bits & Pieces, Economics Press,


Fairfield, NJ, 1994, p. 170.

Anda mungkin juga menyukai