Di POLRESTABES BANDUNG
Oleh : Kelompok 6
2010
Pengembangan ICT di Divisi K-3 Satpam UPI
Lembar Pengesahan
Kelompo : 5
k
Anggota : Raden Arman B.(1005231)
Chepy Cahyadi (1005139)
Elsi Melyna (1006238)
Firman Fiqri Firdaus (1000230)
Mohamad Hasan N (1005377)
Nur Azizah (1001131)
Tya Yulistiani Muis (1000207)
Yana Dwiputra Nugraha
(1005247)
Mengetahui,
1005231
Abstrak
Polrestabes Bandung merupakan salah satu lembaga pelayanan masyarakat yang bergerak
dibidang pertahanan dan keamanan.
Kata Pengantar
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan observasi mengenai pengembangan ICT di Divisi K-3
Satpam UPI. Penulis pun mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami, Ibu Ria
selaku dosen di mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah
menginspirasi penulis untuk membuat laporan ini. Pun tidak lupa kepada asisten dosen dan
teman-teman yang telah membantu dan membimbing penulis dalam pembuatan laporan
observasi ini.
Laporan observasi ini membahas mengenai perkembangan ICT dalam suatu lembaga. Lembaga
yang penulis pilih untuk melakukan observasi adalah lembaga yang berhubungan dengan
keamanan, yaitu Lembaga Divisi K-3 Satpam UPI. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai alasan
penulis memilih lembaga tersebut dan juga memilih tema mengenai keamanan bisa pembaca
temukan di bab-bab selanjutnya.
Semoga pembaca dapat mengambil manfaat dan wawasan serta mengajak pembaca untuk
berpikir kritis mengenai keamanan yang ada di suatu lembaga dari laporan observasi yang
penulis buat ini. Penulis meminta maaf jika dalam laporan observasi buatan penulis ini
mengandung tulisan-tulisan ataupun kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca. Selamat
membaca.
Terima kasih
Penulis
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
Masalah yang dibahas oleh penulis dalam laporan ini adalah bagaimana penerapan TIK dalam
lembaga tersebut serta bagaimana perkembangannya di lembaga tersebut. Selain itu penulis
juga membahas masalah yang biasanya terjadi di lembaga tersebut yang berhubungan dengan
TIK dan juga mengenai kesempatan kerja lulusan yang mempunyai keahlian di bidang TIK
dilembaga tersebut, apakah cukup terbuka atau tidak.
Metode yang penulis gunakan dalam pembuatan laporan ini adalah dengan menncari semua
bahan yang dibutuhkan melalui wawancara ataupun dengan menggunakan metode pustaka,
yaitu dengan menggunakan berbagai sumber yang ada untuk membuat laporan ini. Adapun
format laporan ini yaitu seperti pembuatan karya ilmiah.
BAB IV Kesimpulan
Saran
Penutup
Lembar pengesahan
Daftar pustaka
1. Manfaat teoritis
Menambah wawasan dan pengetahuan dari SDM di lembaga tersebut mengenai TIK agar
mereka dapat menggunakan fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan TIK secara baik dan
efisien.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan SDM di lembaga tersebut dapat menggunakan dengan sebaik-baiknya TIK yang
telah ada. Dan juga mengimplementasikan TIK dalam dunia kerja, agar tidak hanya menjadi alat
yang mubazir.
Perkembangan TIK di Divisi K-3 Satpam UPI mulai dilaksanakan ketika lembaga tersebut
didirikan. Divisi K-3 Satpam UPI mulai berdiri bersamaan dengan berdiri.a UPI itu sendiri yang
dulunya bernamakan IKIP Bandung.
Pada awal berdirinya, lembaga tersebut belum sepenuhnya menggunakan TIK dalam
melakukan tugasnya. Biasanya alat yang dominan digunakan yaitu walkie talkie. Penggunaan IT
yang belum optimal pada waktu itu dikarenakan oleh kurangnya SDM yang memadai pada
waktu itu.
Dengan bertambahnya kualitas dan kuantitas dari UPI , maka dengan sendirinya Divisi K-3
Satpam UPI pun ikut bertambah kualitas dan kuantitasnya. Sehingga SDM bukan menjadi
kendala lagi dalam penggunaan IT.
Sampai saat ini, sudah banyak alat TIK yang digunakan dalam lembaga tersebut, tidak hanya
terpaku pada walkie talkie.
Perangkat system keamanan yang telah dimiliki oleh lembaga tersebut adalah
CCTV, yang di gunakan sebagai perekam atau pengambilan gambar pada tempat-tempat
tertentu.
Walkie talkie adalah sebuah alat komunikasi genggam yang dapat mengkomunikasikan dua
orang atau lebih dengan menggunakan gelombang radio. Kebanyakan walkie talkie digunakan
untuk melakukan kedua fungsinya yaitu berbicara ataupun mendengar. Walkie Talkie dikenal
dengan sebutan Two Way Radio ataupun radio dua arah, yang dapat melakukan pembicaraan
dua arah, berbicara dan mendengar lawan bicara secara bergantian. Walkie talkie dapat
digunakan dalam jarak 0,5 Km sampai dengan 2,5 Km tanpa menggunakan biaya pulsa seperti
menelpon. Walkie talkie merupakan transceiver, yang dikarenakan ia memiliki two way radios
tersebut, alat ini memiliki radio transmitter dan sinyal penerima komunikasi radio. Kemudian
email sebagai salah satu alat komunikasi.
Perangkat lainnya yang berhubungan dengan TIK antara lain komputer, printer, televisi, dan
internet.
Kebijakan yang digunakan dalam lembaga tersebut yang berhubungan dengan TIK adalah dengan
menggunakan aplikasi-aplikasi TIK dalam melakukan setiap kegiatan, dari yang sederhana yang dapat di
gunakan oleh “satpam”.
Dalam hal penggunaan teknologi di Divisi K-3 Satpam UPI benar-benar digunakan dengan
optimal karena manfaatnya yang sangat dirasakan oleh lembaga tersebut untuk mempermudah
pekerjaannya. Sebagai contoh adalah penggunaan CCTV di gedung-gedung sehingga aktivitas
yang dilakukan bisa dipantau hanya dengan satu orang saja, salah satu contoh manfaat CCTV
yang benar-benar dirasakan adalah tertangkapnya pencuri yang melakukan pencurian sebuah
Laptop di lingkungan kampus UPI yang diketahui berkat rekaman CCTV.
Selain itu, ada beberapa teknologi juga yang dipakai untuk mempermudah komunikasi sebagai
contoh handy talkie dan email. Handy Talkie ini sangat dirasakan manfaatnya untuk
berkomunikasi dengan anggota lain di tempat yang berbeda tetapi masih dalam satu kampus.
Sedangkan email digunakan untuk mempermudah akses dengan kampus-kampus lain yang
berada di luar kota. Di Divisi K-3 Satpam UPI juga sering menggunakan PC sebagai media
membuat surat dengan lebih mudah.
Selain itu juga divisi K-3 Satpam UPI ini sedang merencanakan sistem keamanan perparkiran
yang menggunakan basis digital sehingga tingkat keamananya lebih baik dari pada sistem
manual. Sistem perparkiran digital hanya tinggal pelaksanaannya karena persiapannya sudah
benar-benar matang.
Berkat adanya Teknologi Informasi dan Komunikasi lembaga tersebut dapat melakukan
tugasnya dengan lebih mudah sehingga pelayanan Divisi K-3 Satpam UPI kepada Civitas
Akademika UPI menjadi lebih baik. Pada awalnya Divisi K-3 Satpam UPI melayani hanya dengan
sistem manual, sebagai contoh untuk mengamankan lingkungan kampus UPI maka anggota
harus berkeliling mengitari seluruh kampus UPI sehingga menguras waktu dan tenaga selain itu
ada hambatan lain yaitu kurangnya personil. Setelah adanya TIK maka dengan penggunaan
CCTV saja sudah cukup sehingga anggota tidak perlu berkeliling tetapi cukup diam di depan
monitor yang menampilkan hasil dari CCTV tersebut.
Selain itu, jika sekarang anggota harus berdiri menjaga gerbang masuk kampus supaya
terciptanya keamanan, kedepannya tidak perlu lagi dilakukan karena akan diterapkannya
sistem perparkiran digital yang akan segera dilaksanakan. Ini merupakan perubahan yang cukup
baik karena dapat mengefisienkan waktu dan tenaga untuk melakukan hal-hal lain.
2 Januari 2011 : Pembuatan laporan observasi dalam bentuk word, pdf, dan flash
jarang jauh, akses cepat informasi, dan sampai sebagai alat untuk pengamanan seperti yang di
gunakan oleh lembaga pengamanan UPI.
Di lembaga pengamanan UPI atau disebut K-3 SATPAM UPI salah satu lembaga yang
memanfaatkan pelayanan TIK tersebut. Dengan sistem jaringan dan komunikasi semua anggota
SATPAM UPI berintraksi satu sama lain untuk menyampaikan sutu berita ataupun informasi
penting mengenai ketidakamanan suatu tempat dengan cepat. Bahkan sekarang di gedung –
gedung tempat mahasiswa belajar di pasang kamera pengintai. Kamera tersebut terhubung
secara sistem jaringan dengan computer yang ada di pos keamanan satpam,jadi bisa terlihat
secara langsung apabila ada suatu kejahatan ataupun kriminalitas lainnya yang terjadi di
tempat tersebut. Dengan kata lain bahwa TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi ) tidak
hanya di manfaatkan di bidang pendidikan, perbankan, pemerintahan, keuangan, kesehatan
tetapi untuk bidang pertahanan dan keamanan pun sangat dibutuhkan sebuah tranformasi TIK
(Teknologi Informasi dan Komunikasi ).
Tekonologi Informasi dapat didefinikan sebagai suatu teknologi yang berfungsi untuk
menghasilkan, menyimpan,mengolah, dan menyebarkan informasi tersebut dengan berbagai
bentuk media dan format. Tidak dapat di pungkiri lagi dengan hal itu, banyak hal yang
menguntungkan bagi para pengguna. Salah satunya dalam hal bidang pertahanan dan
keamanan. Divisi keamanan UPI atau yang disebut K-3 SATPAM UPI merupakan lembaga
keamanan yang sangat tebantu dan tertolong dengan adanya Teknologi Informasi tersebut.
Kamera pengintai merupakan salah satu aplikasi dari suatu teknologi informasi yang bisa
merekam dan memvideo suatu keadaan disuatu tempat. Dengan adanya kamera pengintai
satpam – satpam di UPI tak perlu untuk susah – susah mengamati suatu tempat. Hanya dengan
melihat di computer yang terhubung langsung dengan kamera tersebut, satpam UPI bisa tahu
kesaan tempat tersebut.
Dalam hal berkomunikasi pun dengan jumlah satpam UPI yang hampr 100 orang lebih dalam
satu shift, mereka merasakan manfaat dan dampak positif dari Teknologi Informasi. Mereka
bisa leluasa saling bicara memberitaukan keadaan suatu tempat hanya dengan bicara di tempat
tanpa harus tatap muka dengan sebuah walkie talkie. Wlkie Talkie adalah alat komunikasi yang
memanfaatkan gelombang udara yang ada di sekitar kita dengan bantuan gelombang
elektromagnetik. Jelas banyak sekali dampak positif yang ditimbulkan dari Teknologi Informasi
tersebut, walaupun mungkin ada sedikit dampak negative yang dirasakan.
BAB IV KESIMPULAN
Secara umum, lembaga Divisi K-3 Satpam UPI sudah cukup banyak mengetahui
mengenai TIK. Mereka bahkan telah menerapkan kebijakan-kebijakan mengenai
penggunaan alat-alat yang berkaitan dengan TIK. Alat-alat tersebut digunakan secara
optimal, meskipun tidak dipungkiri bahwa kuantitas dan kualitas dari alat-alat tersebut
masih perlu untuk dibenahi.
Adapun untuk masalah didalam lembaga tersebut yang berhubungan dengan TIK,
mereka bisa mengatasi sendiri untuk hal-hal yang kecil. Tetapi jika terjadi masalah yang
cukup besar maka mereka akan melakukan service ulang untuk alat-alat yang
mengalami masalah.
Intinya lembaga Divisi K-3 Satpam UPI bisa dikatakan sudah mandiri dan melek akan
pentingnya TIK dalam membantu mempermudah tugas-tugas mereka.
SARAN
Pengembangan ICT di lembaga divisi K-3 Satpam cukup pesat. Ini bisa dilihat dari
peralatan IT yang ada sudah cukup komplit untuk memenuhi kebutuhan dalam
mempermudah pekerjaan. Hanya saja untuk masalah kualitas dari peralatan IT itu
sendiri masih jauh dari kata sempurna. Peralatan tersebut mempunyai waktu hidup
yang relatif singkat dan terkadang sering mengalami kerusakan. Selain dari masalah
kualitas, masalah kuantitas dari peralatan IT pun masih kurang memuaskan.
Dikarenakan masih sedikitnya peralatan IT yang ada meskipun peralatan tersebut sudah
komplit.
Untuk itu hendaknya, bagian pusat (UPI) memberikan kualitas dan kuantitas yang lebih
baik lagi untuk lembaga Divisi K-3 Satpam UPI agar masyarakat pun mendapatkan apa
yang mereka inginkan, yaitu keamanan dan kenyamanan.
PENUTUP
Demikian laporan observasi dari penulis, semoga laporan observasi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Tak lupa, penulis sebagai manusia biasa pasti punya banyak kekurangan apalagi
dalam penyusunan laporan observasi ini. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar kedepannya penulis dapat membuat laporan observasi yang
lebih baik lagi.
Mohon maaf jika ada sesuatu dalam laporan observasi ini yang kurang berkenan dihati
pembaca. Akhir kata.
Penulis
Daftar Pustaka
Maryono, Y., & Istiana B.Patmi. (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bogor :
Penerbit Yudhistira Quadra.
Matchett, Alan.R. (2003). CCTV for Security Professionals, Burlington : Butterworth
Heinemann.
Syafrizal, Elwin. (2005). Pengantar Jaringan Komputer, Yogyakarta : Andi.
Peraturan Kapolri No.Pol. 24 tahun 2007 tentang Sistem Pengamanan Manajemen
Perusahaan/Instansi Pemerintahan
Peraturan Kapolri No.Pol. 18 tahun 2006 tentang Pelatihan dan Kurikulum Satuan
Pengamanan
Dr. Setiawan, Wawan, M.Kom. 2009. Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung : UPI Press.
Lampiran
Biodata Narasumber
Nama : Antonius
Ketua : Raden Arman (1005231) (Tugas : Mencari lembaga yang akan dituju)
Dokumentasi