Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI 2006) ISSN: 1907-5022

Yogyakarta, 17 Juni 2006

TATALAKSANA TEKNOLOGI INFORMASI METODE COBIT


Ardi Hamzah
Fakultas Ekonomi, Universitas Trunojoyo, Madura
Jl. Raya Telang, PO.BOX. 2, Kamal, Bangkalan, Madura 69162; Telp. 031-301146; Fax. 031-3011506
E-mail: hamzahardi@yahoo.com

ABSTRAKSI
Metode COBIT perlu diterapkan dalam pengelolaan perusahaan agar penggunaan Teknologi Informasi
(TI) sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan menghasilkan kinerja yang efisien dan efektif serta mencegah
atau meminimalisir adanya risiko terhadap penggunaan TI. Penggunaan dan pengelolaan TI juga
mempertimbangkan integrasi dimana perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat manusia membangun
intergrasi.

Kata kunci: metode COBIT, teknologi informasi, perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat manusia

1. PENDAHULUAN 3. TAHAP-TAHAP METODE COBIT


Kemajuan teknologi informasi (TI) Metode COBIT merupakan suatu siklus
berkembang sangat cepat, baik mengenai perangkat siklis yang diawali dengan tahap informasi,
keras (hardware) maupun perangkat lunak perencanaan dan organisasi, akuisisi dan
(software). Hampir semua perusahaan, baik skala implementasi, pengiriman dan dukungan dan
kecil, menengah, dan besar saat ini menggunakan pemantauan. Masing-masing tahap tersebut
TI dalam membantu mengelola perusahaan untuk diperinci pendefinisian, identifikasi, penentuan,
mencapai tujuannya. Dengan penggunaan TI, penyediaan, pengelolaan, pengkajian, pemantauan,
perusahaan akan mempertimbangkan pengeluaran evaluasi, dan pengembangan Adapun diagram dari
investasi dan pengendalian yang diterapkan metode CobiT tersebut dapat dilihat sebagai berikut
berkaitan dengan penggunaan dan pengelolaan TI, pada Gambar 1.
peningkatan sumber daya manusia (SDM), resiko Adapun rincian pada tahap-tahap informasi,
terhadap penggunaan TI, serta strategi dalam perencanaan dan organisasi, akuisisi dan
penggunaan TI untuk membantu dan mengatasi implementasi, pengiriman dan dukungan serta
dalam lingkungan internal (pesaing, pendatang pemantauan dijelaskan pada poin selanjutnya.
baru, penyalur, pembeli) yang semakin beragam
dan kompetitif serta lingkungan eksternal (politik, 2.1 Tahap Informasi
ekonomi, sosial dan budaya, teknologi, dan ekologi) Data yang dikelola untuk menghasilkan
yang dinamis dan kompleks serta selalu berubah. informasi dan digunakan oleh berbagai pihak yang
Berkaitan dengan pertimbangan tersebut, berkepentingan, baik pengguna internal seperti
perlu adanya suatu metode untuk mengelola TI. karyawan, manajer, direksi, dan komisaris serta
Dalam hal ini, metode COBIT (Control Objectives pengguna eksternal seperti investor, pemerintah,
for Information and Related Information) perlu serikat buruh, dan kreditur diupayakan berjalan
diterapkan dalam pengelolaan perusahaan agar secara efektif dan efisien. Dengan adanya
penggunaan TI sesuai dengan kebutuhan keefektifan atas informasi yang dihasilkan, pihak-
perusahaan dan menghasilkan kinerja yang efisien pihak yang berkepentingan dapat membuat
dan efektif serta mencegah atau meminimalisir keputusan dengan cepat dan tepat. Selain itu, untuk
adanya resiko terhadap penggunaan TI. mengelola data yang menghasilkan informasi juga
mempertimbangkan efisiensi sehingga manfaat
2. TUJUAN yang berwujud maupun tidak berwujud dan
Tujuan penulisan paper ini adalah sebagai keuntungan yang di dapat dengan biaya untuk
berikut: mengolah data dan memperoleh informasi yang
a. Mengenalkan penggunaan Teknologi dihasilkan tersebut mempunyai nilai lebih. Dengan
Informasi (TI) metode COBIT. penggunaan TI kedua hal tersebut, efektif dan
b. Mengetahui siklus siklis penggunaan metode efisien merupakan tuntutan mutlak yang harus
COBIT. dihasilkan. Keefektifan dan keefisienan merupakan
c. Untuk menyesuaikan kebutuhan perusahaan tujuan bisnis paling mendasar dalam perusahaan.
dan menghasilkan kinerja yang efisien dan Dengan keefektifan dan keefisienan dalam suatu
efektif serta mencegah atau meminimalisir bisnis, maka akan meningkatkan kinerja,
adanya resiko terhadap penggunaan TI tercapainya keuntungan, dan terjaganya aset-aset
perusahaan.

E-13
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI 2006) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 17 Juni 2006

CobiT

INFORMASI

- Efektifitas
- Efisiensi
- Kerahasiaan
- Integritas
- Ketersediaan
- Kesesuaian
- Keandalan
PEMANTAUAN PERENCANAAN
DAN ORGANISASI
SUMBER-SUMBER TI
- P1 memonitor proses - P01 mendefinisikan rencana TI
- P2 mengkaji kelayakan - Orang strategis
kontrol internal - Sistem aplikasi - P02 mendefinisikan arsitektur
- P3 mendapatkan jaminan - Teknologi informasi
independen - Fasilitas - P03 menentukan arah teknologi
- P4 menyediakan audit - Data - P04 mendefinisikan organisasi
independen TI dan hubungannya
- P05 mengelola investasi TI
- P06 mengkomunikasikan
tujuan dan arah manajemen
- P07 mengelola sumber daya
manusia
- P08 menjamin kesesuaian
dengan kebutuhan eksternal
- P09 mengkaji resiko
- P10 mengelola proyek
- P11 mengelola kualitas

PENGIRIMAN AKUISISI DAN


DAN DUKUNGAN IMPLEMENTASI

- PD1 menentukan dan mengelola tingkat - AI1 identifikasi solusi otomatis


layanan - AI2 mencari dan memelihara software
- PD2 mengelola layanan pihak ketiga aplikasi
- PD3 mengelola performa dan kapasitas - AI3 mencari dan memelihara
- PD4 meyakinkan keberlanjutan layanan infrastruktur teknologi
- PD5 memastikan keamanan sistem - AI4 mengembangkan dan mengelola
- PD6 identifikasi dan alokasi biaya prosedur
- PD7 mendidik dan melatih pengguna - AI5 menginstal dan mengakreditasi
- PD8 membantu dan advis pelanggan - AI6 mengelola perubahan
- PD9 mengelola konfirugasi
- PD10 mengelola masalah
- PD11 mengelola data
- PD12 mengelola fasilitas
- PD13 mengelola operasi
Gambar 1. Tatalaksana Teknologi Informasi
Sumber: KMRT Roy Suryo Notodiprojo, Kompas, 15 April 2004

Kerahasian atas informasi yang dihasilkan menempatkan sekuriti di dekat tempat tersebut dan
harus terjaga dan informasi yang dihasilkan sampai menggunakan kartu elektronik yang diberi sandi
ke pengguna tanpa adanya pengurangan, tertentu untuk orang tertentu agar dapat masuk ke
penambahan maupun perubahan. Untuk itu faktor- lokasi tersebut. Pengendalian input berupa pemberi
faktor keamanan mengenai informasi yang nomor urut atas informasi yang dihasilkan,
dihasilkan perlu dipertimbangkan, baik melalui penggunaan log book, visual verification, edit test
pengamanan batasan atau lokasi serta pengendalian atau programmed check, check digit. Pengendalian
input, pemrosesan, dan output. Pengamanan lokasi pemrosesan berupa manual cross-check, processing
dapat berupa pembatasan bagi orang-orang tertentu logic check, run-to-run controls, dan penjejakan
yang dapat masuk ke lokasi tersebut, baik dengan audit. Pengendalian output berupa pengkajian hasil

E-14
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI 2006) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 17 Juni 2006

pemrosesan dan pengendalian distribusi output. data pada pemeliharaan dan penyediaan data untuk
Dengan pengamanan batasan dan ketiga pihak-pihak yang membutuhkan bukan pada
pengendalian tersebut akan terwujud ketiga tipe pemrosesan perpusatakaan data yang dilakukan
tujuan pengendalian yaitu pengendalian preventif, oleh manajer pemrosesan data. Dalam hal ini, perlu
detektif,dan korektif. Penggunaan dan pengelolaan pemisahan tugas dan wewenang antara manajer
teknologi informasi juga mempertimbangkan pengembang sistem, manajer pelayanan teknis dan
integrasi, dimana perangkat keras (hardware), administrator data base serta manajer pemrosesan
perangkat lunak (software), dan perangkat manusia data. Pemisahaan tugas tersebut selain bertujuan
(brainware) merupakan satu kesatuan. Dengan untuk kelancaran data yang akan digunakan oleh
tidak adanya integrasi ketiga hal tersebut atau pihak-pihak yang membutuhkan serta
adanya ketidakseimbangan antara ketiga perangkat pengembangan sistem yang selalu terjaga dan
tersebut penggunaan dan pengelolaan TI berjalan terbaharui juga untuk mencegah penyalahgunaan
tidak optimal bahkan suatu pengeluaran investasi dan penyimpangan yang dilakukan oleh ketiga
yang tidak berguna. pihak tersebut, baik secara bersama-sama maupun
Untuk itu, ketersediaan dan keseimbangan sendirian. Dengan adanya pemisahan tugas, bila
mengenai ketiga perangkat tersebut merupakan terjadi penyalahgunaan maupun ketidakberesan
suatu kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam terhadap tugas yang ditangani maka yang
memenuhi kebutuhan ketiga perangkat tersebut bertanggung jawab adalah pihak yang mempunyai
dapat dipasok dari dalam perusahaan sendiri kewenangan dengan tugas tersebut.
maupun dengan melakukan outsourcing, dimana Sistem aplikasi yang digunakan sebagai
pihak luar perusahaan yang menangani kebutuhan sumber-sumber TI dapat disusun, dibuat dan
itu. Dalam menentukan kebutuhan perangkat dikembangkan sendiri oleh perusahaan, dibeli di
tersebut, apakah dipasok dari dalam perusahaan pasaran atau dibuatkan oleh pihak di luar
atau pihak luar perusahaan yang menangani, perlu perusahaan. Untuk menentukan penggunaan sistem
dipertimbangkan mengenai keuntungan dan aplikasi, apakah dibuat sendiri oleh perusahaan,
kerugian, baik berkenaan dengan keuntungan dan dibeli di pasaran atau dibuat oleh pihak di luar
kemanfaatan yang diperoleh maupun biaya yang perusahaan, maka perlu pertimbangan keuntungan
dikeluarkan. Dengan adanya hal tersebut, akan dan kerugian bagi perusahaan, baik dalam jangka
adanya kesesuaian antara kebutuhan perusahaan pendek maupun jangka panjang. Begitu pula, untuk
dengan pengeluaran investasi berkaitan dengan penggunaan sistem aplikasi yang membutuhkan
penggunaan TI. Dalam penanganan ketiga aktivitas perubahan atau konversi dari sistem saat
perangkat tersebut, baik yang dipasok dari dalam ini atau lama ke sistem baru diperlukan konversi
maupun ditangani dari luar perusahaan, faktor sistem. Untuk konversi sistem ada beberapa
keandalan informasi juga harus diperimbangkan. Ini pendekatan dalam penerapan sistem aplikasi
dikarenakan keandalan informasi merupakan salah tersebut. Pendekatan tersebut yaitu pendekatan
satu faktor penting yang digunakan dalam konversi langsung, operasi paralel, konversi modul,
pengambilan keputusan, selain keabsahan baik oleh dan konversi fase. Keempat pendekatan tersebut
pihak internal maupun eksternal perusahaan. mempunyai keunggulan dan kelemahan tersendiri.
Untuk menghasilkan informasi diperlukan Teknologi yang digunakan sebagai sumber-sumber
sumber-sumber TI. Hubungan antara informasi TI selalu diperbaharui, dipelihara, dan
dengan sumber-sumber TI merupakan hubungan dikembangkan terus menerus sesuai dengan
timbal balik, dimana bila adanya kekurangan atau kebutuhan internal perusahaan dan faktor-faktor
ketidaksesuaian informasi yang dihasilkan akan eksternal yang mempengaruhi perusahaan. Dengan
diberitahukan ke sumber-sumber TI. Begitu pula, teknologi yang selalu dikembangkan terus menerus
sumber-sumber TI juga akan memperbaharui dan akan membantu meningkatkan kinerja perusahaan
menambah kemampuan faktor-faktor yang dan meminimalisir bahkan mencegah risiko yang
mempengaruhi untuk menghasilkan informasi yang terjadi, baik dikarenakan faktor internal
efisien dan efektif serta mempunyai keterandalan (penyalahgunaan, perusakan, dan sabotase oleh
dan keabsahan, baik dari dalam sumber-sumber TI karyawan) maupun eksternal (serangan hacker dan
maupun umpan balik dari informasi. Adapun cracker).
sumber-sumber TI tersebut yaitu orang, sistem Fasilitas untuk sumber-sumber TI dapat
aplikasi, teknologi, fasilitas dan data. Untuk orang- berupa fasilitas yang berkaitan dengan lokasi
orang yang menghasilkan sumber-sumber TI secara seperti adanya penataan jalur-jalur listrik dan jalur-
hirarki dipegang oleh manajer sistem informasi jalur komunikasi yang baik, sistem hidran dan alat
yang dibantu oleh manajer pengembang sistem, pemadam kebakaran yang tersedia, tempat yang
manajer pelayanan teknis dan admistrator data base melindungi sumber-sumber TI terhadap bencana
serta manajer pemrosesan data. Manajer alam, seperti gempa, tanah longsor, dan banjir.
pengembang sistem menangani mengenai Selain fasilitas berkaitan dengan lokasi, diperlukan
pemograman, proyek dan analis sistem, dan pusat juga fasilitas yang mendukung dengan penggunaan
informasi. Manajer pemrosesan data menangani TI tersebut, seperti adanya sistem cadangan yang
mengenai penyiapan data, operasi komputer, baik bila terjadi gangguan pada penggunaan TI
perpustakaan data, dan pengendalian data. berkaitan dengan suplai listrik secara
Administrator data base menangani perpustakaan berkesinambungan maupun sistem cadangan

E-15
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI 2006) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 17 Juni 2006

berkaitan dengan perangkat lunak dan perangkat transaksi berkaitan dengan Sistem Informasi
keras. Sumber-sumber TI yang terakhir yang Manajemen (SIM) meliputi sistem informasi
penting dalam menghasilkan informasi yaitu data. keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem
Untuk itu, data selalu diperlihara dan diperbaharui informasi produksi, dan sistem sumber daya
untuk menghasilkan informasi yang terkini. manusia. Data transaksi dan data non transaksi
Pengelolaan data dapat dilakukan dengan sistem tersebut digunakan sebagai bahan untuk membuat
data base dan sistem file dengan adminitrator data keputusan oleh pihak internal dan eksternal.
base yang bertanggung jawab sebagai pemelihara Kelima, mengelola investasi TI. Dalam
dan penyedia data untuk pihak-pihak yang mengelola investasi TI, apakah di kelola oleh pihak
membutuhkan. internal sendiri atau oleh pihak eksternal. Tujuan
pengelolaan investasi untuk keberlangsungan
2.2 Tahap Perencanaan dan Organisasi bisnis, memperbaiki efisiensi dan efektifitas,
Pada tahap perencanaan dan organisasi keunggulan kompetitif, dan meningkatkan
dibagi atas 11 bagian yang mendukung terwujudnya infrastruktur. Dalam mengelola investasi TI
perencanaan dan organisasi yang baik. Bagian- diperlukan strategi yang meliputi teori option real
bagian tersebut yaitu pertama, mendefinisikan dan teori ketergantungan sumber daya Keenam,
rencana TI strategis, rencana ini bersifat jangka mengkomunikasikan tujuan dan arah manajemen.
pendek dan jangka panjang. Dalam mendefinisikan Perencanaan dan organisasi informasi agar tujuan
rencana tersebut perlu menganalisa dengan dan arah komunikasi manajemen selain cepat dan
berpedoman pada kekuatan, kelemahan, peluang, tepat, baik komunikasi yang bersifat upward,
dan ancaman. Selain itu, rencana TI strategis harus donward, horisontal maupun vertikal. Dengan
mengacu pada visi, misi, dan tujuan dari perusahaan adanya kecepatan dan ketepatan arah dan tujuan
dengan adanya penggunaan TI. Rencana TI informasi tersebut akan dihasilkan keputusan yang
strategis harus didukung dengan rancangan, efektif. Ketujuh, mengelola SDM. Dalam
struktur, dan menciptakan hubungan yang dinamis organisasi yang paling sulit adalah mengelola SDM
dan kos efektif dengan pasar, teknologi, dan karena mengelola SDM mencakup sifat, sikap, dan
kebijakan. Kedua, mendefinisikan arsitektur perilaku manusia yang ada di organisasi. Dengan
teknologi informasi, apakah berupa arsitektur adanya penggunaan TI akan merubah sifat, sikap,
jaringan konfirugasi bintang, lingkaran, dan bus. dan perilaku SDM yang ada di organisasi, selain
Ketiga tipe arsitektur jaringan tersebut mempunyai adanya penentangan terhadap penggunaan TI di
keunggulan dan kelemahan, baik berkaitan dengan dalam organisasi. Ini dikarenakan teknologi akan
proses penyediaan dan pengiriman data, biaya yang merubah strategi yang berdampak pada struktur dan
dikeluarkan untuk investasi dan pemeliharaan serta budaya organisasi serta mengakibatkan perubahan
biaya untuk pengendalian dan mencegah adanya pada sifat, sikap, dan perilaku individu yang ada di
resiko. Untuk sistem jaringannya, apakah organisasi.
menggunakan Local Area Network (LAN), Kedelapan, menjamin kesesuaian dengan
Metropolitan Area Network (MAN) atau Wide Area kebutuhan eksternal. Adanya perencanaan dan
Network (WAN). Begitu pula, untuk distribusi organisasi pada informasi maka adanya jaminan
jaringannya, apakah dengan jaringan tersentral atau kesesuaian dengan kebutuhan eksternal.
jaringan terdistribusi. Masing-masing sistem dan Kesembilan, mengkaji resiko, baik resiko berkaitan
distribusi yang digunakan mempunyai keunggulan dengan TI meliputi sistem, pengembangan sistem,
dan kelemahan tersendiri, baik berkenaan dengan dan keamanan sistem juga resiko berkaitan dengan
pemeliharaan dan pengiriman data, resiko serta resiko pengamanan tempat dari kerusakan yang
biaya yang dikeluarkan. disebabkan oleh manusia yang disengaja atau tidak
Ketiga, menentukan arah teknologi, apakah disengaja maupun oleh faktor alam. Penggunaan TI
teknologi yang digunakan merupakan sistem seharusnya juga memfokuskan pada faktor-faktor
pendukung keputusan, sistem keahlian, dan sistem yang dapat mengindikasikan perubahan pada tiga
informasi eksekutif. Dua yang pertama merupakan tipe resiko, yaitu resiko melekat, resiko
sistem informasi yang berkaitan dengan keputusan, pengendalian, dan resiko struktur pengendalian.
sedangkan yang ketiga merupakan informasi yang Kesepuluh, mengelola proyek. Dalam mengelola
disesuaikan untuk kebutuhan dan kepentingan pihak proyek harus disesuaikan apakah perencanaan dan
manajer. Keempat, mendefinisikan organisasi TI organisasi yang dijadwalkan sesuai dengan
dan hubungannya. Organisasi TI umumnya dibagi pelaksanaan yang dikerjakan. Kesebelas,
atas input, pemrosesan, dan output berhubungan mengelola kualitas. Kualitas yang dihasilkan harus
dengan aktivitas yang ada di organisasi, baik dalam sesuai dengan kebutuhan pihak internal dan
tingkat organisasi, fungsi, kelompok, dan individu. eksternal perusahaan. Dalam mengelola kualitas
Organisasi TI berhubungan dengan aktivitas- yang perlu diperhatikan selain kevaliditasan dan
aktivitas yang dilakukan di organisasi, baik data keabsahan informasi juga kecepatan dan ketepatan
transaksi yang berkaitan dengan Sistem Informasi informasi tersebut.
Akuntansi (SIA) meliputi siklus buku besar dan
pelaporan keuangan, siklus pendapatan, siklus 2.3 Tahap Akuisisi dan Implementasi
pengeluaran, siklus manajemen sumber daya Pada tahap akuisisi dan implementasi dibagi
manusia, dan siklus konversi serta data non atas enam bagian agar akuisisi dan implementasi

E-16
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI 2006) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 17 Juni 2006

penggunaan TI sesuai dengan kebutuhan organisasi. tingkat layanan. Untuk menentukan dan mengelola
Bagian-bagian tersebut yaitu pertama, identifikasi layanan perlu diperhatikan siapa yang melakukan,
solusi otomatis. Identifikasi ini akan memudahkan ditujukan kepada siapa, dan bagaimana penentuan
menemukan penyebab mengapa penggunaan TI dan pengelolaan layanan serta berapa kos yang
mengalami gangguan atau tidak berjalan dengan dikeluarkan. Kedua, mengelola layanan pihak
semestinya. Selain itu, identifikasi ini akan ketiga. Dalam hal ini, perlu dilihat sampai seberapa
mempermudah dalam memperbaiki bagian-bagian jauh dan seberapa banyak pengelolaan layanan
yang mengalami gangguan dengan cepat dan tepat. yang akan diberikan. Pengelolaan layanan pihak
Kedua, mencari dan memelihara software ketiga diusahakan dapat memuaskan sesuai
aplikasi. Dalam mencari software aplikasi dapat kebutuhannya sehingga pengelolaan layanan pihak
melalui pembuatan sendiri, membeli di pasaran atau ketiga tersebut dapat berlanjut secara terus menerus.
memesan software tersebut ke pihak di luar Ketiga, mengelola performa dan kapasitas.
perusahaan. Sedangkan dalam pemeliharaan Performa TI dan yang berkaitan dengan TI selalu
software tersebut, selain dengan melakukan diupayakan yang terbaik dan kapasitas berkenaan
cadangan dan penggandaan pada software tersebut dengan penggunaan dan pengelolaan TI selalu
dapat juga dilakukan pembaharuan, baik dengan ditingkatkan disesuaikan dengan kebutuhan
pengembangan sendiri atau melalui pihak pembuat organisasi maupun pihak di luar organisasi.
software tersebut. Ketiga, mencari dan memelihara Keempat, menyakinkan keberlanjutan sistem.
infrastruktur teknologi. Dalam mencari infrastruktur Sistem yang akan digunakan dalam mendukung
teknologi perlu diperhatikan harga, keandalan, peningkatan kinerja organisasi diupayakan
kesesuaian, dan keawetan serta mudah dalam keberlanjutannya. Untuk itu, dalam memilih dan
memelihara infrastruktur tersebut. Keempat, menerapkan sistem perlu dilihat apakah sistem
mengembangkan dan mengelola prosedur. Pada tersebut kompabilitas dan dapat digunakan lebih
tahap pengembangan perlu dipertimbangkan apakah lanjut. Kelima, memastikan keamanan sistem.
ditangani oleh pihak perusahaan sendiri atau Keamanan sistem merupakan salah satu titik yang
dilakukan oleh pihak diluar perusahaan. Untuk krusial dikarenakan semua data dan informasi yang
pengelolaan prosedur perlu diperhatikan prosedur ada tercakup dalam sistem tersebut. Keamanan
yang standar, mudah ditambah atau dikembangkan, sistem yang baik adalah keamanan sistem yang
efisien, dan efektif selain adanya faktor otorisasi terintegrasi.
dan otensifikasi. Keenam, identifikasi dan alokasi biaya.
Kelima, menginstal dan mengakreditasi Dalam pengiriman dan dukungan untuk
sistem. Dalam melakukan penginstalan terhadap menghasilkan informasi identifikasi TI dan yang
sistem yang baru harus dilihat dan dibaca petunjuk berkaitan dengan TI harus sesuai dengan kebutuhan
untuk melakukan hal tersebut. Kehati-hatian dan organisasi. Alokasi biaya harus diperhitungan
ketelitian juga perlu diperhatikan dalam dengan cermat dan cerdas sehingga sesuai dengan
penginstalan, upayakan membaca semua perintah alokasi yang timbul berkenaan dengan penggunaan
yang ada jangan hanya menekan tombol ya atau TI dan yang berkaitan dengan TI.
lanjut pada setiap perintah yang muncul. Sistem Ketujuh, mendidik dan melatih pengguna.
yang diterapkan apakah sistem yang terintegrasi Untuk mendidik dan melatih pengguna perlu
seperti Entrerprise Resource Planning (ERP) diperhatikan jenjang pendidikan pengguna,
ataukah sistem yang memerlukan pengembangan pelibatan pengguna dalam penggunaan maupun
bagian perbagian sesuai dengan kebutuhan pengembangan sistem, kemampuan teknis
organisasi. Untuk pengakreditasian sistem, biasanya pengguna, ukuran organisasi, dukungan
dilakukan oleh pihak yang mengeluarkan sistem manajemen, formalisasi pengembangan sistem
tersebut. Untuk itu, perlu dipertimbangkan apakah informasi, program pendidikan dan pelatihan
dalam pembelian dan penggunaan sistem hanya pengguna, serta komite pengarah. Dengan
memerlukan satu kali pengakreditasian atau dalam memperhatikan hal tersebut, diharapkan akan
jangka waktu berkala. adanya kepuasan penguna sistem informasi dan
Keenam, mengelola perubahan. Akuisisi pengguna sistem. Kedelapan, membantu dan advis
dan implementasi yang dijalankan tidak selamanya pelanggan. Pelanggan adalah raja, untuk itu
sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang selalu kepuasan pelanggan merupakan salah satu tolak
dinamis, kompleks, dan selalu berkembang. Untuk ukur keefektifan organisasi. Dalam membantu dan
itu perlu melakukan pengelolaan perubahan, baik advis pelanggan dapat digunakan strategi pasif atau
pada solusi penanganan masalah, pencarian dan aktif maupun kedua-duanya.
pemelihara software aplikasi dan infrastruktur Kesembilan, mengelola konfirugasi. Dalam
prosedur serta pengakreditasian sistem. mengelola konfirugasi harus disesuaikan dengan
kemampuan dan kebutuhan pengguna internal dan
2.4 Tahap Pengiriman dan Dukungan kecepatan dalam menanggapi tuntutan pihak
Pada tahap pengiriman dan dukungan terdiri eksternal. Untuk itu konfirugasi sistem dan jaringan
atas 13 bagian, dimana ketiga belas bagian tersebut perlu diperhatikan untuk memenuhi hal tersebut.
membuat pengiriman dan dukungan sesuai dengan Kesepuluh, mengelola masalah. Setiap timbul
apa yang diinginkan. Adapun ketiga belasan bagian permasalahan harus cepat ditangani dan dikelola
tersebut yaitu pertama, menentukan dan mengelola agar tidak menyebabkan penurunan kinerja

E-17
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI 2006) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 17 Juni 2006

organisasi secara keseluruhan. Mengelola masalah pengunaan TI untuk melakukan audit perlu adanya
berkaitan dengan TI tidak begitu susah yang sulit penyediaan audit independen, baik independen
adalah mengelola masalah dengan pengguna TI secara penampilan maupun secara fakta.
tersebut. Penyediaan audit independen dapat dilakukan oleh
Kesebelas, mengelola data. Langkah- pihak yang tidak mempunyai kepentingan dengan
langkah mengelola data adalah dengan melakukan pihak internal dan pihak eksternal, disamping pihak
penginputan pada sumber data, pengumpulan data, auditor yang mengerti dan memahami dengan
pemeliharaan data, pengendalian data dan penggunaan TI.
menghasilkan data kepada pengguna. Dalam
pemeliharaan data melibatkan langkah-langkah 4. PENUTUP
pengklasifikasian, pemindahan atau penggandaan, Dengan adanya tahapan-tahapan pada
penyortiran, penggelompokkan, penggabungan, informasi, perencanaan dan organisasi, akuisisi dan
penghitungan, peringkasan, dan perbandingan. implementasi, pengiriman dan dukungan serta
Keduabelas, mengelola fasilitas. Dalam mengelola pemantauan yang berbentuk siklis dan dinamis pada
fasilitas selain perlu diperhatikan perangkat TI, metode COBIT. Diharapkan tatalaksana teknologi
lokasi penempatan TI juga orang-orang yang informasi yang digunakan dapat meningkatkan
melakukan pengelolaan fasilitas. Ketigabelas, keefektifan dan kinerja organisasi, disamping untuk
mengelola operasi. Pada penggunaan TI, operasi memenuhi dan memuaskan kebutuhan pihak-pihak
yang berkaitan dengan sistem dan prosedur dikelola eksternal.
dengan baik. Dengan adanya pengelolaan sistem
dan prosedur yang baik, informasi yang dihasilkan DAFTAR PUSTAKA
dari penggunaan TI akan andal dan valid selain Anonim, Audit Teknologi, Kompas,15 April 2004.
meminimalisir dan meniadakan resiko berkaitan Catherine Hardy, dan Robert Reeve. (1999). Wu
dengan pengelolaan operasi tersebut. and Hahn’s control-complexity/control point
orientation for computer information system
2.5 Tahap Pemantauan (CIS) audits: an empirical test in an electronic
Pada tahap pemantauan terdiri atas empat data interchange (EDI) environment.
bagian. Adapun bagian-bagian tersebut yaitu Managerial Auditing Journal, 14/7, 339-350.
pertama, memonitor proses. Pemonitoran proses Dan Remenyi, Arthur Money, Michael Sherwood-
dilakukan tidak hanya pada saat tahap input, Smith, (2000). The Effective Measurement and
pemrosesan dan output tetapi juga dilakukan pada Management of IT Costs and Benefit,
saat pra input dan pasca output. Pemonitoran ini Butterworth Heinemann, Second Edition.
bertujuan agar proses yang dilakukan berjalan Gareth R. Jones, (2001). Organizational Theory:
dengan baik, selain itu bila ada permasalahan dapat Text and Cases, Prentice Hall International,
teratasi dengan cepat dan tepat. Kedua, mengkaji inc, Third Edition.
kelayakan kontrol internal. Kelayakan kontrol George H. Bodnar, dan Williams S. Hopwood,
internal bertujuan untuk mencapai tujuan (2001). Accounting Information System,
pengendalian internal. Adapun tujuan pengendalian Prentice Hall, Inc. Eighth edition.
internal adalah adanya keefektifan dan keefisienan Indrajit, Eko Richardus, (2004). Kajian Strategis
pada operasi, reliabilitas pada pelaporan, dan Cost Benefit Teknologi Informasi, Andi Offset,
kepatuhan dengan undang-undang dan regulasi Yogyakarta.
yang ada. Untuk itu kelayakan internal meliputi James L. Gibson, James H. Donelly, Jr, John M.
struktur pengendalian internal yang terdiri atas Ivancevich, Robert Konopaske, (2003).
lingkungan pengendalian, penilaian resiko, Organizations: Behaviour, Structure, and
pengendalian aktivitas, informasi dan komunikasi Processes, McGraw-Hill/Irwin, Eleventh
serta pemantauan. Kelayakan internal selalu Edition.
dilakukan evaluasi secara berkala. Wu dan Hanh Joseph W. Wilkinson, Michael J. Cerullo, Vasant
dalam artikelnya membagi evaluasi pengendalian Raval, Bernard Wong-On-Wing, (2000).
internal ke dalam tiga tahap, yaitu memahami Accounting Information Systems: Essential
struktur pengendalian, memahami arus transaksi, Concepts and Application, John Willey and
dan penyelesaian pengkajian. Sons, Inc, Fourth Edition.
Ketiga, mendapatkan jaminan audit. Audit S.L. Jarvenpaa, E.H. Tiller. (1999). Integrating
yang dilakukan dengan penggunaan TI dapat market, technology, and policy opportunities
dilakukan audit di sekitar komputer dan audit in e-business strategy. Journal of Strategic
melalui komputer. Kedua audit tersebut dapat Information Systems, 8, 235-249.
menggunakan audit dengan komputer melalui Soegiharto. 2001. Influence factors affecting the
penggunaan software audit. Adapun tipe audit performance of accounting information
sistem informasi dapat dilakukan dengan system. Gadjah Mada International Journal of
pendekatan umum terhadap audit sistem informasi, Business. Vol. 3 No 2 pp. 177 -202.
audit aplikasi sistem informasi, audit
pengembangan sistem aplikasi, dan audit pusat
pelayanan komputer. Keempat, menyediakan audit
independen. Dalam pemantauan terhadap

E-18

Anda mungkin juga menyukai