Anda di halaman 1dari 6

TONSILEKTOMI

A. Definisi

- Melalui insisi tersebut, dimasukkan gunting bengkok Metzenbaum atau alat diseksi lainnya untuk
memisahkan kapsul tonsil dari dasarnya (biasanya pilar anterior dipisahkan terlebih dahulu baru
kemudian kutub atas).

- Pada waktu kutub atas telah terlihat, cunam valselum di pakai kembali untuk memegang kutub
atas. Pilar posterior dapat terlihat dengan mengangkat kutub atas dan bagian tersebut di bebaskan dari
tonsil.

- Jika diseksi telah dilakukan sampai hanya tinggal kutub bawah yang telah melekat, maka jerat
dapat dengan mudah digunakan.

- Cunam dimasukkan melalui gelang kawat dan tonsil dipegang kembali, kemudian jerat melewati
bagian tonsil yang bebas, selanjutyadikencangkan untuk memotong kutub bawah rata dengan lidah.

- Jika masih ada sisa tonsil pada plika triangularis, harus dipegang dengan canum dan dikeluarkan
dengan jerat atau gunting.

- Pengendalian perdarahan dengan menginsersi satu pak kasa ke dalam ruang post nasal yang
harus diangkat setelah pembedahan.

- Perdarahan yang berlanjut dapat ditangani dengan mengadakan ligasi pembuluh darah pada
dasar tonsil.

3. Perawatan pasca bedah

- Membaringkan anak ke samping sampai bangun kemudian posisi mid fowler.

- Memantau tanda-tanda perdarahan

1. Menelan berulang

2. Muntah darah segar

3. Peningkatan denyut nadi pada saat tidur

- Diet

1. Memberikan cairan bila muntah telah reda


Tonsilektomi didefinisikan sebagai operasi pengangkatan seluruh tonsil palatina.2,3
Tonsiloadenoidektomi adalah pengangkatan tonsil palatina dan jaringan limfoid di nasofaring yang
dikenal sebagai adenoid atau tonsil faringeal

GEJALA DAN TANDA

- Melalui insisi tersebut, dimasukkan gunting bengkok Metzenbaum atau alat diseksi lainnya untuk
memisahkan kapsul tonsil dari dasarnya (biasanya pilar anterior dipisahkan terlebih dahulu baru
kemudian kutub atas).

- Pada waktu kutub atas telah terlihat, cunam valselum di pakai kembali untuk memegang kutub
atas. Pilar posterior dapat terlihat dengan mengangkat kutub atas dan bagian tersebut di bebaskan dari
tonsil.

- Jika diseksi telah dilakukan sampai hanya tinggal kutub bawah yang telah melekat, maka jerat
dapat dengan mudah digunakan.

- Cunam dimasukkan melalui gelang kawat dan tonsil dipegang kembali, kemudian jerat melewati
bagian tonsil yang bebas, selanjutyadikencangkan untuk memotong kutub bawah rata dengan lidah.

- Jika masih ada sisa tonsil pada plika triangularis, harus dipegang dengan canum dan dikeluarkan
dengan jerat atau gunting.

- Pengendalian perdarahan dengan menginsersi satu pak kasa ke dalam ruang post nasal yang
harus diangkat setelah pembedahan.

- Perdarahan yang berlanjut dapat ditangani dengan mengadakan ligasi pembuluh darah pada
dasar tonsil.

3. Perawatan pasca bedah

- Membaringkan anak ke samping sampai bangun kemudian posisi mid fowler.

- Memantau tanda-tanda perdarahan

1. Menelan berulang

2. Muntah darah segar

3. Peningkatan denyut nadi pada saat tidur

- Diet

1. Memberikan cairan bila muntah telah reda


Keluhan yang dapat dialami penderita Tonsilllitis, antara lain:

Tengorokan terasa kering, atau rasa mengganjal di tenggorokan (leher)

Nyeri saat menelan (nelan ludah ataupun makanan dan minuman) sehingga menjadi malas makan.

Nyeri dapat menjalar ke sekitar leher dan telinga.

Demam, sakit kepala, kadang menggigil, lemas, nyeri otot.

- Melalui insisi tersebut, dimasukkan gunting bengkok Metzenbaum atau alat diseksi lainnya untuk
memisahkan kapsul tonsil dari dasarnya (biasanya pilar anterior dipisahkan terlebih dahulu baru
kemudian kutub atas).

- Pada waktu kutub atas telah terlihat, cunam valselum di pakai kembali untuk memegang kutub
atas. Pilar posterior dapat terlihat dengan mengangkat kutub atas dan bagian tersebut di bebaskan dari
tonsil.

- Jika diseksi telah dilakukan sampai hanya tinggal kutub bawah yang telah melekat, maka jerat
dapat dengan mudah digunakan.

- Cunam dimasukkan melalui gelang kawat dan tonsil dipegang kembali, kemudian jerat melewati
bagian tonsil yang bebas, selanjutyadikencangkan untuk memotong kutub bawah rata dengan lidah.

- Jika masih ada sisa tonsil pada plika triangularis, harus dipegang dengan canum dan dikeluarkan
dengan jerat atau gunting.

- Pengendalian perdarahan dengan menginsersi satu pak kasa ke dalam ruang post nasal yang
harus diangkat setelah pembedahan.

- Perdarahan yang berlanjut dapat ditangani dengan mengadakan ligasi pembuluh darah pada
dasar tonsil.

3. Perawatan pasca bedah

- Membaringkan anak ke samping sampai bangun kemudian posisi mid fowler.

- Memantau tanda-tanda perdarahan

1. Menelan berulang

2. Muntah darah segar

3. Peningkatan denyut nadi pada saat tidur

- Diet

1. Memberikan cairan bila muntah telah reda


Dapat disertai batuk, pilek, suara serak, mulut berbau, mual, kadang nyeri perut, pembesaran kelenjar
getah bening (kelenjar limfe) di sekitar leher.

Adakalanya penderita tonsilitis (kronis) mendengkur saat tidur (terutama jika disertai pembesaran
kelenjar adenoid (kelenjar yang berada di dinding bagian belakang antara tenggorokan dan rongga
hidung).

- Melalui insisi tersebut, dimasukkan gunting bengkok Metzenbaum atau alat diseksi lainnya untuk
memisahkan kapsul tonsil dari dasarnya (biasanya pilar anterior dipisahkan terlebih dahulu baru
kemudian kutub atas).

- Pada waktu kutub atas telah terlihat, cunam valselum di pakai kembali untuk memegang kutub
atas. Pilar posterior dapat terlihat dengan mengangkat kutub atas dan bagian tersebut di bebaskan dari
tonsil.

- Jika diseksi telah dilakukan sampai hanya tinggal kutub bawah yang telah melekat, maka jerat
dapat dengan mudah digunakan.

- Cunam dimasukkan melalui gelang kawat dan tonsil dipegang kembali, kemudian jerat melewati
bagian tonsil yang bebas, selanjutyadikencangkan untuk memotong kutub bawah rata dengan lidah.

- Jika masih ada sisa tonsil pada plika triangularis, harus dipegang dengan canum dan dikeluarkan
dengan jerat atau gunting.

- Pengendalian perdarahan dengan menginsersi satu pak kasa ke dalam ruang post nasal yang
harus diangkat setelah pembedahan.

- Perdarahan yang berlanjut dapat ditangani dengan mengadakan ligasi pembuluh darah pada
dasar tonsil.

3. Perawatan pasca bedah

- Membaringkan anak ke samping sampai bangun kemudian posisi mid fowler.

- Memantau tanda-tanda perdarahan

1. Menelan berulang

2. Muntah darah segar

3. Peningkatan denyut nadi pada saat tidur

- Diet

1. Memberikan cairan bila muntah telah reda


Pada pemeriksaan, dijumpai pembesaran tonsil (amandel), berwarna merah, kadang dijumpai bercak
putih (eksudat) pada permukaan tonsil, warna merah yang menandakan peradangan di sekitar tonsil dan
tenggorokan.

Tentu tidak semua keluhan dan tanda di atas terjadi pada seorang penderita. Hal ini karena keluhan
bersifat individual dan kebanyakan para orang tua atau penderita akan ke dokter ketika mengalami
keluhan demam dan nyeri telan.

- Melalui insisi tersebut, dimasukkan gunting bengkok Metzenbaum atau alat diseksi lainnya untuk
memisahkan kapsul tonsil dari dasarnya (biasanya pilar anterior dipisahkan terlebih dahulu baru
kemudian kutub atas).

- Pada waktu kutub atas telah terlihat, cunam valselum di pakai kembali untuk memegang kutub
atas. Pilar posterior dapat terlihat dengan mengangkat kutub atas dan bagian tersebut di bebaskan dari
tonsil.

- Jika diseksi telah dilakukan sampai hanya tinggal kutub bawah yang telah melekat, maka jerat
dapat dengan mudah digunakan.

- Cunam dimasukkan melalui gelang kawat dan tonsil dipegang kembali, kemudian jerat melewati
bagian tonsil yang bebas, selanjutyadikencangkan untuk memotong kutub bawah rata dengan lidah.

- Jika masih ada sisa tonsil pada plika triangularis, harus dipegang dengan canum dan dikeluarkan
dengan jerat atau gunting.

- Pengendalian perdarahan dengan menginsersi satu pak kasa ke dalam ruang post nasal yang
harus diangkat setelah pembedahan.

- Perdarahan yang berlanjut dapat ditangani dengan mengadakan ligasi pembuluh darah pada
dasar tonsil.

3. Perawatan pasca bedah

- Membaringkan anak ke samping sampai bangun kemudian posisi mid fowler.

- Memantau tanda-tanda perdarahan

1. Menelan berulang

2. Muntah darah segar

3. Peningkatan denyut nadi pada saat tidur

- Diet

1. Memberikan cairan bila muntah telah reda


- Melalui insisi tersebut, dimasukkan gunting bengkok Metzenbaum atau alat diseksi lainnya untuk
memisahkan kapsul tonsil dari dasarnya (biasanya pilar anterior dipisahkan terlebih dahulu baru
kemudian kutub atas).

- Pada waktu kutub atas telah terlihat, cunam valselum di pakai kembali untuk memegang kutub
atas. Pilar posterior dapat terlihat dengan mengangkat kutub atas dan bagian tersebut di bebaskan dari
tonsil.

- Jika diseksi telah dilakukan sampai hanya tinggal kutub bawah yang telah melekat, maka jerat
dapat dengan mudah digunakan.

- Cunam dimasukkan melalui gelang kawat dan tonsil dipegang kembali, kemudian jerat melewati
bagian tonsil yang bebas, selanjutyadikencangkan untuk memotong kutub bawah rata dengan lidah.

- Jika masih ada sisa tonsil pada plika triangularis, harus dipegang dengan canum dan dikeluarkan
dengan jerat atau gunting.

- Pengendalian perdarahan dengan menginsersi satu pak kasa ke dalam ruang post nasal yang
harus diangkat setelah pembedahan.

- Perdarahan yang berlanjut dapat ditangani dengan mengadakan ligasi pembuluh darah pada
dasar tonsil.

3. Perawatan pasca bedah

- Membaringkan anak ke samping sampai bangun kemudian posisi mid fowler.

- Memantau tanda-tanda perdarahan

1. Menelan berulang

2. Muntah darah segar

3. Peningkatan denyut nadi pada saat tidur

- Diet

1. Memberikan cairan bila muntah telah reda

Anda mungkin juga menyukai