M. Taufan Lutfi
23 September 2010
1
BAB I PENDAHULUAN
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Stroke (WHO):
Manifestasi klinis
gangguan fungsi serebral:
– Fokal/ Global
– Cepat, >24 jam, atau →kematian
– Semata-mata karena gangguan vaskular
3
2.1 Definisi
4
2.2 Epidemiologi
2-3/100.000 /tahun di AS
13/100.000/tahun di Perancis.
Survei NHDS pada anak usia 0-18 tahun:
13,5/100.000 anak/tahun
(2,9 kasus/100.000 anak/tahun → stroke
hemorragik, dan 7,8/100.000 anak/tahun →
stroke iskemik)
5
2.2 Epidemiologi
Mortalitas: 7% - 28%
6
2.3 Anatomi dan Fisiologi Pembuluh
Darah Otak
Sistem vaskularisasi otak:
– Sistem karotis
(a. karotis interna kanan dan kiri)
– Sistem vertebral
(a. vertebralis kanan dan kiri)
7
Gambar 2.1
Sistem
Vaskularisasi
Utama Pada
Jaringan Otak
8
Vaskularisasi Otak
E:\Documents and
Settings\Taufan\Desktop\Picture1.j
pg
9
Tabel 2.1 Faktor-Faktor yang Mengatur Sirkulasi
Serebral
11
2.5 Etiologi
12
Tabel 2.2 Etiologi Stroke Iskemik
1. Penyakit Jantung
2. Gangguan hematologi
3. Vaskulitis Infeksiosa
4. Vaskulitis Non Infeksiosa
5. Sindrom Moyamoya
6. Trauma
7. Gangguan Metabolik Herediter
8. Toksik
13
Tabel 2.3 Etiologi Stroke Hemoragik
14
2.6 Faktor Risiko Stroke Pada Anak
16
Metode FAST (Face, Arms, Speech, Time)
17
2.8 Diagnosis Stroke
Ditegakkan berdasarkan:
– gejala klinis
– hasil pemeriksaan fisik neurologis, dan
– ditunjang dengan pemeriksaan pencitraan
seperti CT-scan, MRI
18
2.9 Diagnosis Banding
Berperan dalam :
– menyingkirkan gangguan neurologis lain
– mendeteksi penyebab stroke
– menemukan keadaan komorbid
– menentukan kontraindikasi trombolitik
20
Tabel 2.6 Panel Pemeriksaan Laboratorium Dasar
Pada Pasien Stroke
–LED
–CRP
–Pemeriksaan hematologi: Jumlah sel darah
(eritrosit, trombosit, lekosit), konsentrasi
hemoglobin, nilai hematokrit
–Pemeriksaan kimia (glukosa, elektrolit, fungsi
ginjal dan hati)
–Pemeriksaan koagulasi (PT, PTT, APTT,
Fibrinogen)
21
2.10 Pemeriksaan Laboratorium pada Stroke
22
Tabel 2.7 Nilai Laboratorium Penyakit-Penyakit
yang Berhubungan Dengan Stroke
Eritrosit Trombosit Lekosit PT APTT
Polisitemia rubra vera ↑↑ N/↑ N/↑ N N
Trombositemia esensial N ↑↑ N N N
Sickle cell disease ↓ N N N N
Paroxysmal nocturnal
hemoglobinuria ↓ N/↓ N/↓ N N
Thrombotic thrombocytopenia
purpura ↓ ↓↓ N N N
Hemofilia N N N N ↑
Von Willebrand’s disease N N N N N/↑
Defisiensi faktor X N N N ↑ ↑
Defisiensi protrombin N N N ↑ ↑
Defisiensi faktor VII N N N ↑ N
Defisiensi vitamin K N N N ↑ N/↑
Hepatopati kronis N N N ↑ ↑
DIC N ↓ N ↑ ↑
Terapi heparin N N N N/↑ ↑
23
Terapi warfarin N N N ↑ N/↑
2.10.1 Pemeriksaan Hematologi
24
2.10.1.1 Pemeriksaan Hematologi Lengkap
26
2.10.1.3 Pemeriksaan Koagulasi
27
2.10.2 Pemeriksaan Kimia
2.10.2.1 C-reactive protein (CRP)
Kerusakan endotel dinding pembuluh darah
otak, aterosklerosis → ↑ potensi trombosis
intralumen dan stroke
28
2.10.2.2 Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
Hiperglikemia:
–kadar glukosa plasma >144 mg/dL atau kadar
plasma puasa >120,6 mg/dL
→terjadi pada 43% pasien stroke akut
29
2.10.2.2 Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
30
Gambar 2.2
Faktor-
Faktor
Promosi
Glukoneo-
genesis
Dalam
Penyakit
Kritis
31
2.10.2.2 Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
32
2.10.2.3 Pemeriksaan Elektrolit
33
2.10.2.3 Pemeriksaan Elektrolit
34
2.10.2.4 Pemeriksaan Analisa Gas Darah
35
2.10.2.4 Pemeriksaan Analisa Gas Darah
36
2.10.2.5 Pemeriksaan Fungsi Ginjal
38
2.10.2.6 Pemeriksaan Fungsi Hati
39
2.11 Evaluasi Dignostik
40
Tabel 2.8 Evaluasi Diagnosis Stroke Pada Anak
1. Anamnesis
2. Riwayat keluarga
3. Pemeriksaan fisik
4. MRI dan MRA (CT-scan jika MR tidak memungkinkan)
Jika MRI dan MRA →infark dengan distribusi vaskular:
– Echokardiogram, EKG, holter monitor
– Pemeriksaan laboratorium
– Pungsi lumbal
– Doppler transkranial dengan balon
– X-ray tulang servikal (pada dugaan infark posterior)
Jika MRI dan MRA → infark dengan distribusi non vaskular:
– Laktat cairan serebrospinal
– Plasma amonia dan asam amino
– Asam organik urin
Jika MRI dan MRA → perdarahan:
– Koagulasi
– Angiografi Konvensional
Jika MRA normal:
– Angiografi Konvensional 41
Tabel 2.9 Pemeriksaan Penunjang Stroke Pada Anak
CT- scan (polos)
MRI scan (polos); jika CT-scan normal
Stroke iskemik Stroke Hemorragik
Elektrokardiogram Pemeriksaan darah
Pemeriksaan arteri karotis Pemeriksaan fungsi hati
Pemeriksaan darah Opsional;
Opsional; Pemeriksaan pencitraan
Elektrolit, BUN, kreatinin,
glukosa, total protein, asam
urat, kalsium, fosfat,
kolesterol, trigliserid
Opsional;
Pungsi lumbal
Pemeriksaan pencitraan
Skrining penyakit kolagen
Profil koagulasi 42
Lainnya
Tabel 2.10 Evaluasi Diagnosis Penyakit Serebrovaskular Pada Anak
Tahap pertama: Tahap kedua: minggu Tahap ketiga: elektif
48 jam pertama ke-1 sesuai indikasi sesuai indikasi
CT-scan Echocardiogram HIV
MRI Holter monitor Titer Lyme
CBC Pemeriksaan a. karotis Titer mikoplasma
PT/ PTT MR angiogram Titer Cat-scratch
Elektrolit EEG MRI jantung
Glukosa Evaluasi Echocardiogram
Tes fungsi hati hypercoaguable Biopsi otot
Rontgen Faktor rheumatoid Tes DNA untuk MELAS
thoraks Asam amino serum Angiogram serebral
LED Asam organik urin Leptomeningeal biopsi
ANA Kultur darah Hosomosistein serum
Urinalisis Elektroforesis Hb
BUN, Kreatinin Profil komplemen
Skrining urin VDRL
ekg 12-lead Laktat/ piruvat
Amonia
Cairan serebrospinal 43
Profil lipid
2.12 Penatalaksanaan
Terapi Suportif
Terapi Obat
Transfusi
Pembedahan
44
2.13 Prognosis
45
BAB III RINGKASAN
46
BAB III RINGKASAN
47
TERIMA KASIH
Alhamdulillahi
Robbil ‘Alamiin
48