Anda di halaman 1dari 13

BAB III

PROSES PEMBUATAN

3.1 Proses pengerjaan

Proses pembuatan mesin adalah bagian yang paling penting untuk

mewujudkan suatu rancangan mesin. Pembuatan mesin yang baik dan sesuai

dengan ukuran sangat nerpengaruh pada kinerja mesin itu sendiri, sehingga

mesin tersebut dapat digunakan sesuai hasil perancangan. Hal –hal penting

yang harus diperhatikan dalam pembuatan, mesin, khususnya pada pembuatan

komponen antara lain pemahaman gambar mesin atau gambar kerja, urutan

pengerjaan, ukuran dan toleransinya.

A. Adapun mesin yang digunakan dan proses pengerjaan mesin pengasah

pahat planer adalah :

1. mesin las listrik.

2. mesin bubut.

3. mesin frais.

4. mesin gerinda tangan.

5. mesin bor tangan dan.

6. seperangkat alat kerja bangku.

B. Bahan yang digunakan.

1. plat siku 40mm x 40mm sebanyak 2 batang.

2. plat siku 45mm x 45mm sebanyak 1batang.

3. plat 20mm x 20mm.

4. batu gerenda nitron 35 c 120 kvk.


5. pully motor 2cm pully poros 25cm x 14 x Ø17.

6. V belt A50.

7. baut M12 13.

8. baut M14 6.

9. bantalan upc 204.

10. Motor Listrik. Daya ¼ HP Putaran 1400 Rpm.

3.2 Pembuatan kerangka meja.

Langkah kerja pembuatan kerangka meja.

a. menyiapkan plat siku 40mm x 40mm

b. mempelajari gambar 3.1

c. menyiapkan gergaji potong, meteran, penggaris dan 1 unit las listrik

beserta kelengkapandi tambah gerenda tangan.

d. Memotong plat siku 40 x 40mm

Panjang : 670mm sebanyak 4 batang

Lebar : 500mm sebanyak 4 batang

e. memotong plat siku 45 x 45 mm

tinggi : 690mm sebanyak 4 batang

f. melakukan pengelasan pada plat siku yang telah di potong


Gambar 3.1 kerangka meja

g. menggernda hasil pengelasan yang tidak diperlukan.

h. Mengembalikan alat dan membersihkan tempat kerja.

1. pengelasan pada besi siku.

Bahan yang digunakan besi siku ukuran 40 x 40.

Dengan tebal (t) : 30mm

Panjang pengelasan :50mm

Jenis elektroda AWS : E 60 13

Jenis fluks?jenis selaput : kalium titania tinggi

Posisi pengelasan : OH,H

AWS : America welding society

E : Elektroda

60 : kekuatan tarik ( 60.000 1b / M 2  42 / kg / mm 2 )

1 : posisi pengelasan ( atas kepala, vertical )


3 : jenis selaput (kalium titania tinggi)

Menentukan luas pengelasan (A)

txl 3.50
A 
2 2
110
A  10608mm 2
1, 414

Kuat arus listrik (I)

J .V
I
60.E
158.150
I
60.220

258
I  ampere (ir harsono wiryusumarso,1981)
320

Pada mesin las, ampere adalah 127 ampere dimana

J : Masukkan panas E. Tegangan Busur (volt)

V: Laju las I. Arus Las (ampere)

3.3 Pembuatan Alas Meja Eretan.

Langkah – langkahnya sebagian berikut :

1. menyiapkan besi siku 40 x 40

2. menyiapkan mistar baja, gergaji besi dan satu unit las listrik

beserta kelengkapan ditambah pengores.

3. memotong plat sikudengan ukuran panjang 690 mm. lebar 330 mm

4. memotong plat siku untuk memasang kedua sisi dengan ukuran

jarak 200mm, 290mm,dan tengah 200mm.


Gambar Eretan meja

5. setelah dudukan eretan bawah udah jadi lebih baik di gerinda

6. semua udah selesai kita kembalikan ketempat semula dengan rapi

3.4 proses pembuatan poros untuk menyetel pahat.

Langkah –langkahnya sebagai berikut.

1. menyiapkan bahan poros ST 37

2. menyiapkan jangka sorong, mistar baja mesin bubut beserta

kelengkapannya.

3. memasang poros kepencekam benda kerja pada mesin bubut

4. melakukan pembubutan rata hingga berdiameter 12mm

5. proses pembuatan secara actual

- menyiapkan jangka sorong, mistar baja, membubut beserta

kelengkapannya.

- Memasukkan benda kerja ke pencekam. Lalu kita kencangkan

pencekam searah jarum jam


- Memasang pahat dan tepatkan ujung pahat dan ujung senter ke kepala

lepas

- Menghidupkan mesin bubut dengan menggunakan putaran 500Rpm

- Membubut muka benda kerja sampai rata

- Membubut rata benda kerja dengan panjang 28mm dan mencapai

diameter 12mm

- Mematikan mesin bubut kemudian mengembalikan benda kerja dan

membubut bagian benda kerja yang belum terbubut

- Menghidupkan kembali mesin bubut, kemudian membubut rata benda

kerja yang belum terbubut dengan panjang 28mm dan mencapai

diameter 12mm

- Mematikan mesin, melepas benda kerja dari pencekam mesin bubut

dan melepas pahat

- Setelah proses pembuatan selesai kita bersihkan mesin bubut

6. membubut rata mukia hingga menjadi panjang 24mm dengan v =

38m/menit.a = 0,06 mm/putaran dan La = 2mm.

1000.V
n
 .D

1000.38

3,14 x 26

 468, 46Rpm

L = Panjang pembubutan

= jari –jari + awalan


L = r + La

= 13 + 2

= 15mm

L
th 
a.n

15

0, 06.500

 0,5menit

Tebal yang di sayat

T = Panjang awal – panjang akhir

= 28 – 23

= 5mm

Total pemakanan = 0,5 x 4 kali pemakanan

Total awal waktu = 0,5 x 4

= 2 menit

7. membubut rata muka sebelah kiri hingga menjadi panjang 22mm dengan

V = 38 m/menit a = 0,06 mm/putaran dan La = 2mm

1000.V
n
 .D

1000.38

3,14.28

 338853,503185Rpm

L = Panjang Pembubutan

= Jari –jari + awal


L = r + La

= 13 + 12

= 15 mm

L
th 
a.n

15

0, 06.500

 0,5menit

Tebal awal yang di jayat adalah

T = Panjang awal – panjang akhir

= 28 – 23

= 5 mm

Total pemakanan = 0,5 x 4 kali pemakanan

Total waktu = 0,5 x 4

= 2 menit

8. membubut rata memanjang menjadi Ø 20mm dengan panjang 19 mm

dengan a = 0,175menit/putaran n = 500 Rpm dan awal pembubutan 2mm

waktu pembubutan

L
th  L  19mm  2mm  21mm
a.n

21

0,175.500

 60000menit

Tebal yang di sayat adalah


D.d
T
2

26  20

2

 3mm

Total pemakanan = 0,5 x 6 kali pemakanan

Total waktu = 0,22 x 6

= 1,32 menit

Gambar poros menyetel pahat

Gambar 3.4

3.5 Pembuatan pemutar ulir daya

Langkah – laangkahnya sebagai berikut.

1. menyiapkan bahan ST 37

2. memotong poros dengan ukuran 21 mm dengan putaran Ø 52

3. menyiapkan mesin bubut dan kelengkapannya

4. mencekam benda kerja pada cekam pada mesin bubut

5. membubut rata muka sebelah kanan kerja hinggga menjadi panjang 19mm

dengan Volume = 38m/menit. A = 0,06 mm/putaran. Ø52mm, La = 1mm


putaran mesin bubut

1000
n
 .D

1000.38

3,14.52

 232, 7Rpm (pada mesin bubut 280 Rpm)

L
th  => L  r  La
a.n

27
  26  1
0, 06 x 280

 1, 6menit  27

Tebal yang disayat

T = Panjang awal . panjang akhir

= 21mm – 19mm

= 2mm

Pemakanan = 0,5 mm x 4 kali pemakanan

Total awal : 1,6 x 4 = 6,4 menit.

6. membubut rata nuka sebelah kiri benda kerja hingga menjadi panjang

17mm dengan v = 38m/menit. A = 0,06 mm/ putaran. Ø50 mm, La = 1

mm dan n = 280 rpm

tebal yang di sayat adalah

T = Panjang awal – panjang akhir

= 19 mm -17 mm

= 2 mm
Pemakanan = 0,5 mm x 4 kali pemakanan

= 1,6 x 4 = 6,4 menit

7. membuatr rata memanjang menjadi ukuran Ø 25 mm. panjang 10mm. la =

1 mm. V = 38/menit dan a = 0,06 mm/putaran.

Tebal yang di sayat adalah.

Pemakanan = 0,5 mm x 27 kali pemakanan

Total waktu = 0,65 x 27 = 17,55 menit

8. membubut rata memanjang menjadi ukuran Ø49,5 mm.panjang 7mm, v =

38m/menit a = 0,06mm/putaran, n = 280 Rpm, la = 1mm

waktu pembuatan

tebal yang disayat adalah

pemakanan = 0,5 mm x 3 kali pemakanan

total waktu = 0,48 x 3 = 1,44 menit

9. mengetap dengan ulir M 10

langkah –langkahnya sebagai berikut

a. jepit benda kerja yang telah dibor pada ragum pada posisi tegak

lurus

b. sebagai awal gunakan tap no 1 (tapes), putaran tap ¼ - ½ putaran,

kemudian kembalikan arah putaran dan memberi pelumas

c. setelah mengetap No.1 selesai, kemudian dengan tap No.2 (plug)

dan selanjutnya dengan tap No.3 (Bottoming)

d. lakukan berurutan hingga mencapai yang di inginkan


10. Untuk batang ulir, kami tidak membuat tetapi kami membeli di pasaran

dengan ukuran M 10 x 15 x 117mm

Gambar pemutar ulir daya

3.6. Proses pengeboran penjepit pahat

Gambar penjepit pahat

a. menyiapkan plat tebal 0,5

b. mempelajari Ganbar 3.6.

c. memotong plat dengan ukuran 20mm

d. menyiapkan mesin bor dan kelengkapannya

e. mencekam benda kerja pada pencekam pada mesin bor

f. mulai mengebor dengan mesin bor 5 lubang dengan mata pahat 12

Ø
g. pengeboran dengan I : 20,d 10mm, a.0,25 mm/putaran, V =

20m/menit putaran mesin bor

L  I  0,3d

 20  0,3.10

 203mm

1000.V
n
 .D

1000.20

3,14.10

 63694Rpm

l
th 
a.n

20,3

0, 25

 81, 2menit

Anda mungkin juga menyukai