Konsep sistem pendukung keputusan diperlenalkan pertama kali oleh Michael S. Scoott
Morton pada tahun 1970-an dengan istilah Management Decision System (Sprague,1982). SPK
dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi
masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses
pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap – tahap yang harus dilalui
dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta
proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.
2. Tahap Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat
diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga
diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti
masalah yang ada.
3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan
pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria
berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
Jenis Keputusan
Keputusan – keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis, antara
lain ( Herbert A. Simon ) :
1. Keputusan Terprogram
Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah
dibuat menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai
sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.
2. Keputusan Tak Terprogram
Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen.Tidak ada metode yang
pasti untuk menangani masalah ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan
struktur persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan
perlakuan yang sangat khusus.
Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian
dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen
pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi
atau perusahaan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk
mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan
mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi
perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung
keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif – alternatif yang diperoleh
dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.
Sedangkan menurut Keen (1980) , sistem pendukung keputusan adalah system berbasis
komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan
dan evolusi sistem.
Bonczek (1980) mendefinisikan sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis
komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa
(language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan
masalah.
Hick (1993) menyebutkan sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer
yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan
komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur
dan keputusan takterstruktur yang tidak terantisipasi.
Dari beberapa definisi di atas dapat kita ambil beberapa ciri/karakteristik umum dari sebuah
sistem pendukung keputusan yang membantu kita dalam membuat sebuah definisi mengenai
Sistem
Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan
merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu
pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah
dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih
cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan
keputusan dalam proses pembuatan keputusan.
Tahapan SPK:
Definisi masalah
Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial
Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.
Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara
lain :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception
2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses
pengambilan keputusan
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur
dan tak struktur
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan
5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi
sebagai kesatuan item
6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh
tingkatan manajemen.
Suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki tiga subsistem utama yang
menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara lain :
1. Subsistem Manajemen Basis data
2. Subsistem Manajemen Basis Model
3. Subsistem Dialog
Dalam Sistem Pendukung Keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras
maupun lunak. Masing – masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan
perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan. Ketiga tingkatan tersebut
adalah :
a. Sistem Pendukung Keputusan (Specific DSS).
b. Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generatorr).
1.Hardware
2.Software
Software berisi aplikasi yang berkaitan dengan database, base model dan
aplokasi khusus.
3.Brainware
Manusia
Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai
dikembangkan pada tahun 1970.Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah
sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya
dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan
masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah
masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS mendayagunakan
resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan
kualitas keputusan.
Definisi
Decision Support System dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi
informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Tujuan
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
Tahap-tahap
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-
kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara
berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana
informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga
seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
Jenis-jenis
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah
sebagai berikut:
Model
1. Model matematika.
2. Database.
3. Perangkat lunak.
Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator.DSS generator ini berisi modul-
modul untuk database, model dan dialog manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa
hal, seperti: creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki
kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul model
digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam
bentuk model matematika.Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet.Model dialog
digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna
dengan komputer dalam mencari solusi.
PENERAPAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DALAM SUATU INSTANSI
Bengkel Manchining Center PT. IPTN menerima pemesanan dari Engineering Office. Pesanan
yang datang berupa Jadwal Induk Produksi lengkap dengan struktur produk, routing sheet dan
lead time tiap item produk. Manajer bengkel harus memutuskan dengan segera mampu atau tidak
mampu melayani pesanan tersebut.
Tanpa bantuan suatu sistem yang mampu menghitung kapasitas yang tersedia dari bengkel
tersebut dan yang juga mampu menghitung dengan cepat kebutuhan kapasitas akan pesanan
tersebut, keputusan dari manajer tidak dapat segera terwujud. Kalaupun manajer dapat segera
memutuskan mampu, keputusan tersebut tentunya hanya berdasarkan pengalaman masa lalu dan
keberanian semata dalam mengambil keputusan.
Sehingga hasil akhirnya tidak seperti yang diharapkan. Suatu sistem pendukung keputusan yang
mampu membantu manajer menghadapi masalah tersebut diatas telah berhasil dirancang dalam
tesis Antonius Sarwedi (Teknik Industri ITB, 1995) yang berjudul ‘RANCANGAN SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN WAKTU PENYELESAIAN
PRODUK DAN PENENTUAN HARGA POKOK BARANG’.Untuk dapat diterapkan di
bengkel Machaning Center PT. IPTN pada kondisi riil sistem tersebut perlu dimodifikasi karena
pada sistem ini JIP yang digunakan adalah JIP feasibel. Pada tugas akhir ini Sistem Pendukung
Keputusan telah berhasil dimodifikasi dengan memperhitungkan penjadwalan ditingkat shop
floor sehingga didapatkan JPI realistis.Akan tetapi ternyata sistem ini tidak dapat diterapkan di
bengkel Machining Center PT. IPTN pada kondisi riilnya.Hal ini disebabkan karena di bengkel
tersebut tidak tersedia data struktur produk, data routing sheet dan data kapasitas mesin tersedia.
Dalam berbagai proses manajemen akademik, proses pengambilan keputusan telah banyak
bergantung pada DSS yang telah dikembangkan. Penerapan DSS diterapkan pada saat :
Basis data sumber daya manusia / ketenagaan yang dikelola dalam kelompok aplikasi
Sistem Informasi Ketenagaan (SINAGA), termasuk di antaranya basis data
presensi/absensi pegawai (aplikasi Absensi sidik jari).
Basis data akademik yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Akademik
(SIAKAD), termasuk di antaranya basis data penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat (aplikasi SIPEN dan aplikasi SIPEMAS).
Basis data aset / sarana-prasarana yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem
Informasi SARANA-PRASARANA (SINAPRA).
Basis data kemitraan / kerjasama yang dikelola dalam aplikasi Sistem Informasi
Kerjasama (SIKERSA).
Basis data keungan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Keuangan
(SIAKEU).
Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
Faktor teknologi
Faktor kompleksitas struktural
Faktor pasar internasional
Faktor stabilitas politik
Faktor konsumerisme
Faktor intervensi pemerintah
Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut,
Faktor gaya pengambilan keputusan dan
Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan falsafah) serta
Pertimbangan pengambil keputusan. Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan
ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil . Untuk mengurangi faktor
ketidakpastian tersebut, keputusan membutuhkan informasi yang sahih mengenai kondisi
yang telah, dan mungkin akan terjadi, kemudian mengolah informasi tersebut menjadi
beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai bahan pertimbangannya dalam
memutuskan langkah yang akan dilaksanakannya, sehingga keputusan yang diambil
diharapkan dapat menrberikan keuntungan yang maksimal.
Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS) untuk lingkungan
kelompok, seperti: Electronic Meeting System (EMS) dan Group Decision Support
System (GDSS). Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (group decision support
system), atau GDSS adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-
kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan
interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.
Sumber : http://asri19.wordpress.com/2008/01/11/sistem-pendukung-keputusan-decision-
support-system/
adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan
(manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil
keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
DEFENISI / PENGERTIAN
1.Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan
mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi
perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
2.Menurut Maryam Alavi dan H.Albert Napier, Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu
kumpulan prosedur pemprosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model
untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan.
3.Menurut Litle, Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis
komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen
dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur atupun tidak terstruktur dengan
menggunakan data dan model.
4.Menurut Raymond McLeod, Sistem Penunjang Keputusan adalah sistem penghasil informasi
spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh
manajer pada berbagai tingkatan.
5.Secara Umum, DSS adalah Sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik
kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi
terstruktur.
6.Menurut Mann dan Watson, Sistem Penunjang Keputusan adalah Sistem yang interaktif,
membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk
memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.
7.Secara Khusus, DSS adalah Sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun
sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan
informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.
Tahapan SPK :
Definisi masalah
Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
Menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
4. Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial
Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.
1. Struktur Masalah
Sulit utk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur atau tak terstruktur – area kelabu Simon.
Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat sebagai besar masalah berada.
2. Dukungan Keputusan
DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian
masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung ajwab atas bagian yang tidak terstruktur.
3. Efektivitas Keputusan
waktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS
adalah keputusan yg baik.
3. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan
secara intuisi).
4. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang
berpengalaman.Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
5. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk
berkomunikasi dengan lebih baik.
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses
pengambilan keputusan melalui alternatif – alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi
dan rancangan model.
Dengan pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat
pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan
melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk
membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat.
“Menggunakan tahapan dalam pengambilan keputusan dengan membedakan antara struktur masalah dan
tingkat keamanan.”
Elbing
Keputusan Terprogram
2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses
pengambilan keputusan
Dalam Sistem Pendukung Keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras maupun lunak.
Masing – masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan perbedaan tingkat teknik,
lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan. Ketiga tingkatan tersebut adalah :
Konsep Terstruktur
Merupakan konsep berdasarkan suatu masalah yang memiliki struktur masalah pada 3 tahap pertama,
yaitu intelijen, rancangan dan pilihan.
Merupakan konsep berdasarkan suatu masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur, seperti yang
diuraikan berdasarkan tahapan dari Sistem Pendukung Keputusan (DSS) oleh Hebert A. Simon
Konsep Semi-Terstruktur
Merupakan konsep berdasarkan suatu masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahapan
dari Sisem Pendukung Keputusan (SPK) yang diuraikan oleh Hebert A. Simon.
Tujuan tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar dalam Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
diantaranya :
• Struktur masalah
• Dukungan keputusan
• Evektifitas keputusan
Dalam pembuatan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) diperlukan adanya langkah-langkah
dalam membentuk sebuah sistem diantaranya yakni
• Studi kelayakan
• Merepresentasikan pengetahuan yang diperoleh dari para ahli dan pakar ke dalam
komputer.