Anda di halaman 1dari 18

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Konsep sistem pendukung keputusan diperlenalkan pertama kali oleh Michael S. Scoott
Morton pada tahun 1970-an dengan istilah Management Decision System (Sprague,1982). SPK
dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi
masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses
pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk


mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan
sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta
ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Tahap – tahap Pengambilan Keputusan

Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap – tahap yang harus dilalui
dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta
proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.
2. Tahap Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat
diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga
diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti
masalah yang ada.
3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan
pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria
berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.

Jenis Keputusan

Keputusan – keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis, antara
lain ( Herbert A. Simon ) :
1. Keputusan Terprogram
Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah
dibuat menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai
sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.
2. Keputusan Tak Terprogram
Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen.Tidak ada metode yang
pasti untuk menangani masalah ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan
struktur persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan
perlakuan yang sangat khusus.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian
dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen
pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi
atau perusahaan.

Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk
mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.

Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan
mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi
perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung
keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif – alternatif yang diperoleh
dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.

Little (1970) mendefiniskan sistem pendukung keputusan sebagai sebuah himpunan/kumpulan


prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen
dalam pembuatan keputusannya.

Sedangkan menurut Keen (1980) , sistem pendukung keputusan adalah system berbasis
komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan
dan evolusi sistem.
Bonczek (1980) mendefinisikan sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis
komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa
(language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan
masalah.
Hick (1993) menyebutkan sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer
yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan
komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur
dan keputusan takterstruktur yang tidak terantisipasi.
Dari beberapa definisi di atas dapat kita ambil beberapa ciri/karakteristik umum dari sebuah
sistem pendukung keputusan yang membantu kita dalam membuat sebuah definisi mengenai
Sistem

Menurut Keen dan Scoot Morton :


“ Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber kecerdasan
individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem
Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk
manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah – masalah semi struktur “

Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan
merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu
pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah
dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih
cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan
keputusan dalam proses pembuatan keputusan.

Tahapan SPK:

 Definisi masalah
 Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
 pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
 menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)

Tujuan dari SPK:

 Membantu manajer menyelesaikan masalah semi-terstruktur


 Mendukung manajer dalam mengambil keputusan
 Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan

Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial
Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara
lain :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception
2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses
pengambilan keputusan
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur
dan tak struktur
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan
5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi
sebagai kesatuan item
6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh
tingkatan manajemen.

Pendukung keputusan (SPK) yang ideal yaitu :


a) SPK adalah sebuah sistem berbasis komputer dengan antarmuka antara mesin/komputer dan
pengguna.
b) SPK ditujukan untuk membantu pembuat keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah
dalam berbagai level manajemen dan bukan untuk mengganti posisi manusia sebagai pembuat
keputusan .
c) SPK mampu memberi alternatif solusi bagi masalah semi/tidak terstruktur baik bagi
perseorangan atau kelompok dan dalam berbagai macam proses dan gaya pengambilan
keputusan.
d) SPK menggunakan data, basis data dan analisa model-model keputusan.
e) SPK bersifat adaptif, efektif, interaktif ,easy to use dan fleksibel
f) SPK menyediakan akses terhadap berbagai macam format dan tipe sumber data (data source).

Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusan

Suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki tiga subsistem utama yang
menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara lain :
1. Subsistem Manajemen Basis data
2. Subsistem Manajemen Basis Model
3. Subsistem Dialog

Subsistem Manajemen Basis Data


Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data – data yang dibutuhkan oleh
Base management Subsystem (DBMS).DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang
terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data yang merupakan dalam suatu Sistem
Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada manajemen level
atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan.
Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan,
antara lain :
a. Mampu mengkombinasikan sumber – sumber data yang relevan melalui proses ekstraksi
data
b. Mampu menambah dan menghapus secara cepat dan mudah
c. Mampu menangani data personal dan non ofisial, sehingga user dapat bereksperimen
dengan berbagai alternatif keputusan
d. Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data yang luas
Subsistem Manajemen Model
Subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil
keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative
solusi. Intergrasi model – model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan
integrasi data – data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan.
Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara lain :
1. Mampu menciptakan model – model baru dengan cepat dan mudah
2. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai
3. Mampu menghubungkan model – model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai
4. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database
manajemen
Subsistem Dialog
Subsistem dialog merupakan bagian dari Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun
untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme control selama proses analisa dalam
Sistem Pendukung Keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang
terpasang dengan user. Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen –
komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi anatara user
dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan
menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan. Adapun
subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :

1. Bahasa Aksi (The Action Language)


Merupakan tindakan – tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk
membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk
menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.
2. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)
Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam
bentuk tampilan – tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem
terhadap masukan – masukan yang telah dilakukan.

3. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)


Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur
pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar sistem dapat digunakan secara
efektif.Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar sistem,
sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan.

Tingkat Teknologi Dalam Sistem pendukung Keputusan

Dalam Sistem Pendukung Keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras
maupun lunak. Masing – masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan
perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan. Ketiga tingkatan tersebut
adalah :
a. Sistem Pendukung Keputusan (Specific DSS).
b. Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generatorr).

c. Peralatan Sistem Pendukung Keputusan (DSS Tools).

Penerapan teknologi Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari :

1.Hardware

Peralatan input atau output.

Jalur komunikasi anatar peralatan I/O dan prosessor.

Layar tampilan untuk umum atau monitor perorangan guna menampilkan


informasi.

2.Software

Komponen software meningkatkan proses pengambilan keputusan dan


memiliki user interface yang mudah dan fleksibel.
Software mengijilnkan individu untuk bekerja sendiri-sendiri.

Software dapat menghitung bobot alternative keputusan.

Software berisi aplikasi yang berkaitan dengan database, base model dan
aplokasi khusus.

3.Brainware

Manusia

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


(DECISION SUPPORT SYSTEM)
Deskripsi Singkat

Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai
dikembangkan pada tahun 1970.Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah
sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya
dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan
masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah
masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS mendayagunakan
resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan
kualitas keputusan.

Definisi

Decision Support System dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi
informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.

Tujuan
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :

 membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur


 mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
 meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer daripada efisiensinya.

Tahap-tahap

Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :


 kegiatan intelijen,
 kegiatan merancang,
 kegiatan memilih dan menelaah.

Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-
kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara
berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana
informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga
seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.

Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan


menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan.Tahap perancangan ini
meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif.Pertimbangan-
pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah
situasi keputusan ini terprogram atau tidak.Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini
digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan
melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.

Jenis-jenis

Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah
sebagai berikut:

 Mengambil elemen-elemen informasi.


 Menaganalisis seluruh file.
 Menyiapkan laporan dari berbagai file.
 Memperkirakan dari akibat keputusan.
 Mengusulkan keputusan.
 Membuat keputusan.

Model

Model DSS terdiri dari:

1. Model matematika.
2. Database.
3. Perangkat lunak.

Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator.DSS generator ini berisi modul-
modul untuk database, model dan dialog manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa
hal, seperti: creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki
kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul model
digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam
bentuk model matematika.Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet.Model dialog
digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna
dengan komputer dalam mencari solusi.
PENERAPAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DALAM SUATU INSTANSI

Mengapa DSS digunakan dalam suatu perusahaan?

 Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.


 Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
 Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi
bisnis.
 Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal
efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar
menguntungkan.

Studi Penerapan DSS Bengkel Manchining Center PT. IPTN

Bengkel Manchining Center PT. IPTN menerima pemesanan dari Engineering Office. Pesanan
yang datang berupa Jadwal Induk Produksi lengkap dengan struktur produk, routing sheet dan
lead time tiap item produk. Manajer bengkel harus memutuskan dengan segera mampu atau tidak
mampu melayani pesanan tersebut.

Tanpa bantuan suatu sistem yang mampu menghitung kapasitas yang tersedia dari bengkel
tersebut dan yang juga mampu menghitung dengan cepat kebutuhan kapasitas akan pesanan
tersebut, keputusan dari manajer tidak dapat segera terwujud. Kalaupun manajer dapat segera
memutuskan mampu, keputusan tersebut tentunya hanya berdasarkan pengalaman masa lalu dan
keberanian semata dalam mengambil keputusan.

Sehingga hasil akhirnya tidak seperti yang diharapkan. Suatu sistem pendukung keputusan yang
mampu membantu manajer menghadapi masalah tersebut diatas telah berhasil dirancang dalam
tesis Antonius Sarwedi (Teknik Industri ITB, 1995) yang berjudul ‘RANCANGAN SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN WAKTU PENYELESAIAN
PRODUK DAN PENENTUAN HARGA POKOK BARANG’.Untuk dapat diterapkan di
bengkel Machaning Center PT. IPTN pada kondisi riil sistem tersebut perlu dimodifikasi karena
pada sistem ini JIP yang digunakan adalah JIP feasibel. Pada tugas akhir ini Sistem Pendukung
Keputusan telah berhasil dimodifikasi dengan memperhitungkan penjadwalan ditingkat shop
floor sehingga didapatkan JPI realistis.Akan tetapi ternyata sistem ini tidak dapat diterapkan di
bengkel Machining Center PT. IPTN pada kondisi riilnya.Hal ini disebabkan karena di bengkel
tersebut tidak tersedia data struktur produk, data routing sheet dan data kapasitas mesin tersedia.

Penerapan DSS dalam Manajemen Akademik

Dalam berbagai proses manajemen akademik, proses pengambilan keputusan telah banyak
bergantung pada DSS yang telah dikembangkan. Penerapan DSS diterapkan pada saat :

 keputusan penerimaan mahasiswa baru,


 evaluasi prestasi akademik,
 yudisium, dan
 penentuan mahasiswa berprestasi.
Berbagai basis data dikembangkan oleh fakultas dan unit kerja sesuai dengan aktivitas dan arah
pengembangan masing-masing dengan penerapan koordinasi matriks kepada unit lain yang
terkait. Pangkalan data utama meliputi sebagai berikut :

 Basis data sumber daya manusia / ketenagaan yang dikelola dalam kelompok aplikasi
Sistem Informasi Ketenagaan (SINAGA), termasuk di antaranya basis data
presensi/absensi pegawai (aplikasi Absensi sidik jari).
 Basis data akademik yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Akademik
(SIAKAD), termasuk di antaranya basis data penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat (aplikasi SIPEN dan aplikasi SIPEMAS).
 Basis data aset / sarana-prasarana yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem
Informasi SARANA-PRASARANA (SINAPRA).
 Basis data kemitraan / kerjasama yang dikelola dalam aplikasi Sistem Informasi
Kerjasama (SIKERSA).
 Basis data keungan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Keuangan
(SIAKEU).

DAMPAK PEMANFAATAN DSS

Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain adalah :

 Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.


 Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
 Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
 Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan
dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnyalebih baik.
 Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang
kurang berpengalaman.
 Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
 Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer
untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
 Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.

FAKTOR PENDUKUNG DSS

Faktor yang mendukung DSS

Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh :

 Faktor teknologi
 Faktor kompleksitas struktural
 Faktor pasar internasional
 Faktor stabilitas politik
 Faktor konsumerisme
 Faktor intervensi pemerintah
 Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut,
 Faktor gaya pengambilan keputusan dan
 Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan falsafah) serta
 Pertimbangan pengambil keputusan. Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan
ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil . Untuk mengurangi faktor
ketidakpastian tersebut, keputusan membutuhkan informasi yang sahih mengenai kondisi
yang telah, dan mungkin akan terjadi, kemudian mengolah informasi tersebut menjadi
beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai bahan pertimbangannya dalam
memutuskan langkah yang akan dilaksanakannya, sehingga keputusan yang diambil
diharapkan dapat menrberikan keuntungan yang maksimal.
 Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS) untuk lingkungan
kelompok, seperti: Electronic Meeting System (EMS) dan Group Decision Support
System (GDSS). Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (group decision support
system), atau GDSS adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-
kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan
interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.

Sumber : http://asri19.wordpress.com/2008/01/11/sistem-pendukung-keputusan-decision-
support-system/

Incoming search terms for the article:

 sistem pendukung keputusan


 cache:DhRYeYcfnkMJ:blog uad ac id/adiwicaksana/2010/03/09/sistem-pendukung-
keputusan-decision-support-system/ jenis model dss
 Sistem Penunjang Keputusan
 Penerapan DSS
 modul sistem pendukung keputusan
 modul sistem penunjang keputusan
 Basis data DSS
 sistem pendukung keputusan kelompok
 group decision support system
 modul DSS

Sistem pendukung keputusan


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung kenavigasi

Sistem pendukung keputusan


(Inggris: decision support systems disingkat DSS)

adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan
(manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi atau perusahaan.

Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil
keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.

DEFENISI / PENGERTIAN

 1.Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan
mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi
perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.

 2.Menurut Maryam Alavi dan H.Albert Napier, Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu
kumpulan prosedur pemprosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model
untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan.

 3.Menurut Litle, Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis
komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen
dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur atupun tidak terstruktur dengan
menggunakan data dan model.

 4.Menurut Raymond McLeod, Sistem Penunjang Keputusan adalah sistem penghasil informasi
spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh
manajer pada berbagai tingkatan.

 5.Secara Umum, DSS adalah Sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik
kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi
terstruktur.

 6.Menurut Mann dan Watson, Sistem Penunjang Keputusan adalah Sistem yang interaktif,
membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk
memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.

 7.Secara Khusus, DSS adalah Sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun
sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan
informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.

Tahapan SPK :

 Definisi masalah
Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan

 Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
 Menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)

Tujuan dari SPK:

1. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur

2. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan

3. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan

4. Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial
Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.

Prinsip Dasar DSS

1. Struktur Masalah

Sulit utk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur atau tak terstruktur – area kelabu Simon.
Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat sebagai besar masalah berada.

2. Dukungan Keputusan

DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian
masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung ajwab atas bagian yang tidak terstruktur.

3. Efektivitas Keputusan

waktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS
adalah keputusan yg baik.

Ciri dan Keuntungan DSS

1. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.

2. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.

3. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan
secara intuisi).

4. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang
berpengalaman.Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.

5. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk
berkomunikasi dengan lebih baik.

6. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.


Pengertian Sistem Pendukung Keputusan(1)

Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses
pengambilan keputusan melalui alternatif – alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi
dan rancangan model.

Pengertian Sistem Pendukung Keputusan(2)

Dengan pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat
pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan
melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk
membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat.

Tahap Pengambilan Keputusan (1)

 G Anthony Gory dan Michael S Scott Morton

“Menggunakan tahapan dalam pengambilan keputusan dengan membedakan antara struktur masalah dan
tingkat keamanan.”

 Rubeinstein dan Haberstroh

Langkah-langkah dalam mengambil keputusan:

a. Pengenalan persoalan atau kebutuhan

b. Analisis dan laporan alternatif-alternatif

c. Pemilihan alternatif yang ada

d. Komunikasi dan pelaksanaan keputusan

e. Langkah lanjutan dan umpan balik hasil keputusan.

Tahap Pengambilan Keputusan (2)

 Newman, Summer, dan Warren

a. Pembuatan suatu diagnosis

b. Penemuan penyelasaian alternatif-alternatif

c. Penganalisaan dan pembandingan alternatif-alternatif

d. Pemilihan rencana yang diambil

 Elbing

a. Identifikasi dan diagnosis masalah

b. Pengumpulan dan analisis data yang relevan


c. Pengembangan dan evaluasi alternatif-alternatif

d. Pemilihan alternatif terbaik

Tahap Pengambilan Keputusan (3)

Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16 )

 1.   Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )

 2.   Tahap Perancangan ( Design Phace )

 3.   Tahap Pemilihan ( Choice Phace )

 4.   Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )

Jenis Pengambilan Keputusan

 Keputusan Terprogram

 Keputusan Tak Terprogram

 Sistem Keputusan Tertutup

 Sistem Keputusan Terbuka

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by


perception

2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses
pengambilan keputusan

3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi


terstruktur  dan tak struktur

4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan

5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat


berfungsi sebagai kesatuan item

6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi


seluruh tingkatan manajemen

Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusan

• Subsistem Manajemen Basis data

• Subsistem Manajemen Basis Model


• Subsistem Dialog

Tingkat Teknologi Dalam Sistem pendukung Keputusan

Dalam Sistem Pendukung Keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras maupun lunak.
Masing – masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan perbedaan tingkat teknik,
lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan. Ketiga tingkatan tersebut adalah :

• Sistem Pendukung Keputusan (Specific DSS)

• Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generatorr)

• Peralatan Sistem Pendukung Keputusan (DSS Tools)

Konsep Membentuk Sistem Informasi yang Baik

 Konsep Terstruktur

Merupakan konsep berdasarkan suatu masalah yang memiliki struktur masalah pada 3 tahap pertama,
yaitu intelijen, rancangan dan pilihan.

 Konsep Tak Terstuktur

Merupakan konsep berdasarkan suatu masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur, seperti yang
diuraikan berdasarkan tahapan dari Sistem Pendukung Keputusan (DSS) oleh Hebert A. Simon

 Konsep Semi-Terstruktur

Merupakan konsep berdasarkan suatu masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahapan
dari Sisem Pendukung Keputusan (SPK) yang diuraikan oleh Hebert A. Simon.

Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

 Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) :

 Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur

 Mendukung manajer dalam mengambil keputusan

 Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan

 Tujuan tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar dalam Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
diantaranya :

• Struktur masalah

• Dukungan keputusan

• Evektifitas keputusan
Dalam pembuatan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) diperlukan adanya langkah-langkah
dalam membentuk sebuah sistem diantaranya yakni

• Studi kelayakan

• Persetujuan terhadap proposal kelayakan

• Pemilihan perangkat keras, hardware dan perangkat lunak, software.

• Merepresentasikan pengetahuan yang diperoleh dari para ahli dan pakar ke dalam
komputer.

• Mengimplementasikan pengetahuan dalam bentuk bahasa yang dipahami oleh komputer,


menggunakan suatu bahasa pemrograman.

• Menguji sistem yang telah dibuat

Anda mungkin juga menyukai