pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu:
sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai rencana. Ada 4 model kurikulum yang berkembang
hingga saat ini, yaitu:
1. Model kurikulum Subjek akademik
2. Model kurikulum Humanistik
3. Model kurikulum Rekonstruksi Social
4. Model kurikulum Kompetensi
Dibawah ini Kurikulum yang pernah ada di Indonesia beserta kelebihan dan
kekurangannya :
1. KURIKULUM 1975
Kurikulum ini menganut pendekatan yang berorientasi kepada tujuan, pendekatan
integrative, pendekatan sistem, dan pendekatan ekosistem juga merupakan tonggak
pembaharuan yang lebih nyata dan lebih mantap dalam sistem pendidikan nasional yang
dimaksudkan mencapai keselarasan, meningkatakan efisiensi dan efektifitas pengajaran,
meningkatkan mutu lulusan pendidikan dan meninggkatkan relevansi pendidikan dengan
tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
Kurikulum ini termasuk dalam Model kurikulum Rekonstruksi Social, karena lebih
memusatkan perhatiannya pada problema-problema yang dihadapi dalam masyarakat,
kurikulum ini bersumber pada aliran pendidikan interaksional. Dalam kurikulum ini
pendidikan bukanlah merupakan upaya sendiri, tetapi merupakan kegiatan bersama, interaksi,
dan kerjasama. Melalui interaksi dan kerjasama ini peserta didik berusaha memecahkan
problema-problema yang dihadapinya dalam masyarakat menuju pembentukan masyarakat
yang kebih baik. Sekolah bukan hanya dapat membantu bagaimana berpartisipasi sebaik-
baiknya dalam kegiatan sosial.
Kelebihan
Berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai artinya bahwa semua komponen kurikulum
diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, institusional, kurikuler dan
instruksional. Kurikulum ini juga disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat.
Kekurangan
Kurikulum ini hanya terdiri atas program pendidikan umum, akademis dan keterampilan
saja dan sudah dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, selain itu program
sosialnya tidak di terapkan secara khusus pemberian pengetahuan social hanya
melengkapi pengetahuan lain, adapun mata pelajaran IPS diberikan ketika anak duduk
pada kelas tiga SD.
2. KURIKULUM 1984
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan
proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut “Kurikulum 1975
yang disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati
sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara
Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL).
.Kurikulum ini berorientasi pada tujuan instruksional, pendekatan pembelajaran
berpusat pada anak/ individu, pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB),
pemberian materi berbeda antara kelas rendah dan tinggi semakin tinggi kelas maka
pemberian materi semakin luas.
Kurikulum ini termasuk dalam Model kurikulum Humanistik, karena menekankan
pada pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh dan seimbang antara
perkembangan segi intelektual, afektif, dan psikomotor. Kurikulum ini menekankan
pengembangan dan kemampuan dengan memperhatikan minat dan kebutuhan peseta didik dn
pembelajarannya berpusat pada peserta didik. Pembelajaran segi-segi sosial, moral, dan
afektif mendapat perhatian utama dalam model kurikulum ini
Kelebihan
Pada pendekatan proses belajar mengajar pada kurikulum sekolah dasar diarahkan
guna membentuk keterampilan murid untuk memproses pemrolehannya dengan demikian
proses belajar mengajar lebih mengacu kepada bagaimana seseorang belajar dengan
memperhatikan kecepatan belajar murid yang merujuk kepada tiga aspek kognitif, afektif
dan psikomotor. Pada kurikulum ini terdapat pelaksanaan Pendidikan sejarah Perjuangan
Bangsa yang disajikan secara terpisah.
Kekurangan
Dilihat dari pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik maka
kemungkinan anak didik yang memiliki kecendrungan lamban dalam memproses
pengetahuan akan semakin tertinggal. Pengetahuan social pada kurikulum ini hanya
diberikan pada mata pelajaran yang bersifat sejarah saja tetapi nilai sisialnya tidak
ditanamkan pada pesrta didik
Kelebihan
Kekurangan
Pada kurikulum ini pelajaran PKn dan IPS disajikan dalam satu mata pelajaran,
keterpaduan antara muatan pengetahuan yang menekankan peserta didik pada pendidikan
moral juga social yang kurang terfokus satu sama lain hal ini akan membuat peserta didik
kurang memahami pelajaran tersebut ketika keduanya diberikan secara terpisah.
Kekurangan
Cakupan materi terlalu luas, pembelajaran terfokus hanya pada muatan silabus
dan RPP yang dibuat, yang tidak jarang membuat guru sebagai fasilitator pembelajaran
hanya mengandalkan apa yang tertera pada silabus dan RPP sehingga kurang melakukan
inovasi-inovasi yang didapat saat proses pembelajaran dilakukan.
TUGAS
PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Oleh :
Meira Karya Dewi L.
100020157