Anda di halaman 1dari 5

PUASA

SALURAN KEKUATAN ILAHI

1) Sejauh mana “kekuatan Ilahi” Allah Pencipta kita dapat dipercaya?

a)Allah Pencipta kita adalah Allah yang Mahakuasa.

Kej 17:1 Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN
menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang
Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.

b)Allah Pencipta kita adalah Allah yang sanggup membuat keputusan-keputusan sbb:

2Taw7:13 Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku
menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit
sampar di antara umat-Ku.

c)Allah Pencipta kita adalah Allah yang memiliki “kekuatan Ilahi” yang terbukti mampu
menolong kita.

Maz 46:2 “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam
kesesakan sangat terbukti.”

Bukti yang sangat meyakinkan tentang “kekuatan ilahi” Allah


Pencipta kita adalah membuka jalan keluputan umatNya dari
ancaman kematian orang Mesir. (lihat: Kel 14:9-31).
2) Bagaimana agar “kekuatan Ilahi” yang pernah dialami umat Tuhan di masa lalu dapat juga
kita alami sekarang?

2 Taw 7:14 Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri,
berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat,
maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta
memulihkan negeri mereka.

Yer 29:12-14 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku,
maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan
menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,
Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN.

• *Persyaratan agar Allah menyalurkan “kekuatan IlahiNya” kepada kita yaitu


“menanyakan Allah dengan segenap hati” dan “berbalik dari jalan-jalan yang jahat,”
yang kita akan istilahkan dengan “PERTOBATAN SEJATI.”
3) Dari jalan-jalan yang jahat apakah umat Allah harus berbalik agar Allah mau meyalurkan
“kekuatan IlahiNya kepada mereka?

1 Yoh 2:15-17 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau
orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua
yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan
hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

*Dalam bahasa asli PB, keinginan-keinginan ini bukan sekedar keinginan biasa tetapi
“nafsu.” Jadi, dosa-dosa fatal ini adalah “nafsu jasmaniah,” “nafsu mata,” dan “nafsu
keangkuhan hidup.”

4) Kalau pertobatan sejati adalah persyaratan agar Allah menyalurkan kekuatan IlahiNya kepada
kita, bagaimana cara untuk memperoleh pertobatan sejati itu?

{MM 283.1} Di tangan Allah [puasa dan doa] itu adalah alat untuk
membersihkan hati dan meningkatkan pola pikir yang reseptif
(penurutan murni). Kita mendapatkan jawaban atas doa-doa kita karena
kita merendahkan jiwa kita dihadapan Allah.

{MB 87.2} “Tujuan berpuasa yang Allah kehendaki bagi kita adalah . . . untuk
menolong kita memahami betapa menyakitkan dosa itu, menolong kita
merendahkan diri dihadapan Allah, dan menolong kita menerima
pengampunanNya yang penuh rahmat.”

*Aktivitas “BERPUASA”adalah cara untuk mewujudkan pertobatan sejati dalam diri umat
Tuhan supaya doa-doa mereka untuk memperoleh kekuatan Ilahi dikabulkan.

5) Apakah arti kata “puasa” itu?

• Bahasa asli PL, kata “puasa” adalah “tsum” yang artinya “menutup mulut.”

• Bahasa asli PB, kata “puasa” adalah “nesteia.” Kata “nesteia” terdiri dari “ne” artinya
“tidak,” dan “esthio” artinya “makan.” Jadi, nesteia artinya “tidak makan.”

6) Berapa kali kata “puasa” disebut dalam Alkitab?

• PL menyebut kata dan makna “tsum” sekitar 45 kali. PB menyebut kata dan makna
“nesteia” sekitar 30 kali. Frekwensi penyebutan kata “puasa” sekitar 75 kali dalam Alkitab
mengindikasikan pentingnya aktivitas “berpuasa” ini.  

7) Definisi puasa:

Puasa adalah menahan diri keseluruhan atau sebagian dari keinginan-


keinginan tubuh jasmaniah dengan maksud untuk menyerahkan waktu
kita kepada pertumbuhan rohani, mempertajam kerohanian, agar menang
dalam pergumulan rohani (Dr. R.D. Flory).
8) Apakah Yesus mengharapkan pengikut-pengikutNya berpuasa?

• Mat 6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik.
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu.

9) Bagaimana Yesus membedakan bahwa untuk menyalurkan kekuatan Ilahi dalam


menyelesaikan masalah tertentu, tidak cukup hanya dengan “doa” tetapi musti dengan “doa dan
puasa.”

10) Pada peristiwa-peristiwa berikut ini, apa penyebab aktivitas berpuasa itu sengaja dilakukan
dan apa hasil yang didatangkan oleh aktivitas berpuasa itu?

Nehemia 1:4 Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa
hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit, 1:6 berilah telinga-Mu dan bukalah
mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan
malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel
telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa. 2:4 Lalu kata raja
kepadaku: "Jadi, apa yang kauinginkan?" Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit, 2:5
kemudian jawabku kepada raja: "Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini,
utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali."
Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku.

• *Nehemia sengaja berpuasa karena menyesali dosa-dosa Israel dan dosa-dosa


keluarganya sendiri. Puasa adalah pernyataan tidak setuju akan dosa-dosa ini.

• *Akibat aktivitas berpuasa yaitu Tuhan mengabulkan permohonan Nehemia, ia diizinkan


bersama rombongannya untuk kembali ke Yehuda membangun kota Yerusalem.

Dan 6:17 Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua
singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang
melepaskan engkau!" 6:19 Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman
itu; ia tidak menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur. 6:20 Pagi-pagi sekali
ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa; 6:21 dan ketika
ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada
Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah
Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?" 6:22 Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah
hidupmu! 6:23 Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu,
sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya;
tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan."

• *Darius, raja Madai, sengaja berpuasa karena menyesali kesalahan yang terjadi sehingga
Daniel dijatuhi hukuman buang ke kandang singa. Puasa adalah pernyataan tidak
menyukai kesalahan ini.

• *Akibat aktivitas berpuasa yaitu Tuhan mengabulkan permohonan raja Darius, Daniel
dilindungi Allah dari tekaman singa-singa.
Daniel 9:3 Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil
berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu. 9:4 Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku,
dan mengaku dosaku, demikian: "Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang
Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-
Mu! 9:5 Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami
telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu, . . . 9:21 sementara aku berbicara dalam doa,
terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu
pada waktu persembahan korban petang hari. 9:22 Lalu ia mengajari aku dan berbicara dengan aku:
Daniel, sekarang aku datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti.

• *Nabi Daniel sengaja berpuasa karena menyesali dosa-dosanya dan dosa-dosa


bangsanya. Puasa adalah pernyataan tidak setuju akan dosa-dosa ini.

• *Akibat aktivitas berpuasa itu Tuhan mengabulkan permohonannya, Gabriel langsung


diutus menolong Daniel mengerti Firman Tuhan yang ingin ia pahami.

Apa yang harus dibuat sementara puasa sedang berlangsung?

• Sementara berpuasa, memfokus pikiran, kemauan, dan hati kepada Allah.

CD 189:2 (Definisi puasa menurut Roh Nubuatan)

Semangat puasa yang sejati yaitu semangat yang memasrahkan pikiran, hati,
dan kemauan kepada Allah.”
• Sementara berpuasa, tidak selalu mengingat makanan-makanan yang fana tetapi
mencelupkan pikiran kepada makanan-makanan sorgawi.

CD 188:3 Kurang berpikir tentang apa yang akan mereka makan dan minum
dari makanan-makanan fana dan lebih banyak kali memikir-mikirkan
makanan sorgawi.”
Pantangan apa yang harus dilakukan selama berpuasa?

• Dan 6:19 -- Menahan diri dari hiburan-hiburan.

• Luk 4:2 -- Menahan diri dari makanan.

• Ester 4:16 -- Menahan diri dari makanan dan minuman.

• 1 Kor 7:5 -- Menahan diri dari makanan dan sex.

• Dan 10:2,3 – Menahan diri dari makanan sedap, daging, anggur, dan berurap.

CD 188.4 (BERPUASA BOLEH MAKAN)

• “Mereka (umat Allah) harus menentukan hari-hari untuk berpuasa dan berdoa. Tidak
diharuskan untuk samasekali tidak makan apapun, tetapi mereka boleh makan sedikit
makanan yang paling sederhana.”
Berapa lamakah puasa itu harus berlangsung?

• Satu malam – Dan 6:19

• Satu hari -- Hakim 20:26; 1 Sam 14:24; 2 Sam 1:12; 3:35.

• Tiga hari -- Ester 4:16

• Satu minggu -- 1 Sam 31:13.

• Tiga minggu -- Dan 10:2,3.

• 40 hari -- Ul 9:18, 25; 1 Ra 19:8; Mat 4:2.

PUASA YANG TIDAK BERKENAN PADA TUHAN

Yes 58:3-5

"Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami
merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari
puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua
buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul
dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini
suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai