Anda di halaman 1dari 18

PERGERAKAN SUMBER DAYA INTERNASIONAL DAN PERUSAHAAN

MULTINASIONAL

BAB 1
Latar Belakang Masalah
Sampai sekian jauh baru membahas pedalaman kmoditi , dan disepanjang
pembahasn itu berpegang asumsi bahwa tidak ada pergerakan atau perpindahan
sumber-sumber antarnegara . Namun dalam kenyataannya, berbagai sumber daya atau
factor produksi, mulai dari modal, tenaga kerja, dan teknologi, senantiasa bergerak
dan berpindah-pindah, melewati tapal batas wilayah antar Negara .Dalam beberapa
hal, perdagangan Internasional dan pergerakan sumber-sumber daya produktif
tersebut sesungguhnya dapat di pandang sebagai substitusi dimana yang satu dapat
menggantikan atau mendukung yang lain .
Dalam perdagangan Internasional, pergerakan sumber-sumber daya produktif
dari Negara atau tempat-tempat yang memilikinya dalam jumlah relative berlimpah ke
Negara-negara yang relative miskin dengan sumber daya tadi telah,tengah dan akan
senantiasa berlangsung sehinngga dalam jangka panjang pergerakan factor produksi
antat Negara itu akan menyamakan harga-harga factor produksi secara internasional ,
dan selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan bagi semua pihak yang terkait
secara keseluruhan . Wujud integrasi internasional memang tidak semata-mata berupa
pertukaran barang dan jasa anatrnegara saja namun juga perpindahan Internasional
dari factor-faktor produksi, yang bisa disebut sebagai perpindahan factor atau (factor
movements ) .
Pada dasarnya ada dua jenis investasi atau penanaman modal asing, yakni
investasi asing secara langsung dan investasi portofolio .Investasi portofolio
mengakibatkan hanya asset-aset financial saja .Sedangkan investasi langsung meliputi
investasi asset secara nyata berupa pembangunan pabrik-pabrik, pengadaan berbagai
macam barang modal, pembelian tanah untuk modal asing itu biasanya dibarengi
dengan penyelenggaraan fungsi-fungsi manajemen dan pihak investor sendiri tetap
mempertahankan control terhadap dana-dana yang telah ditanamkanya .Investasi
langsung ini biasanya dilakukan dalam pembentukan sebua perusahaan baru atau anak
perusahaan yang kemudian mengambil ahli perusahaan induk .
BAB 2
TEORI
1. Tinjauan Data Arus Modal Internasional
Jika di hitung berdasarkan nilai pasar atau harga yang berlaku pada saat ini ,
penanaman modal asing keluar negeri telah dilampaui modal oleh modal asing dari
Negara lain ke Amerika, sedangkan sejak tahun 1990-1992 arus keluar modal dari
amerika serikat ke Negara-negara lain kembali melampaui arus masuk modal dari
Negara lain ke Amerika Serikat . Di penghujung taun 1992 total asset milik pihak
asing di Amerika serikat melebihi nilai total asset milik Amerika Serikat yang te
rsebar di berbagai Negara. Hal ini menyebabkan Amerika serikat menjadi Negara
penghutang bersih yang nilainya mencapai 110 miliar dolar apabila investasi langsung
dihitung berdasarkan biaya sekarang ,atau sebesar 206 miliar dolar apabila
penanaman modal asing di Amerika serikat dihitung berdasarkan nilai pasarnya .
Perubahan status dari Negara kreditor bersih, yakni yang Negara investasinya
keluar negeri lebih besar ketimbang investasi asingyang masuk kedalamnya menjadi
Negara penghutang bersih yakni Negara yang jumlah investasinya keluar negeri lebih
kecil ketimbang jumlah investasi yang diterimanya dari Negara-negara lain . Ini
merupakan suatu hal yang cukup mengagetkan warga amerika sendiri karena selama
berpuluh-puluh tahun, Amerika serikat dikenal sebagai Negara kreditor terbesar di
dunia .
Kenyataan tersebut seringkali menimbulkan perdebatan di kalangan ekonomi,
politisi, dan pejabat pemerintah di amerika serikat mengenai manfaat dan resiko yang
terkandung dalam perkembangan terakhir . Mengenai perubahan status amerika
serikat dari Negara kreditor bersih menjadi terutang bersih . mengungkapkan fakta
penanaman modal asing ameriika serikat di Negara-negara eropa mengalami
peningkatan yang lebih cepat ketimbang investasi amerika serikat yang tercurah ke
Negara-negara amerika latin . Penurunan itu sendri diakibatkan oleh berlarut-larutnya
masalah utang internasional yang dihadapi oleh sebagaian besar amerika latin ,
penanaman modal asing amerika serikat ke modal asing mengalami peningkatan yang
lebih cepat ketimbang penanaman modal asing amerika serikat ke eropa , jepang dan
kanada .
Alasan –alas an terjadinya penurunan tajam atas jumlah pinjaman Negara-negara
berkembang mudah sekali di tebak , yakni runtuhnya kepercayaan masyarakat
kreditor internasional terhadap kemampuan Negara-negara berkembang tersebut
untuk dapat membayar kembali hutang-hutangnya . apa yang disebut sebagai “krisis
utang internasional” tersebut benar-benar memangkas arus financial kebanyak Negara
dunia ketiga .Namun sebab- sebab pergeseran mendadak amerika serikat menjadi
importir modal netto sampai sekarang masi sebagai bahan perdebatan sengit ,
kelompok yang optimis menghubungkan impor modal itu denganmunculnya berbagai
kesempatan investasi baru di amerika yang memikat minat para investor mancanegara
. sebaliknya , kelompok pesimis mengatkan bahwa amerika serikat semata-mata
menggeser konsumsinya k masa depan dengan mengorbankan masa datang . Sebagian
besar indicator empiris yang ada ternyata lebih mendukung interpretasi dari kelompok
pesimis . meskipun demikian perselisihan pendapat mengenai hal itu masih saja
berlangsung hingga saat ini . Di samping itu untuk pertama kalinya para investor di
berbagai negar amaju juga melirik bursa saham di Negara-negara berkembang yang
memang mulai mekar sebagai lahan investasi yang menguntungkan . Kehadiran para
investor Negara ini lbih lanjut memberi dorongan yang kuad bagi berkembang nya
bursa saham di Negara-negara berkembang itu .

2.Motif-motif Arus Modal Internasional


Pada pembagian bahasan atau sub Bab ini kita akan mempelajari motif-motif
berlangsungnya investasi fortopolio dan investasi langsung keluar negeri . pada
dasarnya motif pokok untuk kedua investasi asing tersebut sama saja, yakni
menempatkan dana modal pada lahan bisnis yang paling menguntungkan .
Meskipun demikian ada beberapa perbedaan yang harus diperhatikanmengingat
penanaman modal asing langsung memerlukan penjelasan tambahan yang tidak
terjccantum pada modal pokok yang dimaksudkan untuk menjelaskan investasi
portofolio internasional .

2.1 Motif-Motif Bagi Berlangsungnya Investasi Portofolio Internasonal


Motif utama bagi berlangsungnya invastasi portofolio internasional adalah
memperoleh keuntungan (berupa suku bunga, potongan harga, atau deviden) yang
lebih besar di luar negeri. Jadi, penduduk di suatu negara akan tertarik untuk membeli
surat-surat berharga dari negara lain jika tingkat hasil atau keuntungan yang
dijanjikannya lebih tinggi. Prinsipnya adalah maksimalisasi keuntungannya yang
sederhana. Dalam jangka panjang, suku bunga atau tingkat hasil yang dibuahkan oleh
surat-surat berharga antarnegara akan cenderung sama, karena satu sama lain akan
bersaing dalam memperebutkan para investor. Menurut model pokok Heckscher-
Ohlin, pada awalnya tingkat hasil untuk modal di negara yang miskin modal akan
lebih tinggi. Hal ini tentunya akan mengundang datangnya para investor dari negara-
negara lain. Namun karena negara lain tidak ingin kehilangan investor, maka mereka
pun berusaha untuk meningkatkan laba sekuritasnya.Model atau teori investasi
potofolio tersebut memang dapat menjelaskan dasar yang kita butuhkan, yakni bahwa
motif pokok investasi adalah untuk memporeleh keuntungan maksimal.
Untuk menjelaskan berlangsungnya aruus modal internasional dua arah, elemen
resiko harus diperhitungkan. Artinya, para investor sesungguhnya tidak hanya tertarik
pada tingkat keuntungannya saja, namun mereka juga memperhatikan besar-kecilnya
risiko yang terkandung dalam suatu bentuk investasi. Risiko obligasi atau surat
berharga itu bervariasi, mulai dari kemungkinan bangkrutnya lembaga yang
menerbitkannya sampai dengan gejolak nilai pasarnya. Demikian pula halnya dengan
saham, resikonya bervariasi mulai dari kemungkinan bangkrutnya perusahaan
penerbitnya sampai dengan lonjakan-lonjakan dan kemorosotan nilai pasarnya, serta
besarnya kemungkinan bahwa tingkat hasil atau deviden yang dibuahkannya akan
lebih rendah dari yang diperkirakan semula. Semuanya mengakibatkan kerigian.
Dengan demikian, para investor pada umumnya senantiasa memadukan
perhitungan keuntungan dengan perhitungan resiko, masinng-masing dalam
komposisi yang seimbang. Seorang investor mungkin mau membeli sekuritas yang
resikonya tinggi asalkan bunga atau keuntungannya sangat besar. Demikian pula
sebaliknya, seorang investor mungkin akan bersedia membeli sebuah sekuritas,
katakanlah obligasi, yang berbunga relative rendah namun jika resikonya sangat kecil.
Teori portofolio memberitahukan bahwa dengan meninvestasikan modal ke
dalam lebih dari satu jenis sekuritas yang tingkat hasilnya saling mempengaruhi,
maka tingkat hasil tertentu akan di peroleh dengan resiko yang lebih rendah,atau
tingkat hasil yang lebbih tinggi akan dapat diraih dengan bobot resiko yang sama.
Karena hasil-hasil sekuritas asing (masing-masing tergantung terutama pada kondisi
ekonomi di negara atau perusahaan yang menerbitkan) cenderung lebih terkait satu
sama lain daripada sekuritas-sekuritas domestic, maka penggabungan sekuritas
domestic dan sekuritas asing secara sekaligus akan dapat menciptakan tingkat hasil
yang lebih tinggi lagi, atau menurunkan kadar resiko lebih rendah lagi. Artinya,
dengan membeli sekuritas dari luar negeri dan domestic, seorang investor akan
memperbesar kemungkinan tingkat hasil dan atau menurunkan kadar resikonya secara
keseluruhan, dibandingkan jika investor membeli sekuritas asing saja, atau sekuritas
domestic saja.

2.2 Motif-motif Penanaman Modal Asing Langsung


Motif-motif bagi berlangsungnya investasi asing secara langsung sama saja
dengan motif bagi investasi portofolio, yakni untuk memperoleh tingkat hasil
yang setinggi mungkin dan mendiversifikasikan atau memecahkan resiko.
Investasi asing portofolio maupun investasi secara langsung juga dilakukan untuk
menghindari pajak yang terlalu berat di suatu nagara, atau untuk mendukung
kegiatan bisnis di suatu nagara yang sarana infrastrukturnya belum memadai.
Data-data yang ada manunjukan perusahaan-perusahaan yang dimiliki orientasi
internasional (baik karena ia giat mengadakan ekspor atau memiliki fasilitas
produksi di negara lain) biasanya memiliki tingkat laba yang lebih tinggi, dan
variabelitas gejolak labanya lebih rendah (artinya lebih stabil) daripada
perusahaan-perusahaan domestic murni.
Ada beberapa hal yang bisa dikemukakan untuk menjelaskan hal tersebut.
Salah satu diantaranya yang paling penting adalah banyak perusahaan-perusahaan
besar (biasanya yang bergerak dalam pasarr-pasar yang monopolistic
oligopolistik) memiliki pengetahuan produksi atau keterampilan manajerial yang
unik yang akan dimanfaatkan untuk mencetak keuntungan lebih besar jika
keunggulannya diterapkan di luar negeri. Dorongan untuk beroperasi ke luar
negeri menjadi lebih besar,kareana pasar domestic sudah mereka kuasai. Dalam
situasi seperti itulah, sebuah perusahaan akan melakukan penanaman modal asing
secara langsung di negara lain. Langkah ini melibatkan integrasi horizontal atau
perluasan kegiatan prooduksi ke wilayah yang lebih luas.
Alasan penting lainnya bagi perusahaan untuk mengadakan penanaman modal
asing secara langsung adalah memperoleh control atas jalur pasokan bahan-bahan
mentah atau komoditi primer yang mereka butuhkan di luar negeri. Seandainya
mereka dapat menguasai jaluur pasokan itu, maka mereka akan memperoleh
suplai bahan mentah secara kontinyu dengan harga yang relative murah. Itulah
yang biasa disebut integrasi vertical yang merupakan bentuk dari sebagian besar
penanaman modal asing langsung di negara-negara berkembang dan sejumlah
negara maju yang kaya dengan bahan tambang.
3.Dampak-dampak Kesejahteraan dari Arus Modal Internasional
Dampak-dampak kesejahterraan yang ditimbulkan oleh berlangsungnya arus
modal internasional bagi negara sumber investasi dan negara penerima atau tuan
rumah investasi bisa disajikan secara grafis dan yang tidak terungkap dalam
analisis grefis.

3.1 Dampak-dampak untuk Negara Sumber Investasi dan Negara Penerima


Investasi

Dapat diasumsikan bahwa kedua negara tersebut mengadakan hubungan ekonomi


(perdagangan dan atau investasi internasional) sehingga berlangsungnya pergerakan
modal internasional di antara keduanya. Karena tingkat hasil modal di Negara 2
(O’H) lebih tinggi daripada yang terdapat di negara 1(OC), maka sebagai modal di
Negara 1 akan pindah ke Negara 2 (sebanyak AB),dan perpindahan modal ini lambat
laun akanmenyamakan tingkat hasil modal di kedua negra tersebut sebesar
BE(=ON=O’T). total produksi domestic di Negara 1 berubah menjadi OFEB. Namun
karena sebagian modalnya berada di nagara lain, maka hasil investasi di luar negeri
itu juga harus ditambahkan, yakni sebanyak ABER, sehingga toal pendapatan
nasioanl Negara 1 adalah OFERA. Tinggkat produksi ini lebih tinggi ketimbang yang
ada sebelum berlangsungnya investasi antar Negara tersebut. Berkat berpindahnya
sebagian modalnya ke Negara lain yang tingkat hasilnya lebih tinggi, maka toal
pendapatan nasional Negara 1 meningkat sebanyak ERG. Disamping itu, berkatt
adanya arus modal internasional secara bebas tersebut, total tingkat hasil modal
menurun di Negara 1 meningkat menjadi ONRA, sedangkan tingkat hasil bagi factor-
faktor produksi lainnya menjadi NFE.
Arus masuk modal ke Negara 1 sebanyak AB ke Negara 2 akan menurunkan
tingkat hasil modal di nagara itu dari O’H menjadi O’T. Karena modalnya kini lebih
banyak , maka total produksi domestic di negara2 akan bertambah dari O’JMA
menjadi O’JEB. Dalam kalimat lain negara2 mengalami kenaikan produksi sebanyak
ABEM . Sebagian dari kenaikan produksi tersebut, yakni sebesar ABER, akan di
terima oleh Investor asing sehingga keuntungan itu berupa kenaikan total produksi
yang di terima oleh Negara 2 sebesar ERM. Tingkat hasil dari pemilik modal
domestic di Negara 2 akan turun dari O’HMA menjadi O’TRA. Sementara itu tingkat
hasil bafi factor-faktor produksi secara keseluruhan akanmeningkatkan dari HJM
menjadi TJM .

3.2 .Dampak-Dampak Lainnya Untuk Negara Sumber Investasi Dan


Negara Penerima Investasi .
Dapat diasumsikan bahwa kedua factor produksi yg ada ,yakni modal dan
tenaga kerja seluruhnya terserap dalam kegiatan-kegiatan industri, baik sebelum
ataupun sesudah transfer modal antar Negara . Jadi meskipun Neguara sumber
investasi secara keseluruhan memperoleh keuntungan dari berlangsungnya
transfer modal ke Negara lain,ada sebagian warganya ( yakni para pekerja) yang
mengalami kerugian . Itu berarti transfer modal mengakibatkan redistribusi
pendapatan domestic dari para pemilik factor produksi tenaga kerja ke para
pemilikifaktor pemilik modal . Atas dasar alas an ini Lah maka serikat-serikat
buruh di berbagai Negara sumber investasi,seperti di amerika serikat acap kali
menentang dilakukanya investasi oleh perusahaan – perusahaan di Amerika ke
luar negeri .
Di lain pihak , redistribusi pendapatan domestic juga terjadi di Negara tuan
rumah atau penerima investasi . Transfer modal internasional juga mempengaruhi
neraca pembayaran kedua Negara tersebut pada dasarnya, neraca pembayaran
suatu Negara menghitung total penerimaan suatu Negara dari Negara-negara lain.
Pada saat suatu menerima investasi dari Negara lain maka pengeluaran luar negeri
bagi Negara sumber investasi akan menurun sehingga ia akan mengalami defisit
necara pembayaran ( kelebihan penawaran luar negeri dari penerimaan luar
negeri) . Investasi kemancanegara merupakan salah satu penyebab deficit
pembayaran neraca, hal ini mendorong pemerintah untuk membatasi arus keluar
modal ke Negara-negara lain .
Meskipun demikian , defisit neraca pembayaran yang dialami oleh Negara
sumber investasi tidak berlangsung lama . Meskipun pada awalnya transfer modal
dan meningkatnya pengeluaran luar negeri akan menciptakan defisit , namun
peningkatan ekspor barang-barang modal, suku cadang dan berbagai produk
pendukung lainnya ke Negara penerima investasi , akan menciptakan pemasukan
sehingga defisit neraca pembayaran Negara sumber investasi akan berkurang ,
atau bahkan lenyap ( bisa pula menjadi surplus)

4. Perusahaan Multinasional
Salah satu perkembangan paling penting dalam ekonomi internasional sejak
usianya perang dunia kedua adalah muncul dan berkembangnya perusahaan –
perusahaan multinasional atau kadang disebut pula perusahaan transnasional .
Perusahaan multinasional adalah suatu badan usaha yang memiliki ,
mengendalikan dan atau mengelola fasilitas-fasiltas produksi yang di sebar di
sejumlah Negara . Dewasa ini perusahaan-perusahaan multinasional secara
keseluruhan menguasai lebih dari 20 % output dunia , sedangkan nilai transaksi
perdagangan intra perusahaan ( yakni perdagangan antar perusahaan induk dengan
cabang-cabang atau anak-anak perusahaannya yang tersebar di berbagain negara )
mencapai 25% dari seluruh nilai perdaganangan manufaktur di dunia . Beberapa
perusahaan multinasional seperti general motor dan Exxon, benar-benar berukuran
raksasa dan nilai penjualan tahunya mencapai puluhan miliar dolar , jumlah ini
melampaui pendapatan nasional dari sebagian besar Negara yang ada di dunia
ini.bahkan banyak pengamay yang mengatakan bahwa keprkasaan ekonomi dari
sejumlah perusahaan multinasional jauh mengguguli banyak Negara,tidak hanya
Negara berkembang namun juga Negara maju. Di samping itu, sebagian besar
penanaman modal asing langsung internasional juga di lakukan oleh perusahaan-
perusahaan multinasional tersebut. Dalam prosesnya, perusahaan induk biasanya
menyertai rekanan atau perusahaan patungannya di luar negri dengan keahlian
manejerial,teknologi,suku cadang,organisasi pemasarandan juga modal yang
bersangkutan. Dalam kalimat lain, perusahaan multinasional itu menguasai jumlah
besar perusahaan yang tersebar di berbagai Negara, baik di Negara maju maupun
Negara berkembang. Pada bagian pembahasan ini pertama-tama kita akan
mempelajari sebab-sebab atau alas an keberadaan perusahaan multinasional iyu,
disusul dengan kajian berbagai masalah yang dewassa ini mereka timbulkan baik
itu terhadap Negara asalnya maupun terhadap Negara tuan rumah..
Seperti dikethui, sejumlah besar perpindahan modal antarnenegara mengambil
bentuk berupa penanaman modal asing langsung . Yang dimaksudkan dengan
penanaman modal asing langsung adalah suatu arus modal internasional dimana
perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas atau jaringan bisnisnya
di Negara-negara lain . Salah satu cirri yng menonjol dari penanaman modal asing
langsung kini adalah hal tersebut melibatkan bukan hanya pemindahan sumber
daya, akan tetapi juga memberlakukan pengendalian asing . Artinya,cabang atau
anak perusahaan itu tidak hanya diikat dengan kewajiban financial kepada induk
perusahaanya, akan tetapi secara keseluruhan ia adalah begian integral dari
struktur organisasi perusahaan induk , sehingga anak atau cabang perusahaan ini
merupakan perpanjangan tangan perusahaan induk yang berada di Negara
asalnya . Sagala macam keputusan penting tetap di ambil dari pusat . Perusahaan –
perusahaan multinasional sejjak lama telah berfungsi sebagai suat wahana bagi
kegiatan pinjam meminjam internasional . Perusahaan-perusahaan induk
seringkali mengirimkan modal bagi anak-anak perusahaannya di luar negeri, dan
ini adalah penanaman modal asing langsung yang merupakan salah satu
alternative untuk mencapai hal yang sama dengan peminjaman internasional .
namun disini masih ada pertanyaan yang belum terjawab, yaitu mengapa
manajemen perusahaan asing memilih cara penanaman modal langsung dan bukan
cara lain, misalnya saja dalam bentuk transfer dana perlu di perhatikan bahwa
untuk kasus-kasus tertentu, keberadaan operasi perusahaan-perusahaan
multinasional tidak selalu mencerminkan adanya arus modal neto dari suatu
Negara ke Negara lain . perusahaan multinasional kadang kala sekedar
penghimpun dana untu keperluan anak-anak perusahaannya di Negara dimana
anak-anak perusahaan tersebut beroperasi , sebagai alternative dari perluasan
operasi bisnis dari perusahaan induk di Negara asalnya sendiri . Lebih lanjut,
belakangan ini terdapat adanya kecenderungan kuat bagi terjadinya penanaman
modal asing secara langsung di antara sesame Negara industri : Misalnya
perusahaan di Amerika serikat memperluas anak perusahaannya di eropa dan pada
saat yang sama perusahaan eropa memperluas anak perusahaanya di amerika
serikat . Hal terpenting yang ingin di tekankan disini adalah, meskipun
perusahaan-perusahaan mutinasional terkadang memang berfungsi wahana untuk
arus modal internasional, namun belum tentu penanaman modal asing langsung
itu merupakan alternative utama bagi Negara-negara yang hendak meminjam dan
yang memberi pinjaman di lain pihak, tujuan utama dari penanaman modal asing
adalah untuk memungkinkan pembentukan organisasi-organisasi multinasional .
jadi tujuan utamanya adalah perluasan pengendalian . Akan tetapi mengapa
perusahaan-perusahaan multinasional itu selalu berusaha untuk memperluas
pengendalianya ? kita harus mengakui bahwa sejak semula para ekonom
tidakmempunyai sebuah teori lengkap mengenai perusahaan multinasional seperti
teori-teori ekonomi internasional yang sudah banyak miliki . Namun, ada sedikit
teori mengenai masalah ini, yang kini akan kita bahas .
4.1 . Sebab-sebab kehadiran Perusahaan Multinasional.
Alasan utama bagi keberadaan perusahaan – perusahaan multinasional itu
adalah besarnya keuntungan kompetitif yang terkandung dalam jaringan produksi
dan distribusi global. Artinya, semakin luas jaringan produksi dan distribusi yang
dimiliki oleh suatu perusahaan, akan semakin tinggi daya saingnya .Keunggulan
kompetitif itu sendiri bersumber dari terciptanya integrasi vertical dan horizontal
dengan cabang atau anak-anak perusahaan luar negeri . Melalui integrasi vertical ,
sebagian besar perusahaan multinasional dapat menjamin arussupply bahan-bahan
mentah dan berbagai produk setengah jadi serta elemen-elemen penunjang lainnya
. Sehingga memungkinkan mereka untuk mengatasi berbagai ketidaksempurnaan
dan hambatan yang memang lazim di jumpai di pasar-pasar di luar negeri .
Sedangkan melalui integrasi horizontal dengan cabang-cabang perusahaanya di
luar negri , perusahaan-perusahaan multinasional itu akan dapat melindungi dan
memanfaatkan kekuatan monopolinya secara lebih baik, menyesuaikan
karakteristik produkny dengn kondisi-kondisi dan selera local serta menjamin
adanya kualitas produk yag konsisten dari waktu ke waktu .
Keunggulan kompetitif perusahaan multinasional itu juga di dasarkan pada
peningkatan skala ekonomis dalam produksi , pembiayaan, riset dan
pengembangan serta penghimpunaninformasi-informasi pasar. Besarnya output
perusahaan-perusahaan multinasional itu juga memungkinkan mereka untuk
melakukan pembagian kerja dan spesialisasi produksi yang jauh lebih baik
ketimbang yang dapat dilakukan perusahaan-perusahaan nasional berskala kecil
yang menjadi saingan mereka . Disamping itu , perusahaan-perusahaan
multinasional dan cabang-cabangnya yang tersebar di mancanegara biasanya juga
memiliki akses lebih luas ke sumber-sumber modal internasional ketimbang
perusahaan nasional murni, dan hal itu tentu saja memungkinkan perusahaan
multinsaional untuk memperoleh sumber pembiayaan murah dalam jumlah yang
nyaris tidak terbatas sehingga kemampuan mereka menyelenggarkan proyek-
proyek berskala besar sangat sulit di tandingi .
Perusahaan-perusahaan multinasional yang pada umumnya sangat besar itu
senantiasa siap menanamkan modalnya keluar negeri apabila perkiraan laba setiap
unit investasi dalam sector industri tertentu di luar negeri memang lebih tinggi di
bandingkan dengn perkiraan tigkat hasilnya di dalam negeri . Karena perusahaan-
perusahaan tersebut senantiasa menguasai keunggulan kompetitif dan memiliki
informasi terlengkap mengenai sector-sektor industri yang di gelutinya maka, ia
tidak selalu mengungkap semua peluang keuntungan yang lebih tinggi dalam
semua sector industri domestic sebelum memutuskan untuk menanamkan
modalnya di luar negeri. Artinya, mereka enggan meninggalkan sector industri
yang sudah di kelolanya sejak lama, sekalipun sector –sektor industri lainnya di
dalam negeri barangkali menjanjikan tingkat keuntungan yang lebih baik . Itu
berarti hal terpenting yang menjadi bahan pertimbangan mereka dalam
menanamkan modal diluar negeri adalah selisih tingkat keuntungan dalam
industri tertentu di luar dan di dalam negeri . Itulah sebabnya perusahaan-
perusahaan multinasional biasanya setia pada sector industri tertentu yang menjadi
andalanya .
4.2. Masalah-masalah yang Ditimbulkan oleh Perusahaan Multinasional
bagi Nagara-Negara Asalnya
Masalah yang paling controversial berkenaan dengan dampak negative yang
ditimbulkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional terhadap nagara asalnya
adalah hilangnya sejumlah lapangan kerja domestic karena perusahaan
multinasonal mengalihkan sebagian modal dan aktivitas bisnisnya ke luar negeri.
Maslah lainnya yang terkait adalah ekspor teknologi canggih yang hendak
dipadukan dengan factor-faktor produksi murah dinegara lain demi mencapai
produksi yang paling efisien. Perpaduan seperti itulah yang senantiasa diupayakan
oleh perusahaan-perusahaan multinasional dalam rangka memaksimalkan
keuntungan mereka.
4.3. Berbagai Masalah yang Ditimbulkan oleh Perusahaan Multinasional
Terhadap Negara Tuan Rumah
Dampak-dampak negative yang diderita oleh Negara asal diatas ternyata tidak
seberapa jika kita bandingkan dengankesulitan-kesulitan yang dialami oleh
Negara tuan rumah akibat sepak terjang perusahaan-perusahaan multinasional.
Negara-negara tuan rumah, baik itu nagara maju maupun nagara berkembang,
memiliki daftar panjang yang berisikan keluhan terhadap perusahaan
multinasional. Kecaman utama yang paling serius adalah tuduhan bahwa
perusahaan multinasional perekonomian Negara tuan rumah secara keseluruhan.

5. Motif Migrasi Tenaga Kerja Internasional dan Dampak-dampak


Kesejahteraan yang Ditimbulkannya

Pada dasarnya tenaga kerja merupakan sumber daya atau factor produksi
secara internasional . namun di sepanjang sejarah terdapat catatan lonjakan
migrasi internasional pada periode-periode tertentu.

5.1. Motif-motif Migrasi tenaga Kerja


Keputusan seorang pekerja untuk bermigrasi atas dasar alasan-alasan ekonomi
dapat di analisis melalui pola dan perangkat yang sama ketika mempelajari motif-
motif investasi internasional. Secara spesifik, migrsi itu, sama halnya dengan
berbagai bentuk investasi,melibatkan biaya dan keuntungan. Ada pun biaya yang
tercakup dalam proses migrasi antara lain adalah biaya transportasi dan biaya
oportunitas berupa hilangnya pendapatan karena seseorang harus meluangkan
waktu yang cukup banyak untuk menyelenggarakan prose perpindahan dan
mencari pekerjaan baru ditempatnya yang baru. Di samping itu masih cukup
banyak biaya lain yang tidak mudah dihitung seperti hilangnya keakraban dengan
sanak saudara dan para sahabat, tekanan untuk mempelajari kebudayaan, pola
prilaku dan bahasa yang baru, adanya resiko kegagalan dalam menemukan
pekerjaan baru atau tempat mencari nafkah yang cocok di Negara yang baru,
keharusan untuk mencari tempat hunian yang baru, dan sebagainya. Namun
sebagian besar biaya non-ekonomi tersebut biasanya pupus oleh besarnya harapan
para migran untuk mendapatkan pendapatan dan penghidupan yang lebih
menyenangkan. Itulah sebabnya migrasi senantiasa terjadi.
5.2. Damapak kesejahteraan yang Ditimbulkan oleh Migrasi Tenga kerja
Internasional
Dampak-dampak kesejahteraan dari migrasi tenaga kerja internasional
terhadap Negara sumber dan Negara penerima tenaga kerja migran dapat
dianalisis melalui teknik diagram yang sama seperti yang telah digunakan untuk
menganalisis dampak-dampak kesejahteraan yang di timbulkan oleh pergerakan
modal internasional.
5.3. Dampak Kesejahteraan Lainnya dari Migrasi Tenaga Kerja
internasional
Sampai sekian jauh, secara implicit pada asumsi bahwa semua tenaga kerja
tidak terampil. Namun dari pengamatan sekilas terhadap kenyataan yang ada
langsung mengetahui bahwa sesungguhnya kualitas tenaga kerja sangat bervariasi.
Tingkat pendidikan, latihan kerja, dan kesehatan yang berbeda-beda menjadikan
seluruh angkatan kerja terbagi-bagi menjadi sejumlah golongan.
Kesimpulan
1. Pergerakan modal antarnegara bisa diklasifikasikan menjadi 2 katagori besar
yakni investasi portofolio dan investasi langsung.
2. Motif utama investasi potofolio internasional adalah memaksimalkan tingkat
keuntungan dan mendiversifikasikan atau meminimalkan resiko. Diversifikasi
risiko itulah yang merupakan penjelasan atas terjadinya pergerakan modal
internasional secara dua arah.
3. Transfer modal internasional dapat meningkatkan pendapatan nasional, baik
bagi Negara sumber/asal dana maupun Negara penerima dana.
4. Arus migrasi tenaga kerja internasional bertolak dari alas an-alasan ekonomis
maupun non-ekonomis. Seandainya motif bersifat ekonomis murni, maka hal
itu dapat dievaluasi berdasarkan analisis biaya dan manfaat, sama halnya
dengan analisis yang digunakan untuk menelaah investasi sumberdaya
manusia dan sumberdaya fesik lainnya. Terjadinya migrasi pekerja
internasional cenderung menurunkan output dan meningkatkan upah rill dari
Negara asalnya, dan dalam waktu bersamaan akan meningkatkan total autput
dan menurunkan tingkat upah rill di Negara penerima. Secra keseluruhan,
migrasi tersebut akan meningkatkan output dunia. Migrasi tenaga kerja
terdidik dan berpendidikan tinggi akan membuahkan manfaat yang cukup
besar bagi Negara penerima, namun dalam waktu bersamaan akan sangat
merugikan Negara asalnya. Bagi Negara asal, berbagai biaya yang telah di
keluarkan untuk mendidik mereka menghilang begitu saja. Masalah inilah
yang disebut sebagai braindrain.
Kata Pengantar

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan atas rahmat serta karuniaNya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik . Dengan kondisi
perekonomian nasional yang masih sulit diprediksi pergerakannya secara tepat,
berarti sangat menarik dan penting untuk mengetahui dan problematika secara
lengkap tentang pergerakan sumber daya internasional dan perusahaan
multinasional.
Para pengusaha yang ingin usahanya eksis secara berkelanjutan, terutama
untuk meningkatakan kemampuannya menangkap peluang bisnis yang
menguntungkan, meraka perlu mengetahui dan mengantisipasi dan mengetahui
sejak awal mengenai perubahan variable-variabel pergerekan sumber daya
internasional.
Makalah ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pembaca maupun
mahasiswa. Akhir kata, besar harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat
untuk si pembaca serta membantu untuk mengisi pergerakan sumberdaya
internasional pada era globalisasi. Selain itu, penulis tetep terbuka terhadap kritik
dan saran yang membangun dari pihak-pihak yang berkompeten dengan lingkup
kajian yang ada di dalam makalah ini

Medan, Desember 2010

( penulis )
PERGERAKAN SUMBER DAYA
INTERNASIONAL DAN PERUSAHAAN
MULTINASIONAL

Disusun oleh :
1. CITRA INDIRA (0705160224)
2. FFRAWANI (0705160220)
3. RINI ARIFA (0705160221)
4. ANNISA (0705160209)
5. SUHAWANI PRAMITA G (0705160223)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMTRA UTARA
MEDAN 2010

Anda mungkin juga menyukai