MULTINASIONAL
BAB 1
Latar Belakang Masalah
Sampai sekian jauh baru membahas pedalaman kmoditi , dan disepanjang
pembahasn itu berpegang asumsi bahwa tidak ada pergerakan atau perpindahan
sumber-sumber antarnegara . Namun dalam kenyataannya, berbagai sumber daya atau
factor produksi, mulai dari modal, tenaga kerja, dan teknologi, senantiasa bergerak
dan berpindah-pindah, melewati tapal batas wilayah antar Negara .Dalam beberapa
hal, perdagangan Internasional dan pergerakan sumber-sumber daya produktif
tersebut sesungguhnya dapat di pandang sebagai substitusi dimana yang satu dapat
menggantikan atau mendukung yang lain .
Dalam perdagangan Internasional, pergerakan sumber-sumber daya produktif
dari Negara atau tempat-tempat yang memilikinya dalam jumlah relative berlimpah ke
Negara-negara yang relative miskin dengan sumber daya tadi telah,tengah dan akan
senantiasa berlangsung sehinngga dalam jangka panjang pergerakan factor produksi
antat Negara itu akan menyamakan harga-harga factor produksi secara internasional ,
dan selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan bagi semua pihak yang terkait
secara keseluruhan . Wujud integrasi internasional memang tidak semata-mata berupa
pertukaran barang dan jasa anatrnegara saja namun juga perpindahan Internasional
dari factor-faktor produksi, yang bisa disebut sebagai perpindahan factor atau (factor
movements ) .
Pada dasarnya ada dua jenis investasi atau penanaman modal asing, yakni
investasi asing secara langsung dan investasi portofolio .Investasi portofolio
mengakibatkan hanya asset-aset financial saja .Sedangkan investasi langsung meliputi
investasi asset secara nyata berupa pembangunan pabrik-pabrik, pengadaan berbagai
macam barang modal, pembelian tanah untuk modal asing itu biasanya dibarengi
dengan penyelenggaraan fungsi-fungsi manajemen dan pihak investor sendiri tetap
mempertahankan control terhadap dana-dana yang telah ditanamkanya .Investasi
langsung ini biasanya dilakukan dalam pembentukan sebua perusahaan baru atau anak
perusahaan yang kemudian mengambil ahli perusahaan induk .
BAB 2
TEORI
1. Tinjauan Data Arus Modal Internasional
Jika di hitung berdasarkan nilai pasar atau harga yang berlaku pada saat ini ,
penanaman modal asing keluar negeri telah dilampaui modal oleh modal asing dari
Negara lain ke Amerika, sedangkan sejak tahun 1990-1992 arus keluar modal dari
amerika serikat ke Negara-negara lain kembali melampaui arus masuk modal dari
Negara lain ke Amerika Serikat . Di penghujung taun 1992 total asset milik pihak
asing di Amerika serikat melebihi nilai total asset milik Amerika Serikat yang te
rsebar di berbagai Negara. Hal ini menyebabkan Amerika serikat menjadi Negara
penghutang bersih yang nilainya mencapai 110 miliar dolar apabila investasi langsung
dihitung berdasarkan biaya sekarang ,atau sebesar 206 miliar dolar apabila
penanaman modal asing di Amerika serikat dihitung berdasarkan nilai pasarnya .
Perubahan status dari Negara kreditor bersih, yakni yang Negara investasinya
keluar negeri lebih besar ketimbang investasi asingyang masuk kedalamnya menjadi
Negara penghutang bersih yakni Negara yang jumlah investasinya keluar negeri lebih
kecil ketimbang jumlah investasi yang diterimanya dari Negara-negara lain . Ini
merupakan suatu hal yang cukup mengagetkan warga amerika sendiri karena selama
berpuluh-puluh tahun, Amerika serikat dikenal sebagai Negara kreditor terbesar di
dunia .
Kenyataan tersebut seringkali menimbulkan perdebatan di kalangan ekonomi,
politisi, dan pejabat pemerintah di amerika serikat mengenai manfaat dan resiko yang
terkandung dalam perkembangan terakhir . Mengenai perubahan status amerika
serikat dari Negara kreditor bersih menjadi terutang bersih . mengungkapkan fakta
penanaman modal asing ameriika serikat di Negara-negara eropa mengalami
peningkatan yang lebih cepat ketimbang investasi amerika serikat yang tercurah ke
Negara-negara amerika latin . Penurunan itu sendri diakibatkan oleh berlarut-larutnya
masalah utang internasional yang dihadapi oleh sebagaian besar amerika latin ,
penanaman modal asing amerika serikat ke modal asing mengalami peningkatan yang
lebih cepat ketimbang penanaman modal asing amerika serikat ke eropa , jepang dan
kanada .
Alasan –alas an terjadinya penurunan tajam atas jumlah pinjaman Negara-negara
berkembang mudah sekali di tebak , yakni runtuhnya kepercayaan masyarakat
kreditor internasional terhadap kemampuan Negara-negara berkembang tersebut
untuk dapat membayar kembali hutang-hutangnya . apa yang disebut sebagai “krisis
utang internasional” tersebut benar-benar memangkas arus financial kebanyak Negara
dunia ketiga .Namun sebab- sebab pergeseran mendadak amerika serikat menjadi
importir modal netto sampai sekarang masi sebagai bahan perdebatan sengit ,
kelompok yang optimis menghubungkan impor modal itu denganmunculnya berbagai
kesempatan investasi baru di amerika yang memikat minat para investor mancanegara
. sebaliknya , kelompok pesimis mengatkan bahwa amerika serikat semata-mata
menggeser konsumsinya k masa depan dengan mengorbankan masa datang . Sebagian
besar indicator empiris yang ada ternyata lebih mendukung interpretasi dari kelompok
pesimis . meskipun demikian perselisihan pendapat mengenai hal itu masih saja
berlangsung hingga saat ini . Di samping itu untuk pertama kalinya para investor di
berbagai negar amaju juga melirik bursa saham di Negara-negara berkembang yang
memang mulai mekar sebagai lahan investasi yang menguntungkan . Kehadiran para
investor Negara ini lbih lanjut memberi dorongan yang kuad bagi berkembang nya
bursa saham di Negara-negara berkembang itu .
4. Perusahaan Multinasional
Salah satu perkembangan paling penting dalam ekonomi internasional sejak
usianya perang dunia kedua adalah muncul dan berkembangnya perusahaan –
perusahaan multinasional atau kadang disebut pula perusahaan transnasional .
Perusahaan multinasional adalah suatu badan usaha yang memiliki ,
mengendalikan dan atau mengelola fasilitas-fasiltas produksi yang di sebar di
sejumlah Negara . Dewasa ini perusahaan-perusahaan multinasional secara
keseluruhan menguasai lebih dari 20 % output dunia , sedangkan nilai transaksi
perdagangan intra perusahaan ( yakni perdagangan antar perusahaan induk dengan
cabang-cabang atau anak-anak perusahaannya yang tersebar di berbagain negara )
mencapai 25% dari seluruh nilai perdaganangan manufaktur di dunia . Beberapa
perusahaan multinasional seperti general motor dan Exxon, benar-benar berukuran
raksasa dan nilai penjualan tahunya mencapai puluhan miliar dolar , jumlah ini
melampaui pendapatan nasional dari sebagian besar Negara yang ada di dunia
ini.bahkan banyak pengamay yang mengatakan bahwa keprkasaan ekonomi dari
sejumlah perusahaan multinasional jauh mengguguli banyak Negara,tidak hanya
Negara berkembang namun juga Negara maju. Di samping itu, sebagian besar
penanaman modal asing langsung internasional juga di lakukan oleh perusahaan-
perusahaan multinasional tersebut. Dalam prosesnya, perusahaan induk biasanya
menyertai rekanan atau perusahaan patungannya di luar negri dengan keahlian
manejerial,teknologi,suku cadang,organisasi pemasarandan juga modal yang
bersangkutan. Dalam kalimat lain, perusahaan multinasional itu menguasai jumlah
besar perusahaan yang tersebar di berbagai Negara, baik di Negara maju maupun
Negara berkembang. Pada bagian pembahasan ini pertama-tama kita akan
mempelajari sebab-sebab atau alas an keberadaan perusahaan multinasional iyu,
disusul dengan kajian berbagai masalah yang dewassa ini mereka timbulkan baik
itu terhadap Negara asalnya maupun terhadap Negara tuan rumah..
Seperti dikethui, sejumlah besar perpindahan modal antarnenegara mengambil
bentuk berupa penanaman modal asing langsung . Yang dimaksudkan dengan
penanaman modal asing langsung adalah suatu arus modal internasional dimana
perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas atau jaringan bisnisnya
di Negara-negara lain . Salah satu cirri yng menonjol dari penanaman modal asing
langsung kini adalah hal tersebut melibatkan bukan hanya pemindahan sumber
daya, akan tetapi juga memberlakukan pengendalian asing . Artinya,cabang atau
anak perusahaan itu tidak hanya diikat dengan kewajiban financial kepada induk
perusahaanya, akan tetapi secara keseluruhan ia adalah begian integral dari
struktur organisasi perusahaan induk , sehingga anak atau cabang perusahaan ini
merupakan perpanjangan tangan perusahaan induk yang berada di Negara
asalnya . Sagala macam keputusan penting tetap di ambil dari pusat . Perusahaan –
perusahaan multinasional sejjak lama telah berfungsi sebagai suat wahana bagi
kegiatan pinjam meminjam internasional . Perusahaan-perusahaan induk
seringkali mengirimkan modal bagi anak-anak perusahaannya di luar negeri, dan
ini adalah penanaman modal asing langsung yang merupakan salah satu
alternative untuk mencapai hal yang sama dengan peminjaman internasional .
namun disini masih ada pertanyaan yang belum terjawab, yaitu mengapa
manajemen perusahaan asing memilih cara penanaman modal langsung dan bukan
cara lain, misalnya saja dalam bentuk transfer dana perlu di perhatikan bahwa
untuk kasus-kasus tertentu, keberadaan operasi perusahaan-perusahaan
multinasional tidak selalu mencerminkan adanya arus modal neto dari suatu
Negara ke Negara lain . perusahaan multinasional kadang kala sekedar
penghimpun dana untu keperluan anak-anak perusahaannya di Negara dimana
anak-anak perusahaan tersebut beroperasi , sebagai alternative dari perluasan
operasi bisnis dari perusahaan induk di Negara asalnya sendiri . Lebih lanjut,
belakangan ini terdapat adanya kecenderungan kuat bagi terjadinya penanaman
modal asing secara langsung di antara sesame Negara industri : Misalnya
perusahaan di Amerika serikat memperluas anak perusahaannya di eropa dan pada
saat yang sama perusahaan eropa memperluas anak perusahaanya di amerika
serikat . Hal terpenting yang ingin di tekankan disini adalah, meskipun
perusahaan-perusahaan mutinasional terkadang memang berfungsi wahana untuk
arus modal internasional, namun belum tentu penanaman modal asing langsung
itu merupakan alternative utama bagi Negara-negara yang hendak meminjam dan
yang memberi pinjaman di lain pihak, tujuan utama dari penanaman modal asing
adalah untuk memungkinkan pembentukan organisasi-organisasi multinasional .
jadi tujuan utamanya adalah perluasan pengendalian . Akan tetapi mengapa
perusahaan-perusahaan multinasional itu selalu berusaha untuk memperluas
pengendalianya ? kita harus mengakui bahwa sejak semula para ekonom
tidakmempunyai sebuah teori lengkap mengenai perusahaan multinasional seperti
teori-teori ekonomi internasional yang sudah banyak miliki . Namun, ada sedikit
teori mengenai masalah ini, yang kini akan kita bahas .
4.1 . Sebab-sebab kehadiran Perusahaan Multinasional.
Alasan utama bagi keberadaan perusahaan – perusahaan multinasional itu
adalah besarnya keuntungan kompetitif yang terkandung dalam jaringan produksi
dan distribusi global. Artinya, semakin luas jaringan produksi dan distribusi yang
dimiliki oleh suatu perusahaan, akan semakin tinggi daya saingnya .Keunggulan
kompetitif itu sendiri bersumber dari terciptanya integrasi vertical dan horizontal
dengan cabang atau anak-anak perusahaan luar negeri . Melalui integrasi vertical ,
sebagian besar perusahaan multinasional dapat menjamin arussupply bahan-bahan
mentah dan berbagai produk setengah jadi serta elemen-elemen penunjang lainnya
. Sehingga memungkinkan mereka untuk mengatasi berbagai ketidaksempurnaan
dan hambatan yang memang lazim di jumpai di pasar-pasar di luar negeri .
Sedangkan melalui integrasi horizontal dengan cabang-cabang perusahaanya di
luar negri , perusahaan-perusahaan multinasional itu akan dapat melindungi dan
memanfaatkan kekuatan monopolinya secara lebih baik, menyesuaikan
karakteristik produkny dengn kondisi-kondisi dan selera local serta menjamin
adanya kualitas produk yag konsisten dari waktu ke waktu .
Keunggulan kompetitif perusahaan multinasional itu juga di dasarkan pada
peningkatan skala ekonomis dalam produksi , pembiayaan, riset dan
pengembangan serta penghimpunaninformasi-informasi pasar. Besarnya output
perusahaan-perusahaan multinasional itu juga memungkinkan mereka untuk
melakukan pembagian kerja dan spesialisasi produksi yang jauh lebih baik
ketimbang yang dapat dilakukan perusahaan-perusahaan nasional berskala kecil
yang menjadi saingan mereka . Disamping itu , perusahaan-perusahaan
multinasional dan cabang-cabangnya yang tersebar di mancanegara biasanya juga
memiliki akses lebih luas ke sumber-sumber modal internasional ketimbang
perusahaan nasional murni, dan hal itu tentu saja memungkinkan perusahaan
multinsaional untuk memperoleh sumber pembiayaan murah dalam jumlah yang
nyaris tidak terbatas sehingga kemampuan mereka menyelenggarkan proyek-
proyek berskala besar sangat sulit di tandingi .
Perusahaan-perusahaan multinasional yang pada umumnya sangat besar itu
senantiasa siap menanamkan modalnya keluar negeri apabila perkiraan laba setiap
unit investasi dalam sector industri tertentu di luar negeri memang lebih tinggi di
bandingkan dengn perkiraan tigkat hasilnya di dalam negeri . Karena perusahaan-
perusahaan tersebut senantiasa menguasai keunggulan kompetitif dan memiliki
informasi terlengkap mengenai sector-sektor industri yang di gelutinya maka, ia
tidak selalu mengungkap semua peluang keuntungan yang lebih tinggi dalam
semua sector industri domestic sebelum memutuskan untuk menanamkan
modalnya di luar negeri. Artinya, mereka enggan meninggalkan sector industri
yang sudah di kelolanya sejak lama, sekalipun sector –sektor industri lainnya di
dalam negeri barangkali menjanjikan tingkat keuntungan yang lebih baik . Itu
berarti hal terpenting yang menjadi bahan pertimbangan mereka dalam
menanamkan modal diluar negeri adalah selisih tingkat keuntungan dalam
industri tertentu di luar dan di dalam negeri . Itulah sebabnya perusahaan-
perusahaan multinasional biasanya setia pada sector industri tertentu yang menjadi
andalanya .
4.2. Masalah-masalah yang Ditimbulkan oleh Perusahaan Multinasional
bagi Nagara-Negara Asalnya
Masalah yang paling controversial berkenaan dengan dampak negative yang
ditimbulkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional terhadap nagara asalnya
adalah hilangnya sejumlah lapangan kerja domestic karena perusahaan
multinasonal mengalihkan sebagian modal dan aktivitas bisnisnya ke luar negeri.
Maslah lainnya yang terkait adalah ekspor teknologi canggih yang hendak
dipadukan dengan factor-faktor produksi murah dinegara lain demi mencapai
produksi yang paling efisien. Perpaduan seperti itulah yang senantiasa diupayakan
oleh perusahaan-perusahaan multinasional dalam rangka memaksimalkan
keuntungan mereka.
4.3. Berbagai Masalah yang Ditimbulkan oleh Perusahaan Multinasional
Terhadap Negara Tuan Rumah
Dampak-dampak negative yang diderita oleh Negara asal diatas ternyata tidak
seberapa jika kita bandingkan dengankesulitan-kesulitan yang dialami oleh
Negara tuan rumah akibat sepak terjang perusahaan-perusahaan multinasional.
Negara-negara tuan rumah, baik itu nagara maju maupun nagara berkembang,
memiliki daftar panjang yang berisikan keluhan terhadap perusahaan
multinasional. Kecaman utama yang paling serius adalah tuduhan bahwa
perusahaan multinasional perekonomian Negara tuan rumah secara keseluruhan.
Pada dasarnya tenaga kerja merupakan sumber daya atau factor produksi
secara internasional . namun di sepanjang sejarah terdapat catatan lonjakan
migrasi internasional pada periode-periode tertentu.
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan atas rahmat serta karuniaNya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik . Dengan kondisi
perekonomian nasional yang masih sulit diprediksi pergerakannya secara tepat,
berarti sangat menarik dan penting untuk mengetahui dan problematika secara
lengkap tentang pergerakan sumber daya internasional dan perusahaan
multinasional.
Para pengusaha yang ingin usahanya eksis secara berkelanjutan, terutama
untuk meningkatakan kemampuannya menangkap peluang bisnis yang
menguntungkan, meraka perlu mengetahui dan mengantisipasi dan mengetahui
sejak awal mengenai perubahan variable-variabel pergerekan sumber daya
internasional.
Makalah ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pembaca maupun
mahasiswa. Akhir kata, besar harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat
untuk si pembaca serta membantu untuk mengisi pergerakan sumberdaya
internasional pada era globalisasi. Selain itu, penulis tetep terbuka terhadap kritik
dan saran yang membangun dari pihak-pihak yang berkompeten dengan lingkup
kajian yang ada di dalam makalah ini
( penulis )
PERGERAKAN SUMBER DAYA
INTERNASIONAL DAN PERUSAHAAN
MULTINASIONAL
Disusun oleh :
1. CITRA INDIRA (0705160224)
2. FFRAWANI (0705160220)
3. RINI ARIFA (0705160221)
4. ANNISA (0705160209)
5. SUHAWANI PRAMITA G (0705160223)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMTRA UTARA
MEDAN 2010