Anda di halaman 1dari 8

Persaingan bebas(free competition)dan pasar bebas (free market)keduanya

adalah dua sejoli,yang kaum smithian akan menjamin optimasi manfaat,yakni

efisiensi ekonomi.itulah sebabnya ideology ekonomi pasar bebas yang berdasarkan

stelsel laissez faire menolak subsidi dan proteksi.perkembangan pola pikir

akademis yang menjerumuskan ini menegaskan,bahwa globalisasi yang bersukma

pasar-bebas ini adalah wajar dn sah-sah saja.persaingan-bebas persaingan-bebas

yang sempurna memang tidak pernah ada,sehingga pasar-bebas pun tentulah tidak

akan pernah ada.

Globalisasi,sebagai sempalan doktrin globalisme yang mulia,ternyata

merupakan paham liberalism baru yang justru mengabaikan cita-cita globalisme

ramah untuk mewujudkan keadilan,kesetaraan dan kesejahteraan mondial.namun

mungkin mulai ada semacam daya tolak,berkat munculnya kembali reformasi

kesadaran lama tentang globalisme”utopis”dalam wujud barunya yaitu bahwa

tahun lalu PBB mulai mengariskan “delapan tujuh millennium”(eight millennium

development goals/MDGs)tentulah secara implicit tersirat bahwa intervensi dan

perencanaan oleh Negara di perlukan agar delapan MDGs ini dapat di laksanakan

dan di capai.
Pesan opini itu adalah agar kita ramah terhadap pasar.tatkala tempo hari

sedang rame-ramenya masyarakat mengambarkan cabinet yang ideal,media massa

dan para penulis artikel di Koran nimbrung,mereka bilang bahwa “cabinet yang

kita perlukan adalah cabinet ramah-pasar.sekedar untuk mengingatkan

kembali,delapan MDGs meliputi:

 1.pemberantasan kemiskinan dan kelaparan ekstrem

 2.menjamin pendidikan primer secara universal

 3.mendorong persamaan jender dan memberdayakan perempuan

 .4.mengurangi kematian anak.

 5.meningkatkan kesehatan para ibu.

 6.mengatasi HIV/AIDS,malaria dan penyakit menular lain.

 7.menjamin keberlanjutan lingkungan.

 8.mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

Pasar yang di kehendaki oleh para fundamental pasar adalah “pasar

bebas”,yaitu pasarnya adam smith (1723-1790),seorang dosen rhetoric,kemudian

guru besar logic dan moral philosophy.adanya informasi sepenuhnya tentang

pasar(perfect information)di jadikan asumsi logis betapapun tidak realistis.lalu dari

dasar ini hiduplah suatu pola pikir akademik (academic mindset),bahwa persaingan

haruslah bebas dan pasar yang ideal adalah pasar-bebas.


Ekonomi global (global economy) tidak akan terwujud dengan rapi tanpa

adanya masyarakat global (global society)yang rapi pula.globalisasi yang penuh

kepentingan justru akan membentukkan masyarakat yang terfragmentasi.

The Real War-nya Nixon adalah perang dunia,dengan kecanggihan total

yang bukan perang dunia ketiga konvensial seperti misalnya sebagaimana di

gambarkan oleh jendral sir john Hackett,yang penuh dengan strategi peperangan

dengan persenjataan modern.

Pasar tidak seharusnya boleh bebas bagi Negara-negara yang

berkembang,sebagaimana Negara-negara maju sendiri senantiasa melakukan

proteksi dan memberikan berbagai subsidi para perekonomian dalam-

negerinya.pertemuan Mauritius menuntut di hapuskannya ketidakadilan

diskriminatif ini.

Apa pula makna pasar?pasar adalah suatu mekanisme lelangan belaka ,yang

kuat (memiliki dana)akan memenangkan lelang.yang tidak memiliki kekuatan dana

akan di kalahkan atau hanya akan menjadi penonton dan berada di luar pagar

transaksi ekonomi.pasar tidak omniscient dan tidak omnipotent penuh kelemahan

dan kesalahan,tidak self-correcting dan tidak self-reggulating.makanya the

invisible hand menjadi nonsens:”pasar adalah suatu intrumen yang tidak efektif

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,bahkan untuk masyarakat yang telah


makmur ,pasar merupakan pelayan yang rajin bagi yang kaya,tetapi tak perduli

pada yang miskin,pasar mendorong perbuatan yang tidak bermoral,hal mana tidak

hanya merupakan suatu kegagalan ekonomi tetapi juga merupakan suatu kegagalan

moral.

Siapa itu pasar?pasar adalah the global financial tycoons atau para taoke

keuangan global dengan para find managers mereka.si miskin,acapkali sekedar

merupakan penonton dan sekaligus sebagai objek pasar,tetapi bukan penentu

keputusan-keputusan pasar.para taoke keuangan global itu tak terlepas dari kendali

satu-satunya Negara adikuasa ,amerika serikat ang memiiki kekuasaan luar biasa

sejak konferensi bretton wood yang di lahirkan IMF dan Bank Dunia serta

kemudian strategi “dolarisasi –nya berikut pengawasan dan manipulasinya.hal ini

boleh mendapat pembenaran bila di kaitkan dengan apa yang di kemukan henry

Kissinger seperti saya kemukakan di atas tentang globalisasi dengan pasar –

bebasnya itu menjadi ujud dominan dari the real war(perang ketiga sebagai perang

global yang sebenarny,sesuai istilah Nixon itu.)

Para pendiri republic kita berpaham kkebersamaan dan asa

kekeluargaan(ukhuwah),menolak pengutamaan kepentingan pribadi(self-interest

dengan liberalismenya)yang penuh fuqoh itu.untuk saat ini mungkin kita lebih

tepat mengatakan bahwa bukan hanya pasar yang harus kita kendalikan,tetapi

terutama adalah para fundamentalis pasarnya ,baik yang berada di kampus,di


lingkungan pers ataupun yang berada di dalam cabinet dan lingkungan

pemerintahan,yang tidakk mau tahu bahwa ekonomi neoklasikal,yang hanya

sekedar berdasar persainagan,juga berdasarkan asumsi-asumsi teoretikal yang

persaingan yang tidak valid adalah sempit dan obsolit.

Pasar bebas,seperti di kemukan didepan dengan berbagi versinya memang

merupakan sumber bagi terwujudnya ketimpangan-ketimpangan structural.the real

war-nya Nixon sekarang antara lain terwujud dalam perang pasar-bebas nya AS

dan kelompoknya.pasar bebas di berlakukan terhadap yang mereka hendak di

lumpuhkan.AS sebagai pemuka pasar-bebas bahkan acapkali mendistorsi pasar-

bebas untuk kepentinagan nasioanalnya(embargo,economic

sactions,mempertahankan proteksionisme,kartel-kartel terselubung tak terkecuali

CGI dll,monopoli HAKI dan paten secara keras dan pelit)untuk kepentingan

neoliberalisme dan imperialisme ekonomi.ekonomi yang terbuka harus di lakukan

secara bertahap sesuai prioritas nasional .tidak bisa kita mengorbankan rakyat demi

pasar-bebas dan demi efisien ekonomi pasar terbuka,di mana yang kuat pasti yang

menang.biaya dan pengorbanan yang terlalu tinggi bagi ,beyond economic

matters,yang harus kita bayar untuk ikut berkewajiban mewujudkan ekonomi dunia

yang efisien (pasar –bebas dan globalisasi)harus kita tolak.menumbuhkan

exacerbation terhadap peradaban,budaya dan identitas bangsa kita merenggut

kedaulatan nasional dan kedaulatan rakyat kita dst.?jawabnya haruslah sesuai


dengan benang merah perkembangan sejarah subordinasi manusia,yaitu:kita

mengaglang kerjasama,membangun kekuatan bersama(machtvorming)antarsenasib

di kawasan asia tenggara dan dunia selatan,menegakkan keadilan dan

kesetaraan,saling menghormati,serta memelihara koeksistensi damai.artinya

globalisasi harus direformasi dan di kaji ulang .kitta kembali menegakkan paham

globalisme mulia.

Globalisasi sebagai perang ekonomi telah kering akan nilai-nilai

moral,kecuali yang serba materi ,telah mulai menjadi keprihatinan

mendalam.pentiinggnya orientansi kepada kesejahteraan social dan keadilan social

dalam skala mondial tidak saja menjadi kepedulian PBB dengan MDGs –

nya,secara umum mulai gencar di kemukakan kembali oleh banyak tokoh.

Itulah sebabnya kita harus menegakkan pancasila ,sebagai filsafat bangsa

dan sekaligus filsafat ilmu.dengan kata lain,dalam penyelenggaran system

ekonomi,kitta harus tetap berpedoman kepada paham “kebersamaan “dan “asas

kekeluargaan”yaitu doktrin “mutualism”dan “brotherhood”,yang dalam bahasa

agama lebih kita kenal dengan nama “ukhuwah”.

Agar tidak ada yang ragu-ragu dengan pengenalan perkataan-perkataan Indonesia

ini(adanya paham yang beristilah “kebersamaan “dan “asas kekeluargaan “)dan

pula sesuai dengan kecendrungan dari sebagaian di antara kita yang lebih suka
mempercayai istilah-istilah barat.doktrin mutualism dan sentiments of brotherhood

adalah nilai-nilai kemanusiaan intristi,sekaliguss suatu benteng untuk melunakkan

naluri angkara murka pasar.

Ideologi pasar-bebas tidak mampu melihat subsidi dan prroteksi sebagai human

investment bagi yang menerimanya,ataupun sebagai empowermwnt atau

pemberdayaan insane bagi si lemah,apalagi sebagai tuntutan moral dalam

berkehidupan ekonomi.menerima pasar-bebas secara apa adanya berarti

membenarkan “daulat pasar”mengusur “daulat rakyat”,sekaligus membiarkan cita-

cita “pembangunan Indonesia”berubah menjadi sekedar “pembangunan di

Indonesia”

Itulah pasar-bebas yang kuat “memangsa”yang lemah,yang akan menekan harapan

bagi ekonomi rakyat untuk tumbuh besar berdasar cita-cita demokrasi

ekonomi.dengan system ekonomi pasar-bebas,apalagi tanpa pembedayaan rakyat

secara gigih yang berskala nasioanal,yang bakal ada hanyalah

“aborijinisasi”ekonomi rakyat ala cultuurstelsel lagi.


TUGAS
KADEHAM

Disusun oleh :

Satrio Wibowo

061.07.009

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2011

Anda mungkin juga menyukai