yang sempurna memang tidak pernah ada,sehingga pasar-bebas pun tentulah tidak
perencanaan oleh Negara di perlukan agar delapan MDGs ini dapat di laksanakan
dan di capai.
Pesan opini itu adalah agar kita ramah terhadap pasar.tatkala tempo hari
dan para penulis artikel di Koran nimbrung,mereka bilang bahwa “cabinet yang
dasar ini hiduplah suatu pola pikir akademik (academic mindset),bahwa persaingan
gambarkan oleh jendral sir john Hackett,yang penuh dengan strategi peperangan
diskriminatif ini.
Apa pula makna pasar?pasar adalah suatu mekanisme lelangan belaka ,yang
akan di kalahkan atau hanya akan menjadi penonton dan berada di luar pagar
invisible hand menjadi nonsens:”pasar adalah suatu intrumen yang tidak efektif
pada yang miskin,pasar mendorong perbuatan yang tidak bermoral,hal mana tidak
hanya merupakan suatu kegagalan ekonomi tetapi juga merupakan suatu kegagalan
moral.
Siapa itu pasar?pasar adalah the global financial tycoons atau para taoke
keputusan-keputusan pasar.para taoke keuangan global itu tak terlepas dari kendali
satu-satunya Negara adikuasa ,amerika serikat ang memiiki kekuasaan luar biasa
sejak konferensi bretton wood yang di lahirkan IMF dan Bank Dunia serta
boleh mendapat pembenaran bila di kaitkan dengan apa yang di kemukan henry
bebasnya itu menjadi ujud dominan dari the real war(perang ketiga sebagai perang
dengan liberalismenya)yang penuh fuqoh itu.untuk saat ini mungkin kita lebih
tepat mengatakan bahwa bukan hanya pasar yang harus kita kendalikan,tetapi
war-nya Nixon sekarang antara lain terwujud dalam perang pasar-bebas nya AS
CGI dll,monopoli HAKI dan paten secara keras dan pelit)untuk kepentingan
secara bertahap sesuai prioritas nasional .tidak bisa kita mengorbankan rakyat demi
pasar-bebas dan demi efisien ekonomi pasar terbuka,di mana yang kuat pasti yang
matters,yang harus kita bayar untuk ikut berkewajiban mewujudkan ekonomi dunia
globalisasi harus direformasi dan di kaji ulang .kitta kembali menegakkan paham
globalisme mulia.
dalam skala mondial tidak saja menjadi kepedulian PBB dengan MDGs –
pula sesuai dengan kecendrungan dari sebagaian di antara kita yang lebih suka
mempercayai istilah-istilah barat.doktrin mutualism dan sentiments of brotherhood
Ideologi pasar-bebas tidak mampu melihat subsidi dan prroteksi sebagai human
Indonesia”
Disusun oleh :
Satrio Wibowo
061.07.009
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2011