Anda di halaman 1dari 33

KASUS 1

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI


(TELINGA)

ANDRIAN NANI
BERTALINA SEQUERA
ERMA NUR FADHILAH
ERNA AGUSTINA
INOSENSIUS ROBISON
MARIA RESNAWATI
NELLY INDH RAHMAWATI
RETNO AYU.K
SIGMA WARISTAMA
MARIA IGNIYOSA
MASTOIDEUS
Pandangan sisi kepala, menunjukkan
hubungan permukaan tulang. (Proses
mastoideus berlabel dekat pusat.)

MASTOIDEUS
Proses mastoideus adalah proyeksi kerucut
menonjol dari permukaan bawah dari
bagian mastoid dari tulang temporal . Hal ini
terletak tepat di belakang
meatus akustik eksternal , dan lateral dengan
proses styloid . Ukurannya dan bentuk agak
berbeda, melainkan lebih besar pada pria
daripada pada wanita.
Proses ini berfungsi untuk lampiran
perut posterior digastric ,
DEFINISI
Mastoiditis adalah inflamasi mastoid yang
diakibatkan oleh suatu infeksi pada telinga
tengah, jika tak diobati dapat terjadi
osteomielitis ( Kep.Medikal-Bedah : 348)

Mastoiditis adalah infeksi akut dan kronik


yang mengenai mukosa dan sel – sel mastoid,
yang merupakan kelanjutan dari proses Otitis
media akut supuratif yang tidak teratasi.
Karena telinga tengah berhubungan dengan
mastoid, maka otitis media kronik sering kali
disertai mastoiditis kronik.
PASIEN
DENGAN

MASTOIDITIS
ETIOLOGI
Mastoiditis terjadi karena Streptococcus ß
hemoliticus / pneumococcus. Selain itu
kurang dalam menjaga kebersihan pada
telinga seperti masuknya air ke dalam
telinga serta bakteri yang masuk dan
bersarang yang dapat menyebabkan
infeksi traktus respiratorius. Pada
pemeriksaan telinga akan menunjukkan
bahwa terdapat pus yang berbau busuk
akibat infeksi traktus respiratorius.
MANIESTAI KLINIS
• Nyeri dan nyeri tekan di belakang
telinga
• Bengkak pada mastoid
• Keluar cairan kental

Gejala dari keluhan penyakit didapatkan
keluarnya cairan dari dalam telinga yang
selama lebih dari tiga minggu, hal ini
menandakan bahwa pada infeksi telinga
tengah sudah melibatkan organ mastoid.
Gejala demam biasanya hilang dan timbul,
hal ini disebabkan infeksi telinga tengah
sebelumnya dan pemberian antibiotik
pada awal-awal perjalanan penyakit. eksi.
LANJUTAN
• Jika demam tetap dirasakan setelah
pemberian antibiotik maka kecurigaan
pada infeksi mastoid lebih besar. Rasa
nyeri biasanya dirasakan dibagian
belakang telinga dan dirasakan lebih
parah pada malam hari, tetapi hal ini
sulit didapatkan pada pasien-pasien
yang masih bayi dan belum dapat
berkomunikasi. Hilangnya
pendengaran dapat timbul atau tidak
bergantung pada besarnya kompleks
mastoid akibat infeksi
PATOFISIOLOGIS
Patofisiologi mastoiditis sangat mudah: bakteri
menyebar dari telinga tengah ke
sel-sel udara mastoid , dimana peradangan
menyebabkan kerusakan pada struktur tulang.
Bakteri yang paling sering diamati menyebabkan
mastoiditis adalah Streptococcus pneumoniae ,
dan gram-negatif bacilli seperti Pseudomonas
aeruginosa dan Haemophilus influenzae ,
mastoiditis Beberapa disebabkan oleh
cholesteatoma , yang merupakan kantung dari
keratinizing epitel squamous di telinga tengah
yang biasanya hasil dari infeksi telinga tengah-
ulang. Jika tidak diobati, cholesteatoma bisa
mengikis ke dalam proses mastoid, memproduksi
mastoiditis, serta komplikasi lain.
PATOFISIOLOGIS
• Timbul dari infeksi yang berulang dari
Otitis Media Akut.
– Eksogen : infeksi dari luar
melalui perforasi membran
timpani.
– Rinogen : dari penyakit rongga
hidung dan sekitarnya.
– Endogen : alergi, DM, TBC paru.
DIAGNOSTIK
• 1.Anamnesis
Otorea terus menerus / kumat – kumatan lebih
dari 6 – 8 minggu
Pendengaran menurun (Tuli).
2.Pemeriksaan
a.Tipe tubotimpanal (Hipertrofi, benigna).
Perforasi sentral
Mukosa menebal
Audiogram: Tuli konduktif dengan “air bone
gab” sebesar kl 30dB
X – foto mastoid : Sklerotik
• b.Tipe degeneratif.
Perforasi sentral besar
Granulasi atau polip pada mukosa kavum
timpani
Audiogram : tuli konduktif / campuran
dengan penurunan 50 – 60 dB
X-foto mastoid : sklerotik
• d.Tipe campuran (degeneratif, metaplastik).
a)Perforasi marginal besar atau total
b)Granulasi dan kolesteatom
c)Audiogram : tuli konuktif / campuran
dengan penurunan 60 dB atau lebih
d)X- foto mastoid : sklerotik / rongga.
PENATAKSANAAN
Biasanya gejala umum berhasil,
diatasi dengan pemberian
antibiotik, kadang diperlukan
miringotomi.
Jika terdapat kekambuhan akibat
nyeri tekan persisten, demam, sakit
kepala, dan telinga mungkin perlu
dilakukan mastoidektomi.
OBAT-OBATAN
• TatalaksanaPengobatan dengan obat-
obatan seperti antibiotik, anti nyeri, anti
peradangan dan lain-lainnya adalah lini
pertama dalam pengobatan mastoiditis.
Tetapi pemilihan anti bakteri harus tepat
sesuai dengan hasil test kultur dan hasil
resistensi. Pengobatan yang lebih invasif
adalah pembedahan pada mastoid. Bedah
yang dilakukan berupa bedah terbuka, hal
ini dilakukan jika dengan pengobatan
tidak dapat membantu mengembalikan ke
fungsi yang normal
PASIEN DENGAN MASTOIDITIS
DAFTAR PUSTAKA
• WWW.WIKIPEDIA.COM
• http://devilsavehuman.blogspot.com/2009/03
/askep-oma-dan-mastoiditis.html
KASUS 2
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI
(TELINGA)

ANDRIAN NANI
BERTALINA SEQUERA
ERMA NUR FADHILAH
ERNA AGUSTINA
INOSENSIUS ROBISON
MARIA RESNAWATI
NELLY INDH RAHMAWATI
RETNO AYU.K
SIGMA WARISTAMA
MARIA IGNIYOSA
SCENARIO KASUS 2
TELINGA
GAMBAR DENGAN OMA
DEFINISI
Otitis media adalah infeksi pada rongga
telinga tengah , sering diderita oleh bayi dan
anak-anak, penyebabnya infeksi virus atau
bakteri. Pada penyakit bawaan spt down
syndrome dan anak dgn alergi sering terjadi.
Terapi antibiotika dan kunjungan ke dr. tht
dalam proses perbaikan sangat disarankan
PASIEN
DENGAN

OTITIS MEDIA
AKUT
ETIOLOGI
Penyebabnya adalah bakteri piogenik seperti
streptococcus haemolyticus, staphylococcus
aureus, pneumococcus , haemophylus
influenza, escherecia coli, streptococcus
anhaemolyticus, proteus vulgaris,
pseudomonas aerugenosa.
MANIESTAI KLINIS
• rasa nyeri di telinga dan demam.
• Biasanya ada riwayat infeksi saluran
pernafasan atas sebelumnya.
• Pada remaja atau orang dewasa biasanya
selain nyeri terdapat gangguan pendengaran
dan telinga terasa penih.
LANJUTAN
• Pada bayi gejala khas Otitis Media akut adalah
panas yang tinggi, anak gelisah dan sukar tidur,
diare, kejang-kejang dan sering memegang telinga
yang sakit.
• Keluarnya cairan dari telinga
• Kehilangan pendengaran / berkurang
• Rewel
• Efusi telinga tengah
• Gendang telinga suram
• Gendang menggembung
• Gerakan gendang berkurang
PATOFISIOLOGIS
Faktor pertahanan tubuh terganggu

Infeksi saluran pernapasan

Tuba eustachius tersumbat


pencegahan infeksi kuman terganggu

Otitis Media Akut


DIAGNOSTIK
• Tes Garpu Suara
• Tes dengan Audiometer
• Tes suara bisik, detik, gesek
PENATAKSANAAN
ANTIBIOTIK
ANALGESIK / PEREDA NYERI
• Pemberian obat-obatan lain seperti
antihistamin (antialergi) atau dekongestan
tidak memberikan manfaat bagi anak.
LANJUTAN
• Pemberian kortikosteroid juga tidak dianjurkan.
• Myringotomy (myringotomy: melubangi gendang
telinga untuk mengeluarkan cairan yang menumpuk
di belakangnya) juga hanya dilakukan pada kasus-
kasus khusus di mana terjadi gejala yang sangat
berat atau ada komplikasi.
• Cairan yang keluar harus dikultur.
• Pemberian antibiotik sebagai profilaksis untuk
mencegah berulangnya OMA tidak memiliki bukti
yang cukup.4
PENCEGAHAN
• pencegahan ISPA pada bayi dan anak-anak,
• pemberian ASI minimal selama 6 bulan,
• penghindaran pemberian susu di botol saat
anak berbaring,
• dan penghindaran pajanan terhadap asap
rokok.
• Berenang kemungkinan besar tidak
meningkatkan risiko OMA
DAFTAR PUSTAKA
• WWW.WIKIPEDIA.COM
• http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2
009/08/08/otitis-media-akut-infeksi-telinga-
pada-anak/
 http://aappolicy.aappublications.org/cgi/con
tent/full/pediatrics;113/5/145

Anda mungkin juga menyukai