Anda di halaman 1dari 2

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Konfigurasi dinamis dari komputer merupakan topik yang banyak diaplikasikan,
karena jaringan semakin besar dan semakin komplek. Administrasi jaringan mungkin
ingin mengendalikan parameter yang diberikan pada komputer berdasarkan tipe
komputer, segmen jaringan komputer diletakkan, pemakai login, atau sesuai dengan
kebijakan local yang harus diikuti. Parameter yang diberikan untuk komputer
bervariasi. Mulai dari alamat IP sampai memberitahu komputer mengenal router
defaultnya, nama server, file server dan sebagainya. Idealnya adalah mengirim
informasi tersebut tanpa mengharuskan administrator menangani konfigurasi setiap
komputer dalam perusahaan yang jumlahnya banyak.
Sehingga dibutuhkan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yang
merupakan standar dari IETF (Internet Engineering Task Force) untuk
memberikan parameter konfigurasi ke host jaringan. Meskipun server DHCP
digunakan untuk pengoperasian yang luas, keamanan DHCP server selalu merupakan
area pemantauan dalam keamanan jaringan. DHCP mempunyai beberapa masalah
yang mungkin terjadi. Pertama, klien yang tidak berhak dapat memperoleh akses ke
jaringan dengan mendapatkan informasi konfigurasi dan alamat IP dari server DHCP.
Biasanya para penyusup atau para hacker menghubungkan komputer laptop ke dalam
stop kontak jaringan yang tersedia pada ruangan-ruangan yang ada dalam perusahaan.
Sehingga komputer milik hacker tersebut dapat masuk ke jaringan dan dapat
melakukan yang diinginkan sesuai yang diinginkan.
Sisi yang lain yaitu klien yang tidak mempunyai hak adalah server yang tidak
mempunyai hak. Seseorang dapat mengatur server gadungan atau palsu pada sebuah
jaringan yang bertujuan merusak konfigurasi jaringan dan merusak konfigurasi klien.
Hacker atau cracker tersebut dapat mencegah klien melakukan booting atau sabotase
yang dapat mengkonfigurasi komputer untuk meroute paket-paket supaya melewati
host yang buruk, merusak isinya dan mempelajari password dan rahasia perusahaan.
Kedua, serangan yang terus menerus dapat dialami pada klien dan server.
Database konfigurasi yang tersimpan pada server dapat rusak dan server tidak dapat
menempatkan alamat ke klien yang sah. Klien dapat dikonfigurasi dengan parameter-
parameter yang tidak sesuai. Untuk mencegah hal tersebut diperlukan DHCP yang
2

aman. Server perlu membuktikan klien untuk memastikan bahwa klien berhak
terhubung. Keamanan ini diperlukan agar mencegah komputer klien yang tidak
diinginkan tidak terhubung ke jaringan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah :
a. Menjelaskan cara kerja protocol DHCP
b. Menerapkan keamanan pada DHCP server, sehingga hanya klien yang
diinginkan saja yang terhubung ke jaringan.

1.3 Sistematika Penulisan


Sistimatika penulisan laporan akhir ini adalah sebagai berikut.
a. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, tujuan dan sistematika penulisan laporan akhir.
b. BAB II PENGERTIAN UMUM DHCP
Bab ini menjelaskan pengertian DHCP secara umum.
c. BAB III OPERASI-OPERASI DHCP
Bab ini menjelaskan tentang cara kerja DHCP, dilihat dari sisi server dan klien
pada jaringan komputer.
d. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini menjelaskan tentang implementasi keamanan DHCP beserta hasil
pengujiannya.
e. BAB V KESIMPULAN
Bab ini menjelaskan kesimpulan dari penulisan laporan akhir tentang keamanan
DHCP.

Anda mungkin juga menyukai