Anda di halaman 1dari 21

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Cara Menggunakan


Mikroskop” disusun oleh :

Nama : JASRIL
NIM : 101304026
Kelas / Kelompok :A/V
Jurusan : Pendidikan Kimia

Telah dikoreksi dan diperiksa oleh Asisten / Koordinator Asisten maka


dinyatakan dan diterima
Makassar, oktober 2010
Koordinator Asisten Asisten
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keanekaragaman makhluk hidup yang merupakan sumber acuan dalam proses
pembelajaran yang memiliki peran penting dalam melakukan kegiatan praktikum ini,
yang mana dalam proses kegiatan ini penulis akan menjelaskan berdasarakan dengan
susunan materi yang telah kami pelajari, yaitu pada “Mikroskop”. Mikroskop
merupakan alat yang memiliki fungi penting dalam mengamati benda-benda,
organisme makhluk hidup yang pada umumnya berukuran sangat kecil, salah satu
contoh yang kami lakukan adalah mengamati sel-sel makhluk hidup serta struktur
yang terbentuk di dalamnnya.

Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati,
yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop biologi/monokuler) dan mikroskop tiga
dimensi (mikroskop stereo/binokuler). Mikroskop biologi umumnya memiliki lensa
okuler dan lensa objektif dengan kekuatan perbesaran 40x hingga 1000x. Adapun
kekuatan perbesaran lensa okuler dan objektif adalah sebagai berikut :
1. Objektif 4x dan okuler 10x, pembesaran total 40x.
2. Objektif 10x dan okuler 10x, pembesaran total 100x.
3. Objektif 40x dan okuler 10x, pembesaran total 400x.
4. Objektif 100x dan okuler 10x, pembesaran total 1000x.
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 100x disebut objektif emersi, karena
penggunaannya harus dengan minyak emersi.
Mikroskop binokuler atau stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda
yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas
maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah okuler dan dua
buah objektif, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan kedua
belah mata. Kekuatan pembesaran lensanya tidak terlalu kuat umumnya objektif 1x
atau 2x dengan okuler 10x atau 15x.
Adapun yang melatarbelakangi diadakannya praktikum ini yaitu untuk
mengetahui bagaimana cara menggunakan mikroskop serta bagian-bagiannya dengan
baik dan tepat. Selain itu juga untuk mengetahui fungsi dari mikroskop dengan cara
melakukan pengamatan sel-sel tumbuhan dengan menggunakan mikroskop biologi
atau mikroskop monokuler dengan beberapa pembesaran.

B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan
aman untuk melihat sediaan sederhana.

C. Manfaat Praktikum
Manfaat dari pelaksanaan praktikum ini adalah :
a. Mahasiswa atau Praktikan dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop dan
fungsinya.
b. Mahasiswa atau Praktikan dapat menggunakan mikroskop biologi dengan
cepat, baik, dan aman.
c. Mahasiswa atau Praktikan dapat melihat benda atau organisme kecil dengan
jelas dengan menggunakan mikroskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Asal Mula Mikroskop


Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723)
yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas
lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan
perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali,
mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk yang
ada sekarang (Purba, 1999).
Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei
(Italia), untuk membuat alat yang sama. Bahkan Galileo mengklaim dirinya sebagai
pencipta pertamanya yang telah membuat alat ini pada tahun 1610. Galileo
menyelesaikan pembuatan mikroskop pada tahun 1609 dan mikroskop yang
dibuatnya diberi nama yang sama dengan penemunya, yaitu mikroskop Galileo.
Mikroskop jenis ini mempunyai lensa optik, sehingga di sebut mikroskop optik.
Mikroskop yang dirakit dari lensa optik memiliki kemampuan terbatas dalam
memperbesar ukuran objek. Hal ini disebabkan oleh limit difraksi cahaya yang
ditentuka oleh panjang gelombang cahaya. Secara teoritis, panjang gelombang cahaya
ini hanya sampai sekitar 200 nm. Untuk itu, mikroskop berbasis lensa optik ini tidak
bisa mengamati ukuran di bawah 200 nm(Anonim, 2009).
Setelah itu seorang berkebangsaan Belanda bernama Antony Van
Leeuwenhoek (1632-1723). Antony Van Leeuwenhoek sebenarnya bukan seorang
peneliti atau ilmuwan yang profesional. Ia biasa menggunaka kaca pembesar untuk
mengamati serat-serat pada kain. Tetapi rasa ingin tahunya yang besar terhadap alam
semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi. Hal ini dilakukan
dengan menumpuk lebih banyak lensa dan memasangnya di lempengan perak.
Akhirnya Leewenhoek membuat 250 mikroskop yang mampu memperbesar 200-300
kali (Anonim, 2009).

B. Pengertian Mikroskop
Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan).
Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang
diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung
yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan
benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda.
Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar,yang disebut gagang putar.
Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang
diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan
menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler.
Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang
kita lihat (Anonim, 2009).
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa
cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat
dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang
berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar,yang disebut gagang
putar (Volk, 1984).
Menurut tim pengajar tahun 2009, ada banyak pengertian dan definisi mengenai
mikroskop, dan 3 diantara pengetian atau definisi mikroskop tersebut, yaitu :
1. Mikroskop adalah alat utama dalam mempelajari struktur benda-benda kecil.
2. Mikroskop merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk kajian sel,
organisme-organisme, struktur-struktur anatomi bagi organisme besar.
3. Mikroskop adalah suatu alat yang dipergunakan untuk memperoleh pembesaran
yang cukup besar dari benda-benda yang sangat kecil dimana tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang atau bugil.
C. Macam-macam Mikroskop
Macam-macam mikroskop, yaitu :
a. Mikroskop Cahaya
Merupakan mikroskop yang mempunyai bagian – bagian yang terdiri dari alat-
alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat
yang transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop
ultraviolet, karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh mata manusia maka
bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya. Mikroskop ini
menggunakan lensa kuarsa.
b. Mikroskop Pendar
Mikroskop ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen
dalam jaringan.
c. Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri
yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk.
d. Mikroskop Fasekontras
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan
alaminya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan
pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras.
e. Mikroskop Elektron
Banyak komponen sel seperti mitokondria, ribosom dan retikulum endoplasma
yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop biasa.
Mereka hanya bisa melihat dengan mikroskop elektron (Kamajaya, 1996).
f. Mikroskop Elektron Pemayaran
Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya
ditransmisikan secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai
titik yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen
(Winatasasmita, 1986).
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum yaitu :
Hari / tanggal : Kamis, 28 Oktober 2010
Waktu : Pukul 11.50 – 14.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi FMIPA UNM Lt. III
sebelah timur.

B. Alat dan Bahan


 Alat yang disediakan oleh laboratorium
a. Mikroskop biologi
b. Kotak peralatan yang berisi :
1) Kaca benda
2) Kaca penutup
3) Cawan petri
4) Pinset
5) Pipet tangan
 Alat yang disediakan oleh mahasiswa
a. Pinset silet baru
b. Kain planel baru
c. Lap katun
d. Buku gambar dan pensil
e. Tusuk gigi
 Bahan yang disediakan oleh laboratorium
a. Air suling
b. Kertas saring atau kertas hisap
c. Kapas atau kapuk
 Bahan yang disediakan oleh mahasiswa
a. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinesis)
b. Daun waru (Hibiscus tilaceus)
c. Daun labu (Cucurbita moschata)
d. Bawang merah (allium cepa)

C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan mikroskop
a. Meletakkan mikroskop di atas meja kerja tepat di hadapan anda
b. Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Tidak boleh
menggosok lensa dengan kain.
c. Membuka kotak peralatan, Mengeluarkan cawan patri yang berisi kaca
benda dan kaca penutup. Membersihkan kain benda dengan kain katun
atau kertas ssaring.
d. Di atas meja kerja hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya,
buku penuntun dan catatan, bahan-bahan untuk praktikum. Selainnya
disingkirkan pada tempat yang lain yang sudah disediakan.
2. Mangatur masuknya cahaya ke dalam tubus
a. Memperhatikan keadaan ruang praktikum anda, darimana arah datangnya
cahaya yang lebih terang (dari depan, kiri, atau kanan). Mengarahkan
cermin mikroskop ke sumber cahaya tersebut. Membuka diafragma atau
memutar lempeng pada posisi lubang sedang. Mikroskop yang memiliki
kondensor diatur posisinya mendekati meja sediaan dan menggunakan
cermin datar. Untuk mikroskop tanpa kondensor, digunakan cermin
cekung.
b. Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek
menghadap ke meja sediaan sampai bunyi klik.
c. Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10
mm atau tubus turun maksimal.
d. Meneroponglah lewar okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata
kanan (perlu latihan) akan Nampak medan bundar putih (medan pedang).
Jika terangnya tidak merata, gerakkan sedikit cermin sampai terangnya
rata. Kalau terlalu silau, persempit diafragma atau lubang pada lempeng.
Jika medan pandang masih kabur berarti kurang cahaya yang masuk,
sehingga diafragma dipasang lubang lebih besar pada lempeng.
e. Mikroskop siap untuk dipakai mengamati sediaan.
3. Cara mengatur jarak lensa denagn sediaan
a. Memutar pengatur kasar atau makrometer ke arah ibu jari dengan
memutarkan tangan, menurunkan tubus, mengecilkan jarak objektif
dengan meja sediaan, melakukan sebaliknya. Mikroskop model lain yang
tubusnya miring atau tidak bisa naik turun, maka meja sediaan yang
bergerak naik turun apabila makrometer dan micrometer diputar.
b. Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja sediaan
sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang
meja, menjepit kaca benda dengan sengkeling sehingga tidak goyang.
c. Memperhatikan jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm.
jarak itu longgar, tangan-tangan memutar makrometer menurunkan tubus
sambil dilihat dari samping ujung objektif mendekati kaca benda sampai
maksimum 5-10 mm.
d. Meneropong lewat okuler sambil tangan-tangan memutar mekrometer
menaikkan tubus perlahan-lahan. Mengamati medan pandang sampai
muncul bayangan. Kalau tubus telah diangkat, setengah putaran
makrometer belum juga muncul bayangan, berarti terlewatkan.
Mengulangi kembali mulai pada bagian c, kalau sudah ada bayangan tapi
masih kabur,maka teropong terus sambil memutar micrometer naik atau
turun sampai bayangan jelas garis atau batasan-batasannya.
e. Memeriksa okuler (pembesaran berapa?) dan objektif (pembesaran
berapa?). kemudian menghitung pembesaran yang kita lihat.
f. Kalau sudah mengamati, preparat dikeluarkan.
4. Membuat preparat sederhana
Mengamati serat kapas/kapuk
a. Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan, kemudian dipegang serata
mungkin.
b. Meneteska air jernih atau air suling satu tetes di tengah-tengah.
c. Mencabut satu serat kapas atau kapok dengan pinset dan meletakkannya di
tengah tetesan air.
d. Memegang kaca penutup antara empu jari dengan telunjuk pada sisi atau
pinggir yang berlawanan.
e. Menyentuhkan sisi dengan kaca penutup pada kaca benda dekat tetesan air
dengan kemiringan 450. Kemudian melepaskannya sehingga tepat
menutupi tetesan air. Kelebihan air yang merembes di tepi kaca diserap
dengan kertas saring.
f. Memasang preparat buatan pada meja sediaan dan diamati seperti langkah
pada bagian 3.
5. Mengganti perbesaran
a. Apabila pengamatan 4,6 sudah berhasil, bayangan yang nampak akan
dibesarkan lagi. Jangan menyentuh posisi preparat atau tubus.
b. Memutar lensa objektif yang lebih panjang sampai tegak lurus pada meja
sediaan dan bunyi kilk.
c. Meneropong sambil memutar micrometer sampai muncul bayangan yang
lebih besar. Diamati bayangan yang ada.
d. Menaikkan tubus dengan memutar makrometer berlawanan arah empu jari
jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar. Memutar kenbali
revolver untuk menempatkan posisi lensa objektif lemah pada posisi
semula. Tanpa mengubah posisi preparat, maka kita melakukan kembali
perlakuan pada bagian 3 lanjut ke bagian 5 sampai berhasil.
e. Menaikkan tubus apabila kita akan mengamati bahan yang lain.kemudian
mengeluarkan preparet yang sudah diamati dan membersihkan kac benda
dan kaca penutup.
f. Membuat sediaan baru sesuai langkah baru pada bagian 4.
g. Memperhatikan hal-hal berikut ini pada akhir kegiatan :
 Tidak boleh menyimpan preparat di atas meja sediaan, tapi harus
dikeluarkan.
 Membersihkan preparat yang basah dengan kertas saring au lap katun.
Disimpan dalam cawan petri dan dimasukkan ke dalam kotak
perlengkapan.
 Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Menurunkan
tubus serendah mungkin.
 Menyimpan mukroskop dalam kotak mikroskop.
 Membersihkan semua peralatan yang telah dipakai dengan lap katun
dan menyimpannya dam kotak.
 Peralatan kita sendiri, disimpan sendiri untuk dipakai pada kegiatan
berikutnya.
 Membuang sisa bahan yang tidak digunakan lagi di tempat sampah
yang tersedia.
BAB IV
HASIL DAN PENBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
Tujuan utama dari praktikum ini adalah bagaimana cara menggunakan
mikroskop secara cepat dan aman serta bagaimana melihat hasil pengamatan dengan
berbagai perbesaran yang dilakukan untuk membandingkan hasil pengamatan dengan
berbagai perbesaran yang dilakukan untuk membandingkan hasil pengamatan untuk
melihat lebih jelas akan bagian-bagian dari bahan yang diamati. Adapun mikroskop
yang digunakan dalam percobaan ini adalah mikroskop biologi dengan perbesaran
lensa okuler 10X dan penbesaran lensa objektif 4X,10X, dan 40X.
Adapun bagian-bagian mukroskop dan fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Lensa okuler, fungsinya memperbesar bayangan benda yang sudah dibesarkan
oleh lensa objektif yang kemudian akan dilihat oleh mata.
2. Makrometer, berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tubus secara kasar.
3. Micrometer, berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tubus secara halus.
4. Lengan, fungsinya sebagai tempat untuk memegang mikroskop saat
mengangkatnya.
5. Penggerak mekanis, berfungsi untuk mengatur letak kaca benda pada meja
sediaan.
6. Kaki, fungsinya sebagai penyangga mikroskop.
7. Cermin, fungsinya untuk menangkap cahaya dan memantulkannya menuju lensa
objektif.
8. Pengatur kondensor, fungsinya untuk menaikkan dan menurunkan kondensor.
9. Diafragma, fungsinya unntuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke
kondensor.
10. Kondensor, fungsinya untuk mengumpulkan berkas cahaya yang masuk ke meja
sediaan.
11. Meja sediaan, fungsinya sebagai tempat untuk meletakkan kaca objek.
12. Sengkeling, berfungsi untuk menjepit atau memegang sediaan.
13. Lensa objektif, fungsinya sebagai pembesar bayangan yang ditangkap oleh
mikroskop.
14. Revolver, berfungsi sebagai cakram tampat melekatnya lensa objektif.
15. Tubus, fungsinya sebagai tempat masuknya lensa okuler.
Apabila makrometer diputar maka akan terjadi perubahan jarak antara meja
objektif dengan meja sediaan. Ada model mikroskop yang pengaturannya dengan
naik turunnya tubus, ada juga mikroskop yang pengaturannya dengan naik turunnya
meja sediaan.
Subelum dan sesudah dipakai, mikroskop harus dibersihkan. Lensa-lensa
harus tetap dijaga agar bersih. Air, minyak, dan debu harus dibersihkan dari lensa
dengan cara menghapusnya dengan kertas biasa atau dengan lensa kertas yang bersih.
Jangan menggosoknya dengan kertas biasa atau dengan kain kasar karena dapat
merusak lensa. badan mikroskop dibersikan dengan kain flannel yang bersih.
Untuk menjaga keselamatan mikroskop, sehingga terhindar dari kerusakan
karena kotoran atau jamur, maka mikroskop harus disimpan pada kotak khusus atau
lemari khusus. Dalam kotak mikroskop terdapat kantung silica gel untuk menurunkan
kelembaban atau lemari dipasang lampu pijar. Kedudukan lensa objektif diatur
sedemikian rupa sehingga terhindar dari tabrakan dengan meja sediaan. Tubus
diturunkan serendahnya, dan lengan dalam keadaan tegak.
Adapun bagian-bagian tumbuhan yang diamati ada 4 macam, yaitu :
1. Daun labu (Cucurbita moschata)
Pembesaran yang digunakan dalam melakukan pengamatan ini adalah
pembesaran 10 x 10. Dengan menggunakan pembesaran ini akan terlihat bentuk sel
rambut gatal pada daun kembang sepatu. Rambut gatal pada Cucurbita moscata
merupakan trikoma non grandular yang sangat khusus terdiri atas sel tunggal panjang
bagian dasarnya seperti gelembung, dan bagian ujungnya sempit seperti jarum. Trikoma
non glandular tidak menghasilkan sekret. Biasanya sangat sederhana, terdiri atas satu sel,
merupakan tonjolan kecil disebut papilla, merupakan sel yang panjang tidak bercabang,
dinding dengan penebalan seperti duri.
2. Bawang merah (Allium cepa)
Dalam pengamatan ini, pambesaran yang digunakan sama dengan pembesaran
dalam mengamati irisan epidermis bawang merah adalah sitoplasma dan inti sel.
Namun pada pembesaran ini, gambar terlihat sedikit kabur sehingga menyulitkan
untuk digambar. Susunan sel ini menyerupai susunan batu bata pada bangunan
gedung.
3. Daun waru (Hibiscus tilaceus
Pembesaran yang digunakan dalam melakukan pengamatan ini adalah
pembesaran 10 x 10. Dengan menggunakan pembesaran ini akan terlihat jelas bentuk
sel dari daun waru. Dimana bentuknya paling unik diantara semua sel yang diamati
karena bentuknya yang menyerupai bintang lima.
4. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Pembesaran yang digunakan untuk mengamati bagian sel ini sama dengan
pembesaran yang dipakai pada ke-2 percobaan diatas. Pengamatan pada kembang
sepatu ini lebuh dikhususkan mengamati serbuk sarinya. Adapun bentuk serbuk sari
ini adalah sedikit tidak beraturan oleh sel-sel serbuk sari itu sendiri.
BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Mikroskop memilki berbagai jenis macam, dan salah satunya ialah mikroskop
biologi atau monokuler yang biasa dipakai dalam praktikum karena memiliki
pembesaran lensa yang lebih kuat dari pada mikroskop binokuler atau stereo.
Mikroskop biologi mempunyai pembesaran sebagai berikut :
a. Total 40x
b. Total 100x
c. Total 400x
d. Total 1000x
2. Dengan memanfaatkan mikroskop sebagai alat optik yang sangat berfungsi
untuk mengamati organisme yang berukuran sangat kecil, kita dapat
mengetahui semua susunan yang terbentuk/terdapat di dalamnya serta
memahami tata cara penggunaannya dan mengerti akan bagian-bagian di
mikroskop.

B. Saran
1. Praktikan diharapkan mampu menjaga barang-barang yang digunakan pada
saat praktikum.
2. Pada saat praktikum berlangsung diharapkan kepada praktikan untuk tenang.
3. Sebaiknya alat-alat yang sudah rusak/pecah seperti kaca benda dan kaca
penutup segera diganti.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pengajar. 2009. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar,

Anonim. 2009. Mikroskop. http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop . (Diakses pada hari


sabtu tanggal 24 Oktober 2009).

Anonim. 2009. Penemuan Mikroskop.


http//belukaraksara.blogspot.com/2009/07/penemuan-mikroskop.html .
(Diakses pada hari sabtu tanggal 24 Oktober 2009).

Purba, M dan kawan-kawan. 1999. Kimia. Jakarta: Erlangga

Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Winatasasmita, Djamhur. 1986. Fisiologi Hewan dan Tumbuhan. Jakarta: Universitas


Indonesia.
Apa itu mikroskop? Mikroskop : Instrumen yang dapat memperbesar penampakan objek
dengan lensa atau sistem lensa. Mikroskop yang umum dipakai adalah mikroskop optis,
mikroskop elektron dan mokroskop x-ray.

Mikroskop yang paling umum dipakai adalah mikroskop senyawa dan mikroskop ini
mengandung tiga tipe sistem lensa :
1. Sistem lensa kondenser : sistem ini terletak dibawah spesimen dan fungsinya adalah
mengumpulkan dan mengoleksi berkas cahaya dari objek atau spesimen yang diletakkan
pada tempatnya pada mikroskop.
2. Sistem Lensa Objektif yang berada dekat dan diatas spesimen. Tujuannya menghasilkan
dan memperbesar citra spesimen.
3. Sistem lensa bagian mata atau sistem lensa okuler, berada di dekat mata pengamat dan
memperbesar serta membentuk citra (Citra kedua dari citra utama) yang sebelumnya
dihasilkan oleh lensa obyektif.

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat
untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang
mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata
mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Jenis-jenis mikroskop

Mikroskop digital yang bisa tersambung dengan komputer

Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop
optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang
memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal
dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan
pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop
cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan
dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel.
Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan
binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang
dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang
umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens,
fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).

[sunting] Struktur mikroskop

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

 Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
 Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma,
meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

Susunan Mikroskop Mikroskop adalah alat optik untuk mengamati benda- benda
yang sangat kecil, misalnya rambut, bakteri, dan selsehingga tampak jelas.
Mikroskop sederhana terdiri daridua buah lensa positif (cembung). Lensa positif
yang berdekatan dengan mata disebut lensa okuler. Lensa ini berfungsi sebagai lup.
Lensa positif yang berdekatan dengan bendadisebut lensa objektif.Jarak titik api
lensa objektiflebih kecil dari padajarak titik api lensa okuler. Cara Menggunakan
Mikroskop Benda yang akan diamati diletakkan di antara F dan 2F dari lensa objektif.
Bayangan yang dihasilkan bersifat nyata, diperbesar, dan terbalik. Bayangan ini akan
menjadi bendabagi lensa okuler. Sifat bayangan yang yang dihasilkan lensa okulerini
adalah maya, diperbesar, dan terbalik dari pertama. Bayangn ini merupakan
bayangan akhir dari mikroskop yang kita lihat. Perkembangan Mikroskop Suatu
objek yang diamati di bawah mikroskopdapat diabadikan dengan kamera. Biaasanya
mikroskop majemuk yang mempunyai dua lensa okuler dilengkapiengan bagian
lensa untuk kamera. Teknologi hasil karya manusia setiap waktu selalu mengalami
perkembangan. Mikroskop sederhana dan beberapa mikroskop optik lainnya hanya
mampu memperbesar benda dari sekitar 100-1000 kali, sedangkan teknologi
mikroskop elektron dapat menghasilakn perbesaran hingga 1.000.000 kali.
Berdasarkan sistem pencahayaannya mikroskop dibagi menjadi dua yaitu mikroskop
optikdan mikroskop bukan optik. a. Mikroskop optik, yaitu mikroskop yang proses
perbesaran benda menggunakan cahaya biasa (cahaya tampak). Jenis- jenis
mikroskop optik antara lain mikroskop majemuk, mikroskop binokuler (dua lensa
okuler), mikroskop binokuler stereoskopi yang menghasilkan gambar 3 dimensi, dan
mikroskop ultraviolet. b. Mikroskop bukan optik, yaitu mikroskop yang
memperbesar benda dengan bantuan radiasi panjang gelombang sinar pendek.
Contohnya mikroskop sinar- X, mikroskop ion, dan mikroskop elektron. Dari ketiga
jenis mikroskop bukan optik, mikroskop elektron paling banyak digunakan. Melalui
mikroskop elektrondapat dipelajari pola- pola sel hewan, tumbuhan, dan bakteri.
Mikroskop elektron juga digunakan dalam menganalisishasil industri dan pengontrol
hasil produksi.

Jenis-Jenis Mikroskop

Bentuk dan jenis mikroskop berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu


pengetahuan
dan teknologi. Mikroskop yang paling sederhana adalah mikroskop cahaya, mikroskop
stereo sampai yang modern seperti mikroskop elektron. Semakin modern, perbesaran
yang
dihasilkan semakin besar dan rinci. Berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati,
mikroskop dibagi dua jenis, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan

mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Berdasarkan sumber cahayanya,


mikroskop
dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
y
Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop jenis ini
memiliki

tiga lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa
okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop ada yang
berlensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Lensa kondensor berperan untuk
menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop lain. Dengan pengaturan yang tepat maka
akan
diperoleh daya pisah maksimal.

y
Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bias digunakan untuk benda
yang
relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan
mikroskop ini
dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen pada mikroskop stereo hampir sama
dengan
mikroskop cahaya. Perbedaannya pada ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh
lebih
tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kia dapat melihat bentuk tiga
dimensi benda yang diamati.

y
Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali. Elektron digunakan
sebagai pengganti cahaya. Ada dua tipe pada mikroskop elektron, yaitu mikroskop
elektroscanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM)

.Mikroskop Sederhana

Mikroskop berasal dari bahasa Yunani. Yaitu terdiri dari ( kata MICRON = kecil dan SCOPOS =
tujuan) adalah sebuah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata
mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

2. Mikroskop Cahaya

monokuler binokuler

Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor.
Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan
lensa okuler terletak pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler).
Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa
atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.
Sistem lensa yg ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa
mikroskop yang lain.

* Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta
bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar
bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa
obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik
yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.

* Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan
mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif
berkisar antara 4 hingga 25 kali.

* Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek
yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannya pun
akan kurang optimal.

3. Mikroskop Elektron

Dari berbagai Mikroskop itu mikroskop elektron yang memiliki perbesaran paling tinggi, dapat
memperbesar benda sampai 500.000 kali.. Mikroskop ini menggunakan elektron sebagai ganti cahaya
pada mikroskop cahaya.

4. Mikroskop Kamera

Mikroskop kamera merupakan inovasi baru pengamatan preparat. Sistem ini memungkinkan
kemudahan dan kenyamanan pengamatan data mikroskop, terutama untuk pengamatan yang
melibatkan banyak pengamat dalam waktu bersamaan. Inovasi baru dalam sistem ini terutama dalam
hal penampilan, dan penyimpanan data dalam bentuk data elektronik. Sehingga visualisasi pengamatan
preparat mikroskop dapat ditampilkan melalui layar televisi, LCD/ DLP proyektor, atau komputer dan
dapat disimpan sebagai gambar atau movie

Anda mungkin juga menyukai