PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
Dengan didasari semangat Dasa Sila
Bandung, Gerakan Non Blok dibentuk pada
tahun 1961 dengan tujuan utama
mempersatukan Negara-negara yang tidak ingin
beraliansi dengan Negara-negara adidaya
peserta Perang Dingin yaitu USA dan Uni
Sovyet.
BAB II
LAHIRNYA GERAKAN NON BLOK
RKM/2005 5
bertindak bagi kepentingan khusus
salah satu Negara besar.
b. Tidak melaukan tekanan terhadap
Negara lain.
7. Tidak melakukan tindakan-tindakan atau
ancaman agresi ataupun penggunaan
kekerasan terhadap integritas territorial atau
kemerdekaan politik suatu Negara.
8. Menyelesaikan segala perselisihan
internasional dengan jalan damai, seperti
perundingan, persetujuan, arbitrase atau
penyelesaian hukum, atau cara damai lain
berdasarkan pilihan pihak-pihak yang
bersangkutan sesuai dengan piagam PBB.
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerja
sama.
10. Menghormati hukum dan kewajiban-
kewajiban internasional.
C. PERTEMUAN – PERTEMUAN
Pertemuan-pertemuan tingkat tinggi yang
diadakan oleh Negara-negara Non Blok meliputi :
1. Summit Conferences (Konferensi Tingkat
Tinggi/KTT);
Pertemuan ini merupakan pertemuan tertinggi dan
dihadiri oleh para Kepala Negara/Kepala
Pemerintahan seluruh Negara anggota Non Blok.
Pertemuan ini merupakan pertemuan puncak dan
sering disebut dengan Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT). Keputusan-keputusan penting akan
diputuskan dalam pertemuan tersebut. Pertemuan
tingkat tinggi ini diselenggarakan setiap tiga tahun.
RKM/2005 9
Dalam membahas masalah-masalah yang ada,
pertemuan ini dibagi menjadi dua komite yaitu
Komite mengenai issue-issue politik dan Komite
mengenai issue-issue ekonomi dan social.
2. Ministerial Conferences;
RKM/2005 10
Konferensi ini merupakan pertemuan para menteri,
yang bertujuan :
• Meninjau/memeriksa perkembangan-perkem-
bangan dan implementasi dari keputusan-
keputusan yang dihasilkan KTT.
• Menyiapkan KTT berikutnya
• Mendiskusikan hal-hal yang dianggap penting
yang akan dibawa ke KTT.
D. NEGARA ANGGOTA
RKM/2005 12
Diantara masalah-masalah yang menonjol adalah
adanya berbagai perselisihan yang terjadi diantara
Negara-negara anggota GNB sendiri.
RKM/2005 13
BAB III
PERANAN INDONESIA DALAM GERAKAN NON BLOK
RKM/2005 18
Meskipun sekarang, Indonesia tidak lagi menjabat
sebagai Ketua maupun Troika GNB (kepemimpinan
GNB terdiri dari Ketua satu periode sebelumnya, Ketua
sekarang dan Ketua yang akan datang), namun tidak
berarti bahwa penanganan oleh Indonesia terhadap
berbagai permasalahan penting GNB akan berhenti atau
mengendur. Sebagai anggota GNB, Indonesia akan
tetap berupaya menyumbangkan peranannya untuk
kemajuan GNB dimasa yang akan datang dengan
mengoptimalkan pengalaman yang telah didapat selama
menjadi Ketua dan Troika GNB.
40,000.00
35,000.00
30,000.00
US$ juta
25,000.00
20,000.00
15,000.00
10,000.00
5,000.00
0.00
J an-Agst 2003
Total Ekspor
J an- Agst 2004 Ekspor ke GNB
Impor
RKM/2005 20
Pada periode yang sama tahun 2003, impor non
migas dari Negara anggota GNB berjumlah US$
5,579.82 juta berarti untuk tahun 2004 terjadi
peningkatan sebesar 40,27%.
25,000.00
20,000.00
US$ juta
15,000.00
10,000.00
5,000.00
0.00
Total Impor Impor dari
Jan- Agst2003
Jan- Agst2004
GNB
RKM/2005 21
BAB IV
KTT XIII GNB 2003 MALAYSIA
A. LATAR BELAKANG
Konferensi Tingkat Tinggi XIII telah
diselenggarakan pada tanggal 20 – 25 Februari 2003 di
Putra Jaya, Malaysia. Seharusnya KTT tersebut
diselenggarakan di Bangladesh tetapi sebulan sebelum
pelaksanaan, Bangladesh membatalkan pertemuan
secara sepihak dengan alasan terjadi krisis politik di
Negara tersebut.
RKM/2005 24
Masalah lain yang muncul adalah besarnya
ketimpangan ekonomi antar beberapa Negara anggota.
Sebagai gambaran misalnya, perbandingan antara dua
Negara anggota yaitu Ghana dan Korea Selatan. Pada
tahun 1960-an data-data ekonomi kedua Negara relative
sama, namun kondisi ekonomi antar keduanya sekarang
sangat berbeda, bagaikan bumi dan langit. Fenomena
ini bisa muncul karena Korea Selatan mampu mejawab
tantangan zaman dengan tepat. Mereka bekerja keras,
bertarung dengan Negara lain dengan menghasilkan
produk yang murah dan kompetitif sehingga bisa
bersaing di pasar internasional. Sesuatu yang belum
dilakukan oleh Ghana dan sebagian besar Negara
anggota lainnya.
RKM/2005 25
BAB V
50 TAHUN KONFERENSI ASIA AFRIKA
RKM/2005 26
Negara-negara yang diundang pada peringantan 50
tahun Konferensi Asia Afrika, berjumlah 25 negara yaitu :
Afgnistan, Kamboja, Federasi Afrika Tengah, Republik Rakyat
Tingkok (China), Mesir, Ethiopia, Pantai Emas (Gold coast),
Iran, Irak, Jepang, Yordania, Laos, Libanon, Liberia, Libya,
Nepal, Filipina, Saudi Arabia, Sudan, Syria, Thailand, Turki,
Vietnam Utara, Vietnam Selatan dan Yaman.
RKM/2005 28
4. Untuk memajukan kedudukan rakyat Asia dan Afrika
didalam dunia dewasa ini serta sumbangan yang dapat
mereka berikan guna memajukan perdamaian serta
kerjasama di dunia.
BAB VI
PENUTUP
**************
RKM/2005 31