Anda di halaman 1dari 5

Stroke

Definisi stroke

Stroke merupakan gangguan sirkulasi serebral yang disebabkan oleh sumbatan atau penyempitan
pembuluh darah oleh karena emboli, trombosis atau perdarahan serebral sehingga terjadi penurunan
aliran darah ke otak yang timbulnya secara mendadak. Stroke merupakan keadaan di mana sel-sel otak
mengalami kerusakan karena tidak mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup.Penyebab stroke
ada 2 macam, yaitu adanya sumbatan di pembuluh darah (trombus), dan adanya pembuluh darah yang
pecah.

Umumnya stroke diderita oleh orang tua, karena proses penuaan menyebabkan pembuluh darah
mengeras dan menyempit (arteriosclerosis) dan adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah
(atherosclerosis). Tapi beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan kasus stroke yang terjadi
pada usia remaja dan usia produktif (15 - 40 tahun). Pada golongan ini, penyebab utama stroke adalah
stress, penyalahgunaan narkoba, alkohol, faktor keturunan, dan gaya hidup yang tidak sehat.

Jenis-jenis stroke

Strok dibagi menjadi dua jenis yaitu strok iskemik maupun strok hemorragik. Pada strok iskemik, aliran
darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau
bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau
sebesar 83% mengalami strok jenis ini.

a)Stroke hemorragik
Pada strok hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan
darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus strok
hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi
b)Stroke iskemik
Pada strok iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke
otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini
merupakan cabang dari lengkung aorta jantung (arcus aorta).

Penyebab stroke

Pada kasus stroke usia remaja, faktor genetika (keturunan) merupakan penyebab utama terjadinya
stroke. Sering ditemui kasus stroke yang disebabkan oleh pembuluh darah yang rapuh dan mudah
pecah, atau kelainan sistem darah seperti penyakit hemofilia dan thalassemia yang diturunkan oleh
orang tua penderita. Sedangkan jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes (penyakit kencing
manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit jantung, kemungkinan terkena stroke menjadi
lebih besar pada anggota keluarga lainnya.

Penyebab serangan stroke lainnya adalah makanan dengan kadar kolesterol jahat (Low Density
Lipoprotein) yang sangat tinggi. Koleserol jahat ini banyak terdapat pada junk food, atau makanan
cepat saji. Selain itu, penyebab terjadinya serangan stroke lainnya adalah kebiasaan malas berolah raga
dan bergerak, banyak minum alkohol, merokok, penggunaan narkotika dan zat adiktif, waktu istirahat
yang sangat kurang, serta stress yang berkepanjangan. Pecahnya pembuluh darah juga sering
diakibatkan karena penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).
Penyebab Stroke Pada Remaja
Banyak kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan stroke, namun awal dari semua itu karena adanya
pengerasan arteri atau yang disebut sebagai arteriosklerosis. Umumnya itu diderita oleh orang tua,
namun beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan kasus stroke yang terjadi pada usia remaja.
Pada golongan ini, penyebab utama stroke adalah stress, penyalahgunaan narkoba, alkohol, faktor
keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat. Ada beberapa faktor risiko tersebut yang dapat dikendalikan
namun juga ada yang tidak dapat dikendalikan. Yang termasuk faktor yang tidak dapat dikendalikan
diantarannya ialah usia, jenis kelamin, garis keturunan dan rasa atau etnik tertentu.

• Usia
Semakin bertambahnya usia, semakin besar risikonya. Setelah berusia 55 tahun, risikonya berlipat ganda
setiap kurun waktu sepuluh tahun. Dua pertiga dari semua serangan stroke terjadi pada orang yang
berusia di atas 65 tahun. Tetapi, itu tidak berarti bahwa stroke hanya terjadi pada orang lanjut usia karena
stroke dapat menyerang semua kelompok umur.

• Jenis Kelamin
Pria lebih berisiko terkena stroke daripada wanita, tetapi penelitian menyimpulkan bahwa justru lebih
banyak wanita yang meninggal karena stroke. Risiko stroke pria 1,25 lebih tinggi daripada wanita, tetapi
serangan stroke pada pria terjadi di usia lebih muda sehingga tingkat kelangsungan hidup juga lebih
tinggi. Dengan demikian, walaupun lebih jarang terkena stroke, pada umumnya wanita terserang stroke
pada usia lebih tua, sehingga kemungkinan meninggal lebih besar.

• Keturunan Sejarah Stroke dalam Keluarga


Nampaknya, stroke terkait dengan keturunan. Faktor genetik yang sangat berperan antara lain adalah
tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes dan cacat pada bentuk pembuluh darah. Gaya hidup dan
pola suatu keluarga juga dapat mendukung risiko stroke. Cacat pada bentuk pembuluh darah (cadasil)
merupakan faktor genetik yang paling berpengaruh dibandingkan faktor risiko stroke yang lain.

• Ras dan Etnik


Arah perbedaan risiko stroke di antara kelompok ras dan etnik dapat kita amati pada orang Afro-Amerika
dengan orang Amerika kulit putih. Stroke menyebabkan kematian diantara orang Afro-Amerika hampir
dua kali lipat dibandingkan orang Amerika kulit putih. Pada usia antara 45 hingga 55 tahun tingkat
kematian yang disebabkan stroke pada orang Afro-Amerika mencapai empat hingga lima kali lipat
dibandingkan pada orang Amerika kulit putih. Tetapi, setelah usia 65 tahun, tingkat kematian stroke pada
orang Amerika kulit putih meningkat dengan pesat dan menyamai tingkat kematian pada orang Afro-
Amerika. Orang Afro-Amerika cenderung terpengaruh penyakit genetik, seperti diabetes dan anemia sel
sabit yang lebih memungkinkan terjadinya serangan stroke. Oleh karena itu, lingkungan dan gaya hidup
juga memegang peranan penting dalam risiko stroke.
Gejala terjadinya serangan stroke

Gejala awal stroke:

1. Kepala serasa berputar (seperti penyakit vertigo),


2. Kemudian disusul dengan gangguan berbicara dan menggerakkan otot mulut.
3. Terganggunya sensor perasa (tidak bisa merasakan apapun , seperti dicubit atau ditusuk jarum)
dan tubuh terasa lumpuh sebelah, serta tidak adanya gerakan refleks.
4. Terjadi buta mendadak atau kaburnya pandangan (karena suplai darah dan oksigen ke mata
berkurang drastis), terganggunya sistem rasa di mulut dan otot-otot mulut (sehingga sering
dijumpai wajah penderita menjadi mencong),
5. Lumpuhnya otot-otot tubuh yang lain
6. Terganggunya sistem memory dan emosi. Sering dijumpai penderita tidak dapat menghentikan
tangisnya karena lumpuhnya kontrol otak pada sistem emosinya. Hal itu membuat penderita
stroke berlaku seperti penderita penyakit kejiwaan, padahal bukan. Hal-hal seperti ini yang perlu
dimengerti oleh keluarga penderita. .

Proses penyembuhan

Ada 2 proses penyembuhan utama yang harus dijalani penderita. Pertama adalah penyembuhan dengan
obat-obatan di rumah sakit. Kontrol yang ketat harus dilakukan untuk menjaga agar kadar kolesterol jahat
dapat diturunkan dan tidak bertambah naik. Selain itu, penderita juga dilarang makan makanan yang
dapat memicu terjadinya serangan stroke seperti junk food dan garam (dapat memicu hipertensi).

Proses penyembuhan kedua adalah fisiotherapy, yaitu latihan otot-otot untuk mengembalikan fungsi otot
dan fungsi komunikasi agar mendekati kondisi semula. Fisiotherapi dilakukan bersama instruktur
fisiotherapi, dan pasien harus taat pada latihan yang dilakukan. Jika fisiotherapi ini tidak dijalani dengan
sungguh-sungguh, maka dapat terjadi kelumpuhan permanen pada anggota tubuh yang pernah
mengalami kelumpuhan.

Kesembuhan pada penderita stroke sangat bervariasi. Ada yang bisa sembuh sempurna (100 %), ada
pula yang cuma 50 % saja. Kesembuhan ini tergantung dari parah atau tidaknya serangan stroke, kondisi
tubuh penderita, ketaatan penderita dalam menjalani proses penyembuhan, ketekunan dan semangat
penderita untuk sembuh, serta dukungan dan pengertian dari seluruh anggota keluarga penderita.
Seringkali ditemui bahwa penderita stroke dapat pulih kembali, tetapi menderita depresi hebat karena
keluarga mereka tidak mau mengerti dan merasa sangat terganggu dengan penyakit yang dideritanya
(seperti sikap tidak menerima keadaan penderita, perlakuan kasar karena harus membersihkan kotoran
penderita, menyerahkan penderita kepada suster yang juga memperlakukan penderita dengan kasar, dan
sebagainya). Hal ini yang harus dihindarkan jika ada anggota keluarga yang menderita serangan stroke.

Pengobatan Stroke dan Perawatan PASCA Stroke


Sekali terkena serangan stroke tidak membuat Anda terbebas dari stroke. Di samping dampak
menimbulkan kecacatan, masih ada kemungkinan dapat terserang kembali di kemudian hari. Pasca
stroke biasanya penderita memerlukan rehabilitasi serta terapi psikis seperti terapi fisik, terapi okupasi,
terapi wicara, dan penyediaan alat bantu di unit orthotik prostetik. Juga penanganan psikologis pasien,
seperti berbagi rasa, terapi wisata, dan sebagainya. Selain itu, juga dilakukan community based
rehabilitation (rehabilitasi bersumberdaya masyarakat) dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan
masyarakat di lingkungan pasien agar mampu menolong, setidaknya bersikap tepat terhadap penderita.
Hal ini akan meningkatkan pemulihan dan integrasi dengan masyarakat.

Bahaya yang menghantui penderita stroke adalah serangan stroke berulang yang dapat fatal atau
kualitas hidup yang lebih buruk dari serangan pertama.

Bahkan ada pasien yang mengalami serangan stroke sebanyak 6-7 kali. Hal ini disebabkan
pasien tersebut tidak mengendalikan faktor risiko stroke. Bagi mereka yang sudah pernah terkena
serangan stroke, Gaya hidup sehat haruslah jadi pilihan agar tidak kembali diserang stroke, seperti:
berhenti merokok, diet rendah lemak atau kolesterol dan tinggi serat, berolahraga teratur 3 kali seminggu
(30-45 menit), makan secukupnya, dengan memenuhi kebutuhan gizi seimbang, menjaga berat badan
jangan sampai kelebihan berat badan, berhenti minum alkohol dan atasi stres.

Cara mengurangi resiko penyakit stroke

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan, paling tidak ada 5 faktor yang dapat mengurangi risiko terkena
stroke :

1. Tidak merokok. Ini adalah salah satu hal yang paling sering kita dengar, namun banyak dari kita tidak
menghiraukannya. ada manfaat yang sangat besar jika Anda memutuskan untuk tidak merokok, namun
ada pula kerugian yang akan Anda tanggung jika Anda tidak bisa menghindarinya.

2. Jaga keseimbangan berat badan Anda. Ini berarti Berat Massa Tubuh (BMT) Anda tak lebih dari 25.
BMT berkisar 25-29.9 termasuk kedalam pra-obesitas, dan BMT lebih dari 30 atau lebih merupakan
kecenderungan obesitas. Jaga dan atur pola makan Anda, kurangi makanan dengan kolesterol tinggi,
inuman beralkohol, dan kurangi asupan kafein Anda. Makan buah dan sayur dapat mengurangi risiko
terkena penyakit degeneratif akibat serangan radikal bebas baik dari dalam maupun dari luar tubuh.

3. Seimbangan aktivitas Anda paling tidak setengah jam atau lebih setiap harinya. Anda bisa melakukan
olahraga atau kegiatan ringan lain seperti, jogging, senam ringan, bermain bulu tangkis, tennis, atau
berbagai macam kegiatan lain yang Anda senangi.

4. Atur menu makan. Usahakan menu makan Anda setiap harinya memenuhi unsur-unsur penting yang
dibutuhkan oleh tubuh. Seperti kandungan karbohidrat, serat, protein, kalsium, vitamin dan mineral. Anda
bisa mendapatkan nutrisi tersebut dari makanan-makanan seperti ikan, ayam, daging, kacang-kacangan
seperti kedelai, metem buah dan sayur.

5. Hindari minuman beralkohol, yang berkadar rendah maupun yang tinggi.


Makalah Biologi

OLEH :

Kelas XI IPA 1

Rodhiyah

Normilasam

Putry Ayu Iryana

Cica Mustika

Anda mungkin juga menyukai