Eksistensi
Eksistensi
Sebuah pertanyaan muncul ketika seorang anak kecil, yang ditinggal mati
bapaknya, bertanya kepada orang ibunya, “Bapak pergi kemana bu?”.
Kemungkinan, sang ibu akan menemukan kebingungan menemukan jawaban
yang tepat untuk diberikan kepada sang anak. “Bapak pergi ke syurga, nak”,
jawab sang ibu, dan mungkin sang anak akan tetap bertanda tanya dengan
jawaban yang baru saja diterimanya.
Contoh kasus kecil di atas dapat memberikan gambaran kepada kita, betapa
pentingnya bagi kita untuk dapat memastikan mutlaknya eksistensi dari suatu
hal sehingga bisa sampai pada keyakinan kita tentang kebenaran keberadaanya.
Naluri rasa keingin tahuan manusia yang tinggi tentang suatu hal, yang mungkin
diawali dari beberapa hal yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
dasarnya, menuntut manusia untuk menemukan jawaban yang benar-benar
“benar” sehingga dapat memuaskan rasa penasaranya, serta tentu saja dapat
memenuhi tuntutan kebutuhan dasarnya., “tanda tanya”, yang berkerumun
dalam fikirannya. Pertanyaan – pertanyaan yang muncul dalam dari hasil kita
menjalani kehidupan kita sehari hari, seperti, “Apakah hewan itu?”, atau
“Apakah manusia itu?”,Pertanyaan tentang apa yang benar dan apa yang salah,
ataupun apa yang paling krusial serta masuk skala prioritas paling tinggi untuk
dicari jawabannya, seperti misalnya, “Hal apa yang paling penting dan paling
kita dahulukan untuk dilakukan dalam hidup ini?, ataupun misalnya pertanyaan,
“Untuk apa kita hidup di dunia ini?”, tentunya bukanlah pertanyaan-pertanyaan
yang dapat dijawab dengan singkat. Pada kasus lain yang krusial saat ini
misalnya, meyusun sebuah kebijakan yang benar-benar dibutuhkan oleh
masyarakat dari hasil mempelajari permasalahan yang benar-benar terjadi di
masyarakat merupakan suatu hal yang wajib bisa dilakukan oleh pemerintah.