1
1
Abstrak
Makalah ini memberi ide bagaimana mengontrol PLC dari jarak jauh menggunakan Modem Interface.
Umumnya PLC model lama belum support dengan modem, karena itu memodifikasi PLC agar dapat interface
dengan modem merupakan cara yang lebih efisien dari pada membeli PLC baru.
Modem interface diimplementasikan dengan microcontroller keluarga MCS-51 untuk mengontrol modem,
meneruskan perintah dari sistem remote ke PLC dan meneruskan respon PLC ke sistem remote. Perintah yang
diberikan dapat berupa perintah untuk membaca maupun menulis data ke PLC dan perintah sistem. Sedangkan
respon dari PLC sendiri berupa data yang dapat dibaca dan mengendalikan plant secara sederhana.
Hasil pengujian sistem menunjukkan adanya kinerja yang baik dan cukup andal dari modem interface ini,
dengan minimalisasi kesalahan transmisi data .
Makalah ini menggunakan software Delphi untuk membangun software komunikasi dan menggunakan software
Scada untuk menjalankan demo conveyor. Dapat disimpulkan bahwa modem interface untuk PLC dapat
diaplikasikan sebagai alternatif kontrol jarak jauh.
START
Inisialisasi
sistem
Buat koneksi
T
Dial nomor remote modem
Terhubung
START
Inisialisasi
sistem
T
Ring ?
4. Mengirimkan FCS (Frame Check Sequence) yang Di sini dilakukan monitoring suatu nilai
terdiri dari nilai hexadesimal yang dijadikan tegangan analog antara 0 – 10 volt yang
karakter ASCII dua byte. diberikan oleh power supply sebagai emulasi
5. Mengirimkan karakter ‘*’ dan ‘↵ ’ (13h) sebagai sensor/output RPS. Hasilnya ditampilkan oleh
tanda akhir frame. software dalam bentuk trend grafik garis dan
Setelah selesai mengirimkan satu frame, program nilai terkini (current value). Pembandingnya
akan menunggu respon dari PLC. Respon dari PLC adalah hasil pembacaan data dalam bentuk
memiliki format frame sebagai berikut : BCD dari programming console PLC.
1. Nomor unit, sesuai dengan yang telah dikirimkan 3. Demo monitoring plant conveyor.
2. Header, sesuai dengan yang telah dikirimkan Pengujian dengan plant conveyor ini dilakukan
3. Completion code, berisi kode 2 digit yang dengan memonitor proses yang terjadi pada
menunjukkan status dari perintah yang plant conveyor dan hasilnya disimulasikan pada
dikirimkan, jika tidak ada kesalahan berisi ‘00’ layar oleh software Intellution.
4. Data sesuai dengan header yang digunakan
5. FCS (Frame Check Sequence) yang terdiri dari
nilai hexadesimal yang dijadikan karakter ASCII
dua byte.
6. Karakter ‘*’ dan ‘↵ ’ (13h) sebagai tanda akhir
frame.
Pengujian sistem ini dilakukan dengan tiga Tabel 2. Penulisan Data dari PLC Omron C200HG
bentuk :
Data yang
1. Pembacaan/penulisan data ke PLC secara Data yang
terbaca dari
langsung. ditulis melalui
Channel console PLC
Pengujian dengan metode ini adalah dengan modem
setelah
mengirimkan sinyal test serta interface
penulisan
membaca/menulis data ke PLC dengan
DM 1400 1234 1234
langsung menyebutkan area dan address dari
DM 1401 5678 5678
memory PLC yang akan dibaca/ditulis datanya.
2. Monitoring nilai analog melalui Analog I/O DM 1402 FFFF FFFF
Unit ADC. DM 1600 3152 3152
DM 1601 2152 2152
Proceeding, Seminar of Intelligent Technology and Its Applications (SITIA 2001)
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, May 1, 2001
5. Daftar Pustaka
[1]. D-Link Systems. DFM-560E High Speed
External Data/Fax/Voice : User’s Guide.
Singapore: D-Link Systems, 1998.
[2]. Held, Gilbert. The Complete Modem
Reference: The Technician’s Guide to
Installation, Testing, and Trouble-free
Communications, 2nd ed. New York: John
Gambar 6. Hasil monitoring nilai analog Wiley & Sons,1994.
[3]. Held, Gilbert. Understanding Data
Communications. New York: John Wiley &
Sons, 1991.
[4]. Omron. Sysmac Programmable Controllers
C200HG : Operation Manual. Tokyo: Omron,
1994.
[5]. Philips Semiconductors. Product Information
on SCC2691, Universal Asynchronous
Receiver/Transmitter,[http://www.us.semicond
uctors.Philips.com/pip/SCC2691AC1N24],
February 2000.