IMOCA
IMOCA
1. PENDAHULUAN
Asosiasi yang ditetapkan pada 3 September 2004 ini juga bertindak selaku
mediasi antar lembaga serta mitra bagi pihak pendukung maupun penyedia di
dalam industri telekomunikasi untuk mewujudkan kemudahan pengoperasian
dan pengaturan penyelenggaraan konten di Indonesia.
Sejak kwartal kedua tahun 2005, IMOCA telah menjadi lembaga hukum yang
berdiri secara sah di Indonesia. Saat ini ada sekitar 63 CP yang terdaftar
sebagai member, selain itu IMOCA juga bekerja sama dengan Operator, BRTI,
POSTEL, KOMINFO untuk kelangsungan industri ini.
Secara umum posisi IMOCA hampir mirip dengan regulator dalam bidang
industri konten namun regulator secara keseluruhan di Indonesia tetaplah
pemaerintah dalam hal ini Depkominfo. IMOCA menetapkan regulasi serta kode
etik dalam bidang industri konten. Kode Etik Layanan Kontent Mobile diterbitkan
oleh IMOCA (Indonesian Mobile and Online Content Association) menyangkut
hubungan antara Perusahaan Penyedia Layanan Konten Mobile dengan
Konsumen di lain pihak, dan juga antara Perusahaan Penyedia Layanan Konten
Mobile satu sama lain. Kode Etik ini bertujuan memberikan kepuasan dan
perlindungan kepada semua pihak yang berkepentingan, memajukan kompetisi
yang sehat dalam rangka memupuk, mengembangkan potensi industri konten
dan peningkatan citra umum dari layanan konten mobile di Indonesia.
Kode Etik ini adalah alat untuk mengatur diri sendiri dalam industri konten mobile
di Indonesia. Kode Etik ini bukan undang-undang, dan kewajiban-kewajiban
yang dibebankannya menuntut suatu tingkat perilaku etis yang melampaui
tuntutan persyaratan hukum yang berlaku. Tidak menaatinya tidak menimbulkan
tanggung jawab di hadapan hukum perdata. Dengan penghentian
keanggotaannya dari IMOCA, perusahaan tidak lagi terikat oleh Kode Etik ini
tetapi ketentuan-ketentuannya masih akan tetap berlaku pada peristiwa atau
transaksi-transaksi yang terjadi selama perusahaan itu menjadi anggota IMOCA.
Kode Etik IMOCA ini juga memuat standar perilaku etis bagi Perusahaan
Penyedia Layanan Konten Mobile. IMOCA dapat mengubah standar ini asalkan
substansi Kode Etik tetap terpelihara atau tetap seperti yang dipersyaratkan oleh
hukum nasional. Dianjurkan agar Kode Etik ini digunakan sebagai patokan dari
standar etika industri konten mobile Indonesia.
Jelas posisi dan peran IMOCA dalam industri konten Indonesia sangatlah
penting. IMOCA memiliki peranan dalam merusmuskan aturan-aturan dalam
industri konten Indonesia. Depkominfo, yang dalam hal ini adalah regulator
dalam bidang industri konten, turut mengundang IMOCA dalam perumusan
keputusan atau perundangan mengenai industri konten.
IMOCA juga melakukan fungsi check and balance terhadap keputusan yang
ditetapkan pemerintah. Jika dalam penetapan keputusan, pemerintah dianggap
tidak mengakomodir kepentingan anggota IMOCA dan industri konten secara
menyeluruh, maka disinilah IMOCA akan melakukan fungsi check and
balancenya terhadap pemerintah. Masukan, kritikan, ataupun gugatan terhadap
pemerintah merupakan hal yang wajar dilakukan oleh IMOCA sebagai
organisasi yang menaungi pelaku industri konten di Indonesia.
3. PENUTUP