Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak tahun 1960 mengalirlah sejumlah besar peralatan militer


modern asal Uni Soviet ke Indonesia, dan salah satunya adalah tank
amphibi ringan PT-76 (Plavayushtshiy Tank-76). Retrofit PT-76 Tank
amfibi PT-76 secara resmi masuk ke dalam jajaran kesatuan kavaleri
APRI sejak tahun 1962. Kendaraan lapis baja berawak 3 orang ini
berfungsi utama sebagai kendaraan intai tempur di jajaran AB Uni Soviet
dan 23 negara lainnya. Rangka dasar PT-76 banyak memunculkan dan
menjadi ilham bagi pembuatan kendaraan-kendaraan tempur (ranpur)
lainnya, seperti BTR-50PM, panser angkut meriam gerak sendiri ASU 85
dan kendaraan angkut peluncur rudal Frog-2. ( 2007-01-17
08:13:31 Adi. P ,MAJALAH CAKRAWALA TNI – AL ).

PT-76 secara fisik memiliki bobot dalam keadaan kosong 13,5


ton dan dalam keadaan siap tempur 14,5 ton. Agar mampu beroperasi di
perairan dalam maka tank ini hanya memiliki lapisan baja yang tipis,
yaitu 14 mm di bodi dan 17 mm di turet, tidak seperti tank sejenis di
kelasnya. Dimensi baku PT-76 jika diukur tanpa meriam memiliki
panjang 6,91 m, lebar 3,14 m dan tinggi 2,21 m, kemudian ketinggian
dari tanah ke kolong tank (ground clearance) adalah 0,37 m. Jika diukur
dengan panjang meriam serta ketinggian senapan penangkis serangan
udara yang terdapat di PT-76 maka dimensinya menjadi: panjang 7,62 m,
lebar 3,14 m dan tinggi 3,70 m dengan kecepatan didarat 44 km/h
sedangkan untuk swim speed 10 km/h. ( 2007-01-17 08:13:31 Adi. P
,MAJALAH CAKRAWALA TNI – AL ).

1
Gambar 1.1 Tank Amphibi PT-76

Bagi orang awam, untuk mendaratkan kendaraan tempur


(ranpur) ke darat dari kapal pengangkut tank (LST-Landing Ship Tank)
nampaknya mudah. Pada kenyataannya tidak semudah itu. Perlu
dilakuakan persiapan misalnya kondisi mesin harus fit,jika tidak maka
tank bisa tenggelam . Agar tidak terjadi kendala saat berenang di laut,
maka sistem propulsi di air pada kendaraan tempur amfibi juga harus
pada kondisi baik dan normal.
Kualifikasi tadi wajib dipatuhi, baik pada sistem water-jet,
gerakan rantai, dan baling-baling. Yang tidak kalah penting, setiap
bagian bergerak semisal hub-hub (seal sambungan) roda juga harus
terkena pelumasan atau gemuk alias dipet. Demikian pula bagian
pintu. Bagian-bagian ini ditengarai menjadi biang rembesnya air ke
dalam kabin. Untuk mengatasi rembesan air, kendaraan lapis baja
juga dilengkapi pompa. Setidaknya ada empat pompa penghisap

2
air bisa dioperasikan, baik secara hidrolik, elektrikal maupun
mekanikal.
Semua jenis tank amfibi BTR ini dilengkapi dengan pompa
pembuang air. Itu sebabnya tank amfibi BTR ini memiliki
kemampuan menerjang gelombang setinggi 1,5 meter. Makanya,
hingga kini perwira TNI AL masih melakukan penyidikan guna
mengetahui apa yang menjadi penyebab tenggelamnya BTR-50
PM di Banongan. beberapa faktor yang menyebabkan Tank
Amphibi BTR tenggelam ini membuat pihak TNI melakukan
modifikasi dan perbaikan sistem yang ada.

1.2 Perumusan masalah penelitian.


Permasalahan utama yang akan dijawab dalam penelitian
pada tank amphibi jenis PT-76 ini adalah berapa kecepatan
maksimal yang bisa didapat dari perubahan performance swim
speed 10 km/h. Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan
dengan menjawab detail permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana mendapatkan kecepatan swim speed yang maksimal
dari 10 km/h menjadi 20 km/h dengan penggerak water jet
propeller.

1.3 Batasan masalah


Adapun batasan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Obyek yang diamati hanya tank amphibi type PT-76
2. Perhitungan teknis pada sistem penggerak water jet meliputi
besarnya tahanan tank amphibi type PT-76, kapasitas aliran
nossel, daya dorong yang dibutuhkan, efisiensi propulsif.
3. Analisa trim dan stabilitas tank amphibi type PT-76 tidak
dibahas dalam tugas akhir ini.
4. Pengaruh interaksi sistem water jet dengan badan tank amphibi
type PT-76 tidak dibahas dalam tugas akhir ini.
5. Nilai rehabilitas dari sistem propulsi water jet tidak dibahas.
6. Analisa biaya tidak dibahas dalam tugas akhir ini.

3
1.4 Tujuan
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Mendapatkan kecepatan swim speed service yang baru pada tank
amphibi type PT-76.

1.5 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan Tugas
Akhir ini adalah:
1. Dapat memberikan informasi dan rujukan tentang konsep
perhitungan sistem water jet propeller ditinjau dari segi
teknis operasional tank.
2. Memberikan informasi kepada pihak owner, terkait penambahan
kecepatan swim speed.

Anda mungkin juga menyukai