PSAK 50 - Akuntansi Investasi Efek Tertentu
PSAK 50 - Akuntansi Investasi Efek Tertentu
50
1 perubahan neto dalam nilai wajar efek, tidak termasuk: (a) dividen
2 atau pendapatan bunga yang telah diakui namun belum diterima (ba-
3 sis akrual), dan (b) setiap penurunan nilai efek yang bersifat permanen.
4
5 AKUNTANSI INVESTASI EFEK
6
7 07 Pada saat pemerolehan, perusahaan harus mengklasi-
8 fikasikan efek utang dan efek ekuitas ke dalam salah satu dari tiga
9 kelompok berikut ini:
10 a) dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity),
11 b) diperdagangkan (trading),
12 c) tersedia untuk dijual (available for sale).
13
14 Pada setiap tanggal pelaporan, kelayakan pengelompokan tersebut
15 harus dikaji kembali.
16
17 Efek yang Diklasifikasikan dalam Kelompok “Dimiliki
18 hingga Jatuh Tempo”
19
20 08 Jika perusahaan mempunyai maksud untuk memiliki
21 efek utang hingga jatuh tempo, maka investasi dalam efek utang
22 tersebut harus diklasifikasikan dalam kelompok “dimiliki hingga jatuh
23 tempo” dan disajikan dalam neraca sebesar biaya perolehan setelah
24 amortisasi premi atau diskonto.
25
26 09 Perusahaan mungkin mengubah maksudnya untuk
27 memiliki efek utang tertentu sampai dengan saat jatuh tempo dengan
28 menjual atau mentransfer efek utang tersebut. Penjualan atau trans-
29 fer efek utang tidak dianggap sebagai perubahan dalam tujuan “di-
30 miliki hingga jatuh tempo” jika perubahan maksud tersebut disebab-
31 kan oleh kondisi berikut ini:
32
33 a) terdapat bukti mengenai penurunan signifikan risiko kredit per-
34 usahaan penerbit efek.
35
36 b) terjadi perubahan peraturan perpajakan yang menghapuskan
37 atau menaikkan tarif pajak final yang berlaku atas bunga dari
38 efek utang (tidak termasuk perubahan peraturan perpajakan
39 yang merevisi tarif pajak atas bunga secara umum).
1 kas. Arus kas untuk atau dari pembelian, penjualan, dan jatuh tempo
2 efek dalam kelompok diperdagangkan harus diklasifikasikan sebagai
3 arus kas aktivitas operasi.
4
5 P E N G U N G K A PA N
6
7 21 Untuk efek dalam kelompok tersedia untuk dijual dan
8 kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, informasi berikut ini harus
9 diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk setiap
10 kelompok utama efek:
11 a) nilai wajar agregat,
12 b) laba yang belum direalisasi dari pemilikan efek,
13 c) rugi belum direalisasi dari pemilikan efek,
14 d) biaya perolehan, termasuk jumlah premi dan diskonto yang
15 belum diamortisasi.
16
17 Lembaga keuangan (bank, koperasi kredit, lembaga pembiayaan dan
18 asuransi) perusahaan harus mengungkapkan setiap jenis efek utama
19 yang dimilikinya sebagai berikut:
20 a) efek ekuitas,
21 b) efek utang yang dikeluarkan oleh pemerintah,
22 c) efek utang perusahaan,
23 d) efek utang yang dijamin hipotik, dan
24 e) efek utang lainnya.
25
26 22 Untuk efek utang dalam kelompok tersedia untuk dijual dan
27 kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, informasi mengenai tanggal jatuh
28 tempo efek utang tersebut harus diungkapkan dalam catatan atas laporan
29 keuangan tahun terakhir yang disajikan. Informasi tentang tanggal jatuh
30 tempo dapat dikelompokkan menurut jangka waktunya sejak tanggal
31 neraca. Lembaga keuangan harus mengungkapkan nilai wajar dan biaya
32 perolehan efek utang, termasuk diskonto dan premium yang belum
33 diamortisasi berdasarkan, sedikitnya, 4 kelompok tanggal jatuh tempo
34 berikut ini:
35 a) jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 tahun,
36 b) jatuh tempo dalam waktu antara 1 sampai 5 tahun,
37 c) jatuh tempo dalam waktu antara 5 sampai 10 tahun,
38 d) jatuh tempo dalam waktu lebih dari 10 tahun.
39
1 Efek yang tidak jatuh tempo pada tanggal tertentu, seperti efek yang
2 pembayarannya dijamin hipotik, dapat diungkapkan secara terpisah (tidak
3 dialokasikan ke dalam beberapa kelompok jatuh tempo tersebut). Jika
4 penggolongan jatuh temponya dialokasikan, dasar alokasinya harus
5 diungkapkan.
6
7 23 Untuk setiap periode akuntansi, perusahaan harus meng-
8 ungkapkan:
9
10 a) penerimaan dari penjualan efek dalam kelompok tersedia untuk
11 dijual, laba dan rugi yang direalisasi dari penjualan tersebut.
12
13 b) dasar penentuan biaya perolehan dalam menghitung laba atau rugi
14 yang direalisasi (misalnya, identifikasi khusus, rata-rata, atau metode
15 lain).
16
17 c) laba dan rugi yang dimasukkan sebagai penghasilan dari pe-
18 mindahan pengelompokan efek dari kelompok tersedia untuk dijual
19 ke kelompok diperdagangkan.
20
21 d) perubahan laba atau rugi pemilikan yang belum direalisasi untuk
22 efek dalam kelompok tersedia untuk dijual yang telah dimasukkan
23 ke dalam komponen ekuitas secara terpisah selama periode yang
24 bersangkutan.
25
26 e) perubahan dalam laba atau rugi pemilikan efek yang belum direa-
27 lisasi dari efek untuk tujuan diperdagangkan yang telah diakui
28 sebagai penghasilan dalam periode pelaporan.
29
30 24 Untuk setiap penjualan atau transfer efek dalam kelompok
31 dimiliki hingga jatuh tempo harus diungkapkan:
32
33 a) jumlah akumulasi amortisasi diskonto atau premiumnya untuk efek
34 yang dijual atau dipindahkan ke kelompok lain,
35 b) laba atau rugi penjualan efek, baik yang telah direalisasi maupun
36 yang belum direalisasi, dan
37
38 c) kondisi yang mengakibatkan diambilnya keputusan menjual atau
39 memindahkan kelompok efek tersebut.
5 0
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
AKUNTANSI INVESTASI
EFEK TERTENTU
A KUNTANSI I NVESTASI E FEK T ERTENTU PSAK N O . 50
DAFTAR ISI
Paragraf
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (im-
material items).
Dalam memasuki era globalisasi, arus dana tidak lagi mengenal batas
negara dan tuntutan transparansi informasi keuangan semakin meningkat,
baik dari pengguna laporan keuangan di dalam negeri maupun di luar
negeri. Untuk memenuhi tuntutan yang semakin meningkat tersebut,
Standar Akuntansi Keuangan haruslah berwawasan global.
perguruan tinggi, asosiasi, perusahaan dan pihak lainnya yang telah banyak
memberikan masukan dan dukungan dalam proses pengembangan standar
akuntansi ini. Kepada seluruh anggota Komite Standar Akuntansi Keuangan
yang telah bekerja tanpa pamrih dengan semangat profesionalisme, kami
ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Pengurus Pusat
Ikatan Akuntan Indonesia
Drs. Soedarjono
Ketua Umum