PSAK 54 - Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah
PSAK 54 - Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah
54
1 PENJELASAN
2
3 AKUNTANSI DEBITUR
4
5 10 Perlakuan akuntansi oleh debitur atas restrukturisasi hutang
6 bermasalah adalah sebagai berikut:
7
8 Pelunasan Hutang melalui Pengalihan Aset
9
10 11 Sehubungan pelunasan hutang melalui pengalihan aset
11 berupa tanah dan bangunan, aset lain, dan piutang kepada kreditur
12 untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya; debitur dapat mengakui
13 keuntungan yang timbul sebagai akibat restrukturisasi kewajiban ter-
14 sebut. Keuntungan dihitung dari selisih lebih antara (a) nilai tercatat
15 hutang yang diselesaikan (jumlah nominal dikurangi atau ditambah
16 dengan bunga yang terhutang dan premi, diskonto, beban keuangan,
17 atau biaya penerbitan yang belum diamortisasi), dengan (b) nilai wajar
18 aset yang dialihkan ke kreditur.
19
20 12 Nilai wajar aset yang dialihkan adalah jumlah yang diharap-
21 kan dapat diterima oleh debitur dari penjualan terkini kepada pembeli yang
22 berminat, dalam kondisi normal (bukan dari transaksi penjualan terpaksa
23 atau likuidasi).Nilai wajar aset harus diukur dengan nilai pasar, jika terdapat
24 harga pasar untuk aset tersebut. Jika tidak terdapat harga pasar untuk
25 aset tersebut, namun terdapat harga pasar untuk aset serupa, maka harga
26 pasar aset serupa tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk meng-
27 estimasi nilai pasar aset yang dialihkan. Jika tidak terdapat harga pasar
28 aset serupa, maka penentuan nilai wajar aset yang dialihkan dilakukan
29 dengan metode penilaian yang handal, seperti dengan menilai-tunaikan
30 arus kas yang diharapkan pada tingkat diskonto sesuai dengan risiko yang
31 terkait dengan arus kas masa depan.
32
33 13 Perbedaan antara nilai wajar aset dengan nilai tercatat
34 hutang yang diselesaikan diakui sebagai keuntungan yang timbul seba-
35 gai akibat restrukturisasi hutang sesuai dengan paragraf 22. Perbedaan
36 antara nilai wajar dan nilai tercatat aset yang dialihkan kepada kreditur
37 untuk penyelesaian hutang merupakan keuntungan atau kerugian atas
38 pengalihan aset. Debitur mengakui keuntungan atau kerugian ini dalam
39 penentuan laba bersih dalam periode terjadinya pengalihan aset.
5 4
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
AKUNTANSI RESTRUKTURISASI
UTANG-PIUTANG BERMASALAH
A KUNTANSI R ESTRUKTURISASI U TANG P IUTANG B ERMASALAH PSAK N O . 54
DAFTAR ISI
Paragraf
PENDAHULUAN ..................................................................... 01 - 09
Tujuan ............................................................................ 01 - 04
Ruang Lingkup ............................................................... 05
Definisi ........................................................................... 06 - 09
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (im-
material items).
Dalam memasuki era globalisasi, arus dana tidak lagi mengenal batas
negara dan tuntutan transparansi informasi keuangan semakin meningkat,
baik dari pengguna laporan keuangan di dalam negeri maupun di luar
negeri. Untuk memenuhi tuntutan yang semakin meningkat tersebut,
Standar Akuntansi Keuangan haruslah berwawasan global.
perguruan tinggi, asosiasi, perusahaan dan pihak lainnya yang telah banyak
memberikan masukan dan dukungan dalam proses pengembangan standar
akuntansi ini. Kepada seluruh anggota Komite Standar Akuntansi Keuangan
yang telah bekerja tanpa pamrih dengan semangat profesionalisme, kami
ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Pengurus Pusat
Ikatan Akuntan Indonesia
Drs. Soedarjono
Ketua Umum