Converter
Converter
Peminatan : Elektronika
Latar Belakang
suatu komputer. Jenis penghubung input – output ini seperti universal serial bus
(usb), serial port (RS-232), paralel port (db25), PS/2, dan lain sebagainya.
Universal Serial Bus (USB) sebagai penghubung input - output. USB menjadi
demikian populer. Melihat sebagian besar input – output device mulai beralih ke
USB, membuat peran USB menjadi sedemikian penting. Untuk serial port (RS–232)
modem. Sehingga perlu dibuat suatu converter antara USB to serial port. Dalam
Integrated Circuit (IC). FPGA digunakan sebagai prototype suatu sistem sebelum
Tujuan
Dengan penelitian ini hendak dirancang suatu alat yang bisa mengkonversikan
USB to serial port dan sebaliknya. Alat yang hendak dirancang menggunakan bahasa
(VHDL).
Pembatasan Masalah
Teori Pendukung
meliputi jenis gerbang logika biasa (AND, OR, XOR, NOT) maupun jenis
mengandung elemen memori (register) mulai dari flip-flop sampai pada RAM
yang belum dikonfigurasikan dan interkoneksi yang belum disusun dan difungsikan.
Oleh karena itu, istilah yang lebih tepat adalah merekonfigurasikan FPGAs, bukan
kali distandarisasi pertama kali oleh IEEE pada tahun 1987, dengan nama
IEEE std 1076 – 1987. VHDL memiliki syntax yang mirip dengan PASCAL.
USB adalah host – centric bus dimana host / terminal induk memulai
pertukaran data. Paket pertama / penanda (token) awal dihasilkan oleh host
untuk menjelaskan apakah paket yang mengikutinya akan dibaca atau ditulis
dan dimana tujuan dari perangkat dan titik akhir. Paket berikutnya adalah data
paket yang diikuti oleh handshaking packet yang melaporkan apakah data atau
penanda sudah diterima dengan baik ataupun titik akhir gagal menerima data
dengan baik.
Ketika ingin mengirim nilai “0” , maka tahan nilai D + pada keadaan rendah dan D-
pada keadaan tinggi. Namun ketika ingin nilai “1” , maka tahan nilai D - pada
1. Detached
Ketika tidak ada yang tersambung, host akan membaca data lines
bernilai rendah.
2. Attached
Pada saat USB tersambung dengan host, host akan membaca nilai D+
atau D- menjadi berlogik ‘1’. Pada saat D- yang berlogik ‘1’ maka USB akan
berlogik ‘1’ maka USB akan menjadi perangkat dengan kecepatan tinggi.
3. Idle
Idle state adalah keadaan ketika salah satu data lines bernilai tinggi dan
data line yang lain bernilai rendah. Keadaan ini terjadi sebelum dan sesudah
4. J , K - State
tapi didorong oleh host atau device. Keadaan ‘K State’ berbeda polaritas
dengan ‘J State’.
Single Ended Zero (SE0) adalah keadaan ketika kedua data line berlogik
rendah.
6
Kondisi ini merupakan kondisi yang ilegal, dimana kedua line bernilai
tinggi. Hal ini tidak akan terjadi apabila fungsinya bekerja secara baik.
7. Reset
dengan kondisi reset. Host akan menarik data line yang bernilai tinggi menjadi
bernilai rendah selama 10 ms. Device akan mengenali kondisi reset setelah
2.5µs.
8. EOP-Signal
Keadaan End of Packet (EOP) adalah keadaan SE0 state selama waktu
9. Suspend
menurunkan daya pada device yang tidak terpakai.Hal ini terjadi karena adanya
keadaan suspend. Ketika tidak ada paket data yang dikirimkan selama 3 ms
10. Resume
membalikkan polaritas dari sinyal pada data lines selama paling sedikit 20ms.
Keadaan ini diwakili oleh keadaan EOP. Untuk mencegah device dari keadaan
suspending akan dikirim keadaan EOP sekali setiap 1 ms pada hubungan data
yang lambat.
Ada dua macam cara komunikasi data serial yaitu Sinkron dan Asinkron.
Pada komunikasi data serial sinkron, clock dikirimkan bersama sama dengan
data serial, tetapi clock tersebut dibangkitkan sendiri – sendiri baik pada sisi
diperlukan clock karena data dikirimkan dengan kecepatan tertentu yang sama
kesiapan terminalnya.
6. DCE ready, sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan bahwa DCE
sudah siap.
10
7. Request to Send, dengan saluran ini DCE diminta mengirim data oleh
DTE.
Uraian Singkat
Dalam penelitian ini, akan dirancang dan dikonfigurasikan suatu converter dari
Universal Serial Bus (USB) ke Serial Port (RS – 232) dan sebaliknya dengan
yang ada pada perancangan ini adalah bagaimana merancang gerbang logika pada
data dari USB to RS - 232 dan juga sebaliknya.Bahasa Pemrograman yang dipakai
Input dapat berupa data dari USB yang ingin dikirimkan ke RS - 232 atau
sebaliknya.FPGA akan mengatur agar data yang dikirim melalui USB bisa diterima
secara baik pada RS - 232. FPGA akan mengubah signalling dan protokol USB agar
signalling dan protokolnya maka data pun dapat diterima secara baik. Hal ini
11
input/output data baik dari USB dan RS – 232 dan mengkonversikannya pada level
gerbang logika.
Pertukaran data pada USB terdiri dari tiga paket yang dikirim atau diterima
secara sekuensial. Terdiri dari paket token, paket data, dan paket handshake. Namun
Bulk transfer dirancang untuk mengirimkan data dalam jumlah besar dengan
error free delivery (error checking), tetapi tidak menjamin besarnya bandwidth sama.
Jumlah maksimal paket adalah 8, 16, 32, atau 64 dengan kecepatan penuh atau 512
high speed. Bulk transfer tidak dapat digunakan pada kecepatan rendah.
Pada pengiriman data pada tipe bulk transfer, host akan mengirimkan terlebih
dahulu paket token. Paket token terdiri dari out token, address, end of packet(endp),
dan CRC (Cyclic Redundancy Check). CRC digunakan untuk melindungi seluruh
daerah di paket token dan paket data. Pada paket token CRC terdiri dari 5 bits
sedangkan paket data terdiri dari 16 bits. Setelah pengiriman paket token selanjutnya
host melanjutkan dengan paket data. Setelah pengiriman paket data telah selesai,
Penerimaan data pada USB dengan tipe bulk transfer dimulai dengan host
mengirimkan paket token. Setelah mengirimkan paket token maka device akan
mengirimkan paket data. Host yang telah menerima data akan menanggapi dengan
mengirimkan paket handshake, yang bertujuan untuk memberitahu bahwa data yang
memberikan tanda bahwa terminal masukan ada data yang hendak masuk. Setelah
mendapat sinyal dari Received Line Signal, DCE mengirimkan tanda bahwa terminal
DCE dalam keadaan siap. Setelah itu pin Clear to Send akan mengirimkan tanda
bahwa DTE boleh mengirimkan data.Setelah itu data diterima lewat pin Received
Data.
Pada pengiriman data pada RS – 232 diawali dengan Ring Indicator yang
memberikan tanda bahwa DTE ingin berhubungan dengan DCE. Setelah itu pada pin
Data Terminal Ready memberitahukan bahwa DTE dalam keadaan siap. Setelah itu
melalui pin Request to Send, DTE meminta untuk mengirimkan data. Kemudian
Pengiriman data atau penerimaan data pada RS – 232 diawali dengan Start Bit
untuk menunjukan bahwa pengiriman data atau penerimaan data akan dimulai.
Setelah mengirimkan atau menerima start bit maka data akan dikirim sebanyak 8 bit,
diikuti dengan bit paritas dan Stop Bit. Apabila data yang dikirimkan melebihi 8 bit
maka akan dilanjutkan kembali dengan Start Bit lalu lanjutan datanya. Proses ini
akan berulang hingga data yang dikirim atau diterima telah sepenuhnya dikirim atau
diterima.
Buffer
FPGA
USB
mengirimkan bit start. Setelah mengirimkan bit start, RS – 232 akan mengirimkan bit
data. Selama proses pengiriman data, FPGA akan menyimpan data ke buffer. Selain
menyimpan bit – bit data RS – 232, FPGA juga mengirimkan paket token ke USB.
Ketika Pengiriman data berakhir, FPGA mulai mengirimkan paket data melalui USB
14
berdasarkan data dari RS - 232. Selelah mengirimkan paket data, FPGA langsung
USB
Buffer
FPGA
RS - 232
Ketika USB mengirim data pasti diawali oleh paket token, FPGA mulai bersiap
untuk menyimpan data. Setelah itu USB akan mengirimkan paket data, FPGA
menyimpan data di buffer. Kemudian setelah paket data dikirim, USB akan
SUSPEND RESUME
DATA
HANDSHAKE
PACKET
Ketika USB tersambung, maka USB dalam keadaan idle. Apabila USB ingin
mengirimkan data, USB akan mengawali dengan keadaan reset. Setelah itu USB
akan mengirim paket token. Berikutnya USB akan mengirimkan paket data dan
Apabila USB tidak digunakan selama 3 ms, USB akan memasuki keadaan suspend.
IDLE
SEND BUFFERING
Sebelum terjadi pertukaran data, keadaan FPGA adalah keadaan idle. Ketika
RS – 232 atau USB mengirimkan data atau paket data, FPGA akan menampung data
tersebut di dalam buffer. Setelah bit stop atau paket handshake terkirim, maka data
STOP PARITY
Pada serial port (RS – 232) ketika ingin terjadi pertukaran data. Dimulai
dengan keadaan idle, ketika mengirim ato menerima data akan diawali dengan bit
start. Setelah itu akan dikiramkan bit data, diikuti oleh bit paritas dan bit stop.
Metodologi
Untuk mencapai tujuan Tugas Akhir dan merealisasikan sistem dengan baik,
dilakukan.
5. Menarik Kesimpulan
Minggu ke:
No. Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1tiga 14 15 16
1 Studi Literatur x x x x x x x x x x x x x x x x
Perancangan dan
2
pembuatan sistem x x x x x x x x x x
3 Uji coba sistem x x x x x x x x x
4 Penulisan laporan x x x x x x x x x x x x x
5 Menarik simpulan x x
Daftar Pustaka
[1] Cook, N.P.2004. Practical Digital Electronics. New Jersey: Prentice Hall.
17
(http://www.irb.hr/en/cir/education/courses/fpga/FPGA/fpga_sklopovi/fpga.jpg
VB6.0(http://iddhien.com/index.php?option=com_content &task=view
(http://iddhien.com/index.php?
Mengetahui,